Anda di halaman 1dari 4

AN AIRBUS A380 AT HONG KONG’s International airport yesterday after being delayed for three hours in Frankfurt.

Pesawat Airbus A380 mendarat di bandara internasional Hong Kong kemarin setelah tertunda selama tiga jam di Frankfurt.

Airbus’ test flight to


HK hits turbulence
Uji terbang pesawat Airbus ke
Hong Kong mengalami kendala
 FRANKFURT

THE problem-plagued Airbus A380 superjumbo has run into more glitches.
Pesawat superjumbo Airbus A380 yang sarat dengan kendala saat ini mengalami beberapa
tambahan masalah kecil.

Its test flight, carrying 439 passengers from Frankfurt to Hong Kong, was delayed by
more than three hours on Friday because of technical problems. A spare part to rectify a fault in
the hydraulic system had to be flown by private jet to Frankfurt airport from the Airbus
headquarters in the southern French city of Toulouse.
Uji terbang pesawat Airbus A380 yang membawa 439 orang penumpang dari Frankfurt
ke Hong Kong mengalami penundaan selama lebih dari tiga jam pada hari Jumat karena
mengalami kendala teknis. Oleh karena itu, suku cadang untuk memperbaiki kerusakan pada
sistem hidroliknya harus diterbangkan menggunakan pesawat jet pribadi dari markas besar
Airbus di kota Toulouse, Perancis bagian selatan, ke bandara Frankfurt.

Two of the double-decker aircraft landed on US soil for the first time on Monday. Large
crowds greeted them as they touched town in Los Angeles and New York.
Dua dari pesawat double-decker (bertingkat-dua) tersebut mendarat di AS untuk
pertama kalinya pada hari Senin. Banyak orang yang menyambut saat pesawat tersebut
mendarat di Los Angeles dan New York.
The first A380 for commercial use is to be delivered to Singapore Airlines in October. So
far, all 166 orders for the A380 are from carriers outside the US, the world’s biggest airline
market. Development of the A380, which has a list price of US$282 million (S$425 million) to
US$302 million, has cost at least US$13.5 billion.
Pesanan pesawat Airbus A380 untuk penerbangan komersial pertama kali dilakukan
oleh maskapai penerbangan Singapore Airlines pada bulan oktober. Sejauh ini, sebanyak 166
pesanan pesawat Airbus A380 berasal dari maskapai penerbangan di luar AS, pasar maskapai
penerbangan terbesar di dunia. Pengembangan Airbus A380 yang memiliki kisaran harga dari
282 juta dolar AS (sekitar Rp. 2,6 triliun, 1US$=Rp.9400) sampai 302 juta dolar AS (sekitar Rp.
2,8 triliun, 1US$=Rp.9400) telah menelan biaya setidaknya 13 miliar dolar Amerika (sekitar
Rp.122,2 triliun, 1US$=Rp.9400).

Delays in producing the A380, now two years overdue, have dragged Airbus’ parent
company EADS into billions of dollars in losses and corporate turmoil.
Keterlambatan dalam memproduksi pesawat A380 selama dua tahun ini telah
menyebabkan perusahaan induk Airbus EADS mengalami kerugian miliaran dolar dan
kekacauan perusahaan.

The aircraft was designed to challenge Boeing’s dominance in the market for very large
planes with its long-running 747. The latest version of the 747 is longer than the A380, but the
European plane towers over its rival and can fit in 90 or so more passengers in a standard
configuration.
Pesawat ini dirancang untuk menghadapi dominasi pasar pesawat Boeing yang terkenal
dengan seri 747-nya yang berukuran sangat besar dengan jarak tempuh yang jauh. Versi
terbaru pesawat Boeing seri 747 memang lebih panjang dari pesawat Airbus A380, namun
pesawat Eropa ini lebih tinggi dan lebih besar dari pesaingnya serta mampu menampung 90
penumpang atau lebih pada konfigurasi standar.

AFP, Bloomberg, Reuters


Teens distort meaning of emo
Remaja merusak makna emo yang sebenarnya
I REFER to the article, “Parents, beware the emo kids” (ST, March 19), in which self-proclaimed
emo teens described their fascination with self-mutilation and suicide.
Saya mengacu pada artikel yang berjudul “Orangtua, berhati-hatilah terhadap anak-anak emo”
(ST, 19 Maret), dimana remaja-remaja yang memproklamirkan dirinya sebagai remaja emo
menyatakan ketertarikannya terhadap tindakan melukai diri sendiri dan bunuh diri.

Although the meaning of “emo” is ambiguous, it is not merely a fashion trend. An emo
person is actually someone who is sensitive, shy, and introverted. Self-harming tendencies do not
develop from his penchant for dark clothes or “angst-filled” music.
Meskipun makna emo sangatlah ambigu, emo bukanlah semata-mata tren fashion.
Seorang yang emo sebenarnya adalah seseorang yang memiliki sifat sensitif, pemalu, dan
tertutup. Kecendrungan untuk melukai diri-sendiri tidaklah timbul dari kegemarannya memakai
pakaian yang serba hitam ataupun dari musik “yang penuh kecemasan”.

With emo bands going mainstream, many teens have taken to donning emo clothes and
uploading emo pictures of themselves online, some even cutting themselves and attempting
suicide, as they believe it makes them look cool.
Dengan bermunculannya grup-grup musik emo, banyak remaja ikut terpengaruh
mengenakan pakaian dengan gaya emo dan mengunggah gambar-gambar emo mereka ke
Internet and bahkan beberapa dari mereka melukai dirinya sendiri dan melakukan percobaan
bunuh diri karena mereka percaya hal tersebut akan membuat mereka tampak keren.

Many people have misinterpreted the message of bands such as My Chemical Romance
and Hawthorne Heights. Most of these bands have gone through dark phases in their lives, and
their music was their salvation. Instead of glorifying self-harm, they actually stand strongly
against it. The so-called emo kids destroy what these bands try to bring to the world.
Banyak orang telah salah menafsirkan pesan yang disampaikan oleh grup-grup musik
seperti My Chemical Romance dan Hawthorne Heights. Sebagian besar anggota grup-grup
musik ini telah melalui fase-fase gelap dalam kehidupan mereka dan musik yang mereka
mainkan adalah keselamatan bagi mereka. Mereka tidaklah mengagungungkan tindakan yang
membahayakan diri sendiri, namun justru sebaliknya mereka sangat menentang hal tersebut.
Mereka yang menyebut dirinya anak-anak emo telah merusak apa yang grup-grup musik
tersebut coba untuk sampaikan ke dunia ini.
These teens are merely following the newest trend, and have distorted what emo really
means.
Remaja-remaja ini hanyalah semata-mata mengikuti tren terbaru dan telah menyimpang
dari makna emo yang sebenarnya.

In the minds of parents, being emo is dangerous and wrong, and with reason, due to the
liberal way teens use it to describe their self-harming ways. It is a pity that the name of emo kids
has been dragged through the mud.
Dalam pikiran para orang tua, menjadi emo merupakan tindakan yang berbahaya dan
salah, hal itu sangatlah beralasan karena cara liberal yang digunakan oleh para remaja untuk
menunjukkan jati diri dengan tindakan-tindakan yang membahayakan diri sendiri. Sangat
disayangkan sekali nama anak-anak emo telah ternodai.

Taina Teravainen (Nona)

Anda mungkin juga menyukai