Anda di halaman 1dari 19

Makalah

”PEMBANGKIT TENAGA GEOTERMAL”

OLEH :

KELOMPOK VI

YUSTIKA INDAH SAPUTRI (H22115314)


JUMATRIANI (H22115503)
EDI WAHYUDI (H22115509)
NUR AZIZAH DINA WARDANI J (H22115510)

PROGRAM STUDI GEOFISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah– Nyalah sehingga makalah ini dapat disusun sebaik mungkin.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya


kepada Allah SWT dan orang tua serta kepada dosen pengajar mata kuliah ini, serta
teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah Pembangkit Tenaga
Geotermal

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah ini.


Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam
perbaikan laporan lengkap ini agar dapat dijadikan atau digunakan sebagai
pedoman berikutnya. Aamiin.

Makassar, 15 Mei 2018

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG………………………………………………

I.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………

I.3 TUJUAN……………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

II.1 PEMBANGKIT TENAGA GEOTERMAL……………………

II.2 CIRI – CIRI GEOLOGI DAERAH PANAS BUMI.................

II.3 HAL – HAL DALAM SYSTEM PANAS BUMI................

II.4 SKEMA PLTP ................

II.5 JENIS – JENIS SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

PANAS BUMI................

II.6 JENIS-JENIS RESIKO DALAM PENGUSAHAAN PLTP............

II.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN................

BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN................
………………………………………………

III.2 SARAN................ ………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sumber Energi yang saat ini paling popular digunakan di seluruh dunia adalah
sumber energi yang berasal dari fosil berupa minyak bumi, batu bara dan gas alam.
Seperti pada tulisan terdahulu mengenai sumber energi terbarukan dan ramah
lingkungan, bahwa sumber energi minyak bumi, batu bara dan gas alam merupakan
sumber masalah bagi dunia. Sebab energi yang berasal dari fosil ini cepat ataupun
lambat akan semakin berkurang seiring dengan pertumbuhan umat manusia dan
pertumbuhan industri didunia sehingga yang pada akhirnya minyak bumi akan
menjadi barang langka dan sangat mahal. Biaya kehidupan akan tersedot hanya
untuk memenuhi kebutuhan akan energi. Selain itu hal yang paling serius dari
sumber energi fosil adalah masalah dampak yang ditimbulkan dari sisa
pembakarannya. Minyak bumi, batu bara dan gas alam dituding sebagai
penyumbang terbesar dalam memproduksi gas karbon yang dilepas ke udara
sehingga mempengaruhi iklim di bumi ini. Akibatnya terjadi efek rumah kaca atau
pemanasan global.

Sumber energi alternatif baru dan terbarukan terus dilakukan riset serta
pengembangan supaya dapat menggantikan atau paling tidak menghemat sumber
energi minyak. Para ahli teknologi dari berbagai penjuru dunia melakukan riset
untuk mendapatkan sumber energi baru yang murah, bersih dan dapat diperbarui.
Sumber energi alternatif yang dilakukan pengembangan antara lain bersumber dari
matahari, air, angin, biomasa dan panas bumi (geothermal).

Sumber energi panas bumi menjanjikan dapat memenuhi kebutuhan sumber energi
saat ini. Sebab diperkirakan akan mampu menutupi kelemahan yang dimiliki oleh
energi minyak yaitu mahalnya poses produksinya. PLTP merupakan pembangkit
listrik sumber panas bumi yang sangat ekonomis mengingat bahan pruduksinya
berupa air yang diinjeksikan kedalam perut bumi untuk menghasilkan uap, jadi tak
ada biaya untuk bahan pengolahan bahan lainnya selain air. Setelah uap air
terbentuk dan mempunyai tekanan / energi potensial dari sumur produksi, uap

1
dipisahkan dari kandungan air menjadi uap kering pada separator untuk selanjutnya
uap tersebut digunakan untuk menggerakan generator penghasil listrik melalui
turbin uap. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) pada pengoperasiannya
sama sekali tidak menghasilkan gas karbon sehingga benar benar ramah terhadap
lingkungan, hal seperti inilah yang diharapkan oleh masyarakat dari berbagai
penjuru dunia.

PLTP pertama di Indonesia yang saat ini tengah beropersi adalah di Kamojang
Garut Jawa Barat yang dibangun tahun 1983 dengan kapasitas sekitar 110 MW.
Indonesia yang merupakan negeri dengan banyak gunung berapi, merupakan
potensial tersendiri bagi pengembangan PLTP dan diperkirakan mempunyai
kapasitas sekitar 40% atau sekitar 27000 MW dari total cadangan panas bumi dunia
dan baru termanfaatkan sekitar 4% nya saja. Geothermal power diharapkan dapat
mengurangi dan akhirnya menggantikan PLTD PLTD yang saat ini merupakan
masalah bagi negeri ini.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembentukan panas bumi ?


2. Bagaimana mengetahui system yang digunakan dalam PLTP ?
3. Bagaimana Mekanisme dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ?
4. Apa manfaat dari adanya Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui proses pembentukan panas bumi ?


2. Mengetahui system yang digunakan dalam PLTP ?
3. Mengetahui Mekanisme dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ?
4. Mengetahui manfaat dari adanya Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pembangkit Tenaga Geotermal

Geothermal (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani "geo" yang berarti bumi
dan "therme" yang berarti panas. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah
pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya.
Energi panas bumi adalah salah satu sumber daya alam yang berupa air panas atau
uap yang terbentuk melalui pemanasan secara alami.

Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24 negara , sementara
pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70 negara. Perkiraan potensi
listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d.
2.000 GW. Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW),
dengan kapasitas terbesar di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh
Filipina dan Indonesia. India sudah mengumumkan rencana untuk mengembangkan
pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di Chhattisgarh.

Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi
panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi
karbondioksida pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg
CO2 per megawatt-jam (MW·h) listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi
pembangkit listrik tenaga batubara.Indonesia dikaruniai sumber panas Bumi yang
berlimpah karena banyaknya gunung berapi di Indonesia. Dari pulau-pulau besar
yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi panas Bumi.

Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan dengan mengebor


tanah di daerah yang memiliki potensi panas Bumi untuk membuat lubang gas
panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga
uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke generator. Untuk panas
bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin generator,
setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.
Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi untuk pembangkit energi listrik tergolong
minim. Untuk menghasilkan energi listrik, pembangkit listrik tenaga panas bumi
hanya membutuhkan area seluas antara 0,4 - 3 hektare. Sedangkan pembangkit
listrik tenaga uap lainnya membutuhkan area sekitar 7,7 hektare. Hal ini menjawab

3
kecemasan masyarakat mengenai dampak lingkungan eksploitasi panas bumi,
terutama isu penebangan hutan di daerah yang memiliki potensi panas bumi.

II.2 Ciri – Ciri Geologi Daerah Panas Bumi

1. Sumber Panas : Magma yang mempunyai temperature ~ 700 C


2. Bed Rock : Lapisan Batuan Dasar yang merupakan batuan keras lapisan
bagian bawah
3. Aquifer (Lapisan Permeable Zone) : merupakan lapisan yang mampu dialiri
oleh air. Lapisan ini sebagai Reservoir
4. Cap Rock : Lapisan batuan keras sebagai lapisan batuan penutup.
5. Water Replishment : sebagai air penambah.
6. Surface Manifestation yaitu : Gejala-gejala yang muncul di permukaan
bumi (kawah, air panas, Geyser, Gunung berapi, dll).

II.3 Hal – hal dalam system panas bumi

1. Temperatur : Fluida panasbumi bertemperatur tinggi > 225 oC telah lama


digunakan untuk pembangkit listrik. Temperatur sedang 150 – 225 oC
2. Kedalaman Sumur dan Kandungan Kimia : Biasanya tidak terlalu dalam
(tidak lebih dari 3 km). Lokasi relatif mudah dicapai. Cadangan sumberdaya
hingga 25 – 30 tahun.
3. Produksi fluida panas : Kemungkinan terjadinya erupsi hydrothermal
relatif rendah. Produksi fluida panas dari dalam perut bumi dapat
meningkatkan resiko terjadinya erupsi hydrothermal.
4. Uap : mempunyai pH hampir netral, karena bila pH sangat rendah laju
korosi terhadap material akan lebih cepat.

II.4 Skema Pltp


Penggunaan energi panas bumi merupakan penggunaan tidak langsung (indirect
use) karena panas bumi hanyalah sebagai energi penggerak pembangkit listrik atau
power generator. Secara umum, prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas
bumi (PLTP) sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pembangkit

4
yang digunakan mempunyai komponen yang sama terdiri atas generator, turbin
penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Perbedaan
hanya pada sumber energi yang dipakai yaitu PLTP menggunakan panas bumi
sedangkan PLTU menggunakan batu bara untuk menghasilkan uap sebagai
penggerak turbin untuk menghasilkan energi listrik.

Gambar 2.1 skema PLTP

Secara sederhana proses Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) adalah:

1. Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steamreceiving header,


2. Selanjutnya melalui flow meter dialirkan ke separator dan demister untuk
memisahkan zat-zat padat, silika dan bintik-bintik air yang terbawa
didalamnya.
3. Uap yang telah bersih itu dialirkan melalui main steam valve/electric
control valve/governor valve menuju ke turbine.
4. Di dalam turbine, uap tersebut berfungsi untuk memutar double flow
condensing yang dikopel dengan generator untuk menghasilkan energi
listrik.
5. Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam yang keluar dari
turbin harus dalam kondisi vakum (0,10 bar), dengan mengkondensasikan
uap dalam condenser yang dipasang di bawah turbine.

5
6. Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua buah cooling
water pump, lalu didinginkan dalam cooling water sebelum disirkulasikan
kembali.

II.5 Jenis – Jenis Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi mengandung


energi panas yang akan digunakan untuk pembangkit energi listrik. Hal ini di
mungkinkan oleh sistem konversi energi fluida panas bumi (siklus panas bumi)
yang mengubah energi panas dari fluida menjadi energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) , hanya pada PLTU uap dibuat di
permukaan menggunakan boiler, tetapi pada PLTP uap berasal dari reservoir
panas bumi. Apbila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut
dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi
panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator. Jika fluida
panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap
dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pada fluida. Hal ini di
mungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa akan
terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi gas yang dihasilkan dari separator inilah
yang kemudian dialirkan ke turbin. Banyak sistem pembangkitan listrik dari
fluida panas bumi yang telah diterapkan di lapangan, yaitu:

1. Direct Dry Steam

Teknologi ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas(>235
derajat celcius), dan air yang tersedia direservoir amat sedikit jumlahnya.
Cara kerja nya adalah uap dari sumber panas bumi langsung masuk ke turbin

6
melalui pipa. kemudian turbin akan memutargenerator untuk menghasil
listrik. Teknologi ini merupakan teknologi yang tertua yang telah digunakan
pada Lardarello, Italia pada tahun1904.Jenis ini cocok untuk PLTP kapasitas
kecil dan untuk kandungan gas yang tinggi. Fluida panas bumi dapat berupa
fasa cair , fasa uap atau campuran dari keduanya, tergantung dari tekanan
dan temperaturnya. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka
uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin. Turbin akan mengubah
energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik. Skema Instalasi Pembangkit Listrik Uap
Kering. Sistem konversi untuk fluida uap kering merupakan sistem konversi
yang paling sederhana dan paling murah. Uap dari turbin dapat dibuang ke
atmosfir (atmospheric exhaust turbine) atau di alirkan ke kondensor untuk
dikondensasikan (condensing turbine). Dari kondensor, kondensat kemudian
dialirkan ke menara pendingin atau cooling tower dan selanjutnya
diinjeksikan kembali ke bawah permukaan. Sebagian dari air kondensat ini
dialirkan ke kondensor. Pembangkit listrik yang menggunakan atmospheric
exhaust turbine mengkonsumsi sekitar dua kali (dalam tekanan inlet yang
sama) lebih banyak untuk setiap kilowatt keluaran sehingga banyak energi dan
biaya yang terbuang..

2. Separated Steam

Fluida dari sumur dipisahkan menjadi fasa uapdan air di dalam separator dimana uapnya
kemudian dialirkan ke turbin danairya diinjeksikan kembali kebawah permukaan ,

7
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan
proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida
kedalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi
uapyang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin. Oleh karenauap
yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem konversi energi ini
dinamakan Siklus uap hasil pemisahan. Memperlihatkan
proses pembangkitan listrik dari lapangan panas bumi yang
menghasilkan fluida duafasa, yaitu campuran uap dan air. Fluida dari
sumur dipisahkan menjadi fasa uapdan air di dalam separator dimana uapnya
kemudian dialirkan ke turbin danairya diinjeksikan kembali kebawah
permukaan.

3. Single Flash Steam

Sistem ini digunakan bilamana fluida dikepala sumur dalam kondisi


air jenuh (saturated liquid). Fluida dialirkan ke sebuah flasher agar
menguap. Banyaknya uap yang dihasilkan tergantung dari tekanan flasher.
Fraksi uap yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin.

4. Double Flash steam

8
Pada sistem ini digunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan flasher
dan digunakan komposisi 2 turbin, yaitu HP-turbine dan LP-turbine yang
disusun tandem (ganda), seperti diperlihatkan pada Gambar. Contoh
lapangan yang menggunakan sistem konversi seperti ini adalah Hatchobaru
(Jepang), dan Krafla (Iceland).

5. Multi flash steam

Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash, bedanya
adalah keduaturbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah), Uap
dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung air dipisahkan di
separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk menggerakkan
high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi
energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energy
listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya akan
lebih rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke flasher
agar menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure turbin
sementara air sisanya dibawa ke condenser.

9
6. Binary cycle

Fluida organik dipanasi oleh fluida panas bumi melalui mesin penukar kalor
atau heat exchanger. Jadi fluida panas bumi tidak dimanfaatkan langsung
melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi, sementara fluidanya
sendiri diinjeksikan kembali kedalam reservoir. Dua lapangan yang
menggunakan siklus konversi energi seperti ini adalah Parantuka,
Kamchatka Peninsula(USSR) dan Otake (Jepang). Di lapangan Lahendong
juga terdapat sebuah pembangkit listrik panas bumi siklus binari (binary
geothermal power plant) berkapasitas 2,5 MW.

7. Combined Cycle

Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas bumi di beberapa


industry mulai digunakan sistim pembangkit listrik dengan siklus kombinasi
(combined cycle), seperti diperlihatkan pada Gambar. Fluida panas bumi
dari sumur dipisahkan fasa-fasanya dalam separator. Uap dari
separator dialirkan ke PLTP (Turbin ke I), dan setelah itu sebelum fluida
diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk

10
memanaskan fluida organik yangmempunyai titik didih rendah. Uap dari
fluida organik tersebut kemudian digunakanuntuk menggerakan turbin
(Turbin ke II).
8. W e l l H e a d G e n e r a t i n g U n i t
Beberapa tahun terakhir ini unit pembangkit kepala sumur yang dikenal
dengan nama "Well Head Generating Units" mulai banyak digunakan di
lapangan. Sesuai dengan namanya unit ini ditempatkan di dekat
kepala sumur (well head). Ada dua jenis "Well Head Generating Units" yaitu:
1.Back pressure turbine atau turbin tanpa kondensor
(atmosphericexhaust). Turbin ini tidak dilengkapi dengan kondensor.
Uap dari sumur atau uap dari separator dialirkan langsung ke turbin dan
setelahdigunakan untuk membangkitkan listrik langsung dilepas ke
atmosfir.Unit pembangkit jenis ini sering disebur "monoblock".
2.Turbin yang dilengkapi dengan kondensor(condensing unit). Turbinini
dilengkapi dengan kondensor. Uap keluaran dari turbin diubah 24
menjadi kondensat di dalam kondensor.Well Head Generating Units
atau unit pembangkit kepala sumur banyak digunakan karena alasan-
alasan berikut:
1.Unit pembangkit kepala sumur dapat lebih cepat dioperasikan,
yaitudalamwaktu kurang dari 1-2 bulan. Sedangkan "central plant”
biasanya baru bisa dioperasikan 6-7 tahun setelah pemboran sumur
pertama.
2.Dengan digunakannya unit-unit pembangkit kepala sumur
berkapasitaskecil maka perusahaan swasta nasional dapat dilibatkan
dalam perusahaan panas bumi.
3.Penggunaan unit-unit pembangkit listrik berkapasitas kecil
memungkinkan para penanam modal untuk memperoleh kembali
modalnya dalam waktuyang lebih cepat. Hal ini karena alasan pertama
di atas, yaitu waktu yangdibutuhkan untuk
pemasangan unit pembangkit berkapasitas kecil lebihsingkat daripada
untuk berkapasitas besar, sehingga dapat lebih
cepatdioperasikan.

11
4.W e l l h e a d g e n e r a t i n g u n i t s d a p a t d i g u n a k a n d i d a e r a h -
daerah d i m a n a topografi cukup rumit, karena dengan
digunakannya unit tersebut maka p i p a a l i r u a p j a u h l e b i h
p e n d e k b i l a d i b a n d i n g k a n d e n g a n p i p a a l i r d i central power
plant.
5.Apabila tekanan reservoir turun lebih cepat dari yang diharapkan,
makat u r b i n m a s i h d a p a t d i o p e r a s i k a n p a d a t e k a n a n ya n g
l e b i h r e n d a h d a n memproduksikan listrik dalam jumlah yang sama
meskipun efisiensinyalebih rendah.
6.Unit pembangkit kepala sumur (Well head generating units)dapat
dipindahkan kelokasi sumurlainhanyadalamwaktu1-2bulan.

II.6 Jenis-jenis Resiko Dalam Pengusahaan Pltp

Resiko yang berkaitan dengan sumber daya (resource risk) dipengaruhi oleh:

1. Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi listrik di daerah tersebut lebih kecil
dari yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi).

2. Kemungkinan jumlah sumur eksplorasi yang berhasil lebih sedikit dariyang


diharapkan (resiko eksplorasi).

3. Kemungkinan potensi sumur (well output), baik sumur eksplorasi lebihkecil dari
yang diperkirakan semula (resiko eksplorasi).

4. Kemungkinan jumlah sumur pengembangan yang berhasil lebih sedikit dari yang
diharapkan (resiko pengembangan).

5. Kemungkinan potensi sumur (well output) sumur pengembangan lebih kecil dari
yang diperkirakan semula (resiko pengembangan).

6. Kemungkinan biaya eksplorasi, pengembangan lapangan dan pembangunan


PLTP lebih mahal dari yang diperkirakan semula.

7. Kemungkinan terjadinya problem-problem teknis, seperti korosi dan scaling


(resiko teknologi) dan problem-problem lingkungan.

12
II.7 Kelebihan Dan Kekurangan

Berikut adalah kelebihan dari tenaga panas bumi:

1. Energi panas bumi adalah energi yang terbarukan, yang berarti bahwa
selama kita tidak memompa air terlalu banyak energi akan terus ada.

2. Energi panas bumi tidak menghasilkan polusi, dan pada saat yang sama,
tidak memberikan kontribusi pada efek rumah kaca.

3. Lokasi pembangkit listrik untuk energi panas bumi tidak memerlukan area
yang luas dan karenanya cenderung memiliki dampak yang sedikit
terhadap lingkungan sekitar.

4. Karena energi panas bumi adalah energi yang berasal dari dalam dan dari
dirinya sendiri, tidak ada sumber-sumber di luar bahan bakar yang
diperlukan untuk menjaga generator berjalan.

Berikut adalah kekurangan dari tenaga panas bumi:

1. Pembangkit listrik panas bumi tidak dapat dibangun di mana saja yang
diinginkan. Pembangkit listrik panas bumi akan memerlukan lokasi yang
tepat yang mengandung batuan panas. Setelah itu tidak semua batuan inibisa
di bor karena terlalu keras.
2. Tergaggunya kelimpahan dan keaneka ragaman jenis biota air karna
diperkirakan akan tercemar zat-zat kimia.
3. Penurunan tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan amlesan
(subsidence).
4. Menyusut dan menurunnya debit maupun kwalitas sumber mata air tanah
maupun danau disekitar areah pembangunan yang akan menyebabkan
gangguan pada kehidupan biota perairan dan menurunkan kemampuan
tanah untuk menahan air .

13
5. Berubahnya tata guna lahan, perubahan dan ancaman kebakaran hutan
dimana diperlukan waktu antara 30-50 tahun untuk mengembalikan fungsi
hutan lindung seperti semula.

14
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN

III.2 SARAN

15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.padamu.net/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi-geothermal
https://aryadoeta.com/2016/12/10/prinsip-kerja-pada-pembangkit-listrik-
tenaga-panas-bumi/

16

Anda mungkin juga menyukai