Anda di halaman 1dari 6

Organisasi Manajemen Pelayanan Kesehatan

Kebijakan Pemerintah Dalam Program Playanan Kesehatan

Dosen pembimbing : Yena Wineini Migang MPH

Nama : Muhibah Ilaya

Nim : PO.62.24.2.16.197

Prodi : D IV kebidanan

Reg : III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAN SUMBER DAYA MANUSIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN

2018
Contoh I

A. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan


1. Perlindungan Terhadap Kesehatan Anak
Pemerintah program tersebut dijabarkan dalam bentuk pelayanan kesehatan
dasar yang dituangkan dalam wujud SKN. Materi dan upaya pelaksanaan
pelayanan kesehatan dasar perupa pelayanan: (1) Pelayanan KIA termasuk
program keluarga berencana.(2) Imunisasi terhadap penyakit infeksi utama.

PROGRAM KIA
suatu bagian dari pesiatrik sosial bersifat pendidikan dan pencegahan.
Sehigga tugasnya adalah ikut serta menurunkan angka kematian atau penyakit bayi
dan anak secara optimum. Petunjuk yang diberikan KIA dalam upaya menurunkan
angka kematian dan kesaktan bayi dapat dibagi dalam:
a) Petunjuk mengenai kesehatan umum..
Kesehatan umum meliputi kebersihan termasuk kebersihan diri sendiri,
pakaian, makanan, rumah dan lingkungan. Fungsi KIA adalah memberikan
nasehat mengenai minuman dan makanan bati sehingga dapat menurunkan
angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit alat pencernaan.
b) Imunisasi terhadap beberapa penyakit infeksi.
Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh penyakit
infeksi maka kepada bayi, anak prasekolah, anak sekolah dan anak remaja
diberikan imunisasi aktif terhadap beberapa penyakit infeksi.
c) Petunjuk mengenai psikologi umum.
Memberikan nasehat mengenai psikologi umum mencakup:
a. Membiasakan diri hidup secara teratur.
b. Istirahat dan kasih sayang
c. Alat permainan
d) Pemeriksaan darah sederhana.
B. Dasar Hukum Kebijakan Perlindungan Terhadap Kesehatan Anak
Pada tanggal 23 november 2000 disahkan Undang-Undang Hak Asasi Manusia
yaitu UU RI No. 39 Th. 1999 Tentang Hak Azasi Manusia. Undang-undang ini
merupakan penjabaran Deklarasi Universal tentang hak azasi manusia yang
sebelumnya telah dibuat oleh PBB.
Undang-undang ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan manusia sebagai
individu, masyarakat dan warga negara. Individu yang dimaksud termasuk anak
maupun janin yang masih dalam kandungan. Undang-undang ini banyak mengatur
tentang hak kesehatan anak. Pasal–pasal yang dimaksud adalah sebagai berikut:
 Pasal 54
Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan,
pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin
kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan, meningkatkan rasa
percaya diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

 Pasal 62
Setiap anak berhak untuk memperoleh palayanan kesehatan dan jaminan sosial
secara layak, sesuai dengan kebutuhan fisik dan mmental spiritualnya.

Fungsi ini diperankan oleh orang tua sebagai pengembang amanat untuk
menjaga kelansungan kehidupan anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang baik
fisik maupun mental rohaninya.

C. Upaya Berjalannya Kebijakan Pemerintah


Anak sangat rentang terhadap timbulnya penyakit. Beberapa penyakit yang
yang sering terjadi pada anak yaitu penyakit infeksi, dan masalah kekurangan gizi.
Ada beberapa upaya yang dilakukan antar lain:

1) Upaya prevenrtif.
Upaya prepentif menjadi dalam tiga tingkat yaitu:
a. Preventif primer. Pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya penyakit,
misalnya dengan pemberian imunisasi pada anak.
b. Preventif sekunder. Penfegahan yang dilakukan dengan cara pengenalan dini
penyakit atau fektor resiko seperti tumbuh kembang anak.
c. Preventif tertier. Pencegahan untuk mencegah akibat penyakit yang lebih
buruk misalnya pada anak cacat bawaan.

2) Upaya promotif.
Yaitu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak seperti
pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin dan gizi yang baik
3) Upaya kuratif.
Yaitu upaya memberikan pertolongan pada kasus-kasus yang terjadi pada anak,
dapat berupa pengobatan dan perawatan.
4) Upaya rehabilatatif.
Memberikan pelayanan rehabilitasi terhadap gejala sisa yang ditimbulakan suatu
penyakit.
Contoh II

A. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan


1. Pencegahan Stunting Pada 1000 hari kehidupan
Stunting ialah Ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya.
Penyebab Stunting yaitu Kekurangan gizi dalam waktu yang lama dan infeksi
penyakit berulang pada 1000 hari pertama kehidupan. lebih dari 1/3 balita di
indonesia mengalami stanting.
Secara global strategi beberapa program untuk mencegah dan menurunkan
stunting, diantarantya dengan menggunakan aksi nutrisi essensial ( The Essential
Nutrition Action ) yang dirancang WHO :
a. Pemberian nutrisi sehat bagi wanita
b. Pemberian ASI eklusif pada bayi 0-6 bulan
c. Pemberian makanan tambahan yang sehat pada bayi usia 6-35 bulan
d. Memberikan makanan pada balita yang sakit, dan setelah sakit
e. Mencegah defisiensi yodium
f. Mencegah anemia defisiensi besi

B. Dasar hukum kebijakan pencegahan Stunting


1. Pemerintah telah menetapkan kebijakan pencegahan stanting, melalui Keputusan
Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Peningkatan
Percepatan Gizi dengan fokus pada kelompok usia pertama 1000 hari kehidupan.
2. Pemerintah telah menetapkan kebijakan pencegahan stanting, melalui Keputusan
Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Peningkatan
Percepatan Gizi dengan fokus pada kelompok usia pertama 1000 hari kehidupan.

C. Upaya Berjalannya Kebijakan Pemerintah


1. Melakukan rencana yang spesifik dan sensifitas
Spesifik :
a. suplemen makanan ibu
b. suplemen mikronutrien atau fortifikasi
c. untuk ibu dan anak
d. ASI dan makanan pendamping ASI
e. Feeding - perilaku dan stimulasi .
f. Manajemen kasus akut Malnutrisi
g. Pencegahan dan manajemen penyakit

Sensitif :
a. Air dan sanitasi
b. Pertanian dan ketahanan pangan
c. Program jaminan kesehatan
d. Keluarga Berencana
e. Pemberdayaan perempuan
2. Revitalisasi posyandu
3. Melatih tenaga kesehatan untuk Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Sanitasi dan
Pemantauan, Pertumbuhan
4. Pemberian suplemen gizi mikro untuk ibu dan anak
5. Fasilitasi keluarga untuk memiliki dan menggunakan jamban sehat

Anda mungkin juga menyukai