Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASSESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Tentang :

PENILAIAN AUTENTIK

Oleh :
KELOMPOK 6

MARSAN
YUYUN MAIREVIS
MULIANA
NURSYAM. S

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas


segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Assesmen Pembelajaran Matematika dengan judul “Penilaian Autentik”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Majene, 08 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAUHULUAN ....................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN .......................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4
2.1 KONSEP PENILAIAN AUTENTIK..................................... 4
2.2 BENTUK PENILAIAN AUTENTIK .................................... 6
2.3 TEKNIK, DAN INSTRUMEN PENILAIAN ..................... 16
BAB III PENUTUP ................................................................................. 18
3.1 KESIMPULAN ...................................................................... 18
3.2 SARAN ................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Perubahan elemen standar isi pada Kurikulum 2013 membuat guru
yang selama ini menggunakan penilaian tradisional harus mengubah
penilaiannya yaitu menjadi penilaian autentik berdasarkan tuntutan
kurikulum. Penilaian autentik pada kurikulum 2013 yaitu seperti yang
dinyatakan Mulyasa (2013: 66) dari yang berfokus pada pengetahuan
melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian
proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh.
Penilaian autentik meskipun sesuai untuk menilai kemampuan siswa
terutama pada aspek keterampilanya, tetapi belum semua guru paham
tentang cara pelaksanaan penilaian autentik. Guru menerapkan penilaian
autentik hanya sebatas pemahamanya, sesuai hasil wawancara yang dikutip
dari Nashrillah (2013) para guru sekolah sasaran mengaku masih mengalami
kesulitan memahami kurikulum pendidikan tahun 2013. Kesulitan yang
paling banyak dikeluhkan oleh para guru adalah mengenai pemahaman
tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Guru kesulitan
bagaimana cara mengajarnya dan melakukan penilaian. Pengertian penilaian
autentik guru hanya sekedar mengerti, tetapi untuk menerapkannya dan
menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013 masih terdapat kerancuan.
Selain itu, buku yang tersedia belum cukup memadai untuk memahamkan
guru tentang penerapan penilaian autentik. Mengatasi kebingungan guru
tentang penilaian autentik yang sesuai tuntutan kurikulum 2013 perlu adanya
contoh instrumen yang membantu guru. Produk yang dikembangkan berupa
buku petunjuk guru tentang penilaian autentik. Pada buku guru tersebut
menyajikan contoh instrumen, teknik penilaian autentik, langkah-langkah
penilaian autentik, dan cara pengolahan nilai.
Penilaian dalam Pembelajaran Penilaian sebagai proses pengumpulan
informasi tentang siswa tidak dapat dipisahkan

4
keberadaannya dengan pembelajaran. Disinilah sebenarnya peran
utama guru sebagai pendidik dibutuhkan. Selain guru berperan dalam
penilaian ternyata penilaian memiliki manfaat pula untuk 5
guru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Havnes (2008: 11) yaitu ketika
guru menilai pekerjaan serta kemajuan siswa, guru juga dapat melihat
seberapa sukses dalam mengajar. Penilaian dalam pembelajaran tidak selalu
menggunakan penilaian bentuk tes untuk mengukur ketercapaian siswa.
Phopam (2008: 6) mengumpulkan informasi tentang siswa dapat dilakukan
dengan penilaian formal dan penilaian informal untuk memberikan
informasi lebih akurat tentang keterampilan serta sikap siswa Jenis penilaian
dalam pembelajaran terus mengalami perkembangan. Awalnya, penilaian
standar dalam pembelajaran terdapat enam jenis. Hal ini sejalan dengan
yang dituliskan oleh Meyer (1992) bahwa penilaian standar yaitu alternative
assessment, informal assessment, authentic assessment, performance
assessment, descriptive assessment, dan direct assessment. Kemudian pada
tahun 2000 Simonson dalam buku Teaching and Learning at a Distance
menuliskan jenis penilaian adalah alternative assessment dan traditional
assessment. Pada traditional assessment instrumen yang digunakan berupa
multiple-choice tests, true/false tests, short answers, and essays. Sedangkan
pada alternative assessment terdapat tiga pendekatan yang digunakan yaitu
authentic assessment, performance-based assessment, and constructivist
assessment. Sampai sekarang penilaian yang diungkapkan oleh Simonson
inilah yang masih digunakan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarakan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penyusunan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian autentik, dan apa saja konsep dari
penilaian autentik?
2. Apa Saja Yang Menjadi Bagian Dari Bentuk Penilaian Autentik?
3. Apa saja teknik, dan instrumen penilaian autentik?

5
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Apa Maksud Dari Panilaian Autentik Apa Saja
Konsep Dari Penilaian Autentik
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Yang Menjadi Bagian Dari Bentuk
Penilaian Autentik.
Untuk mengetahui teknik, dan instrumen penilaia

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Penilaian Autentik


Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses
pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan
berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009)
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan penilaian autentik:
2.1.1 perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,
2.1.2 pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka,
edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
2.1.3 pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Terminologi autentik
merupakan sinonim dari asli, nyata atau sebenarnya, valid, atau
reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara
signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun
(Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat
mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk
materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

Intinya penilaian autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan


penilaian proyek. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif,
suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus,

7
hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam
bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya,
dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian
autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta
didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar
bagaimana belajar tentang subjek.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik,
bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka
sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan proses
asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang
mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
Elemen perubahan dan penilaian pada kurikulum 2013 seperti pada
tabel berikut ini (Kunandar, 2013:36).
No. ELEMEN PERUBAHAN
1 Memperkuat penilaian berbasis kompetensi
Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik
2
(mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil)
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu mencapai hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor
ideal (maksimal). Artinya pencapaian hasil belajar (kompetensi) peserta
3
didik tidak dibandingkan dengan pencapaian hasil belajar (kompetensi)
peserta didik lain, tetapi dibandingkan dengan kriteria ketuntasan
(KKM)
Penilaian tidak hanya level kompetensi dasar (KD), tetapi juga pada
4
kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
5 Pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal

8
Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat peserta didik sebagai
6
instrumen utama penilaian
7 Menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya

2.2. Bentuk Penilaian Autentik


2.2.1 Penilaian Kinerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek
di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi
(Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012).
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar cek (check list), skala penilaian (rating scale). Daftar cek (check
list) digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur
tertentu dari indikator atau subindikator yang muncul dalam sebuah
peristiwa atau tindakan.
Berikut contoh penggunaan daftar cek pada waktu berpidato
(Berbicara).
Petunjuk: Beri tanda (V) pada pernyataan “ya atau tidak”.
ASPEK
YANG DISKRIPSI YA TIDAK
DINILAI
Berdiri tegak melihat pada penonton
Ekspresi fisik
Merubah ekspresi wajah sesuai dengan
(physical
perubahan pernyataan yang disajikan
expression)
Mata melihat kepada penonton
Berbicara dengan kata-kata yang jelas
Ekspresi suara Nada suaranya berubah-ubah sesuai
(vocal pernyataan yang ditekankan
expression) Berbicara cukup keras untuk didengar
penonton
Ekspresi Memilih kata-kata yang tepat untuk

9
verbal (verbal menegaskan arti
expression) Tidak mengulang-ulang pernyataan
Menggunakan kalimat yang lengkap
untuk mengutarakan suatu pikiran
Menyimpulkan pokok-pokok pikiran
yang penting

Skala penilaian (rating scale), digunakan untuk menggambarkan


suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
(Arikunto, 2012 : 41). Misalnya: 4 = siswa selalu melakukan, 3 =
kadang-kadang, 2 = jarang, 1 = tidak pernah.

2.2.2 Penilaian Proyek


Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik
menurut periode waktu tertentu. Kunandar (2012:279) mengemukakan
bahwa “penilaian terhadap suatu tugas meliputi pengumpulan,
pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data”. Tugas tersebut
dapat berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek
bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan,
penyelidikan.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Lakukan penelitian sederhana mengenai pengaruh iklan di media
cetak maupun di media elektronik terhadap gaya hidup anak SMA
(cara berpakaian, pilihan makanan dan minuman, perilaku)

10
Format Penskoran Tugas Proyek
ASPEK KRITERIA DAN SKOR
3 2 1
Jika memuat Jika memuat Jika memuat
tujuan, topik, tujuan, topik, tujuan, topik,
alasan, tempat alasan, tempat alasan, tempat
PERSIAPAN
penelitian, penelitian, penelitian,
responden, daftar responden, daftar responden, daftar
pertanyaan pertanyaan kurang pertanyaan tidak
dengan lengkap. lengkap. lengkap
3 2 1
Jika daftar Jika daftar Jika pertanyaan
pertanyaan dapat pertanyaan dapat tidak terlaksana
PENGUMPULA
dilaksanakan dilaksanakan semua dan data
N
semua dan data semua, tetapi data tidak tercatat
DATA
tercatat dengan tidak tercatat dengan rapi.
rapi dan lengkap. dengan rapi dan
lengkap.
3 2 1
Jika pembahasan Jika pembahasan Jika sekedar
PENGOLAHAN
data sesuai data kurang melaporkan hasil
DATA
tujuan penelitian menggambarkan penelitian tanpa
tujuan penelitian membahas data
3 2 1
Jika sistematika Jika sistematika Jika penulisan
penulisan benar, penulisan benar, kurang sistematis,
PELAPORAN
memuat saran, memuat saran, bahasa kurang
TERTULIS
bahasa namun bahasa komunikatif,
komunikatif. kurang kurang memuat
komunikatif saran

2.2.3 Penilaian Portofolio


Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta
didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, dan
dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

11
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak
hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang
digunakan guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta
didik sendiri. Dengan melihat portofolio peserta didik dapat
mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya.
2. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan
orang lain bisa sama bisa berbeda.
3. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu
map atau folder di rumah atau loker masing-masing di sekolah.
4. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan
kualitas dari waktu ke waktu.
5. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan
para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para
peserta diclik.
6. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai
dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan
karya tersebut, serta bagaimana cara rnemperbaikinya. Hal ini
dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
7. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun,
antara peserta didik dan guru perlu dibuat "kontrak" atau perjanjian
mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang
telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.

12
Contoh Format Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
Kriteria
No SK / KD Periode Tata Kosa Kelengkapan Sistematika Ket.
bahasa kata gagasan penulisan
Menulis 2-12-
72 75 80 80
teks 2013
1. anekdot, 10-12-
prosedur 2013
kompleks
Membuat
18-12-
2. resensi
2013
buku
Laporan
hasil 20-12-
3
membaca 2013
buku

2.2.4 Penilaian Tertulis


Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri
yang sudah dipelajari.
Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
es tertulis berbentuk esai menuntut dua jenis pola jawaban,
1. jawaban terbuka (extended-response)
2. jawaban terbatas (restricted-response).
Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh
guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat

13
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi
atau kompleks.
2.2.5 Penilaian Sikap
Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang proses berpikir ranah
sikap, yaitu menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi,
menilai atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan
berkarakter.
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
1. Sikap terhadap mata pelajaran.
2. Sikap terhadap guru/ pengajar.
3. Sikap terhadap proses pembelajaran.
Cara atau teknik, yaitu teknik observasi perilaku, pertanyaan a.
langsung, dan laporan pribadi.
a. Observasi perilaku
b. Pertanyaan langsung
c. Laporan pribadi
Contoh Lembar Observasi
Sikap Siswa dalam Diskusi Kelompok
KATEGO
KET.
NO. ASPEK YANG DINILAI RI
B C K B = BAIK
1 Kepatuhan terhadap aturan dalam diskusi V C = CUKUP
Memberikan ide, usul dan saran dalam K = KURANG
V
kelompok
Mengikuti diskusi dengan semangat atau
3 V
antusias
Menyimak atau memerhatikan ketika
4 teman lain sedang menyampaikan V
presentasi atau pendapat
Menghargai pendapat atau usul yang
5 V
disampaikan teman lain atau kelompok lain
6 Tanggung jawab dalam kelompok v
7 Kerja sama dalam kelompok V
8 Kesantunan dalam menyampaikan V

14
pendapat
Cara menyanggah atau menanggapi
9 V
pendapat teman lain
10 Penerimaan terhadap hasil diskusi v
Sumber: Kunandar, Penilaian Autentik 2013

Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta didik

Ramah dengan teman


Hormat pada orang
KETERBUKAAN
Ketekunan belajar

Tanggung jawab
Tenggang rasa

Menepati janji
Kedisiplinan
SIKAP

Kepedulian
Kerjasama

Kejujuran
Kerajinan

Kerajinan
NO.

tua
NAMA

1
2
3
4
5
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5.
1 = sangat kurang; 4 = baik
2 = kurang; 5 = amat baik.
3 = cukup;
Tanggung
Religious pedul Responsif Santun
Nama Jawab
No
siswa B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K
1
2
3
4
5

15
Sumber : Kemendikbud, Materi Sosialisasi Kurikulum 2013

Keterangan:
1. BT (Belum Tampak),
2. MT (Mulai Tampak),
3. MB (Mulai Berkembang),
4. M (Membudaya)

2.2.6 Penilaian Diri


Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang.
Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
1. dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka
diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2. peserta didik menyadari kekuatan darri kelemahan dirinya, karena
ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi
terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif
dalam melakukan penilaian.
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan
objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas
perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian.
4. Merminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk
mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian
diri secara cermat dan objektif.

16
6. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan
hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara
acak.

Contoh Format Penilaian Diri Peserta Didik


Nama sekolah :
Mata pelajaran :
Nama :
Kelas :
ALTERNATIF
PERNYATAAN
YA TIDAK
Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar
Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
Saya optimis bisa meraih prestasi
Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan
masyarakat
Saya suka membahas masalah sastra, dan perkembangan
bahasa
Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan
Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa
dan negara
Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab
Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis

Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA


maka diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK maka diberi skor 1.
Kriteria penilaianya adalah jika rentang nilai antara 0 - 5 dikategorikan
tidak positif; 6 - 10 kurang positif; 11 - 15 positif dan 16 - 20 sangat
positif.

17
Contoh Format Penilaian Diri
Kompetensi Sikap Sosial
Alternatif
No. Pernyataan
Ya Tidak
1 Saya pamit pada orang tua sebelum berangkat sekoiah V
Saya patuh kalau disuruh orang tua membersihkan
2 V
tempat tidur
3 Saya mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru V
Saya berbicara dengan orang tua menggunakan bahasa
4 V
yang sopan
5 Saya tidak pernah bertengkar dengan adik/kakak
6 Saya belajar di rumah dengan adik/kakak dengan tertib V
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan
7 V
baik
Saya berbicara dengan guru menggunakan bahasa yang
8 V
sopan
9 Saya bermain dengan adik/kakak dengan rukun V
Kalau ada masalah dengan adik/kakak diselesaikan
10 V
dengan baik
11 Saya belajar di rumah menunggu disuruh orang tua V
12 Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah V
Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis

Keterangan :
1. Bila menjawab ya pada pernyataan positif maka skornya 1 dan
menjawab tidak skornya 0
2. Bila menjawab ya pada pernyataan negatif maka skornya 0 dan
menjawab tidak skornya 1

2.2.7 Penilaian Produk


Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau
analitik.Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap
proses pengembangan Kunandar (2013 : 299).

18
Contoh Penilaian Produk
Pembuatan Majalah Dinding
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Peserta Didik :
Kelas / Semester :
No. Tahapan Skor (1-5)
Tahap Perencanaan
 Kemampuan peserta didik
1 merencanakan
 Mengembangkan gagasan
 Mendesain produk
Tahap Proses Pembuatan
 Persiapan alat dan bahan
2  Teknik Pengolahan
 K3 (Keselamatan kerja,
keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir/Hasil
 Bentuk fisik
3  Inovasi
 Kreativitas
 Isi
Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012
dengan modifikasi penulis

Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5,


dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam
proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

2.3. Teknik Dan Instrumen Dalam Penilaian Autentik


Ada beberapa cara untuk memperoleh informasi atau kualitas belajar
siswa dalam rangka penilaian autentik. Teknik dan instrumen yang

19
digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut.
Aspek Teknik Instrumen
Penilaian  Observai Daftar/cek penilaian
kompetensi sikap  Penilain diri (rating scale) yang
 Penilaian antar disertai rubric
peserta didik
 Jurnal
Penilaian Tes tertulis Soal pilihan ganda,
kompetensi jawab singkat,
pengetahuan benar-salah,
menjodohkan, dan
uraian. Instrumen
urauan dilengkapi
pedoman penskoran
Tes lisan Daftar pertanyaan
Penugasan Pekerjaan rumah
dan/atau projek yang
dikerjakan secara
individu atau
kelompok sesuai
dengan karakteristik
tugas
Penilaian
Penilaian  Praktek Daftar cek/skala
kompetensi  Proyek penilaian (rating
keterampilan scale) yang disertai
rubrik

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perubahan elemen standar isi pada Kurikulum 2013 membuat guru
yang selama ini menggunakan penilaian tradisional harus mengubah
penilaiannya yaitu menjadi penilaian autentik berdasarkan tuntutan
kurikulum. Penilaian autentik pada kurikulum 2013 yaitu seperti yang
dinyatakan Mulyasa (2013: 66) dari yang berfokus pada pengetahuan
melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian
proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh.
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses
pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan
berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009).
Dan ada 7 bentuk penilaian autentik yaitu, 1. dari penilaian kinerja, 2.
penilaian proyek, 3. penilaian portofolio, 4. penilaian tertulis, 5. penilaian
sikap, 6. penilaian diri, 7. penilaian produk.

3.2 Saran
Tidak ada karya manusia yang benar-benar sempurna, demikian pula
dengan tugas makalah ini. Saran dan kritik yang membangun begitu kami
harapkan untuk menjadikan tugas makalah ini tidak hanya sekedar ide yang
berujung pada sebuah gagasan tertulis, namun menjadi sebuah kreativitas
dan ungkapan nyata yang bermanfaat.

21
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, 2013, Pengembangan dan implentasi pemikiran kurikulum. rosdakarya


bandung.
Nashrillah, F. 2013. Para Guru Masih Bingung Kurikulum 2013. Tersedia:
www.id.berita.yahoo.com diakses tanggal 13 Nopember 2014
Havnes, A and McDowell, L. 2008. Balancing Dilemmas in Assessment and
Learning in Contemporary Education. New York: Master e Book.
Phopam, James dan Baker. 2008. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta:
Rineka Cipta.
Meyer (1992).
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
berdasarkan Kurikulum 2013). Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur
Penelitian.Jakarta:n Rineka Cipta.
Kunandar. 2012 . Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali
Pers. Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada.
Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.
Sumber: Kunandar, Penilaian Autentik 2013
Sumber : Kemendikbud, Materi Sosialisasi Kurikulum 2013
Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis

Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.

22

Anda mungkin juga menyukai