Tentang :
PENILAIAN AUTENTIK
Oleh :
KELOMPOK 6
MARSAN
YUYUN MAIREVIS
MULIANA
NURSYAM. S
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2018/2019
1
KATA PENGANTAR
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
keberadaannya dengan pembelajaran. Disinilah sebenarnya peran
utama guru sebagai pendidik dibutuhkan. Selain guru berperan dalam
penilaian ternyata penilaian memiliki manfaat pula untuk 5
guru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Havnes (2008: 11) yaitu ketika
guru menilai pekerjaan serta kemajuan siswa, guru juga dapat melihat
seberapa sukses dalam mengajar. Penilaian dalam pembelajaran tidak selalu
menggunakan penilaian bentuk tes untuk mengukur ketercapaian siswa.
Phopam (2008: 6) mengumpulkan informasi tentang siswa dapat dilakukan
dengan penilaian formal dan penilaian informal untuk memberikan
informasi lebih akurat tentang keterampilan serta sikap siswa Jenis penilaian
dalam pembelajaran terus mengalami perkembangan. Awalnya, penilaian
standar dalam pembelajaran terdapat enam jenis. Hal ini sejalan dengan
yang dituliskan oleh Meyer (1992) bahwa penilaian standar yaitu alternative
assessment, informal assessment, authentic assessment, performance
assessment, descriptive assessment, dan direct assessment. Kemudian pada
tahun 2000 Simonson dalam buku Teaching and Learning at a Distance
menuliskan jenis penilaian adalah alternative assessment dan traditional
assessment. Pada traditional assessment instrumen yang digunakan berupa
multiple-choice tests, true/false tests, short answers, and essays. Sedangkan
pada alternative assessment terdapat tiga pendekatan yang digunakan yaitu
authentic assessment, performance-based assessment, and constructivist
assessment. Sampai sekarang penilaian yang diungkapkan oleh Simonson
inilah yang masih digunakan.
5
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Apa Maksud Dari Panilaian Autentik Apa Saja
Konsep Dari Penilaian Autentik
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Yang Menjadi Bagian Dari Bentuk
Penilaian Autentik.
Untuk mengetahui teknik, dan instrumen penilaia
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam
bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya,
dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian
autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta
didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar
bagaimana belajar tentang subjek.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik,
bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka
sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan proses
asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang
mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
Elemen perubahan dan penilaian pada kurikulum 2013 seperti pada
tabel berikut ini (Kunandar, 2013:36).
No. ELEMEN PERUBAHAN
1 Memperkuat penilaian berbasis kompetensi
Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik
2
(mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil)
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu mencapai hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor
ideal (maksimal). Artinya pencapaian hasil belajar (kompetensi) peserta
3
didik tidak dibandingkan dengan pencapaian hasil belajar (kompetensi)
peserta didik lain, tetapi dibandingkan dengan kriteria ketuntasan
(KKM)
Penilaian tidak hanya level kompetensi dasar (KD), tetapi juga pada
4
kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
5 Pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal
8
Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat peserta didik sebagai
6
instrumen utama penilaian
7 Menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya
9
verbal (verbal menegaskan arti
expression) Tidak mengulang-ulang pernyataan
Menggunakan kalimat yang lengkap
untuk mengutarakan suatu pikiran
Menyimpulkan pokok-pokok pikiran
yang penting
10
Format Penskoran Tugas Proyek
ASPEK KRITERIA DAN SKOR
3 2 1
Jika memuat Jika memuat Jika memuat
tujuan, topik, tujuan, topik, tujuan, topik,
alasan, tempat alasan, tempat alasan, tempat
PERSIAPAN
penelitian, penelitian, penelitian,
responden, daftar responden, daftar responden, daftar
pertanyaan pertanyaan kurang pertanyaan tidak
dengan lengkap. lengkap. lengkap
3 2 1
Jika daftar Jika daftar Jika pertanyaan
pertanyaan dapat pertanyaan dapat tidak terlaksana
PENGUMPULA
dilaksanakan dilaksanakan semua dan data
N
semua dan data semua, tetapi data tidak tercatat
DATA
tercatat dengan tidak tercatat dengan rapi.
rapi dan lengkap. dengan rapi dan
lengkap.
3 2 1
Jika pembahasan Jika pembahasan Jika sekedar
PENGOLAHAN
data sesuai data kurang melaporkan hasil
DATA
tujuan penelitian menggambarkan penelitian tanpa
tujuan penelitian membahas data
3 2 1
Jika sistematika Jika sistematika Jika penulisan
penulisan benar, penulisan benar, kurang sistematis,
PELAPORAN
memuat saran, memuat saran, bahasa kurang
TERTULIS
bahasa namun bahasa komunikatif,
komunikatif. kurang kurang memuat
komunikatif saran
11
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak
hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang
digunakan guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta
didik sendiri. Dengan melihat portofolio peserta didik dapat
mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya.
2. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan
orang lain bisa sama bisa berbeda.
3. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu
map atau folder di rumah atau loker masing-masing di sekolah.
4. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan
kualitas dari waktu ke waktu.
5. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan
para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para
peserta diclik.
6. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai
dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan
karya tersebut, serta bagaimana cara rnemperbaikinya. Hal ini
dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
7. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun,
antara peserta didik dan guru perlu dibuat "kontrak" atau perjanjian
mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang
telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
12
Contoh Format Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
Kriteria
No SK / KD Periode Tata Kosa Kelengkapan Sistematika Ket.
bahasa kata gagasan penulisan
Menulis 2-12-
72 75 80 80
teks 2013
1. anekdot, 10-12-
prosedur 2013
kompleks
Membuat
18-12-
2. resensi
2013
buku
Laporan
hasil 20-12-
3
membaca 2013
buku
13
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi
atau kompleks.
2.2.5 Penilaian Sikap
Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang proses berpikir ranah
sikap, yaitu menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi,
menilai atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan
berkarakter.
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
1. Sikap terhadap mata pelajaran.
2. Sikap terhadap guru/ pengajar.
3. Sikap terhadap proses pembelajaran.
Cara atau teknik, yaitu teknik observasi perilaku, pertanyaan a.
langsung, dan laporan pribadi.
a. Observasi perilaku
b. Pertanyaan langsung
c. Laporan pribadi
Contoh Lembar Observasi
Sikap Siswa dalam Diskusi Kelompok
KATEGO
KET.
NO. ASPEK YANG DINILAI RI
B C K B = BAIK
1 Kepatuhan terhadap aturan dalam diskusi V C = CUKUP
Memberikan ide, usul dan saran dalam K = KURANG
V
kelompok
Mengikuti diskusi dengan semangat atau
3 V
antusias
Menyimak atau memerhatikan ketika
4 teman lain sedang menyampaikan V
presentasi atau pendapat
Menghargai pendapat atau usul yang
5 V
disampaikan teman lain atau kelompok lain
6 Tanggung jawab dalam kelompok v
7 Kerja sama dalam kelompok V
8 Kesantunan dalam menyampaikan V
14
pendapat
Cara menyanggah atau menanggapi
9 V
pendapat teman lain
10 Penerimaan terhadap hasil diskusi v
Sumber: Kunandar, Penilaian Autentik 2013
Tanggung jawab
Tenggang rasa
Menepati janji
Kedisiplinan
SIKAP
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Kerajinan
Kerajinan
NO.
tua
NAMA
1
2
3
4
5
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5.
1 = sangat kurang; 4 = baik
2 = kurang; 5 = amat baik.
3 = cukup;
Tanggung
Religious pedul Responsif Santun
Nama Jawab
No
siswa B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K
1
2
3
4
5
…
15
Sumber : Kemendikbud, Materi Sosialisasi Kurikulum 2013
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak),
2. MT (Mulai Tampak),
3. MB (Mulai Berkembang),
4. M (Membudaya)
16
6. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan
hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara
acak.
17
Contoh Format Penilaian Diri
Kompetensi Sikap Sosial
Alternatif
No. Pernyataan
Ya Tidak
1 Saya pamit pada orang tua sebelum berangkat sekoiah V
Saya patuh kalau disuruh orang tua membersihkan
2 V
tempat tidur
3 Saya mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru V
Saya berbicara dengan orang tua menggunakan bahasa
4 V
yang sopan
5 Saya tidak pernah bertengkar dengan adik/kakak
6 Saya belajar di rumah dengan adik/kakak dengan tertib V
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan
7 V
baik
Saya berbicara dengan guru menggunakan bahasa yang
8 V
sopan
9 Saya bermain dengan adik/kakak dengan rukun V
Kalau ada masalah dengan adik/kakak diselesaikan
10 V
dengan baik
11 Saya belajar di rumah menunggu disuruh orang tua V
12 Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah V
Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis
Keterangan :
1. Bila menjawab ya pada pernyataan positif maka skornya 1 dan
menjawab tidak skornya 0
2. Bila menjawab ya pada pernyataan negatif maka skornya 0 dan
menjawab tidak skornya 1
18
Contoh Penilaian Produk
Pembuatan Majalah Dinding
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Peserta Didik :
Kelas / Semester :
No. Tahapan Skor (1-5)
Tahap Perencanaan
Kemampuan peserta didik
1 merencanakan
Mengembangkan gagasan
Mendesain produk
Tahap Proses Pembuatan
Persiapan alat dan bahan
2 Teknik Pengolahan
K3 (Keselamatan kerja,
keamanan dan kebersihan)
Tahap Akhir/Hasil
Bentuk fisik
3 Inovasi
Kreativitas
Isi
Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012
dengan modifikasi penulis
19
digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut.
Aspek Teknik Instrumen
Penilaian Observai Daftar/cek penilaian
kompetensi sikap Penilain diri (rating scale) yang
Penilaian antar disertai rubric
peserta didik
Jurnal
Penilaian Tes tertulis Soal pilihan ganda,
kompetensi jawab singkat,
pengetahuan benar-salah,
menjodohkan, dan
uraian. Instrumen
urauan dilengkapi
pedoman penskoran
Tes lisan Daftar pertanyaan
Penugasan Pekerjaan rumah
dan/atau projek yang
dikerjakan secara
individu atau
kelompok sesuai
dengan karakteristik
tugas
Penilaian
Penilaian Praktek Daftar cek/skala
kompetensi Proyek penilaian (rating
keterampilan scale) yang disertai
rubrik
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan elemen standar isi pada Kurikulum 2013 membuat guru
yang selama ini menggunakan penilaian tradisional harus mengubah
penilaiannya yaitu menjadi penilaian autentik berdasarkan tuntutan
kurikulum. Penilaian autentik pada kurikulum 2013 yaitu seperti yang
dinyatakan Mulyasa (2013: 66) dari yang berfokus pada pengetahuan
melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian
proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh.
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses
pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan
berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009).
Dan ada 7 bentuk penilaian autentik yaitu, 1. dari penilaian kinerja, 2.
penilaian proyek, 3. penilaian portofolio, 4. penilaian tertulis, 5. penilaian
sikap, 6. penilaian diri, 7. penilaian produk.
3.2 Saran
Tidak ada karya manusia yang benar-benar sempurna, demikian pula
dengan tugas makalah ini. Saran dan kritik yang membangun begitu kami
harapkan untuk menjadikan tugas makalah ini tidak hanya sekedar ide yang
berujung pada sebuah gagasan tertulis, namun menjadi sebuah kreativitas
dan ungkapan nyata yang bermanfaat.
21
DAFTAR PUSTAKA
22