Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

LISTRIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Fisika Dasar
Dosen: Dindin Nasrudin, MM

Oleh:
Cecep Muhammad Fauzi (1142060016)
Imas Ratna Juwita (1152060043)
Noviani Maulida (1152060072)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
GUNUNG DJATI BANDUNG
2017

Listrik | 1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, kepadaNya kami mohon pertolongan dan ampunan.
Atas Rahman dan Rahimnya penyusunan makalah mengenai Listrik dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selamanya
terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., kepada keluarga beserta
sahabatnya, dan semoga syafa’atnya sampai kepada kita semua selaku umatnya.
Amin.
Pada makalah ini dibahas mengenai gejala kelistrikan, listrik statis, listrik
dinamis, sumber energi listrik, pemanfaatan listrik, dan konsep biologi yang
berkaitan dengan Kelistrikan. Dalam penugasan ini, kami menyadari masih banyak
kekurangan, baik dari segi susunan serta cara penulisan, karenanya kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.
Akhir kata, terima kasih pada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan makalah Listrik. Semoga makalah ini bermanfaat dan banyak
maslahatnya.

Bandung, Juli 2017

Penyusun

Listrik | 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... 2


Daftar Isi................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
A. Listrik .................................................................................................. 6
B. Pembagian Gejala Kelistrikan ............................................................. 7
1. Listrik Statis .................................................................................. 7
2. Listrik Dinamis ............................................................................. 14
C. Sumber Energi Listrik ......................................................................... 22
D. Pemanfaatan Energi Listrik ................................................................. 23
E. Konsep Biologi Berkaitan dengan Kelistrikan .................................... 23
F. Soal Latihan ........................................................................................ 25
BAB III SIMPULAN ............................................................................................ 29
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 30

Listrik | 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika dan Biologi merupakan dua dari sekian banyak ilmu pengetahuan
alam yang ada. Penyatuan dua cabang ilmu ini menghasilkan cabang ilmu biofisika,
dan fisika medis. Biofisika mempelajari tentang bagaimana mengaplikasikan hasil
temuan bidang fisika terhadap dunia biologis, seperti penggunaan sinar gamma
sebagai penghambat sel kanker.
Ilmu Fisika merupakan bagian dari mata pelajaran pengetahuan Alam yang
mempunyai gejala alam. Pelajaran fisika seringkali dianggap penuh dengan rumus-
rumus. Salah satu pembahasan yang dipenuhi dengan rumus atau formula
matematis ialah pembahasan mengenai Listrik. Listrik dapat dikatakan sebagai
suatu bentuk hasil teknologi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain
itu, listrik juga menjadi kebutuhan manusia, yang mana banyak dari peralatan yang
ada di sekeliling kita selalu menggunakan dan atau membutuhkan listrik. Dari listrik
inilah manusia dengan mudah dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya.
Semakin lama tidak ada satu pun alat kebutuhan manusia yang tidak
membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana
menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efisien. Karena
manusia telah menyadari bahwa penggunaan listrik secara berlebihan akan
membawa dampak negatif bagi kehidupannya.
Penggunaan listrik secara berlebihan akan menimbulkan dampak negatif
bagi kehidupan. Yang mana secara tidak langsung, akan memperbesar efek
pemanasan global. Selain itu, kecerobohan manusia juga dapat menjadi dampak
yang merugikan bagi kehidupan nya, seperti pencurian listrik yang dapat
menyebabkan konsleting listrik, ketika sudah terjadi konsleting, maka yang lebih
dikhawatirkan adalah terjadinya kebakaran. Oleh sebab itu, manusia harus lebih
cerdas dalam pengunaan listrik yang baik.
Berdasarkan uraian di atas maka penyusun akan membahas tentang konsep
dasar kelistrikan, mencakup masalah arus listrik sampai pada pemanfaatan energi

Listrik | 4
listrik dalam kehidupan sehari-hari, serta konsep biologi yang manakah yang
memiliki kesamaan dengan konsep kelistrikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kelistrikan dan bagaimana gejala kelistrikan
terjadi?
2. Bagaimana cara kerja dari sumber energi listrik?
3. Bagaimana pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana konsep biologi yang berkaitan dengan kelistrikan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian listrik dan menjelaskan gejala kelistrikan.
2. Mengetahui sumber energi listrik dan memahami cara kerja dari sumber
energi listrik.
3. Mengetahui pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan.
4. Memahami konsep biologi yang berkaitan dengan konsep kelistrikan.

Listrik | 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Listrik
Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya
pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas,
cahaya atau menggerakan mesin. Listrik sesungguhnya ialah suatu bentuk energi
yang digunakan untuk menggerakan atau menjalankan berbagi mesin dan alat.
Bentuk energi ini tersimpan dalam elektron (partikel bermuatan negatif) dan proton
(partikel bermuatan positif) atom-atom. Sebuah atom tetap stabil apabila jumlah
kedua muatan tersebut sama. Gejala kelistrikan terjadi apabila ada
ketidakseimbangan kedua muatan. Gejala kelistrikan terbagi ke dalam dua bagian
yaitu listrik statis dan listrik dinamis. (Purwanto, 2007: 86).
Jumlah listrik atau dikenal dengan muatan listrik, terbagi ke dalam dua
bagian, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Apabila bermuatan sama maka
akan saling tolak menolak, dan apabila muatannya tidak sejenis maka akan saling
tarik menarik satu sama lain. Muatan listrik dapat memunculkan adanya gejala
kelistrikan. Secara alami, muatan listrik positif selalu mengalir dari titik
berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Aliran ini disebut sebagai arah arus
listrik konvensional.
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan
menghasilkan gaya sebesar 2 × 10-7 N/m diantara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara.
Dalam gejala kelistrikan ada yang disebut dengan hambatan listrik, yaitu
perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus
listrik yang melewatinya. Hambatan listrik ialah sesuatu yang sifatnya menghambat
aliran listrik, satuan SI dari hambatan listrik adalah Ohm (R). Hambatan listrik
dapat dirumuskan dengan 𝑹 = 𝑽/𝑰 dengan V adalah tegangan dan I adalah arus.
Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.

Listrik | 6
B. Pembagian Gejala Kelistrikan
1. Listrik Statis
Kajian tentang listrik statis pertama kali dilakukan oleh seorang
matematikawan Yunani kuno bernama Thales of Miletus (625-574 SM). Ia
menggosokkan batu amar pada kain wol dan mendekatkannya pada benda ringan
seperti bulu ayam. Saat itu, ulu ayam tersebut terbang dan menempel pada batu
ambar. Dari kata batu ambar inilah istilah listrik berasal listrik (electricity) diambil
dari kata elektron, yang dalam bahasa Yunani berarti batu ambar.
Listrik statis adalah gejala kelistrikan dimana tidak ada muatan dalam
jumlah besar yang bergerak. Dalam gejala ini ketidakseimbangan elektron protaon
hanya terjadi di permukaan dalam jumlah sedikit. Karena itu, keseimbangan mudah
dicapai, sehingga gejala kelistrikan bersifat sementara. (Purwanto, 2007: 86).
Listrik statis adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda.
Suatu benda dapat diberi muatan listrik statis dengan cara menggosoknya dnegan
benda lain. Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang
terdiri dari molekul dan atom, didalamnya terdapat proton dan elektron dalam
jumlah tertentu. Muatan listrik sejenis akan saling tolak menolak, sedangkan
muatan tidak sejenis akan saling tarik menarik. Gaya tarik atau tolak antara muatan
listrik dinamakan gaya elektrostatik. Hubungan antara gaya elektrostatisk benda
bermuatan listrik dengan jaraknya pertama kali diselidiki oleh fisikiawan Prancis,
yaitu Charles Coloumb yang melahirkan hukum Coloumb. (Sudibyo, 2008).
a. Gaya Listrik
Gaya listrik ialah gaya yang bekerja diantara muatan listrik. Muatan listrik
digolongkan menjadi dua jenis, muatan positif dan muatan negatif, penggolongan
ini pertama kali dilakukan oleh Benjamin Franklin (1706-1790). Muatan listrik
memiliki beberapa sifat, yaitu:
1) Muatan listrik sejenis tolak menolak.
2) Muatan listrik tak sejenis tarik menarik.
Muatan listrik statis terjadi karena adanya perpindahan elektron. Suatu
karakteristik penting dari muatan dalah bahwa muatan listrik selalu kekal. Dengan
demikian, dua benda dimuati dengan saling menggosoknya, muatan tidak

Listrik | 7
diciptakan dalam proses tersebut, melaikan karena adanya perpindahan muatan dari
satu benda ke benda lainnya. Satuan muatan listrik dalam SI adalah coulomb. Satu
coulomb adalah sejumlah muatan yang mengalir melalui suatu penampang kawat
dalam satu sekon ketika arus satu ampere melalui kawat itu. Hubungan muatan
elementer e dengan coulomb adalah
1 e = 1,60 × 10-19 C
b. Medan Listrik
Medan listrik didefinisikan seagai ruang disekitar muatan listrik sumber
dimana muatan listrik lainnya dalam ruang ini akan mengalami gaya coloumb atau
gaya listrik (tarik atau tolak). Benda yang menghasilkan medan listrik dinamakan
muatan sumber. Muatan lain yang ditaruh dalam pengaruh medan listrik muatan
sumber dinamakan muatan uji. Kuat medan listrik pada lokasi dimaana muatan uji
berada didefinisikan sebagai esar gaya coloumb yang ekerja pada muatan uji itu
dibagi dengan besar muatan uji.
𝐹
𝐸=
𝑞
Atau
𝑞
𝐸=𝑘
𝑟2
Keterangan:
E= Kuat Medan Listrik (N/C)
k= Konstanta = 9x 109 Nm2/C2
q= Muatan Listrik (C)
r= jarak dari titik ke muatan sumer medan listrik (m)

c. Hukum Coloumb
Coloumb menyatakan hukumnya seagai berikut
Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding
dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan.
Secara matematis hukum coloumb dinyatakan sebagai berikut:

Listrik | 8
𝑞1 𝑞2
𝐹=𝑘
𝑟2
Keterangan:
F= Gaya Coloumb (N)
k= Konstanta = 9x 109 Nm2/C2
q1= besar muatan 1 (C)
q2= besar muatan 2 (C)
r= jarak antar muatan (m)
Contoh soal
A qA = 8 µC

qB = -4 µC

B C qC = 15 µC

Sebuah segitiga ABC siku-siku di B. Panjang alasnya adalah 30 cm dan


tingginya 60 cm. Pada titik-titik sudut segitiga ini terapat muatan listrik seperti pada
gambar. Besar gaya coloumb muatan qB adalah... (k = 9 × 109 N m2 C2)
Jawaban
Diketahui qA = 8 µC
qB = -4 µC
qC = 15 µC
rA = 30 cm = 0,3 m
rB = 60 cm = 0,6 m
Ditanya FB?
𝑞1 𝑞2
Jawab: 𝐹 = 𝑘 𝑟2
𝑞𝐵 𝑞𝐴
FBA = 𝑘
𝑟𝐴

= 9.109 × 4.10-6 × 8.10-6


0,32

Listrik | 9
= 0,026 N
𝑞𝐵 𝑞𝐶
FBC = 𝑘 𝑟𝐵

= 9.109 × 4.10-6 × 15.10-6


0,62
= 1,5 N
FB = √𝐹𝐵𝐴 2 + 𝐹𝐵𝐶 2

= √0,0262 + 1,52

= √0,00152
= 0,0389 N

d. Energi Potensial Listrik


Energi potensial listrik secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑞1 𝑞2
𝐸𝑝 = 𝑘
𝑟
Keterangan:
Ep= energi potensial listrik (joule)
k= Konstanta = 9x 109 Nm2/C2
q1q2= besar muatan listrik (C)
r= jarak antara muatan (m)

e. Potensial Listrik
Energi potensial merupakan esarnya energi potensial yang dimiliki muatan
1 coloumb. Dari definisi ini, potensial listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐸𝑝 𝑞
𝑉= Atau 𝑉 =𝑘𝑟
𝑞

Keterangan:
V= potensial listrik (volt)
k= Konstanta = 9x 109 Nm2/C2
q= besar muatan sumber (C)
r= jarak titik dari muatan (m)

Listrik | 10
Contoh soal
Perhatikan gambar berikut ini!

A
B C

r
Sebuah bola konduktor berongga dengan jari-jari 4 cm, diberi muatan 0,2.
Titik A, B, dan C berturut-turut jaraknya 2 cm, 4 cm, dan 6 cm dari pusat
bola. Potensial listrik di titik A adalah..... Volt.
A. VA = VB = 0
B. VA = VB = 20.000
C. VA = VB = 45.000
D. VA > VB = 50.000
E. VA = VB < Vc
Jawaban: C
Sesuai teori potensial pada bola konduktor, besar potensial di dalam bola
selalu konstan dan besarnya sama dengan potensial dipermukaan bola VA
= VB. Adapun besarnya sbb;
VA = k.q/r
= 9.10.2.10⁻⁷/4.10⁻2 = 45.000 Volt

f. Beda Potensial Listrik


Beda potensial adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk
memindahkan sejumlah muatan listrik. Beda potensial dirumuskan sebagai berikut:
𝑉 = 𝑊/𝑞
V = beda potensial (V)
W = energi listrik (J)
q = muatan listrik (C)

Listrik | 11
g. Hukum Gauss
Medan gravitasi sebagai medan vektor dapat divisualisasikan dengan
menggunakan garis-garis medan. Garis-garis medan gravitasi adalah garis
bersambungan yang selalu berarah menuju massa sumber gravitasi. Makin rapat
garis-garis medan gravitasi di suatu tempat maka semakin besar kuat medan
gravitasi tempat itu. Hal yang sama dijumpai dalam medan listrik, medan listrik
juga dapat divisualisasikan dengan menggunakan garis-garis medan listrik (garis-
garis gaya listrik).
Bagian ini membahas suatu teknik sederhana untuk menentukan kuat medan
listrik bagi distribusi muatan koninu yang dikembangkan oleh Karl Friedich Gauss.
Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis-garis medan listrik yang menembus
tegak lurus suatu bidang, dirumuskan sebagai berikut:
𝛷 = 𝐸𝐴 cos 𝜃
Φ = fluks listrik (weber/ Wb)
𝜃 = sudut antara arah E dan arah normal di bidang n

Bidang A Arah normal


B

Hukum Gauss menyatakan Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik)


yang menembus suatu permukaan tertutup sama dngan jumlah muatan listrik yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara 𝜀0 .
Diru
muskan sebagai berikut
∑𝑞
𝛷 = 𝐸𝐴 cos 𝜃 =
𝜀0

Listrik | 12
Keterangan:
A = luas permukaan tertutup
𝜃 = sudut antara E dan arah normal n
∑ 𝑞 = muatan total yang lidilngkupi oleh permukaan tertutup

h. Kapasitor
Kapasitor berfungsi sebagai komponen elektronik yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik. Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan
disebut dengan kapasitas kapasitor.
Dirumuskan sebagai berikut:
𝑞
𝐶=
𝑣

Keterangan:
C= kapasitas kapasitor (Farad)
q= muatan yang tersimpan (Coloumb)
v= beda potensial
kapasitor pada umumnya terdiri dari dua keping sejajar yang diletakkan
berdekatan tetapi tidak saling bersentuhan.

Contoh soal
Sebuah kapasitor 200 mF yang mula mula tidak bermuatan dialiri 10 mA selama 10
sekon. Jika beda tegangan maka yang terjadi pada kapasitor adalah:
A. 1000 mV
B. 500 mV
C. 250 mV
D. 50 mV
E. 25 mV

Jawaban: B
Diketahui:

Listrik | 13
C= 200 mF = 0,2 F
I= 10 mA= 0.01 A
t= 10 sekon
menentukan beda potensial
V= q/c
V= I.t/ C
V= 0.01.10/0.2= 0.5 V
V= 500 mV

2. Listrik Dinamis
Listrik dinamis atau listrik yang bergerak adalah gejala kelistrikan dimana
ada muatan listrik negatife dalam jumlah besar bergerak atau mengalir melalui
penghantar atau atau konduktor. mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah
muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan
satuan waktu adalah detik. Listrik dinamis ini dibagi menjadi dua yaitu listrik searah
(DC) dan listrik bolak-balik (AC).
a. Listrik searah terbagi menjadi:
1) Hukum Ohm
Bunyi hukum Ohm yaiti “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui
sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda
potensial/tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik
dengan hambatannya (R)”.
Hukum ohm dapat dirumuskan dengan:
𝑽 = 𝑰×𝑹
Keterangan :
I = Kuat Arus Listrik (A)
V = Beda Potensial/Tegangan (V)
R = Hambatan (Ohm)
Contoh

Listrik | 14
1. Suatu hambatan 12 Ω dihubungkan dengan baterai. Setelah diukur dengan
amperemeter, ternyata kuat arus yang mengalir adalah 1/2 ampere.
Berapakah nilai tegangan pada baterai tersebut?
Diketahui
R = 12 Ω
I = 0,5A
Ditanya V?
Jawab
V = I×R
= 0,5 × 12
= 6 volt
Jadi nilai tegangan pada baterai tersebut sebesar 6 volt.

2) Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchoff I berbunyi “Besarnya jumlah arus masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan besar jumlah arus yang keluar dari titik percabangan
tersebut atau jumlah arus masuk = jumlah arus keluar atau ∑ Imasuk = ∑ Ikeluar.”

I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

Contoh soal
1. Perhatikan gambar di atas, pada titik P dari sebuah rangkaian listrik ada 4
cabang, 2 cabang masuk dan 2 cabang keluar. Jika diketahui besarnya I1 =
6 A, I2 = 3 A, dan I3 = 7 A, tentukan berapa besar nilai dari I4?
Jawab
Diketahui
I1 = 6A
I2 = 3 A

Listrik | 15
I3 = 7 A
Ditanya I4 = …?
Hukum Kirchoff I
ΣImasuk = ΣIkeluar
I1 + I2 = I3 + I4
6 + 3 = 7 + I4
9 = 7 + I4
I4 =9-7=2A

3) Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchhoff II merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk
menganalisis tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada
suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff II ini juga dikenal dengan sebutan
Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law
Bunyi hukum Kirchhoff II yaitu “Total Tegangan (beda potensial) pada
suatu rangkaian tertutup adalah nol”.

Rumus:
V = 0 atau ɛ + I R = 0
Vab + Vbc+Vcd + Vda = 0

Contoh soal
1. Suatu rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar 7, dengan hukum
Kirchhoff II hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut.

Listrik | 16
Dipilih loop abdca, dengan arah dari a – b – d – c – a
Dengan menerapkan hukum II Kirchhoff: Σε + Σ (IR) = 0 dan memperhatikan
aturan yang disepakati tentang tanda-tandanya, sehingga diperoleh:
ε2 + I R1 + I R2 – ε1 + I R2 = 0 atau
ε1 – ε2 + I(R1 + R2 + R3 ) = 0 atau
I = (ε1 + ε2) / (R1+R2+R3) = (12 + 6) / (2 + 6 + 4) = 1,5A
Jadi, arus yang mengalir adalah 1,5 A dengan arah dari a – b – d – c – a.

4) Daya Listrik
Daya Listrik daya listrik adalah besarnya usaha dalam memindahkan
muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah Energi Listrik yang
digunakan tiap detik. Berdasarkan definisi tersebut, perumusan daya listrik adalah
seperti dibawah ini:
𝑬
𝑷=
𝒕
P = Daya Listrik
E = Energi (Joule)
t = Waktu (sekon)
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam
sebuah Rangkaian Listrik adalah sebagai berikut :
𝑽𝟐
𝑷 = 𝑽 × 𝑰 atau 𝑷 = 𝑰𝟐 𝑹 atau 𝑷 =
𝑹

P = Daya listrik (Watt)


V = Tenganan listrik (Volt)

Listrik | 17
I = Arus listrik (Ampere)
R = Hambatan (Ohm)
Contoh
1. Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220 V dan Arus Listrik sebesar
1,2 A untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya?
Penyelesaiannya
Diketahui:
V = 220 V
I = 1,2 A
Ditanya P = ?
Jawab:
P=VxI
P = 220 V x 1,2 A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264
Watt.

2. Seperti yang terlihat pada rangkaian dibawah ini hitunglah Daya Listrik yang
dikonsumsi oleh lampu Pijar tersebut. Yang diketahui dalam rangkain dibawah
ini hanya Tegangan dan Hambatan.

Penyelesaiannya
Diketahui:
V = 24 V
R = 3Ω

Listrik | 18
Ditanya P = ?
Jawab:
P = V2/R
P = 242 / 3
P = 576 / 3 P = 192 W
Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192 W.

b. Arus bolak-balik (AC)


Arus bolak-balik atau alternating current (AC) adalah arus yang besarnya
berubah tanda terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak balik
(AC) digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan elektronik.
Arus bolak-balik dibagi menjadi:
1. Rangkaian RLC
Rangkaian RLC adalah rangkaian yang terdiri dari resistor, induktor, dan
kapasitor dihubungkan secara seri atau parallel.
a) Rumus Reaktansi induktif
XL = ω × L
Keterangan:
XL = Reaktansi induktif (Ohm/ Ω)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
L = Induktansi (henry)

b) Rumus Reaktansi kapasitif


1
XC = 𝜔𝐶

Keterangan:
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm/ Ω)
C = kapasitansi (Farad/ F)

c) Rumus Impedansi
𝑍 = √{𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2 }

Listrik | 19
Keterangan:
Z = Impedansi (Ohm/ Ω)
R = Hambatan (Ohm/ Ω)
L = Induktansi (henry)

2. Sifat Rangkaian
a. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan
ke satu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian
listrik, di mana input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan
sedikit kabel penghubung).

Sumber: https://tianphysics.files.wordpress.com/2013/11/seri.jpg
Diakses pada 7-7-2017, pukul 21:15 WIB.

Untuk rangkaian seri memiliki rumus:


Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Keterangan:
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Listrik | 20
b. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu
bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian
besar beban listrik dihubungkan secara parallel. Masing-masing rangkaian dapat
dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.

Sumber: https://tianphysics.files.wordpress.com/2013/11/images.jpg
Diakses pada 7-7-2017, pukul 21:19 WIB.

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
berderet (paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian
paralel. Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua
input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian
listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan
lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan
tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya.
Untuk rangkaian paralel memiliki rumus:
1 1 1 1 1
= + + …
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛
Keterangan:
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1

Listrik | 21
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

C. Sumber Energi Listrik


Sumber energi adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Berikut
ini beberapa contoh sumber energi listrik ialah:
1. Baterai
Baterai adalah salah satu sumber energi yang dapat dimanfaatkan, misalnya
untuk menyalakan radio, lampu senter, kalkulator. Tegangan listrik baterai hanya
1,5 volt. Tenaga listriknya berasal dari energi kimia pada bahan kimia yang ada
didalamnya. Jika kutub positif baterai dihubungkan dengan kutub negatifnyaa,
makan energi kimia akan berubah menjadi energi listrik. Bahan kimianya pada
suatu saat habis dan tidak dapat diisi kembali, sehingga dibuang. Bateraj disebut
juga elemen kering karena bahan kimianya berbentuk serbuk padat.
2. Aki (Akumulator)
Aki adalah sumber listrik lainnya yang sering dimanfaatkan manusia untuk
menyalakan mesin dan listrik di kendaraan bermotor, menyalakan televisi,
menyalakan amplifier. Aki juga berisi bahan kimia, tetapi dalam bentuk cair, karena
itu aki disebut elemen asah. Energi aki dapat habis, tetapi dapat diisi kembali
sehingga dapat dipakai lagi. Ukuran tegangan aki bermacam-macam, 6,9 volt, 12
volt, 24 volt, 50 volt. Untuk menggunakan aki, dapat dilakukan dengan
menghubungkan kutub positif lampu/alat listrik dengan kutub negatifnya.
3. Dinamo sepeda
Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan suatu kumparan.
Kumparan dipasang di sekitar magnet yang berputar. Bila dinamo pada sepeda
berputar, kumparan yang berada di tengah magnet ikut berputar. Perputaran magnet
itu menyebabkan timbulnya arus listrik. Jadi, dinamo mengubah energi gerak
menjadi energi listrik.

Listrik | 22
D. Pemanfaatan Energi Listrik
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Saat ini pemanfaatan
energi listrik sudah banyak dilakukan untuk keperluan sehari-hari. Pemanfaatan
listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi listrik, baik itu menjadi
energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.
1. Energi listrik menjadi energi panas misalnya solder, setrika, kompor listrik,
rice cooker. Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas
dilengkapi dengan elemen pemanas, listrik yang mengalir melalui elemen
pemanas diubah menjadi energi panas.
2. Energi listrik menjadi energi gerak contohnya ialah kipas angin, bor listrik,
blender. Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak pada
umumnya menggunakan motor listrik. Pada motor listrik, arus listrik
mengalir melalui kumparan untuk menimbulkan medan magnet sehingga
menyebabkan adanya putaran/gerak.
3. Energi listrik menjadi energi cahaya contohnya ialah lampu pijar, lampu
senter.
4. Energi listrik menjadi energi bunyi contohnya ialah televisi, radio, tape
recorder, sirine. Pada radio, energi listrik digunakan untuk mengubah
gelombang magnet listrik (elektromagnetik) yang ditangkap oleh antena
radio sehingga menjadi energi bunyi yang diperkuat dan kemudian
dikeluarkan melalui speaker.

E. Konsep Biologi Berkaitan dengan Kelistrikan


Jantung merupakan bagian tubuh yang menjadi pusat peredaran darah, pada
umumnya terletak di rongga dada sebelah atas. Jantung bertugas untuk memompa
darah ke pembuluh darah secara ritmik dan berulang. Beratnya kurang lebih 300
gram. Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah, dan jika peredaran ini terganggu maka akan terjadi sakit jantung.
Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik yang
dibangkitkan oleh jantung sendiri. Potensial aksi pada membrane saraf dan otot
rangka terjadi apabila ada rangsangan dari luar (stimulus) sedangkan pada membran

Listrik | 23
sel otot jantung potensial aksi dapat terjadi tanpa adanya rangsangan. Berbeda
dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membran istirahat.
Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membran istirahat. Sel-sel ini
memperlihatkan aktivitas “pacemaker” (picu jantung) berupa depolarisasi lambat
yang diikuti oleh potensial aksi apaila potensial membran tersebut mencapai
ambang tetap. Hal ini akan menimbulkan potensial aksi secara berkala menyebar
ke seluruh jantung untuk membuat jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya
rangsangan melalui saraf.
Jantung berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik yang
dibangkitkan oleh jantung itu sendiri yang disebut autorhytmicity. Terdapat dua
jenis khusus sel otot jantung, yaitu sel kontraktil yang melakukan kerja mekanis,
yaitu memompa jantung, dan sel otoritmik yang mencetuskan dan menghantarkan
potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Potensial aksi sel otoritmik jantung memiliki beberapa fase sebagai berikut:
1. Fase 0 (Depolarisasi Cepat), ialah keadaan dibawah keadaan normal, serat
otot jantung dapat berkontraksi sekitar 60-100 kali/menit. Aksi ini merubah
potensial istirahat membran dan membiarkan masuknya aliran Na+ secara
cepat. Dengan masuknya ion natrium yang bersifat positif ke dalam sel,
maka potensial dalam membran sel akan menjadi lebih positif sehingga
ambang potensialnya akan naik (depolarisasi) sekitar 30 mV.
2. Fase 1 (Repolarisasi Awal), setelah fase 0, channel untuk ion K+ terbuka
dan melewatkan ion kalium ke luar dari dalam sel, sehingga membuat
potensial membran sel menjadi lebih turun sedikit.
3. Fase 2 (Plateu), untuk mempertahankan ambang potensial di membran sel
maka ion Ca+ akan segera masuk dan ion kalium tetap keluar. Dengan
begini, ambang potensial membran sel akan tetap datar untuk
mempertahankan kontraksi sel otot jantung.
4. Fase 3 (Repolarisasi Cepat), aliran lambat ion kalsium berhenti, akan tetapi
aliran ion kalium yang keluar membran sel tetap terjadi sehingga potensial
membran menjadi turun (lebih negatif) dan disebut dengan repolarisasi.

Listrik | 24
5. Fase 4 (Istirahat/resting state), potensial membran menjadi ke fase istirahat
dimana potensialnya sekitar –90 mV. Dikarenakan ion natrium yang
berlebihan di dalam sel dan ion kalium yang berlebihan di luar sel
dikembalikan ke tempat semula dengan pompa natrium-kalium, sehingga
ion natrium kembali ke luar sel dan ion kalium kembali ke dalam sel.

F. Soal Latihan
1. Di bawah ini yang termasuk ke dalam listrik statis kecuali...
a. Gaya Coloumb, Hukum Gauss
b. Potensial energi, medan listrik, Gaya Coloumb
c. Gaya Coloumb, potensial energi
d. Hukum Ohm, Gaya Coloumb, Hukum Kirchoff I
e. Potensial energi, Hukum Gauss
Jawaban D
2. Jika energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik 2
Coloumb dari titik A ke titik B adalah 8 joule, maka perbedaan potensial
antara titik A dan B adalah...
a. 5 Volt
b. 4 Volt
c. 3 Volt
d. 2 Volt
e. 1 Volt
Jawaban: B
Diketahui q = 2 C
W=8J
Ditanya V?
Jawab
W=q×V
V = W/q
V = 8/2
V = 4 Volt

Listrik | 25
3. Sebuah kawat dihubungkan dengan tegangan 7 V. Jika kuat arus yang
mengalir adalah 8 A, maka besar hambatan kawat itu adalah...
a. 0,875 Ohm
b. 0,934 Ohm
c. 0,81 Ohm
d. 0,087 Ohm
e. 0,12 Ohm
Jawaban: A
Diketahui V = 7 V
I=8A
Ditanya R?
Jawab
𝑽 = 𝑰×𝑹
7=8×R
R = 7⁄8
R = 0,875 Ohm

4. Menurut pendapat Naila cara kerja sel otak dan sel otot rangka sama
halnya dengan cara kerja sel otot jantung karena dari ketiganya sama-
sama bekerja ketika ada stimulus atau rangsangan dari luar. Sedangkan
menurut Hambali cara kerja sel otak dan sel otot rangka berbeda dengan
cara kerja sel otot jantung, karena otot jantung dapat bekerja walaupun
tanpa adanya stimulus dari luar. Dari kedua pendapat tersebut, pendapat
siapakah yang tepat dan sesuai dengan alasannya?
a. Naila, karena ketiganya sama-sama bekerja ketika ada stimulus atau
rangsangan dari luar.
b. Naila dan Hambali sama-sama salah, karena ketiganya dapat bekerja
tanpa adanya stimulus.
c. Hambali, karena jantung berkontraksi secara ritmik.

Listrik | 26
d. Naila dan Hambali sama-sama benar, karena semua alasannya sesuai
dengan cara kerja sel otak, otot rangka, dan otot jantung.
e. Hambali, karena membran sel otot jantung potensial aksi dapat
terjadi tanpa adanya rangsangan, sehingga dapat bekerja tanpa
adanya stimulus.
Jawaban E
5. Tentukan potensial lisstrik pada suatu titik berjarak 1 cm dari muatan 1
= 5,0 µC (k = 9 x 109 Nm2C2)
a. 0,45 × 106
b. 2,5 × 106
c. 45 × 106
d. 4,5 × 106
e. 3,5 × 106
Jawaban D
Diketahui q = 5,0 µC = 5 x 10-6
r = 1 cm = 10-2
Ditanya V?
Jawab
𝑞
𝑉=𝑘
𝑟
5 × 10−6
9
𝑉 = 9 × 10
10−2
𝑉 = 9 × 109 . 5 × 10−4
𝑉 = 45 × 105
𝑉 = 4,5 × 106

6. Sebuah keluarga menggunakan listrik dengan daya 900 watt selama 250
jam. Jika harga listrik 1 kwh = Rp. 350,- maka biaya yang harus
dikeluarkan keluarga tersebut adalah...
Penyelesaian
Diketahui P = 900 W

Listrik | 27
t = 250 jam
1 kwh = Rp. 350,-
Ditanya biaya yang harus dikeluarkan untuk energi listrik?
Jawab
W=P×t
W = 900 × 250
W = 225.000 wh
W = 225 kwh

Biaya yang harus dibayar = W × Rp. 350,-


= 225 × Rp. 350,-
= Rp. 78.750,-

Listrik | 28
BAB III
SIMPULAN
Dari pembahasan mengenai kelistrikan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya
pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan
panas, cahaya atau menggerakan mesin. Listrik sesungguhnya ialah suatu
bentuk energi yang digunakan untuk menggerakan atau menjalankan
berbagi mesin dan alat. Bentuk energi ini tersimpan dalam elektron (partikel
bermuatan negatif) dan proton (partikel bermuatan positif) atom-atom.
2. Gejala kelistrikan terbagi dua yaitu listrik statis dan listrik dinamis.
3. Listrik statis mencakup gaya listrik, medan listrik, Hukum Coloumb, energi
potensial listrik, beda potensial listrik, Hukum Gauss, dan Kapasitor.
4. Listrik dinamis meliputi Hukum Ohm, Hukum Kirchoff I dan II, daya
listrik.
5. Beberapa sumber energi listrik yaitu baterai, akumulator, dinamo sepeda.
6. Pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari yaitu
f. Energi listrik menjadi energi panas misalnya solder, setrika, kompor
listrik, rice cooker.
g. Energi listrik menjadi energi gerak contohnya ialah kipas angin, bor
listrik, blender.
h. Energi listrik menjadi energi cahaya contohnya ialah lampu pijar, lampu
senter.
i. Energi listrik menjadi energi bunyi contohnya ialah televisi, radio, tape
recorder, sirine.
j. Konsep biologi yang berkaitan dengan kelistrikan contohnya yaitu cara
kerja otot jantung yang berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls
listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri. Potensial aksi pada
membran saraf dan otot rangka terjadi apabila ada rangsangan dari luar

Listrik | 29
(stimulus) sedangkan pada membran sel otot jantung potensial aksi
dapat terjadi tanpa adanya rangsangan.

Daftar Pustaka
Purwanto (2007) Ensiklopedi Fisika. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Sudibyo (2008) Mari Belajar IPA 3. Jakarta: Pusat Pembukuan.
Kanginan, M. (2007) Fisika. Jakarta: Erlangga.

Listrik | 30

Anda mungkin juga menyukai