Anda di halaman 1dari 9

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)

Fauziah Hally Maulana (16020028), 2K1, Kimia Tekstil, Politeknik STTT Bandung
E-mail : fauziahhallym@yahoo.com
Phone: 08997088862

Abstrak

Dengan berkembangnya teknologi semakin banyak teknologi yang dibuat untuk


mempermudah pekerjaan manusia, salah satunnya adalah PLC. PLC ini digunakan secara
luas untuk keperluaan kendali proses yang mudah digunakan atau bekerja secara otomatis.
Programmable Logic Control (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan
yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Tujuan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui rangkaian PLC dan fungsinya serta dapat
membuat program PLC pada aplikasi Step MicroWIN.

I. PENDAHULUAN

Dengan berkembangnya teknologi semakin banyak teknologi yang dibuat untuk


mempermudah pekerjaan manusia, salah satunnya adalah PLC. PLC ini digunakan
secara luas untuk keperluaan kendali proses yang mudah digunakan atau bekerja
secara otomatis. Misalnya aplikasi pada rambu lalu lintas ataupun mesin-mesin yang
ada disebuah perusahaan. PLC pertama kali banyak digunakan dalam bidang otomotif
pada tahun 1978, pada awal tahun 1980 PLC semakin banyak digunakan. PLC
berkembang pada sistem building, security control system, dan industri peralatan
mesin CNC. Sekarang sistem PLC sudah meluas menjadi kebutuhan utama industri
modern.

II. TUJUAN

 Praktikan dapat memahami dan mengetahui fungsi PLC

 Praktikan dapat membuat rangkaian control PLC dengan menggunakan bahasa


pemogram ladder diagram yang dibuat dalam aplikasi Step7 MicroWIN
III. DASAR TEORI
3.1 Programmable Logic Control (PLC)
Programmable Logic Control (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah
digunakan yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan
yang beraneka ragam.

Programmable Logic Control (PLC) menurut Capiel (1982) adalah

Sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian
di lingkungan industri, dimana sistem ini mnggunakan memori yang dapat di
program untuk penyimpanan secara internal intruksi-intruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
untuk mengontrol mesin melalui modul-modul 1/0 maupun analog.

Bedasarkan nama konsep PLC:


 Programmable , menunjukan kemampuan memory dalam hal menyimpan
program dan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
 Logic , menunjukan kemampuan dalam proses secara aritmatik dan logic
 Control , menunjukan kemampuan mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan input yang diinginkan.

Secara umum fungsi dan kegunaan PLC :

 Kontrol sekuensial, untuk menjaga dan mengkontrol agar semua step dalam
proses sekuensial (pemoresan input sinyal biner menjadi input) berlangsung
dalam urutan yang benar.
 Monitoring plant, memantau sebuah sistem seperti temperatur, tekanan, dll.
Lalu mengambil tindakan sehubungan dengan proses yang telah dikontrol tadi
apabila nilai melebihi batas maka akan menampilkan pesan tersebut kepada
operator.

Prinsip kerja PLC

Menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melalui serangkaian


intruksi logika terhadap sinyal masukan sesuai yang tersimpan dalam memory lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan akuator atau peralatan lain.
Tipe PLC berdasarkan ukuran dan kemampuannya:

 Tipe modular
 Komponen-komponennya terpisah kedalam modul-modul
 Ukurannya besar
 Input dan outputnya dapat ditambah
 Memungkinkan penambahan modul-modul
 Tipe compact
 Seluruh komponen menjaadi satu (input/output, cpu, power supply, modul
komunikasi)
 Berukuran kecil
 Input dan outputny sedikit tidak bisa ditambah
 Tidak dapat ditambah modul-modul khusus

Contoh aplikasi PLC dalam kehidupan sehari-hari:


 Pengaturan lampu lalu lintas
 Peralatan diprabrik
 Perakitan sebuah barang secara otomatis

(Arya Kusuma,2013)

3.2 Komponen PLC

 CPU

CPU alat unit pengolahan pusat yang terdiri dari prosesor, memory dan port
komunikasi serial.
Prosesor sebuah otak dari PLC yang fiungsi utamanya adalah mengerjakan
berbagai operasi antara lain mengeksekusi program, menyimpan dan mengambil
data dari memory, membaca nilai input dan mengatur nilai output.
Memory adalah tempat data dan program disimpan dan dieksekusi oleh
prosesor.
 Modu Input dan Output

Modul input kemampua suatu sistem otomatis dalam membaca sinyal dari
berbagai piranti input contoh sensor. Modul output dapat berupa analog atau
digital, output analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog dan output
digital digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan jalur. Semakin banyak
nilain input dan output sebuah PLC maka semakin banyak juga sensor atau
akuatornya yang dapat dihubungkan ke PLC.

 Catu daya

Power supply digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC . kebanyak


PLC bekerja dengan catu dayanya (sebagai modul sendiri), sedangkan PLC
medium atau kecil catu daya telah menyatu.

(Zainul Arifin Blog, 2016 dan Williamzian Robin,2008 )

3.3 Bahasa Pemograman

Pemograman PLC dapat dibuat dengan menggunakan beberapa cara yang


disebut bahasa pemograman. Bentuk program berbed-beda sesuai dengan bahasa
pemograman yang digunakan. Bahasa pemograman tersebut antara lain: Diagram
ladder, diagram blok fungsi, dan statement list.

 Ladder Diagram

ladder diagram adalah bahasa pemograman PLC yang menggambarkan


program dalam bentuk garis. Ladder diagram dibuat dari kiri kekanan dan
atas kebawah (1 network), ladder diagram terdiri dari dua buah garis vertikal
yang mana sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positif dan
garis vertikal sebelah kanan diubungkan dengan sumber tegangan negatif.
sepanjang garis instruksi, ditempatkan kotak-kotak yang
mengendalikan/mengkondisikan instruksi lain di sebelah kanan. Kombinasi
logika kontak-kontak ini menentukan kapan dan bagaimana instruksi di
sebelah kanan dieksekusi. Contoh bentuk ladder diagram :
 Diagram Blok Fungsi (function block diagram)

Funcion block diagram adalah bahasa pemograman PLC dalam bentuk


kotak-kotak diagram function logika, terdiri dari fungsi logika dasar AND,
OR dan NOT. Disisi sebelah kanan adalah input, disebelah kiri adalah output
dan didalam kotak adalah kode intruksi. Contok bentuk function block
diagram:

I0.0 AND
Q0.0
I0.1

 Statement list

Statement list adalah termasuk bahasa pemograman low level


language, dengan memasukan intruksi seperti load (start) A(and) O(or)dst.
Terdiri dua baris kolom program dimana yang disebelah kanan instruksi
program dan sebelah kiri adalah kode memori. Contoh :

NETWORK 1

LD I0.0
A I0.1
= Q0.0

(Margiono Abdillah, 2013)

IV. METODE EKSPERIMEN


4.1 Alat dan bahan
 PLC compact
 Kabel penghantar
 Catu daya
 Laptop
4.2 Skema proses
Membuat rangkaian dengan cara menganalisa terlebih dahulu dari fluidsim ke
ladder diagram

Gambar-1. Rangkaian di aplikasi Fluidsim

Gambar-2. Ladder diagram di aplikasi Step7 MicroWIN

4.3 Cara kerja

1. Amati rangkaian percobaan pada wirring diagram


2. Ubah rangkaian tersebut menjadi bentuk ladder diagram menggunakan aplikasi
Step7 MicroWIN
3. Setting timer sebesar 2000 pada T100
4. Hubungkan kabel PC dari komputer ke PLC
5. Sambungkan juga catu daya ke DC power supply di PLC
6. Dwonload program ke PLC kemudian aktifkan program status ladder diagram
7. Pasangkan kabel penghubung dari output ke LED dan speaker
8. Check ladder diagram diagram tersebut dengan menjalankanya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


DATA PRAKTIKUM

Gambar-3 rangkaian pada PLC


Pada rangkaian PLC sambungkan catu daya ke DC power supply, kemudian
RC 0 ke output (+) menggunakan kabel penghantar warna merah. BZ+ ke RQ0.1
dengan kabel penghantar warna merah dan relay out ke traffic light dengan kabel
putih. Hubungkan juga kabel PC dari komputer ke PLC, dwonload program yang
telah dibuat pada Step7 MicroWIN kemudian jalankan dan tarik tombol on pada
PLC disebelah kiri atas.
Gambar-4 ladder diagram network 1

Gambar-5 ladder diagram network 2

Gambar-6 ladder diagram network 3

Gambar-7 ladder diagram network 4


Membuat rangkaian ladder diagram dimulai dari sebelah kiri ke sebelah
kanan. Input yang ada pada ladder diagram yaitu I0.0 dan I0.1, sedangkan
outputnya adalah M0.0, Q0.1 dan Q0.2. sebelum dijalankan indikator Q0.2
(network 4) dalam kondisi NC maka akan menyala (beban lampu). Apabila I0.0
(network 1) diberi arus, arus akan mengalir ke M0.1 (network 1) dan pada network1
akan terjadi selfholding. Kontak M0.1 (network 4) yang sebelumnya NC akan
menjadi NO sehingga output Q0.2 (lampu) akan mati. Kemudian kontak M0.1
(network 3) yang sebelumnya NO akan berubah menjadi NC, sehingga output Q0.1
(alarm) akan menyala begitu pula kontak M0.1(network 2) yang semula NO akan
berubah menjadi NC sehingga timer akan menyala dan menghitung mundur selama
20 detik.

VI. KESIMPULAN

PLC dapat digunakan sebagai kontrol pengendali sebuah alat secara otomatis dengan
menggunakan bahasa pemograman. Telah dibuat rangkaian PLC dengan
menggunakan pengontrol waktu yaitu timer selama 20 detik , lampu dan alarm
sebagai beban. Dengan cara kerja ladder diagram ,alarm akan menyala selama 20
detik setelah itu alarm mati dan lampu akan menyala.

VII.DAFTAR PUSTAKA

http://kusuma-w-arya.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-jenis-plc.html

http://pengertiankomponenplc.blogspot.co.id/2016/09/komponen-komponen-utama-
plc.html

https://duniaengineering.wordpress.com/2008/10/17/komponen-pada-plc/

http://margionoabdil.blogspot.co.id/2013/01/standar-bahasa-pemrograman-plc.html

http://dionlabs.blogspot.co.id/2018/02/modul-mekatronika-plc-instlasi-listrik.html

Nurhadi,Hendro. Mekatronika Dasar.

Anda mungkin juga menyukai