Anda di halaman 1dari 2

Milestones perkembangan promosi kesehatan di Indonesia terbagi menjadi beberapa

periode. Pada era sebelum sampai awal kemerdekaan Indonesia (sebelum tahun 1965),
pemerintah Belanda membentuk Dinas Higiene dimana kegiatan pertamanya yaitu
pemberantasan cacing tambang di daerah Banten. Mereka mendorong rakyat untuk
membuat jamban. Bentuk kegiatan yang paling menonjol saat itu yaitu penggunaan media
pendidikan seperti booklets dan poster dan kunjungan ke rumah-rumah yang dilakukan oleh
petugas sanitasi terdidik. Saat itu istilahnya adalah Pendidikan Kesehatan Rakyat (PKR).
Dalam program-program kesehatan, pendidikan kesehatan hanya sebagai pelengkap
pelayanan kesehatan terutama pada saat terjadi keadaan kritis dimana sasarannya adalah
perseorangan dengan sasaran program lebih kepada perubahan pengetahuan seseorang.
Walaupun pendidikan kesehatan adalah bagian dari kegiatan terintegrasi dalam program-
program kesehatan, tenaga sanitasi yang disiapkan untuk mampu memberikan pendidikan
tentang kesehatan dan sanitasi kepada masyarakat desa yang disertai dengan media
pendidikan harus dilatih secara profesional. Pada tahun 1965-1975, sasaran program
kesehatan yaitu perubahan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Tahun 1975-1985,
istilah Pendidikan Kesehatan Rakyat (PKR) berubah menjadi penyuluh kesehatan. Pada
periode ini, terdapat program Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di SD dan diperkenalkannya
dokter kecil. Saat periode ini, Pusat Pelayanan Terpadu atau posyandu dilahirkan sebagai
pusat pemberdayaan dan mobilisasi masyarakat. Sasaran programnya adalah perubahan
perilaku masyarakat tentang kesehatan.

Pada periode 1985-1995 dibentuk direktoral peran serta masyarakat yang diberi
tugas untuk memberdayakan msyarakat. Direktoral Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
(PMK) kemudian berubah menjadi pusat PKM yang bertugas dalam menyebarkan informasi,
komunikasi, kampanye, dan pemasaran sosial bidang kesehatan. Pendekatan edukatif
merupakan pendekatan yang dipergunakan dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa (PKMD) yaitu serangkaian kegiatan untuk membantu masyarakat mengenali dan
menemukan masalah mereka sendiri kemudian atas dasar rumusan masalah kesehatan yan
telah disepakati dikembangkanlah rencana penanggulangannya. Pusat PKM juga melakukan
penyuluhan berbagai program kesehatan melalui berbagai kegiatan yang kemudian
diterbitkan sebagai panduan bagi daerah atau program untuk melakukan penyuluhan
kesehatan serta melakukan pelatiha-pelatihan bagi tenaga PKM. Departemen kesehatan
membentuk panitia kerja untuk menyiapkan konsep program PKMD. Pada tahun 1976 dalam
rapat kerja kesehatan nasional ditetapkan bahwa PKMD merupakan pendekatan yang
strategis untuk meningkatkan cakupan pelaynan kesehatan dengan target meningkatnya
kesehatan masyarakat. PKMD yang dikembangkan sejak tahun 1996 merupakan perwujudan
dari Primary Health Care. PKMD yang semula lebih terbuka berkembang menjadi lebih fokus
dan semi structured yang kemudian mengarah pada perkembangan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu).

Istilah PKM berubah menjadi promosi kesehatan pada periode tahun 1995 sampai
sekarang. Perubahan tersebut dilakukan selain karena komitmen terhadap perkembangan
dunia juga sejalan dengan paradigma sehat yang merupakan arah baru pembangunan
kesehatan di Indonesia. Istilah promosi kesehatan tersebut sesuai dengan perkembangan
pembangunan kesehatan Indonesia yang mengacu pada paradigma sehat. Promosi
kesehatan bukan hanya tentang perubahan perilaku, tetapi perubahan kebijakan atau
perubahan menuju perubahan sistem atau faktor lingkungan kesehatan. Promosi kesehatan
adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi
kesehatan dimana telah mencakup pendidikan dan penyuluhan kesehatan yang merupakan
bagian penting dari promosi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai