Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA

PENYEARAH ENAM-FASE GELOMBANG PENUH BEBAN


RESISTOR

Disusun:
Kelompok 3 / D3-5B

Muhyi Bayu Krisno 16612037


Zeka Wijaya Sukma 16612038
Nurindro Suyono 16612039
Anshori Fahmidien 16612040
Muhammad Irza Kurniawan 16612041

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2018
BUKU PEDOMAN TANGGAL REVISI : 07 / 09/ 2015
PRAKTIKUM LABORATORIUM ELEKTRO TANGGAL BERLAKU : 10 / 02/ 2016
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA KODE DOKUMEN : LD-POLNES-04-LEL

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA I

Semester : V
Tugas 03. Penyearah enam-fase gelombang penuh beban
resistor Waktu : 4 jam

TEORI DASAR

Filter L berfungsi untuk meratakan arus. Saat arus input pada perioda positif,
induktor dalam kondisi charge, dan saat prioda negative induktor menjadi discharge.
Pada nilai L tak terhingga, arus output menjadi rata dan arus input menjadi persegi.
Pada penyearah dengan beban R dan L, tegangan rata-rata output dirumuskan dengan :

𝑉𝑟
VDC = IR × R = { 𝑍 } × 𝑅

Dengan Z = √𝑅 2 + (2𝜋𝑓𝑙)2
Vr merupakan tegangan saat beban murni.

Gambar 1. Gelombang tegangan dan arus penyearah gelombang penuh dengan


beban RL.
LATIHAN No : 9
Penyearah enam-fase gelombang penuh
JUDUL : beban resistor
1 modul Microprocessor M1R
1 modul dasar dioda M2R + Mask 5
KOMPONEN YANG DIBUTUHKAN : 1 modul R, L dan C beban MB1
1 sinyal akuisisi modul MDAQ
1 RMS Benar multimeter (TRMS)
1 osiloskop sinyal ganda.
Power supply unit : model AEP-1 / EV

SASARAN:
1. Mengukur tegangan dan arus
2. Menentukan parameter dari penyearah.
3. Menganalisis tegangan dan arus dalam bentuk gelombang

Prosedur awal

1. Susun sesuai modul dalam bentuk vertikal.


2. Masukkan MASK 5 di M2R modul. Hubungkan penutup jumper yang teridentifikasi.
3. Hubungkan sesuai modul seperti yang ditunjukkan dalam diagram Latihan 8 -
Gambar. 2.
4. Hubungkan jumper dengan unit catu daya AEP-1/EV untuk mencapai 3 x 50 Vac
antara fasa dan netral (kurang lebi 83 Vac antar fasa)
5. Beban resistif terdiri dari resistor 100 Ω + 2 koil (setiap koil 50 mH) terhubung seri.
6. hidupkan unit power supply dan sesesuaikan variasi sampai tegangan dari 50 V AC
dicapai di kumparan sekunder antara fase dan netral.

SASARAN 1: mengukur tegangan dan arus


Buatlah rangkaian yang ditunjukkan di Latihan 8 - Gambar. 3.
Daya sirkuit dan melaksanakan pengukuran sebagai berikut:

1. Ukur nilai akar kuadrat dari tegangan suplai (2U2).


2. Dengan pengukuran di posisi V2, mengukur nilai rata-rata UdAV (VDC di tester).
3. Dengan pengukuran di posisi V2, mengukur nilai kuadrat akar dari UdRMS (VAC + DC
yang ditester).
4. Dengan melakukan pengujian di posisi V2, ukurlah nilai sumber titik pertengahan dari
komponen bolak balik pada perbaikan tegangan UdAC (percobaan di VAC) pada
beban.
5. Gunakan percobaan pada ammeter A1 (rangkaian terbuka dan cobalah sambungkan)
ukurlah nilai rata rata Idav, nilai dari sumber titik pertengahan Idrms dan Idac pada arus
rectified.
6. Gunakan percobaan pada ammeter A2 (rangkaian terbuka dan cobalah sambungkan)
ukurlah nilai rata rata Idav (lakukan di IDC), nilai dari sumber titik pertengahan Idrms
lakuakn percobaan di VAC+VDC) dan Idac (lakukan di IAC) pada penyearah arus.

Tuliskan nilai yang diukur dalam tabel berikut:

UdAV = VDC UdRMS = VAC+DC UdAC = VAC


(2U2) [V]
[V] [V] [V]

48 62,40 62,41 0,044

Percobaan A1 (menuju dioda):

IdAV = IDC IdRMS = IAC+DC IdAC = IAC


[A] [A]
0,174 0,43 0,396
IdAC = IAC

Percobaan A2 (menuju beban):

IdAV = IDC IdAC = IAC IdRMS = IAC+DC


[A] [A] [A]
1,264 0,050 1,2649

SASARAN 2: Menghitung Parameter Dari Penyearah:


Hitung jumlah karakteristik utama dan melengkapi tabel berikut

Teori Perhitungan

UdAV/(2U1) 1,35 1,3


UdRMS/(2U1) 1,352 1,3
Form factor fu UdRMS/UdAV 1,001 1,0001
Ripple wu SQR(fu2-1) 0,045 0,014
Ripple UdAC/UdAV 0,035 0,0007
Form factor fi IdRMS/IdAV 1,001 1,0007
Ripple wi (%) SQR(fi2-1) 0,044 0,0007
SASARAN 3: Menganalisis bentuk gelombang penyearah
Sumber tegangan (2U2) dan tegangan kebeban Ud

- Gunakan osiloskop untuk menampilkan tegangan suplai (2u2) dan tegangan di beban ud.
- Sambungkan chanel 1 dengan jack 1B pada modul MDAQ, untuk menampilkan
tegangan tiga fase (1 V/div).
- Sambungkan chanel 2 dengan jack 9B pada modul MDAQ, untuk tegangan masukkan (2
V/div).DC coupling. Trigger: AC line. - Probes x10
- Lihat latihan 9. Foto.Dioda menyala alternatif ketika tegangan di anoda positif. Tegangan
langsung terdiri dari 3 pulsa per periode.

Tegangan dan Arus di dioda D1


- Menampilkan tegangan dan arus di dioda (D1), pada osiloskop.
- Sambungkan chanel 1 dengan jack 3B pada modul MDAQ, untuk tegangan di dioda 1 (2
V/div).
- Sambungkan chanel 2 dengan jack 3A pada modul MDAQ, untuk arus di dioda 1 (500
mV/div). DC coupling. Trigger: AC line. Probes x10
- Lihat latihan 9 foto 2. Nilai puncak dari tegangan sama dengan nilai puncak dari
tegangan line to line.
URRM= 2.38 (UVO)
Arus di tiap dioda untuk 1/6 nilai per periode, ketika tegangan berada di anoda dioda positif

Arus di dioda
- Menampilakan arus yang melewati dioda 1 dan dioda 2, pada osiloskop.
- Hubungkan probe pertama pada jack 3A pada modul MDAQ untuk menampilkan arus di
D1 (100 mv/div).
- Hubungkan probe kedua pada jack 4A pada modul MDAQ untuk menampilkan arus di
D2 (100 mv/div). DC coupling. Trigger: AC line. - Probes x10
- Lihat latihan 9 foto 3. Arus akan ditransfer dari 1 dioda ke lainnya pada pembakaran
sudut alami ( tegangan positif di anoda). Setiap 1/6 keluaran dioda pada total arus di
beban .
Arus dan tegangan di seluruh beban
- Menampilkan arus dan tegangan di beban, pada osiloskop.
- Hubungkan probe pertama pada jack 1A pada modul MDAQ untuk menampilkan arus
(500 mv/div).
- Hubungkan probe kedua pada jack 1B pada modul MDAQ untuk menampilkan tegangan
(1 v/div). DC coupling. Trigger: AC line. - Probes x10
- Lihat latihan 9 foto 4. Perhatikan bahwa tegangan dan arus dalam fase karena beban
resistif.

LATIHAN 9 – GAMBAR

Latihan 9 – Gambar 1. Penyearah 6-pase M6UK dengan beban resistor


Latihan 9 – Gambar 2 diagram hubungan pada modul

Latihan 9 – Gambar 3. Penyearah 6-phase M6UK dengan beban resistor

HASIL PERCOBAAN OSILOSKOP

Latihan 9 – Foto 1 Suplai Tegangan dan Tegangan Beban


Analisa data :

Pada Ch 1. Gelombang yang muncul berbentuk seperti bukit-bukit kecil dan lebih rapat
dikarenakan terdapat 6 tegangan sumber sinusoidal.

Ch 2. dan masing-masing tegangan sumber melewati sebuah dioda sebagai penyearah.

Latihan 9 – Foto 2 Tegangan dan Arus di dioda

Analisa data :

Gelombang pada Ch 1.(tegangan pada diode) dan Ch 2.(arus pada diode) terjadi karena diode
mengalami 2 siklus positive dan negative jadi ketika dioda 1 dalam keadaan reverse maka
bentuk gelombang akan garis lurus atau tidak ada arus yg lewat pada dioda, jadi ketika
keadaan forward maka gelombang akan membentuk bukit
Latihan 9 – foto 3 Arus di dioda D1 dan D2

Analisa data :

Pada Ch 1. Dan Ch 2. Gelombang pada arus terjadi karena diode mengalami 2, siklus positive
dan negative jadi ketika dioda 1 dalam keadaan reverse maka bentuk gelombang akan garis
lurus atau tidak ada arus yg lewat pada dioda, jadi ketika keadaan forward maka gelombang
akan membentuk bukit hal ini terjadi secara berulang dengan kecepatan sesuai frekuensi yang
terdapat pada sumber, jadi ketika kedua gelombang digabungkan akan terlihat bentuk
gelombang mirip seperti gelombang arus pada keluaran atau beban.
Latihan 9 – foto 4 Tegangan dan Arus di beban

Analisa data :

Gelombang yang muncul pada Ch 1.(arus melewati beban) dan pada Ch 2.(tengangan pada
beban) terlihat semakin rapat karena dibentuk oleh 6 tegangan sumber sinusoidal dan
masing-masing tegangan sumber melewati sebuah dioda sebagai penyearah.
HASIL PERCOBAAN LTSpice

Gambar Hasil percobaan LTspice

KESIMPULAN

- Dioda mengalami 2 siklus yaitu Revers dan Forward


- Menggunakan 6 dioda lebih efektif dibandingkan menggunakan 3 dioda karena
gelombang yang dihasilkan lebih ideal sebagai penyearah
- Penyearah gelombang yang terdapat pada sumber 6 phase memiliki pergeseran sekitar
30o antar fasanya

Anda mungkin juga menyukai