Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 1

Pengujian kekerasan metode goresan (scratch hardness)

Nama-nama Kelompok :
- 1421800003 Moch Adi Sucipto
- 1421800009 Muhammad Yudha Aris Widodo
- 1421800012 Moch Dani Pratama
- 1421800013 Aditya Hermawan
- 1421800014 Tito Fulgecio Bras Freitas
- 1421800015 Sukarno Alfaisz
- 1421800016 Danny Pradana

A. Definisi

Pengujian kekerasan dengan metode gores dilakukan dengan cara mengukur


kemampuan suatu material dengan menggoreskan material uji pada
spesimen. (Surdia, T. 1999)
Metode ini dikenalkan oleh Friedrich Mohs yaitu dengan membagi kekuatan
material di dunia ini berdasarkan skala (yang kemudian dikenal dengan skala
Mohs). Skala ini bervariasi darei nilai 1 untuk kekerasan palingrendah,
sebagai mana yang dimiliki talc, hingga skala 10 sebagai nilai kekerasan
tertinggi, sebagai mana yang dimiliki intan. Dalam skala Mohs urutan nilai
kekerasan material di dunia diwakili oleh :
1. Talc 6. Orthoclase
2. Gypsunm 7. Quartz
3. Calcite 8. Topaz
4. Fluorite 9. Corundum
5. Apatite 10. Diamond
B.Langkah-langkah pengujian

1. Siapkan batuan yang ingin kita uji dan alat untuk menguji batu
tersubut sesuai skala mohs (ada dua cara menguji skala mohs,
menggunakan alat/objek umum dan alat Hardness Picks)

Objek Umum Dari Kekerasan Mohs


Alat kekerasan
Jari telunjuk 2 - 2,5
Tembaga 3
Kuku 4
Kaca 5.5
PIsau 5 – 6,5
Baja 6,5
Kuarsa 7

2. Bandingkan batu yang kita uji dengan alat tersebut dengan cara
menggoreskannya
- Contohnya batu yang di goreskan dengan objek/alat tersebut dari yang
terlemah terlebih dahulu
- Misalnya batu yang di goreskan dengan jari, jika batu itu belum
tergores maka di lanjutkan dengan tembaga
- jika masih belum tergores juka maka di lanjutkan lagi ke objek/alat
yang berskala lebih keras begitu seterusnya
- Tapi jika batu tersebut tergores dengan tembaga maka skala kekerasan
mohs batu tersebut adalah 3

C.Cara menganalisa data

Berikut ini adalah empat situasi yang bisa diamati ketika membandingkan
kekerasan dua spesimen:

1. Jika Spesimen A bisa menggores Spesimen B, maka Spesimen A lebih


keras daripada Spesimen B.
2. Jika Spesimen A tidak menggores Spesimen B, maka Spesimen B lebih
keras daripada Spesimen A.
3. Jika dua spesimen relatif sama kekerasannya maka kedua spesimen
tersebut akan relatif tidak menghasilkan goresan (mungkin terjadi goresan
kecil, atau mungkin kita akan sulit menentukan ada atau tidaknya goresan
yang terjadi).
4. Jika Spesimen A dapat tergores oleh Spesimen B, tapi tidak bisa
tergores oleh Spesimen C, maka nilai kekerasan Spesimen A berada diantara
kekerasan Spesimen B dan Spesimen C.

D. Bentuk data

Skala Kekerasan Objek Umum Dari Kekerasan


Mohs Mohs

Mineral kekerasan ALAT kekerasan


Talc 1 Jari telunjuk 2 - 2,5
Gypsunm 2 Tembaga 3
Calcite 3 Kuku 4
Fluorite 4 Kaca 5.5
Apatite 5 PIsau 5 – 6,5
Orthoclase 6 Baja 6,5
Quartz 7 Kuarsa 7
Topaz 8
Corundum 9
Diamond 10

Daftar pustaka

Surdia, T.; Saito, S., 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan ke- 4, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Flysh Geost , 2016, Pengertian , Jenis dan Manfaat Batu Kapur, Geologinesia

Anda mungkin juga menyukai