Berdasarkan sistem klasifikasi penyakit, secara praktis masyarakat Bali menggolongkan
penyakit menjadi dua golongan besar yaitu penyakit fisik (sekala) dan penyakit nonfisik (niskala). Menurut kebiasaan dan keterangan beberapa informan baik dari balian maupun pasien, jenis penyakit fisik yang umum dikenal masyarakat Bali adalah sebagai berikut. (1) Penyakit Dalem (Dalam), yakni jenis penyakit atau gangguan yang menimpa seseorang yang menunjukkan gejala-gejala dalam tubuh bersangkutan terasa panas atau dingin berlebihan, atau perubahan unsur panas-dingin dalam tubuh secara mendadak. (2) Barah (Bengkak) yang terjadi di bagian-bagian tertentu dari anggota badan. (3) Mokan (badan bengkak dan terasa sakit). (4) Buh (perut bengkak dan berair). (5) Pemalinan (bagian tertentu dari badan, seperiti punggung, perut, dan dada terasa sakit pada seperti ditusuk-tusuk). (6) Sula (sakit melilit di perut yang secara medis disebut gejala kolik) (7) Belahan atau puruh (sakit seperti ditusuk-tusuk di bagian kepala sampai ke mata} (8) Tilas Naga dan tilas bunga (penyakit kulit yang biasanya menyerang kulit di bagian pinggang, yang memiliki tanda-tanda khas yang disebabkan oleh jamur. Tilas bunga penyakit kulit yang hampir sama dengan tilas naga, tetapi menyerang pada bagian tubuh lain, di luar bagian pinggang. (9) Tuju (bengkak-bengkak yang terasa ngilu pada sela-sela persendian kaki dan tangan) (10) Tiwang (sakit ngilu atau kejang pada kaki atau tangan) (11) Upas (gatal-gatal pada tubuh yang disebabkan oleh bulu binatang, jamur, atau getah/bulu pohon tertentu). Sebaliknya jenis penyakit niskala (nonfisik) antara lain adalah sebagai berikut. (1) Buduh atau gila atau stress yang dengan tingkat keparahan tertentu, yaitu (1) uyang (gelisah), (2) suka mengigau, (3) suka lari dari rumah, (4) ngamuk atau melakukan tindakan kekerasan tanpa sadar, atau melakukan tindakan abnormal lainnya. (2) Bebainan (sejenis gangguan jiwa yang dialami seseorang yang menunjukkan perilaku abnormal secara tiba-tiba, seperti menangis, tertawa, berteriak-teriak, memanggil-manggil nama seseorang, atau orang yang sudah mati, dan tanda-tanda lainny). (3) Beda, suatu jenis penyakit yang bisa menyerang, baik fisik maupun jiwa (nonfisik) seseorang yang gejala-gejala dan penyebabnya secara medis baik oleh dirinya maupun praktisi medis tidak diketahui secara pasti, namun yang bersangkutan secara fisik dan mental tampak kurang sehat, atau merasa kondisi kesehatannya terganggu secara tiba-tiba tanpa diketahui sebab-sebabnya secara jelas. Secara umum jenis penyakit ini menunjukkan tanda- tanda , antara lain, tampak pucat dan lemah, kadang-kadang pinsan secara tiba-tiba, kepala terasa sakit sekali, gelisah, sering mimpi buruk, sukar tidur, cepat marah tanpa alasan, dan lain-lainnya. Atas ketiga jenis penyakit niskala ini, menurut konsepsi orang Bali disebabkan oleh faktor- faktor yang bersifat personalistik dan supranaturalistik. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut. (1) Leyak/desti, yaitu penyakit yang disebabkan oleh manusia jahat yang dengan kekuatan gaibnya telah berubah rupa menjadi binatang tertentu ( kera, babi, anjing kurus, rangda, dll) yang dengan perubahan wujud itu mendatangi orang yang dituju, yang akhirnya menyebabkan sasaran atau korban menjadi sakit. (2) Cetik , yaitu racun gaib yang telah masuk ke tubuh seseorang lewat maknan atau minuman, baik yang ditaburi langsung pada minuman atau makanan tersebut, maupun dikirim secara gaib atau dengan kekuatan supranatural, sehingga orang minum racun tersebut menjadi sakit, dan bahkan menyebabkan kematian. (3) Teluh, yaitu makhluk mirip manusia yang diciptakan dan telah memiliki kekuatan magis yang dikirim oleh seseorang untuk memasuki raga atau jiwa orang yang dituju, sehingga menyebabkan orang tersebut menjadi sakit. Papasangan (Penyakit disebabkan oleh benda yang berkekuatan magis yang di tanam di tempat orang yang dituju) (4) Trangjana/acep-acepan, yaitu jenis penyakit yang diderita seseorang yang disebabakan oleh ulah orang sakti atau berilmu dengan cara ngacep (mengipnotis dari jarak jauh orang yang dituju), sehingga yang bersakutan menjadi sakit. (5) Bebai, yaitu sejenis binatang yang diciptakan oleh balian sakti yang memiliki kekuatan magis, yang disuruh masuk ke dalam badan orang yang dituju, sehingga menyebabkan orang yang bersangkutan terganggu jiwanya atau menderita bebainan. (6) Kepongor, yaitu gangguan jiwa yang diderita seseorang yang disebabkan oleh kemarahan roh-roh leluhur mereka akibat dari keluarga bersangkutan telah melalaikan kewajiban agama atau adat yang menjadi tanggungjawabnya. Selain itu, dalam masyarakat Bali juga dikenal adanya jenis penyakit yang bersifat fisik, namum disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat, fisik dan nonfisik sebagai berikut. (1) Mala adalah sakit/gangguan kesehatan pada mental/pikiran individu yang disebabkan oleh adanya gangguan bio-psikologis dan karena faktor nonbiomedis berupa kekuatan supranatural (2) Letuh,yakni gangguan fisik atau mental yang dialami seseorang karena faktor bawaan dari sejak lahir dan atau muncul kemudian sebagai akibat dari faktor supranatural (hukum karma/karma wesana), perbutan yang dilakukan pada kehidupan tergahulu dan harus dijalani pada kehidupan sekarang, sehingga seseorang mengalami jenis penyakit tertentu yang sulit untuk disembuhkan.