Makalah Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah
Makalah Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah
Disusun oleh:
Muhammad Rifqi
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kelimpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk
memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Pendidikan Agama Islam, Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Semoga kita termasuk umat beliau
dan berhak memperoleh safaatnya nanti di hari akhir amin.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu kami sangat
menerima lapang dada pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa umatnya
akan terpecah menjadi 73 golongan, dan hanya satu golongan saja yang kelak akan
selamat. Ketika ditanya siapa dari satu golongan tersebut yang akan selamat, Rosulullah
menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang mengikuti ajaranku dan ajaran para
sahabatku”.
Tentunya tidaklah cukup bagi seseorang untuk mengklaim dirinya sebagai bagian
dari Ahlussunah Wal Jama’ah, maka dari itu dalam makalah ini akan membahas tentang
PEMBAHASAN
Ahlussunnah Wal Jamaah mengandung dua makna yaitu Ahlu Sunnah yang berarti
penganut sunnah nabi dan Wal Jamaah bermakna penganut i’tiqad, i’tiqad jamaah, dan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ahlussunnah Wal Jamaah adalah Kaum
233 H/842-847 M) menjadikan Muktazilah sebagai paham resmi negara pada masa
pemerintahan tersebut.
terhadap seluruh jajaran pemerintah dan seluruh masyarakat muslim. Ulama’ yang tidak
seperti Ahmad bin Hambal ( Imam Hambali ) oleh karena tidak mau mengakui bahwa
Para ulama’ dan masyarakat Islam yang menentang paham Muktazilah meyakini bahwa
akidah Ahlussunnah Wal Jamaah adalah paham yang benar. Dukungan terhadap
Ahlussunnah Wal Jamaah semakin lama semakin banyak, terutama setelah terjadi
1
Rizem Aizid, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap ( Yogyakarta:DIVA Press,2015),hlm.67
peristiwa Mihnatul Qur’an yaitu fitnah yang mengatakan bahwa Al-Qur ‘an adalah
makhluk.
Dari penentangan tersebut, muncullah ulama – ulama islam yang membawa ajaran yang
mudah diterima masyarakat dan tetap menjaga kemurnian ajaran Islam sesuai Sunnah
Nabi serta tradisi para sahabat, yaitu Syeikh Abu Hasan Al-Asy’ari ( Asy’ariyah dan
1. Asy’ariyah
Asy’ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan pada Abu Hasan Al-
Asy’ari.
Aliran ini bertumpu pada Al-Qur’an dan Hadits. Para penganutnya menyatakan
bahwa ittiba’ lebih baik dari pada ibtida’(membuat bid’ah). Dalam mengutip ayat
atau hadits yang hendak dijadikan argumentasi, mereka biasanya mengambil makna
lahir dari nash (teks Al-Qur’an dan Hadits). Mereka pun berati-hati dan tidak
menolak penakwilan. Sebab, memang ada nash tertentu yang memiliki pengertian
yang sama, yang tidak bisa diambil dari makna lahirnya, tetapi harus ditakwilkan
Aliran Asy’ariyah juga tidak menolak akal, namun pada prinsipnya mereka tidak
2. Maturidiyah
Maturidiyah adalah aliran kalam yang dinisbatkan kepada Abu Mansur Al-
Maturidi, yang berpijak pada argumentasi dan dalil aqli kalami dalam membantah
Aliran Maturidiyah merupakan salah satu sekte Ahlussunnah Wal Jamaah yang
sosial dan pemikiran yang sama. Kedua aliran ini dtaang untuk memenuhi
kaum rasional (yang berada di posisi paling depan adalah kaum Muktazilah)
maupun ektremitas kaum tekstualis (yang berada di paling depan adalah kaum
Hanabilah).
Yakni, Allah Swt. memiliki sifat-sifat tertentu. Allah mengetahui dengan sifat
dengan Dzat-Nya.2
2. Perbuatan Manusia
2
Rizem Aizid, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap ( Yogyakarta:DIVA Press,2015),hlm, 77.
3
Ibid, 70.
3. Al-Qur’an
Penulis Ar-Raudhatul Bahiyyah berkata " ketahuilah bahwa pokok semua aqaid
Ahlussunnah Wal Jamaah atas dasar dua kutub, yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam
4
PW LP. Ma’arif NU Jawa Tengah. Ke-NU-an Ahlussunnah Wal Jamaah MTS/SMP Kelas VII. Semarang,
2016. Hlm, 78.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a. Ahlussunnah Wal Jamaah mengandung dua makna yaitu Ahlu Sunnah yang
berarti penganut sunnah nabi dan Wal Jamaah bermakna penganut i’tiqad,
i’tiqad jamaah, dan sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW.
b. Tokoh penyebar Ahlussunnah Wal Jamaah adalah Imam Abu Hasan Al-Asy’ari
dan dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi.
3.2 SARAN
Tetaplah yakin dan berpegang teguh pada apa yang sudah yakini sekarang,
insyaallah kita dapat masuk golong yang terselamatkan yakni Ahlus Sunnah wal
Jama’ah.
DAFTAR PUSTAKA