Anda di halaman 1dari 8

METODELOGI PENELITIAN AKUNTANSI

EKA 400 BP
“ SAP 5 ”

Oleh Kelompok 2:

Ni Putu Arlita Ekayanti (1606531069 / 07)

Ni Kadek Lisa Irawari (1607531151 / 29)

Ni Kadek Jeshi Dwivayani (1607531156 / 31)

Ni Luh Putu Trisna Dewi (1607531175 / 34)

Disampaikan Kepada :
Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak. CA.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

0
5. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Salah satu unsure terpenting dan yang memiliki peran sangat besar dalam penelitian
adalah teori. Landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut
sebagai studi literature atau tinjauan pustaka. Sumber terpenting sebuah karya tulis tentu saja
hasil riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-
pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
adalah mencari teori teori, konsep konsep dan generalisasi- generalisasi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (sugiyono, 2010:52).
Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan
sekedar perbuatan coba coba (Trial and Error). Adanya landasan teoritis ini merupakan cirri
bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.

5.1 REVIEW LITERATUR

Review literatur merupakan analisis berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan)


dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topic khusus atau pertanyaan terhadap suatu
bagian dari keilmuan. Tinjauan teori diperlukan untuk menegaskan landasan teoretis penelitian
yang akan dilakukan. Secara garis besar, sumber teori dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu
acuan umum, terutama terdapat pada buku buku teks, dan acuan khusus yang berupa laporan
hasil penelitian yang terutama terdapat pada jurnal professional. Teori yang dipilih paling tidak
harus memenuhi tiga unsure, yaitu relevansi, kelengkapan materi dan kemuktahiran. Relevansi
artinya teori yang digunakan sebagai referensi sesuai dengan bidang kajian penelitian.

Tujuan Literatur Review adalah untuk :

1. Membentuk sebuah kerangka teoretis untuk topic/bidang penelitian.


2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi.
3. Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik.
4. Menentukan lingkup penelitian.

Pengertian Teori

1
Menurut kerlinger teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi
yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan
antarvariabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Selanjutnya Sitirahayu Haditono (1999) mengemukakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti
yang penting bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala gejala
yang ada.

5.2 DESKRIPSI TEORI

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan
bukan sekadar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadapa variabel-
variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari
berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar
variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dari terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam
proposal maupun laporan penelitian dapat penelitian sebagai indicator apakah peneliti menguasi
teori dan konteks yang diteliti atau tidak.

Perbedaan paradigma penelitian dapat dilihat paling tidak tidak pada dua aspek utama, yaitu :

1. Posisi dan peran teori


2. Cara pandang terhadapat fenomena

Perbedaan pada dua aspek tersebut mempunya implikasi pada perbedaan dalam permusan
definisi teori dalam penelitian kuantitatif, peneliti perlu memahami definisi teori yang
menjelaskan mengenai elemen-elemen dan fungsi teori. Pembahasan mengenai teori berikut ini
menggunakan kerangka berpikir peneliti kuantitatif.

Mengingat betapa besarnya peranan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif, prosedur
penyusunan landasan teori perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan kajian pustaka (literatura review yang relevan, meliputi antara lain buku-
buku referensi, hasil penelitian, jurnal, terbitan ilmiah berkala, abstrak disertasi dan tesis.
2. Melakukan síntesis atau penyatuan makna antara teori yang satu dengan teori yang lain
untuk menjelaskan secara spesifik tentang variabel penelitian biasanya disebut dengan
definisi operasional variabel.
2
3. Atas dasar hasil kajian pustaka, kemudian peneliti menyusun sendiri kerangka teorinya
dalam susunan kerangka pemikiran yang logis, rasional, dan runtut (sistematis).
4. Dengan dilandasi oleh hasil dari kajian pustaka, kemudian peneliti merumuskan hipótesis
penelitian. Hipotesis tidak semata-mata muncul berdasarkan intuisi penelitian, tetapi
muncul berdasarkan landasar teori.

5.3 LANGKAH LANGKAH MENDESKRIPSIKAN TEORI

Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut :

1. Terdapat nama variable yang diteliti, dan jumlah variabelnya.


2. Cari sumber-sumber bacaan sebanyak-banyaknya yang relevan dengan setiap variabel
yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variable yang
ingin diteliti.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, dibandingkan
antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
análisis, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber
data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan
dengan bahasa sendiri.
5.4 KERANGKA BERPIKIR

Uma Sekaran, dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan bahwa,


kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah dididentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang
baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara
teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian
ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut
dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebur, selanjutnya dirumuskan ke dalam
bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian
harus didasarkan pada kerangka berfikir. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian dikemukakan
apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih.

3
5.5 LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR
1. Memantapkan variabel yang diteliti
Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun
kerangka berfikir untuk pengajuan hupotesis, maka harus ditetapkan terlebih dahulu
variabel penelitiannya.
2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian (HP)
Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku-buku dan
hasil penelitian yang relevan. Buku-buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks,
ensiklopedia, dan kamus.
3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian (HP)
Deskripsi teori berisi tentang definisi terhadap masing-masing variabel yang diteliti, dan
kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian tertentu.
4. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Dalam analisis ini, peneliti akan mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang
telah ditetapkan itu betul-betul sesuai dengan objek penelitian atau tidak.
5. Analisis Komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan
yang lain, dan hasil penelitian satu dengan yang lain, sehingga peneliti dapat memadukan
antara teori satu dengan yang lain, atau mereduksi jika dipandang terlalu luas.
6. Sintesis atauKesimpulan
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-toeri dan hasil penelitian yang
relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa
atau kesimpulan sementara.

5.6 BENTUK BENTUK HIPOTESIS

Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua variabel
atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan (declarative) dan
menggabungkan secara umum maupun secara khusus antara variabel satu dengan variabel
lainnya. Tentang hipotesis dan pernyataan hipotesis yang baik, ada dua kriteria. Kriteria itu sama
dengan yang berlaku untuk masalah dan pernyataan masalah. Hipotesis adalah pernyataan yang
menunjukan relasi antara variabel – variabel. Kedua, hipotesis mengandung implikasi –
implikasi yang jelas untuk pengujian hubungan – hubungan yang dinyatakan itu. Maka, kriteria
ini berarti bahwa pernyataan hipotesis mengandung dua variabel atau lebih yang dapat diukur
atau berkemungkinan untuk diukur dan bahwa pernyataan hipotesis menunjuk secara jelas cara

4
variabel – variabel itu berhubungan. Bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis
deskriptif, komparatif, dan asosiatif atau hubungan.

1. Hipotesis deskriptif, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif.


Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif, dan
asosiatif adalah merupakan jawaban sementara terhadap masalah asosiatif atau hubungan.
2. Hipotesis Komparatif, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini variabel nya sama, tetapi populasinya atau sempelnya yang
berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
3. Hipotsis Asosiatif
Hipotesis Asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu
yang menanyakan hubungan antara dua hubungan dua atau lebih.

Paradigma Penelitian, Rumusan Masalah dan Hipotesis

Dengan paradigma penelitian, peneliti dapat menggunakan sebagai panduan untuk


merumuskan masalah dan hipotesis penelitiannya yang selanjutnya dapat digunakan untuk
panduan dalam pengumpulan data analisis. Pada setiap paradigm penelitian, minimum terdapat
satu rumusan masalah penelitian, yaitu masalah deskriptif.

5.7 RUMUSAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. Gaya kepemimpinan yang ditampilkan manajer (x) kurang baik dan nilainya paling tinggi
60% dari kreteria yang diharapkan.
2. Prestasi kerja karyawan (y) kurang memuaskan dari nilai paling tinggi 65.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan manajer
dengan prestasi kerja karyawan, artinya makin baik kepemimpinan manajer, maka akan
akan semakin baik prestasi karyawan.
4. Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya kepemimpinan antara Gol. I, II, III.
5. Terdapat perbedaan persepsi tentang prestasi kerja antara Gol. I, II, III.

Karakteristik Hipotesis yang Baik

1. Merupakan dugaaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel


pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih.

5
2. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.

Kriteria Rumusan Hipotesis hipotesis yang baik setidaknya mempertimbangkan kriteria


sebagai berikut :

1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian, tujuan penelitian adalah
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.
2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris..
Agar dapat diuji, hipotesis harus menyatakan secara jelas variabel – variabel yang diteliti
dan dugaan mengenai hubungan antara variabel.
3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori – teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.
Pentingnya hipotesis

Cukup jelas ahwa hipotesis adalah alat yang penting dan mutlak perlu dalam penelitian
ilmiah. Ada tiga alasan utama yang menopang pandangan ini.

1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori.


Hipotesis dapat dijabarkan dari teori dan dari hipotesis lain. Misalnya, jika kita sedang
menyiapkan teori tentang agresif, tentunya kita mencari sebab dan akibat perilaku agresif.
2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukan kemungkinan betul atau salahnya. Fakta – fakta
yang terisolasi tidaklah diuji dengan cara yang penulis nyatakan sebelum ini. Yang diuji
hanyalah relasi (hubungan ).
3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena
membuat ilmuan dapat “keluar” dari dirinya sendiri.

6
REFERENSI

Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.

Anda mungkin juga menyukai