Anda di halaman 1dari 5

Bayu Ragil Pangestu

1611413013

Macam-macam Cengkeram Kawat


Secara garis besar dikenal dua kelompok cengkeram kawat, yaitu Cengkeram Oklusal dan
Cengkeram Gingival yang masing-masing terdiri lagi dalam beberapa bentuk.
A. Cengkeram Oklusal
1. Cengkeram Jackson
Cengkeram ini merupakan penahan langsung ortodontik. Desainnya cengkeram
ini mulai dari palatal/lingual, terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke bukal
melalui di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak, turun
ke lingual masuk retensi akrilik.
Indikasi: Gigi premolar dan gigi molar yang mempunyai kontak yang baik di
bagian mesial dan distalnya. Bila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali
cengkeram ini sulit masuk pada waktu pemasangan protesa.

2. Cengkeram Setengah Jackson


Cengkeram ini disebut pula Cengkeram satu jari atau cengkeram C. Desainnya
mulai dari bukal lalu ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual dan terus ke
retensi akrilik.
Indikasi: Gigi molar dan gigi premolar yang terlalu cembung sehingga cengkeram
Jackson sulit masuk pada waktu pemasangan protesa.

3. Cengkeram 3 Jari
Berbentuk seperti Akers Clasp, cengkeram ini dibentuk dengan jalan menyoldir
lengan-lengan kawat pada sandaran atau menanamnya ke dalam basis. Tersedia
pula bentuk jadi dari kawat baja tahan karat, yang tinggal disesuaikan dengan
bentuk anatomi gigi. Desainnya sama dengan cengkeram 2 jari tetapi memiliki
oklusal rest.
Indikasi: gigi premolar dan molar.

4. Cengkeram 2 Jari
Berbentuk sama seperti Akers Clasp tetapi tanpa sandaran, yang bila perlu dapat
ditambahkan berupa sandaran cor. Tanpa sandaran, cengkeram ini dengan
sendirinya berfungsi retentif saja pada protesa dukugan jaringan. Desainnya terdiri
dari lengan bukal dan lingual, body, bahu, dan bagian retensi dari akrilik
Indikasi: Gigi premolar dan gigi molar.

5. Cengkeram S
Berbentuk seperti huruf S, cengkeram ini bersandaran pada singulum gigi kaninus.
Desainnya mulai dari bukal lalu ke insisal di atas titik kontak, turun ke bawah
masuk ke dalam akrilik.
Indikasi: Biasa dipakai untuk kaninus bawah, dapat pula digunakan untuk kaninus
atas, bila ruang interoklusalnya cukup.

6. Cengkeram Rush Anker


Desainnya mulai dari oklusal di aproksimal terus ke arah lingual ke bawah, masuk
ke dalam akrilik. Fungsinya hanya untuk meneruskan beban kunyah protesa ke
gigi penjangkaran dan sebagai retensi pada pembuatan splint.
Indikasi: Gigi molar dan premolar yang mempunyai titik kontak yang baik.
7. Cengkeram Panah
Disebut Panah, karena berbentuk anak panah yang ditempatkan pada interdental
gigi, dan diperuntukkan bagi anak-anak dimana retensi kurang. Itulah sebabnya
cengkeram ini dipakai untuk protesa sementara selama masa pertumbuhan.

B. Cengkeram Gingival
1. Cengkeram Penahan Bola
Sering disebut dengan Ball Retainer Clasp.

2. Cengkeram Panah Anchor


Cengkeram ini merupakan cengkeram interdental atau proksimal. Tersedia juga
dalam bentuk siap pakai, untuk disoldir pada kerangka atau ditanam dalam basis
3. Cengkeram Meacock
Cengkeram ini khusus untuk bagian interdental, terutama pada gigi molar 1, dan
merupakan cengkeram protesa dukungan jaringan. Digunakan untuk anak-anak
pada masa masa pertumbuhan, cengkeram ini menambah retensi untuk Spoon
Denture.
C. Hairpin Clasp/Fish Hook/Reverse Loop/Cangkolan Kail Ikan
Merupakan modifikasi dari cangkolan Akers. Desainnya yaitu modifikasi terletak
pada bagian bukal, tetapi ukuran gigi harus relative besar. Kekurangannya yaitu
mudah terjadi karies dan estetik kurang, sehingga biasanya hanya dipakai untuk
rahang bawah.
Indikasi: Gigi posterior yang undercut retentifnya kurang untuk dipakaikan
cangkolan Akers.

Anda mungkin juga menyukai