Insulin
Insulin adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme
karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat,
hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein
– hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein.
Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya. Insulin menyebabkan
sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui
transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan menyimpannya sebagai glikogen di
dalam hati dan otot sebagai sumber energy (Sonksen, 2000).
Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan
tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi. Insulin digunakan
dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes
mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah
kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon
tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin
rendah atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila
pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah (Voet, 2011).
Daun Kelor (Moringa oleifera)
Daun Kelor dapat menyembuhkan diabetes ini telah dibuktikan dalam
penelitian (Stryer, 2000 dan Suyono, 2005). Ini menunjukkan bukti bahwa
kandungan yang terdapat pada daun kelor (Moringa oleifera) lebih manjur
menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dengan Glipizid. Glipizid sendiri
adalah obat yang biasa dianjurkan oleh para dokter untuk mengobati diabetes
melitus. Daun yang berasal dari pohon stik drum itu mengandung senyawa aktif
dan gizi yang lengkap. Beberapa senyawa aktif dalam daun kelor adalah arginin,
leusin, dan metionin. Di samping itu, daun Kelor juga kaya akan vitamin di
antaranya pro vitamin A sebagai betakaroten, juga sebagai sumber vitamin C (
Gustaviani, 2007).
Kelor (Moringa Oleifera Lam) diketahui mengandung lebih dari 40
antioksidan dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin esensial, mineral, asam amino,
antiinflamasi, antipenuaan. Kelor dikatakan mengandung 539 senyawa yang
dikenal dalam pengobatan tradisional Afrika dan India serta telah digunakan
dalam pengobatan tradisional untuk mencegah lebih dari 300 penyakit. Berbagai
bagian dari tanaman kelor seperti daun, akar, biji, kulit kayu, buah, bunga, dan
polong dewasa, bertindak sebagai stimulan jantung dan peredaran darah, memiliki
antitumor, antipiretik, antiepilepsi, antiinflamasi, antiulcer, antispasmodic,
diuretik, antihipertensi, menurunkan kolesterol, antioksidan, antidiabetik, kegiatan
hepaoprotektif, antibakteri, dan antijamur (Fuglie, 2001)
Daftar Pustaka
Fuglie, L J. 2001. The Miracle Tree: The Multiple Attributes off Moringa, Dakar.
Gustaviani R., 2007, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes melitus, Dalam :
Sudoyo AW, Setyobudi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jilid III, Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, 1857 – 9
Rowland, N.E. and Bellush, L.L., 1989, Diabetes Mellitus : Stress.
Neurochemistry and Behavior, Neuroscience and Biobehavioral Reviews,
13 (4) : 199-206.
Scanlon, Valerie C. and Sanders, Tina (2007). Essentials of Anatomy and
Physiology fifth edition. FA Davis Company
Sonksen P, Sonksen J (July 2000). "Insulin: understanding its action in health and
disease". British Journal of Anaesthesia. 85 (1): 69–79
Suryohudoyo, P., & Purnomo, S. U. (1996). Dasar Molekuler Diabetes Mellitus
(DM). Naskah Lengkap Diabetes. Surabaya: Updute- I, 71.
Unger, R.H. and Foster, D.W., 1992, Diabetes Mellitus, In Wilson, J.D. and
Foster, D.W., Endocrinology, 1255-1317, W.B Sunders Company, A
Division of Harcourt Brace and Company, London.
Voet D, Voet JG (2011). Biochemistry (4th ed.). New York: Wiley.