Oleh :
Nama : Asmaniar
Stambuk : A22116055
Kelas :B
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena Kasih
dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
Anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teknik Penilain
2.1.1 Jenis-jenis dan karakteristik teknik penilaian 7
2.1.2 Implementasi teknik penilaian 10
2.2 Penilaian tes obyektif
2.2.1 Konsep dan tipe obyektif 13
2.2.2 Kelebihan dan kelemahan tes obyektif 16
2.2.3 Langkah-langkah penyusunan tes obyektif 17
2..2.4 Bentuk soal 20
2.3 Penilaian tes essay
2.3.1 Konsep tes essay 22
2.3.2 Kelebihan dan kelemahan tes essay 23
2.3.3 Langkah-langkah penyusunan tes essay 25
2.3.4 Bentuk soal 27
2.4 Penilaian non tes
2.4.1 Jenis-jenis instrumen non tes 28
2.4.2 Contoh instrumen non tes 32
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 36
DAFTAR PUSTAKA 37
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penilaian Sikap
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: komponen afektif (perasaan), komponen
kognitif (keyakinan), dan komponen konatif (kecenderungan berbuat) . Objek sikap yang
perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah:
a. Sikap terhadap subjek
e. Teknik penilaian sikap dapat berupa: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan
Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis.Dalam menjawab soal siswa tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain,
seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas (suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data) yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan siswa
mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan siswa
dalam menginformasikan subyek tertentu secara jelas. Penilaian cara ini dapat dilakukan
terhadap perencanaan, proses selama pengerjaan tugas, dan hasil akhir proyek. Dalam
penilaian ini guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
Penilaian Produk
Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk
produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung,lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pada umumnya
pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan
penilaian.
Penilaian Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk; PenilaianTahap
pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik. Penilaian Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan
siswa membuat produk sesuai kegunaannya danmemenuhi kriteria keindahan.
Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu
periode tertentu. Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa
melalui karya siswa, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik, penelitian, dan
lain-lain.
Menentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum memuaskan, memberi
Penilaian Diri
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan
dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.Dalam menerapkan penilaian diri ini,
guru perlu melakukan hal-hal berikut.
Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai
Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau
skala rentang
Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri
Mendorong siswa supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
Teknik Penyusunan
1) Pastikan seri pertanyaan atau pernyataan (kolom pertama/jalur kiri) dan seri jawaban
(kolom kedua/jalur kanan) bersifat homogen, agar salah satu dari semua seri jawaban
ada kemungkinan sebagai jawaban yang benar.
2) Pastikan petunjuk mengerjakan tes jelas
3) Seyogyanya seri pertanyaan atau pernyataan tidak lebih dari lima item, karena kalau
lebih akan membingungkan dan mengurangi homogenitas
4) Seyogyanya seri jawaban lebih banyak dari seri pernyataan atau pertanyaan untuk
mendorong peserta tes lebih cermat.
5) Seyogyanya seri pernyataan (stem) diberi urut dengan menggunakan nomor dan seri
jawaban dengan menggunakan huruf
6) Seyogyanya tes ditulis dalam halaman yang sama
1) Bagian perteama disebut stem yang dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Stem
menurut Nitko (2007) adalah bagian dari soal yang mengajukan pertanyaan,
menetapkan tugas yang harus dilakukan siswa, atau menyatakan masalah yang harus
Teknik Penyusunan
1) Pastikan pernyataan tes bersifat absolut benar atau salah sesuai dengan kondisinya.
2) Pastikan tes pernyataan mengukur hasil belajar yang sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan
3) Pastikan kunci jawaban benar
4) Pastikan petunjuk mengerjakan tes jelas
5) Hindari tes tentang pernyataan yang masih diperdebatkan
6) Pastikan pernyataan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak
tentu, misalnya kata kebanyakan, sering kali, kadang-kadang, selalu, dan sejenisnya
7) Seyogyanya jumlah antara jawaban yang benar dan yang salah seimbang
Kelemahan
Adapun dari segi kelemahan dari tes objektif antara lain adalah:
1) Menyusun butir-butir soal tes objektif adalah tidak semudah seperti halnya menyusun
tes uraian.
2) Tes objektif pada umumnya kurang dapat mungukur atau mengungkap proses berpikir
tinggi atau mendalam.
3) Dengan tes objektif, terbuka kemungkinan bagi testee untuk bermain spekulasi, tebak
terka, adu untung dalam memberikan jawaban soal.
4) Cara memberikan jawaban soal pada tes objektif dimana dipergunakan simbol-simbol
huruf yang sifatnya seragam seperti A, B, C, D dan sebagainya ini memungkinkan
peluang bagi testee untuk saling bekerja sama.
5) Ban sepeda akan berhenti ketika direm. Ban sepeda berhenti bergerak akibat gaya…
a. gravitasi
b. gesek
c. magnet
d. tekan
Ketentuan khusus
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi dalam membuat test esay adalah:
Tetapkan dulu tujuan dan abilitas yang akan diukur apakah pemahaman, aplikasi,
analisa, sintesa atau evaluasi. Abilitas ini diformulasikan dalam bentuk
Tujuan Intruksional Khusus (TIK).
Susun pertanyaan dalam bahasa yang baik dan benar, serta tepat dengan TIK,
sehingga setiap pertanyaan berisi suatu perumusan masalah yang jelas.
Pertanyaan dibuat sedemikianrupa sehingga peserta didik menjawabnya dengan
kata-kata sendiri, bukan menyalin dari buku.
Mulailah pertanyaan esay dengan kata-kata: Bandingkan................, berilah
contoh............., berilah alasan, terangkan bagaimana, jelaskan mengenai................,
bagaimana pendapat saudara, apa keuntungan, kerugian.............,, dan seterusnya.
Hindarkan penggunaan kata kapan, dimana, berapa dan siapa.
Jangan membuat pertanyaan yang mempunyai arti ganda pada siswa, sehingga
mengandung tafsiran yang beranekaragam.
Sesuaikan kompleksitas jawaban peserta didik dengan tingkat kemampuan dan
kematangan.
Gunakan variasi jenis soal esay yakni esay yang terbatas dan esay yang bebas (tak
terbatas)
5. Mengapa pluto tidak lagi dianggap sebagai planet tata surya kita?
Jaewab :
Karena lintasan orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya. Hal ini bertentangan
dengan pengertian planet yang disampaikan oleh IAU.
Wawancara/Interview
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang
dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan
jalan tanya-jawab sepihak.Dikatakan sepihak karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam kegiatan wawancara itu hanya berasal dari pihak pewawancara saja, sementara
responden hanya bertugas sebagai penjawab. Maksud diadakan wawancara sebagaimana
dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba (1985 : 266) antara lain mengkonstruksi mengenai
orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain sebagainya.
Kuisioner
Angket atau kuisioner juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian
hasil belajar. Berbeda dengan wawancara dimana penilai atau evaluator berhadapan secara
langsung (face to face) dengan peserta didik atau dengan pihak lainnya, maka dengan
menggunakan angket pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh lebih
praktis, menghemat waktu dan tenaga. Hanya saja jawaban-jawaban yang diberikan
acapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya; apalagi jika pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam angket itu kurang tajam, sehingga memungkinkan bagi
responden untuk memberikan jawaban yang diperkirakan akan melegakan atau
memberikan kepuasan kepada pihak penilai.
Inventori
Inventori kepribadian hampir serupa dengan tes kepribadian, namun pada inventori
kepribadian jawaban peserta didik selalu benar selama menyatakan dengan
sesungguhnya.Walaupun demikian digunakan pula skala-skala tertentu untuk
mengkuantifikasi jawaban agar dapat dibandingkan.
Inventori (inventaris, inventarisasi) adalah satu alat untuk menaksir dan menilai ada
atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu dan sebagainya. Biasanya inventaris ini
berbentuk daftar pertanyaan yang harus dijawab
Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta
didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan
penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan
penugasan dapat berupa tugas atau proyek.
Tugas atau penugasan adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di
luar kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita,
mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa hasil karya,
seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti: laporan pengamatan.
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio digunakan oleh pendidik
dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa
dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi,
kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya.
Daftar Cocok
Daftar cocok mempunyai pengertian tersendiri.Daftar cocok bukanlah angket.Daftar
cocok mempunyai bentuk yang lebih sederhana karena dengan daftar cocok peneliti
bermaksud meringkas penyajian pertanyaan Bertanys mempermudah responden dalam
memberikan respondennya.Daftar cocok memuat beberapa pertanyaan yang bentuk dan
jawabannya seragam.Agar responden tidak diharapkan pada beberapa pertanyaan
mengenai berbagai hal tetapi dalam bentuk membaca, maka disusunlah daftar cocok
tersebut sebagai pengganti.
Jurnal
Jurnal adalah rekaman tertulis tentang apa yang dibuat siswa terhadap apa yang
dipelajari oleh siswa (Muslimin Ibrahim, 2005: 26). Jurnal biasanya ditulis oleh siswa untuk
1. Tes Perbuatan
No. Nama Siswa Kemampuan Membaca dan
Menganalisis Peta
1 2 3 4 5
2. Tes Sikap
3. Portofolio yakni Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru
mencatat pengetahuan siswa mengenai penarapan mata pelajaran IPS di-hari, berdasarkan
antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa
4. Penilaian Afektif
Indikator : Siswa menunjukkan sikap yang terpuji
Aspek Penilaian
Nama Jml
No Kerja Tuntas Nilai
Siswa Disiplin Respon Inisiatif Skor Catatan
Sama Tugas
01 Agus
02 Ahmad
03 Azmi
04 Bayu
05 Bunga
06 Dian
07 Siska
Catatan :
a. Kriteria perilaku
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari nilai tiap-tiap indikator perilaku
c. Nilai maksimum = 25
d. Keterangan nilai
23 - 25 = sangat baik 8 - 12 = kurang
18 - 22 = baik 0 - 7 = sangat kurang
13 - 17 = cukup
Dadan R. (2014). Makalah Penilaian Proses dan Hasil Belajar. [Online]. Tersedia :
https:// makalah-penilaian-proses-dan-hasil-belajar-dadan2014.pdf. Diakses :
[8 November 2018].