Sap Ca Paru
Sap Ca Paru
1
12. Proses Pelaksanaan
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
PERAWAT Respon Pasien / Keluarga
N
o
t Penyaji &
u Moderator
l 2 Dosen
e pembimbing
n
Audiens
Fasilitator
Observer
14. Daftar Pustaka
a. Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam edisi ketiga, 2001. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
b. Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Volume 2. Jakarta : EGC
c. Smeltzer, Suzzane C dan Brenda G. Bare. 2002. Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth Volume 1. Jakarta :EGC.
d. Soemantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika
15. Pengorganisasian
1. Ketua : Agus Suherman
2. Sekretaris : Eli Sumiati
3. Moderator : Christiana Y.P.
4. Penyaji : Nina Maryam
5. Observer : Permana Sidik & Neni Mulyani
16. Lampiran Materi
a. Pengertian
Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru (Sylvia A. Price,
2006).
Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel – sel yang mengalami
proliferasi dalam paru (Underwood, Patologi, 2000).
Kanker paru adalah penyakit yang disebabkan oleh karsinogen dan zat
promotor tumor yang masuk ke dalam tubuh melalui kebisaan merokok.
(Irman Somantri, 2008)
3
Jadi dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan, kanker paru
adalah penyakit yang disebabkan oleh karsinogen, zat promotor tumor, dan
abnormalitas proliferasi sel dalam paru, sehingga menyebabkan keganasan
pada jaringan paru.
b. Penyebab
Meskipun etiologi sebenarnya dari kanker paru belum diketahui, tetapi
ada beberapa faktor yang agaknya bertanggung jawab dalam peningkatan
insiden kanker paru. Mayoritas penyakit kanker paru-paru disebabkan oleh
karsinogen dan zat promotor tumor yang masuk ke dalam tubuh melalui
kebiasaan merokok.
Sebagaimana diketahui ASAP ROKOK adalah penyebab utama kanker
paru (tipe karsinoma) karena mengandung lebih dari 4,000 zat kimia, dimana
50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun. Statistik membuktikan bahwa
sekitar 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok
Faktor Resiko Kanker Paru, meliputi:
Kebiasaan merokok
Faktor Genetik
Usia lebih dari 50 tahun
Faktor karsinogen
Faktor perilaku atau gaya hidup
4
- Nyeri dada
- Dispneu karena efusi Pleura
- Invansi ke pericardium terjadi tamponade atau aritmia
- Sindrom vena cava superior
- Sindrom horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)
- Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent
- Sindrom Pancoast, karena invansi pada fleksus brankialis dan
saraf simpatis servikalis
3) Gejala Penyakit Metastasis:
- Pada otak, tulang, hati, adrenal
- Limfadenopati servikal dan supraklavikula (sering menyertai
metastasis)
4) Sindrom Paraneoplastik
Terdapat pada 10 % kanker paru, dengan gejala:
- Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam.
- Hematologi : leukositosis, anemia, hiperkoagulasi.
- Hipertrofi osteo artropati
- Neurulogik : demensia, ataksia, tremor, neuropati perifer.
- Neuromiopati
- Endokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid (hiperkalsemia)
- Dermatologik : eritemamultiform, hyperkeratosis
5) Asimtomatik dengan Kelainan Radiologis
- Sering terdapat pada perokok dengan PPOK/COPD yang
terdeteksisecara radiologis
- Kelainan berupa nodul soliter
d. Pencegahan
Cara utama untuk seseorang mengurangi risiko terkena kanker paru
adalah berhenti merokok. Seseorang perokok yang telah berhasil berhenti 10
tahun lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko 30 -50 persen untuk
terkena kanker paru.
5
Usaha pencegahan kanker lainnya adalah dengan menjaga daya tahan
tubuh melalui pola hidup sehat (olahraga teratur, tidur cukup, hidup bebas
stress serta pola makan sehat), dan makan suplemen secara teratur.