Anda di halaman 1dari 7

68 Media Bina Ilmiah ISSN No.

1978-3787

UJI TOKSISITAS SARI BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa)PADA HEWAN


COBA MENCIT(Mus musculus)

Oleh:

Siti Zaetun
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram

Abstract : Crown gods(Phaleria macrocarpa) isamedicinalplant that. Crown gods(Phaleria macrocarpa) is


usefulfor treatingpatients withgout, diabetesmellitus, hypertensive patients, patients
withkidneydiseaseandmetabolicdisease, and caninhibit theproliferation ofbreast cancer cells. The active
substancecontained inPhaleriaare alkaloids, saponins, tannins, andflavonoids. Besides being able tobe
used as medicine, Phaleriaalsohighlytoxic ifconsumed directlyoruntreated. This studyaims to determine
thetoxicity ofthe extractPhaleriathatcanaffecttest animalsmice(Mus msculus). The research methodisNon-
RandomSamplingPuposive. The results showedthatthere was noeffect offruit extractsgods crowngiven
tomiceasexperimental animalseach 1mlat a dose of2,019gramsgods crown. The conclusion ofthis study
isnoinfluence ofthe cooking waterPhaleria(Phaleria macrocarpa) onexperimental animalsmice(Mus
musculus).

Keywords: Crown god (Phaleria macrocarpa), influence, mice (Mus musculus).

PENDAHULUAN
Mahkota dewa (Phaleria Harmanto (2001) buah Mahkota dewa memiliki
macrocarpa)merupakan tanaman yang mempunyai Alkaloid beracun seperti stiknin, konnin, dan
banyak khasiat sebagai obat alternatif , misalnya kolkisin yang dapat menghambat pembelahan sel.
untuk mengobati penderita asam urat, penderita Selain dapat menghambat pembelahan sel,
diabetes melitus, penderita hipertensi, penderita senyawa beracun ini juga dapat menimbulkan
penyakit ginjal dan penderita penyakit metabolik. kejang tonik, dan dapat menyebabkan produksi
Mahkota dewa juga mampu menghambat saliva yang berlebihan. Buah Mahkota dewa juga
proliferasi sel kanker payudara. tidak disarankan untuk dikonsumsi secara mentah,
Ada beberapa zat aktif yang terkandung karena dapat menyebabkan bengkak, memar, dan
didalam buah Mahkota dewa yaitu Alkaloid, sariawan pada mulut, bahkan keracunan hingga
Saponin, Flavonoid, dan Polifenol. Alkaloid pingsan. Bagian yang sangat beracun yaitu pada
adalah senyawa organik yang berfungsi sebagai bagian biji. Jika tergigit, lidah akan mati rasa,
detoksifikasi, menetralisir racun-racun di dalam kaku, serta mengakibatkan demam, oleh sebab itu
tubuh. Saponin merupakan fitonutrien yang sering penggunaan buah Mahkota dewa saat ini masih
disebut deterjen alam, senyawa saponin bersifat terbatas sebagai obat luar. Meski demikian,
antibakteri dan antivirus, dan dapat meningkatkan pemakaian harus berhati-hati karena senyawa
sistem kekebalan tubuh, meningkatkan daya tahan, aktifnya dapat meresap ke aliran darah. Bagi
mengurangi kadar gula darah, dan mengurangi seseorang yang sensitif, tetap dapat menimbulkan
penggumpalan darah. Flavonoid berindikasi anti efek keracunan (Dedy, 2011).
peradangan dan mencegah pertumbuhan sel Penggunaan Mahkota dewa sebagai obat
kanker, sedangkan Polifenol berfungsi sebagai secara berlebihan dan tidak sesuai takaran dapat
antihistamin (Purwanti, 2002; Bakhriansyah, 2003; membahayakan dan menjadikannya sebagai racun
Winarto, 2006). atau toksik. Penggunaan tanaman obat harus
Di samping memiliki manfaat, buah Mahkota mengacu pada ketepatan dosis pemakaian, dan
dewa juga memiliki kekurangan. Menurut harus didukung dari hasil riset. Adanya sifat toksik
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah69

suatu obat dapat diketahui dengan cara melakukan


uji toksisitas (Ali, 2012).
Uji toksisitas dilakukan untuk mengetahui METODE DAN BAHAN
adanya efek toksik atau menilai batas keamanan
Penelitian dilaksanakan di laboratorium
dan tingkat berbahaya suatu zat yang dikonsumsi
Imunobiologi Fakultas MIPA, Universitas
(Baraja, 2008).
Mataram pada bulan Juni 2014.Penelitian
Hasil penelitian Lucie Widowati (2005) untuk
dilaksanakan pada bulan juni 2014.
toksisitas akut, menunjukkan bahwa buah mahkota
Penelitian ini merupakan penelitian
dewa mempunyai harga LD50infus buah 67,32 mg/g
eksperiment di laboratorium, yaitu penelitian yang
bb mencit ip, dan LD50 ekstrak etanol 70% adalah
bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau
38,14mg/l0gram bb mencit ip. Kedua nilai ini
pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya
berdasarkan batasan Gleason masih dalam kategori
perlakuan terhadap mencit yang diberikan air
Practically Non Toxic. LD50 infus biji buah mahkota
rebusan buah mahkota (Notoatmodjo, 2005).
dewa 3,835mg/l0 gram bb ip mencit, dan menurut
Penelitian ini ingin melihat pengaruh pemberian
batasan Gleason termasuk kategori Moderately
air rebusan buah Mahkota Dewa (Phaleria
toxic, yang artinya bersifat toksik dan tidak aman
macrocarpa) terhadap perilaku hewan coba mencit
digunakan.
(Mus musculus) ditinjau dari uji toksisitas.
Hasil penelitian Ipang (2003) menyebutkan
Populasi dalam penelitian ini adalah buah
bahwa, perasan dan infus daging segar mahkota
mahkota dewa yang diperoleh dari pohon mahkota
dewa berpotensial mempunyai efek teratogenik
dewa, dan sebagai sampel adalah air rebusan dari
pada tikus selama masa organogenesis. Efek
buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan.
teratogenik berupa kecacatan kongesti (cacat
Tehnik pengambilan sampel yang
makroskopis pada kepala, punggung, kaki),
dipergunakan adalah Non Random Purposive
kelainan sistem skeletal (tulang janin), cacat
Sampling, yaitu pengambilan sampel yang
mikroskopis pada hati dan ginjal janin. Kelainan
didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
terjadi pada pemberian perasan buah mahkota
dibuat oleh peneliti. Kriteria yang dilihat oleh
dewa segar dosis 8,820gram/kg bb (1,764
peneliti yang dimaksud adalah kriteria inklusi dan
gram/200gram bb) maupun infus buah mahkota
kriteria ekslusi (Notoatmodjo, 2005).
dewa dosis 29,556 gram/kg bb (5,911
Kriteria inklusi pada hewan coba seperti
gram/200grambb). Jika diekstrapolasikan ke dosis
agresif, gelisah, dan sensitif suara, sedangkan
lazim manusia cara Paget dan Barnesdosis tersebut
kriteria ekslusi seperti saraf otonom, gastro, dan
adalah 1,764gram/200 gram bb x 56 = 98,784
sensori.
gram/orang untuk perasan segar.
Kriteria inklusi pada buah mahkota seperti air
Daging buah Mahkota dewa sering digunakan
rebusan buah mahkota dewa, sedangkan kriteria
dalam air rebusan, namun belum banyak diketahui
ekslusi seperti biji, daun, dan bunga.
informasi tentang pengaruh air rebusan buah
Air rebusan buah mahkota dewa adalah buah
mahkota dewa bila dikonsumsi dalam jangka
mahkota dewa yang sudah matang yang dipetik
waktu yang cukup lama, sehingga sebagai
dari pohonnya, kemudian diiris tipis-tipis dan
penelitian awal perlu menguji pengaruh dari air
dipisahkan dengan bijinya, dikeringkan selama 4
rebusan buah mahkota dewa.
hari. Kemudian ditimbang sebanyak 2,019 gram
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah
dan dilarutkan di dalam 200ml aquadest, direbus
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh
hingga tersisa 100ml.
dari air rebusan buah Mahkota Dewa (Phaleria
Hewan coba merupakan hewan yang
macrocarpa) terhadap perilaku hewan coba mencit
digunakan sebagai bahan percobaan, dalam hal ini
(Mus musculus) ditinjau dari uji toksisitas ?”
adalah mencit (Mus musculus) yang berumur 2
Manfaat Penelitian dapat memberikan
sampai 3 bulan, dengan berat badan 20 sampai 30
informasi kepada masyarakat tentang khasiat serta
gram, berjenis kelamin jantan, dalam keadaan
efek samping konsumsi air rebusan buah Mahkota
sehat dan telah diaklimatisasi selama 1 minggu
Dewa (Phaleria macrocarpa) .
terhadap air, makanan dan kondisi laboratorium.
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
70 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787
1978

Efek keracunan yang dilihat berupa perilaku Hasil pemberian air rebusan buah mahkota
agresif, gelisah, dan sensitif suara. Agresif yang dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap hewan coba
dimaksud
sud adalah cenderung ingin menyerang mencit (Mus musculus).
lawannya. Gelisah yaitu terlihat tidak tenang,
selalu menggaruk-garuk
garuk kuping dan kepala, Tabel 1. Hasil pemberian air rebusan buah
sedangkan sensitif suara yaitu hiperakusis atau mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
respon yang berlebihan terhadap suara atau bunyi. terhadap hewan coba mencit (Mus
musculus) pada hari ke 1 sampai hari ke
7

Data yang diperoleh dari hasil


has penelitian
dilaboratorium kemudian dianalisis. Perlakuan
yang diberikan dalam penelitian ini adalah
konsentrasi 2,019% dengan rentang waktu 4 jam. Keterangan :
A : Agresif
HASIL PENELITIAN G : Gelisah
a. Gambaran Umum Penelitian SS : Sensitif suara
Buah mahkota dewa yang diperoleh diiris - : Negatif
tipis-tipis dan dipisahkan dengan bijinya,
Pada tabel di atas terlihat bahwa air rebusan
kemudian dicuci dan dikeringkan di bawah sinar
buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) yang
matahari selama 4 hari. Irisan daging buah
diberikan pada hewan coba mencit (Mus musculus)
mahkota dewa yang sudah kering ditimbang
tidak menimbulkan perubahan perilaku seperti
sebanyak 2,019 gram, kemudian dilarutkan
agresif, gelisah dan sensitif suara. Hal ini
kedalam 200ml aquadest, dan direbus hingga
disebabkan karena kurangnyaa dosis yang diberikan
tersisa 100ml. Kemudian air rebusan buah mahkota
pada hewan coba mencit (Mus musculus).
dewa diberikan pada hewan coba mencit masing-
masing
masing sebanyak 1 ml dengan cara disonde. Total
PEMBAHASAN
hewan coba dalam penelitian ini sebanyak 8 ekor,
5 untuk perlakuan dan 3 untuk kontrol. Setelah Pada penelitian ini digunakan 2 kelompok
pemberian air rebusan pada masing--masing hewan hewan coba, yaitu kelompok kontrol negatif dan
coba, diamati efek dan perubahan perilaku dari kelompok uji. Pada kelompok kontrol negatif
hewan coba mencit. digunakan 3 ekor mencit, sedangkan pada
kelompok uji digunakan 5 ekor mencit. Mencit
b. Data Hasil Penelitian yang digunakan adalah mencit yang berjenis
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah71

kelamin jantan dengan berat badan 20 sampai 30 dapat menyebabkan perangsangan bagi semua
gram. Untuk kelompok uji diberikan masing- sistem saraf pusat. Tidak adanya pengaruh air
masing 1 ml air rebusan buah mahkota dewa rebusan buah mahkota dewa yang diberikan pada
dengan dosis mahkota dewa yang ditimbang hewan coba mencit karena sedikitnya kosentrasi
sebelumnya sebanyak 2,019 gram. Pada kelompok striknin yang terkandung di dalam air rebusan buah
kontrol hanya diberikan aquadest masing-masing mahkota dewa. Namun pada penelitan ini belum
sebanyak 1 ml dengan perlakuan yang sama. diketahui seberapa besar kandungan striknin yang
Sebelum diberikan bahan uji, mencit terdapat di dalam buah mahkota dewa (Rahmad
diaklimatisasi selama 7 hari terhadap makanan, 2009).
minuman dan kondisi lingkungan laboratorium. Tidak terserapnya racun dari rebusan buah
Setelah pemberian bahan uji, diamati efek yang mahkota dewa secara maksimal disebabkan oleh
terjadi pada perilaku hewan coba selama selang saponin. Saponin juga mampu meningkatkan
waktu 4 jam. Efek yang diamati meliputi agresif, sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan
gelisah, dan sensitif suara. produksi sitokin seperti interleukin dan
Pada penelitian ini, pemberian air rebusan interferon.Efek saponin yang lain adalah mampu
buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) mengurangi kadar gula darah, serta mengurangi
terhadap hewan coba mencit (Mus musculus) penggumpalan darah. Alkaloid dalam mahkota
dengan dosis daging buah mahkota dewa yang dewa juga merupakan senyawa organik yang
ditimbang sebanyak 2,019 gram, yang diperoleh berfungsi sebagai detoksifikasi, menetralisir racun
atau yang didasarkan dari penelitian Widowati di dalam tubuh (Sugiwai, 2005).
(2005), dengan LD50 ekstrak buah mahkota dewa Pada penelitian Joyo Santoso (2005),
sebesar 67,32 x 30 (bb mencit) yang dijadikan air disimpulkan bahwa air rebusan daging buah
rebusan sehingga tersisa 100 ml. Kemudian diberi mahkota dewa dapat menurunkan kadar glukosa
pada hewan coba masing-masing 1 ml dengan darah tikus putih jantan yang diinduksi aloksan.
selang waktu 4 jam sebanyak 2 kali sehari, Kadar air rebusan daging buah mahkota dewa yang
sehingga volume yang total yang diterima hewan digunakan pada masing-masing kelompok
coba sejumlah 14ml/100ml tidak menimbulkan perlakuan adalah 4% perhari, 9% perhari dan
gejala keracunan terhadap hewan coba. Hal ini 13,5% perhari.
disebabkan karena dosis yang diberikan masih Efek racun yang tidak maksimal
terlalu rendah. menyebabkan keluhan pada manusia yang
Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh ditemukan pada subyekpenelitian umumnya adalah
Dzulkarnain (1997) tentang LD50 berbagai macam mual, rasa penuh, nyeri ulu hati, dan pusing setelah
ekstrak tanaman berkhasiat obat, salah satunya mengkonsumsi buah mahkota dewa. Makin besar
ekstrak tanaman Mungsi Arab yang diekstraksi dosis yang diberikan terlihat adanya peningkatan
dengan menggunakan metode infudasi. Dosis yang jumlah subyek yang memberikan keluhan.
diberikan pada hewan coba yaitu sejumlah 15,620 Keluhan rasa penuh, dan mual timbul pada 15-30
mg/30kg berat badan mecit. Zat diberikan secara menit dan keluhan ini umumnya hilang setelah
perintoneal dan efek dilihat 24 jam setelah subyek dianjurkan banyak minum air.
disuntik. Pada saraf otonom terjadi midriasis atau
pelebaran pupil mata yang berlebihan, dan terlihat PENUTUP
adanya pengaruh terhadap peritoneum. Hal ini
menunjukkan adanya reaksi dan pengaruh zat yang a. Simpulan
diberikan pada hewan coba mencit. Air rebusan buah mahkota dewa (Phaleria
Racun utama yang terdapat di dalam mahkota macrocarpa) yang diberikan masing-masing 1 ml
dewa yaitu striknin. Striknin merupakan senyawa pada hewan coba mencit (Mus musculus) sebanyak
yang sangat toksik dengan LD50 10 mg pada dua kali dalam sehari selama selang waktu 4 jam
manusia. Full dosis striknin yaitu 32 mg, namun selama 7 hari, dengan dosis yang diberikan hanya
pada manusia dilaporkan bahwa 5 mg striknin 14ml/100ml tidak menimbulkan efek keracunan
telah dapat menimbulkan kematian. Striknin juga

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
72 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

pada hewan coba mencit. Hal ini disebabkan Profil Kromatografi Lapis Tipis
karena dosis pemberian belum tercapai. Skiripsi Diterbitkan. Surakarta,
Fakultas Farmasi Universitas
b. Saran Muhammadiyah Surakarta.
1. Perlu pengujian sifat toksisitas buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa) dengan besar Bakhriansyah, 2006 Aktivitas Antiproliferasi
konsentrasi yang lebih tinggi. Ekstrak Etanol Biji Mahkota Dewa
2. Perlu pengujian pelarut atau ekstrak buah (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl)
Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa). pada sel kanker payudara T47D
3. Penelitian ini belum diketahui apakah
konsentrasi 2,019% memiliki efek Dalimartha, Setiawan. 2003. Resep Tumbuhan
pengobatan. Obat Untuk Asam Urat. Penebar
4. Perlu dilakukan penelitian pada biji buah Swadaya. Jakarta
mahkota dewa untuk mengetahui seberapa
banyak kadar racun yang terdapat didalam biji Dzulkarnain B. I997. Derajat Keamanan Dan
buah mahkota dewa. Pengaruh Ekstrak Beberapa Tanaman
Obat Terhadap Kelakuan Mencit.

DAFTAR PUSTAKA Didik Gunawan & Sri Mulyani. 2004. Ilmu Obat
Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Penebar
Anonima. 1995, Medical Herb Index in Indonesia, Swadaya. Jakarta
PT Eisai Indonesia, Second Edition
Dedy Purwanto. 2011. Mahkota Dewa Merupakan
Anonimb, 2005, Majalah Flona Edisi 27/II-mei Produk Herbal.
2005 hal 13,14 dan 23.
http://www.google.com.diaskes pada Freund, Wolfgang. 2012. Meredam Penyakit Asam
tanggal 11 Februari 2014. Urat Tanpa Obat. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Anonimc, 2010. Presentasi Pemeliharaan dan
Penggunaan Hewan Laboratorium. Facrudin Ali Ahmad. 2012. Analisis Pengguanaan
http://www.bbpmsoh.info/id/index. Jamu untuk Pengobatan Pada Pasien
diaskes pada tanggal 4 Desember di Klinik Saintifikasi Jamur Hortus
2013 Medicus Tawangmangu.

Anonimd, 2012. Kandungan Mahkota Dewa. Harmanto, N., 2001, Mahkota Dewa : Obat
http://www.google.com diakses pada Pusaka Para Dewa, Agromedia
hari selasa 29 november 2013 Pustaka, Jakarta.

Ayu Rahmad D.H, LD50. Bagian Fisiologi Dan Harmita & Maksum Radji. 2008. Buku Ajar
Farmakologi Departemen Anatomi, Analisis Hayati. EGC Kedokteran.
Fisiologi, Dan Farmakologi Fakultas Jakarta
Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Bogor 2009. Hanafiah AK, 2005. Rancangan Percobaan Teori
dan Aplikasi. PT Raja
Arrington, 1972. Bogor agrucultural university. Grafindo Persada. Jakarta

Baraja, M. 2008, Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ipang Djunarko dkk. (2003) Teratogenitas
Ficus elastica Nois ex Blume PerasandanInfusaDagingBuahSegarM
terhadap Artemia salina Leach dan akutoDewo(Phaleria
_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah73

macrocarpa(Scheff.Boerl.) PadaTikus PurwantiniI., 2002. Uji toksisitas ekstrak etanol:


Putih. (Fak Farmasi buah, biji, daun makutadewa
UniversitasSanataDharma).Jogjakarta (Phaleria Macrocarpa (Scheff.)
. Boerl.) terhadap Artemia salina Leach
dan profil kromatogram lapis tipis
Lisdayati, 2002. Brine shrimp lethality test ekstrak aktif . Majalah Farmasi
(BSLT), Bioasai antikanker in Vitro Indonesia 13 (2), 101-106.
Dengan Sel Leukemia L 1210, Dan
Isolasi Serta Penentuan Struktur Renety, Y. 2001. Toksisitas akut oral rebusan
Molekul Senyawa Kimia Dari Buah daging buah makuto dewo (Phaleria
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa macrocarpa (Scheff.) Boerl.) pada
(Scheff.) Boerl.). Tesis S2 Dept. mencit. Skripsi, Fakultas Farmasi,
Farmasi UI. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Lisdawati. 2006. Brine Shrimp Lethality Test (Bslt)
Dari Berbagai Fraksi Ekstrak Daging Rotblatt M, Zimet I. 2002. Evidence-based herbal
Buah Dan Kulit Biji Mahkota Dewa medicine. Haney & Belfus, INC.
(Phaleria macrocarpa). Buletin
Penelitian Kesehatan. diakses di Santoso Joyo, 2005. Penggunaan air rebusan
http:// daging buah mahkota dewa (Phaleria
http://ejournal.litbang.depkes.go.id. macrocarpa) dan pengaruhnya
diaskes pada tanggal 28 november terhadap penurunan kadar glukosa
2013. darah tikus putih jantan (Rattus
novergicus) strain wistar yang
Lucie Widowati. 2005. Uji Toksisitas Akut diinduksi aloksan. Universitas Jendral
Ekstrak Mahkota Dewa pada Hewan Soedirman Purwokerto.
Coba, Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Slagle M. a-Glucosidase inhibitors. Southern Med
J Januari, 2002. Available at:
Lu F.C. 2006. Toksikologi dasar, Edisi II. http://static.highbeam.com/southernm
Universitas Indonesia, Jakarta. edicaljournal/januari01202/alphagluco
sidaseinhibitorsmedication
Lutfu Nahar. 2009. Bahan Kimia Organik Alam update/index/html. Accessed Juni,
dan Umum. 2014. Bayer. Precose (acarbose
tablets).
Notoatmodjo, soekidjo. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Sugiwati S.. 2005. Aktifitas hipoglikemik dari
Jakarta ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa (Scheff). Boerl) sebagai
Nuratmi. budi. M. Wien., dan Siti Sundari. 1999. inhibitor alfa glukosidase secara in
Khasiat daun salam (Eugenia vitro dan in vivo pada tikus putih.
polyantha Wight) sebagai antidiare Tesis, Sekolah Pascasarjana, Institut
pada tikus putih. Media Litbangkes Pertanian Bogor.
Khusus “Obat Asli Indonesia”
Volume VIII Nomor 3 & 4. Jakarta. Siswono, 2001, Mahkota Dewa ‘Racun” Irian
yang Berkhasiat, diakses di
Peter, W. L. (1976). The Laboratory Mouse. New http://www.bbpmsoh.info/id/index.
York: Edinburg. diaskes pada tanggal 28 november
2013.

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 8, No. 6, Oktober 2014
74 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

Short DJ and Woodnott DP. (1963) The IAT,


Manual of Laboratory Animal
Practice and Techniques, 1st ed,
London: Crosby Lockwood Son,

Sukandar E Y, Tren dan Paradigma Dunia


Farmasi, Industri-Klini

Teknologi Kesehatan, disampaikan dalam orasi


ilmiah Dies Natalis ITB,
http://itb.ac.id/focus/focus_file/orasi-
ilmiah-dies-45.pdf, diakses Januari
2006.

Wikipedia. 2013. Kolkisin, striknin, konnin.


Diakses di
http://www.bbpmsoh.info/id/index.
diaskes pada tanggal 16 Februari
2014.

Winarto, W.P dan Tim Karyasari. 2005. Budi Daya


Dan Pemanfaatan Mahkota Dewa
Untuk Obat. Penebar Swadaya.
Jakarta

Widowati, LF. , 2003. Uji keamanan buah mahkota


dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Boerl.) dan khasiat antidiabetesnya ,
(Tahap I: Uji toksisitas akut dan
khasiat menurunkan kadar glukosa
darah). Laporan Penelitian, Puslitbang
Farmasi dan Obat Tradisional

_____________________________________________
Volume 8, No. 6, Oktober 2014 http://www.lpsdimataram.com

Anda mungkin juga menyukai