Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN KAKI PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh:

Risma Nurwulan

NIM : 1608808

Tingkat : 3C

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


Prodi Keperawatan Kampus Sumedang
Jalan Margamukti Ds. Licin Kec. Cimalaka Kab. Sumedang Telp. (0265) 203084
2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Satuan acara penyuluhan pada pasien Diabetes mellitus (DM) yang dilakukan di ruang kelas
kampus UPI Sumedang. Ada pula alasan dilakukan penyuluhan pada penderita dan
keluarganya, agar penderita dan keluarganya bisa menerapkan pola hidup sehat dengan
memakan makanan yang dianjurkan.

Topik : Diabetes Mellitus (DM)

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Kaki Pada Penyakit Diabetes Mellitus

Sasaran : Pasien Diabetes Mellitus (DM) dan Keluarganya

Waktu : Pukul 10.00 WIB – 10.30 WIB (selama 30 menit)

Hari, Tanggal : , September 2018

Tempat : Kampus UPI Sumedang

Nama Penyuluh : Risma Nurwulan

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dan kelurga dapat memahami
dan mengerti tentang penyakit Diabetes Mellitus dan ( ).

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang penyakit diabetes mellitus diharapkan
dapat :
1. Dapat menjelaskan pengertian diabetes mellitus
2. Menjelaskan penyebab diabetes mellitus
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit diabetes mellitus
4. Menjelaskan cara menangani penyakit diabetes melitus

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dari Diabetes Melitus
2. Penyebab diabetes melitus
3. Tanda dan gejala penyakit diabetes melitus
4. Cara menangani penyakit diabetes melitus
5. Perawatan Luka pada Kaki Diabetes
6. Tujuan Perawatan Kaki Diabetes
7. Bahaya Jika Tidak Melakukan Perawatan Kaki diabetes
8. Upaya-upaya untuk menghindari terjadinya luka

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media Penyuluhan
1. Power Point
2. Leaflet
3. Lembar Balik

F. Setting Tempat
G. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran


Pengkajian
1 Pembukaan 2 menit - Membuka acara dengan - Menjawab
mengucapkan salam dan salam dan
perkenalan mendengarkan
- Menyampaikan topik dan perkenalan.
tujuan penyuluhan kepada - Mendengarkan
sasaran penyampaian
- Kontrak waktu untuk topik dan
kesepakatan penyuluhan tujuan.
dengan sasaran - Menyetujui
kesepakatan
pelaksanaan
Penkes.
2 Kegiatan Inti 20 menit - Mengkaji ulang tingkat
pengetahuan sasaran
- Menjelaskan pengertian
penyakit diabetes melitus
- Menjelaskan penyebab
diabetes melitus
- Menjelskan masalah tanda
dan gejala penyakit
diabetes melitus
- Menjelaskan cara
menangani penyakit
diabetes melitus
- Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau tidak
- Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
bertanya
- Menjelaskan tentang hal-
hal yang belum dipahami
sasaran

3 Evaluasi / 8 menit - Memberikan pertanyaan - Menjawab


Penutup kepada sasaran tentang pertanyaan
materi yang telah - Mendengarkan
disampaikan oleh penyuluh kesimpulan
- Memberikan reinforcement - Menjawab
positif salam
- Menyimpulkan materi
- Menutup acara dengan
mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Klien dan keluarga memperhatikan materi dengan baik
2. Klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang penyakit diabetes melitus
3. Klien mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar
LAMPIRAN

A. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar
glukosa darah yang melebihi nilai normal. Apabila tidak dikendalikan, penyakit ini kan
menimbulkan penyuit-penyulit yang dapat berakibat fatal, termasuk amputasi pada
penyakit kaki diabetes (gangren diabet).

B. Penyebab Diabetes Mellitus


1. DM Tipe I
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran sel-sel beta pankreas
yang disebabkan oleh faktor genetik (penderita tidak mewarisi diabetes itu sendiri),
faktor imunologi, dan faktor lingkungan
2. DM Tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin. Faktor resiko yang
berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II adalah usia, obesitas, riwayat
keluarga.

C. Tanda dan Gejala Penyakit Diabetes Mellitus


1. Kadar glukosa puasa tidak normal
2. Hiperhlikemia berat berakibat glukosuria yang akan menjadi dieresis osmotic yang
meningkatkan pengeluaran urin (poliuria) dan timbul rasa haus (polidipsi)
3. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia)
4. BB berkurang
5. Lelah dan mengantuk
6. Kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi, peruritas vulva

D. Perawatan Luka pada Kaki Diabetes


Perawatan luka adalah suatu teknik dalam membersihkan luka yang diakibatkkan oleh
penyakit diabetesmellitus (kencing manis) dengan tujuan untuk mencegah infeksi luka,
melancarkan peredaran darahsekitar dan mempercepat proses penyembuhan luka.

E. Tujuan Perawatan Kaki Diabetes


1. Agar penderita dapat mempertahankan kondisi tubuhnya dengan optimal
2. Mencegah komplikasi akut dan kronis.
3. Meningkatkan kualitas hidup

F. Bahaya Jika Tidak Melakukan Perawatan Kaki diabetes


1. Terjadi injury / cedera / luka
2. Dapat menyebabkan komplikasi
3. Terganggunya aktivitas
4. Perubahan fungsi organ
G. Upaya-upaya untuk menghindari terjadinya luka
1. Cuci jari kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun. Perhatikan agar selalu mencuci
sela-sela jari. Jangan merendam kaki terlalu lama
2. Keringkan kaki dengan baik dengan cara menepuk perlahan-lahan dengan handuk
lembut. Keringkan dengan baik ruang sela jari untuk mencegah tumbuhnya jamur.
3. Periksa kaki setiap hari untuk melihat adanya lepuhan, lecet, garukan, perubahan
warna kulit, kalus dan kuku ibu jari yang tumbuh ke dalam. Konsultasi ke dokter bila
timbul salah satu tanda di atas.
4. Gantilah setiap hari kaus kaki atau stocking dengan yang baru dan bersih.
5. Gunakan kaos kaki yang lembut dan dapat menyerap keringat.
6. Jangan memakai sepatu tanpa kaos kaki. Jaga agar kaki selalu hangat dan kering.
7. Pakailah sepatu yang lembut sehingga memungkinkan kulit kaki untuk bernafas.
8. Potonglah kuku dengan lurus. Kikir pinggir-pinggirnya dengan halus. Hindari
memotong kuku terlalu dalam
9. Jagalah kelembutan kulit tungkai dan telapak kaki dengan mengoleskan lanoli atau
pelembab, tetapi jangan mengoleskan di bagian sela-sela jari. Jangan gunakan vaselin.
10. Periksa bagian dalam sepatu (sebelum digunakan) dari adanya batuan-batuan kecil
atau benda lainnya yang mungkin bisa mengiritasi kulit.
11. Jangan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, baik di dalam rumah maupun
diluar rumah. Pakailah alas kaki (sepatu dan sandal) yang pas sesuai dengan ukuran
kaki dan enak dipak
SUMBER

Almatsier S. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta (ID): Grameda Pustaka Utama

H, Budi. (2009). Gambaran Asupan Zat Gizi Makro Dan Status Gizi Pada Penderita
Tuberkulosis Paru Rawat Inap Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta [Online]. Tersedia:
http://eprints.ums.ac.id/5715/1/J_300_060_005.PDF. Html [02 Desember 2017]

F, Paitung. (2014). Hubungan Status Gizi Dengan CD4 Pada Pasien TB Paru. Dalam Jurnal
e-Clinic (eCI) [Online], vol 2 (2). Tersedia : http :// download.portalgaruda. org/ article
.php? article=172368&val=1001&title =HUBUNGAN%20STATUS %20 GIZI% 20
DENGAN%20CD4%20PADA%20PASIEN%20TB%20PARU [02 Desember 2017]

Intiyati, Abdul, Yessy, Siti. (2012) . Hubungan Status Gizi Dengan Kesembuhan Penderita
Tb Paru Di Poli Paru Di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo. Dalam Jurnal The Indonesian
Journal Of Health Science, Vol. 3, No. 1. Tersedia : http:// digilib. Unmuhjember .ac.id/
files/disk1/28/umj-1x-aniintiyat-1352-1-6.pdf [02 Desember 2017]

Anda mungkin juga menyukai