PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Singapura adalah sebuah pulau yang terletak di ujung
Semenanjung Tanah Melayu, yang awalnya bernama "Pulau Ujung" (Pu-
Lo-Chung), "Salahit" Selat, dan berikutnya "Temasek", "Tumasik" (Jawa),
"Tam-ma-sik" (China). Istilah Singapura sediri muncul pada tahun 1299
ketika Pangeran Sang Nila Utama singgah di pulau ini dan menemukan
seekor binatang seperti Singa, sehingga pulau itu disebut Lion City (Kota
Singa). Versi lain mengatakan bahwa pada abad ke-14 pulau ini menjadi
tempat singgahnya para pedagang Majapahit sehingga Singapura berarti
"kota" (Pura) "singgah" (Singgah). Penduduk Negara pulau ini adalah
multi etnis.
Singapura merupakan salah satu negara termaju di kawasan Asia
Tenggara dan bisa mengalahkan saudara-saudara tuanya di kawasan
semenanjung Melayu. Hal tersebut terjadi karena kemajuan sistem
pendidikannya. Singapura sebagai negara yang dianggap paling maju di
Asia Tenggara, hanya memiliki jarak kurang lebih 40 km dari barat ke
timur. Kalau dihitung dengan jumlah penduduk maka negara Singapura
yang kurang lebih 5 juta jiwa. Jumlah penduduk yang sedikit dan jarak
wilayah yang relatif kecil untuk ukuran sebuah negara bukan menjadi
alasan untuk tidak maju. Singapura memulai pembangunan kekuatan
dasarnya dengan modal pendidikan. Sistem pendidikan Singapura
didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat
yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk
membantu perkembangan potensi para siswa. Pusat Keunggulan
Pendidikan-Singapura, Pusat Pendidikan Dunia. Selama bertahun-tahun,
Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang
tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan individual dan mengembangkan bakat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil
diantaranya:
1. Seperti apakah sistem kurikulum pendidikan di Singapura, dan
bagaimanakah penerapannya?
2. Apa yang membedakan sistem kurikulum di Singapura dan di
Indonesia?
C. Tujuan Pennulisan
1. Agar dapat mengetahui bagaimana sistem kurikulum pendidikan di
Singapura berjalan.
2. Agar dapat dijadikan bahan referensi pengembangan kurikulum yang
baik di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI SINGAPURA
2
2.) Sekolah Dasar
Seorang anak di Singapura menjalani pendidikan dasar selama 6
tahun, terdiri dari empat tahun tahap dasar pertama yaitu Sekolah Dasar
kelas 1 sampai 4 dan tahap orientasi tahun ke dua yaitu Sekolah Dasar
kelas 5 sampai 6.
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri dari pengajaran Bahasa
Inggris, Bahasa daerah dan matematika, dengan mata pelajaran tambahan
seperti musik, kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan fisik dan
pembelajaran sosial. Ilmu pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas 3
Sekolah Dasar.
Untuk memaksimalkan potensi mereka, siswa diarahkan menurut
kemampuan belajar mereka sebelum menguasai tahap orientasi. Pada
akhir kelas 6 SD, siswa mengikuti Ujian Kelulusan Sekolah Dasar
(Primary School Leaving Examination). Kurikulum Sekolah Dasar di
Singapura telah digunakan sebagai model internasional, khususnya
metode pengajaran matematika. Siswa asing dari negara manapun
diterima di Sekolah Dasar menurut ketersediaan lowongan tempat.
Akan tetapi, lama seseorang menyelesaikan pendidikan di setiap
jenjang setelah SD itu berbeda- beda. Karena setiap anak dimasukkan ke
kelas sesuai dengan kemampuan masing-masing, ada 3 kelas di jenjang
secondary school, antara lain Express, Normal Academic dan Normal
Technical.
1. Kelas Express merupakan tempat untuk siswa pintar. Bagi anak-anak kelas
Express, mereka bisa menyelesaikan secondary school selama 4 tahun. Ini
juga kalau mereka lulus ”O” Level Test Singapura.
2. Kelas Normal Academic, sebelum mereka masuk ke kelas 5, pada tahun
ke-4 harus mengerjakan ujian nasional ”N” level tes agar bisa naik kelas.
Setelah mereka melewati kelas 5, ada ujian nasional lagi yang namanya
”O” Level Test.
3. Kelas Normal Technical, bisa disamakan dengan SMK. Jadi, setelah
mereka lulus secondary school, mereka bisa melanjutkan ke Institute of
Technical Education selama dua tahun, atau sekolah
lanjutan untuk mereka yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, Polytechnic (untuk mendapatkan diploma), langsung kerja.
3
ekspresikan dirinya tentang apa yang telah dia lakukan selama seminggu.
Guru akan meminta siswa menuliskan apa saja yang dia lakukan selama
seminggu dengan bahasa siswa sendiri. Catatan ini adalah bagian dari isi
buku Diary.
Selain kegiatan diatas, berikut penjabaran mengenai fasilitas,
kegiatan dan kurikulum SD yang ada di Singapura.
- Locker Siswa
4
kelas siswa masing-masing. Siswa menggunakan locker tersebut
guna menyimpan buku-buku (misal activity book atau workbook yang
pada umumnya hanya digunakan di sekolah) atau alat tulis mereka di
kelas.
a. Matematika
Pendekatan pelajaran matematika pada anak SD di Singapura lebih
kepada problem-solving, yang memiliki tahapan berikut :
a) Read and Understanding, siswa diminta untuk mengerti mengenai
pertanyaan yang sebenarnya di ajukan dalam problem tersebut.
Dan siswa juga diharapkan mampu menangkap kata-kata kunci dan
angka-angka yang terdapat dalam soal dan menghubungkannya.
b) Strategy, siswa mampu menyiapkan metode yang tepat untuk
menyelesaikan soal matematika tersebut. Semua informasi kunci
telah diidentifikasi seperti data yang diketahui serta data yang ingin
dicarikan solusinya.
c) Computation, setelah itu baru siswa dituntut uttuk dapat
menghitung dengan menggunakan operasi yang tepat seperti
tambah, kurang, kali dan sebagaikan serta menghasilkan
perhitungan yang tepat.
d) Logical, setelah proses perhitungan selesai siswa diminta untuk
melakukan pengujian. Bisa jadi pengujian terbalik atau menghitung
ulang. Siswa harus benar-benar yakin bahwa semua langkah yang
dilakukan adalah tepat.
b. Science
Pelajaran science memiliki tujuan, pendekatan dan harapan sebagai
berikut.
a) Keingintahuan, siswa diharapkan menunjukkan keingintahuannya
tentang dunia sekitarnya dan melahirtkan pertanyaan-pertanyaan
yang relevan dan penting berkaitan dengan apa yang dia lihat.
b) Kreatifitas, mengeluarkan ide-ide untuk memecahkan masalah dan
melakukan pengembangan terhadap aktifitas yang berjalan.
c) Integritas, siswa mampu untuk menangani dan mengkomuniasikan
data dan informasi secara terintegrasi. Siswa diharapkan untuk
tidak merubah data untuk mempertahankan kesimpulannya.
d) Objektif, siswa mencari data dan informasi untuk melakukan
validasi observasinya dan menjelaskannya secara objective. Siswa
memberikan penjelasan dan alasan berdasarkan bukti yang
memang dia dapatkan selama observasi.
e) Ketekunan, siswa akan terus mempelajari persoalannya sampai dia
benar-benar puas dengan solusi yang ditemukannya. Siswa
5
diharapkan untuk tidak mudah menyerah sampai benar-benar puas
dengan hasil temuannya.
f) Bertanggungjawab, siswa selalu menjaga dan mencoba untuk
meningkat kualitas dari lingkungannya dengan tindakan yang
simple dan nyata.
c. Pelajaran Bahasa
Siswa akan belajar bahasa Inggris sebagai bahasa pertama Hal ini
didasarkan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional baik di
dunia bisnis, penelitian dan teknologi. Dengan alasan inilah,
kemampuan berbahasa Inggris menjadi essensial dan penting serta
harus diasah mulai dari kecil.
Di samping itu, pemerintah tidak menginginnkan penerus mereka
melupakan bahasa ibu mereka. Untuk itu Singapura menganut konsep
Billingualism. Mulai dari SD mereka juga harus mengikuti pelajaran
bahasa ibu (mother tongue). Secara umum, sekolah akan memiliki 3
mother tongue yaitu Chinese Language, Malay Language dan Tamil
Language.
d. Information and Communications Technology (ICT)
ICT bukan merupakan salah satu pelajaran yang diujikan baik
sebagai ujian semester atau ujian akhir untuk menentukan kelulusan
siswa. Ini adalah kurikulum tambahan yang sudah mulai diajarkan
kepada anak-anak SD.
Dan salah satu ekstrakulikuler yang terdapat disekolah adalah
sebuah kelompok hobby siswa yang gemar atau senang belajar untuk
membuat program-program game. Dan terdapat pula beberapa
kompetisi tingkat SD diadakan secara nasional untuk program ini.
Program ini dicanangkan oleh kementrian pendidikan untuk
meyiapkan semua siswa agar memiliki kemampuan dan mampu
mengembangkan skill skill secara mandiri di bidang ICT guna
mendukung mereka dalam rangka proses belajar dan kebutuhan masa
depan mereka.
Beberapa tugas dari guru, juga sering dilakukan melalui website
online. Setiap murid memiliki account untuk mengakses website
tersebut. Tugas dari guru tersebut bisa berupa pelajaran atau workshop
seperti listening skill, matematika dan lain-lain atau bisa berupa soal-
soal untuk melatih kemampuan mereka. Umumnya pada saat liburan
pendek sekolah, para guru sering menggunakan media ini untuk
memberikan tugas kepada siswanya. Setiap tugas memiliki batas akhir
untuk meng-submit ke guru.
e. Tidak ada hafalan
Memang untuk pelajaran bahasa (baik bahasa Inggris maupun
mother tongue), ada proses "menghafal", tetapi lebih tepat dikatakan
6
bahwa mereka "mengingat untuk dipraktekkan". Mereka bukan
dituntut untuk belajar "mengingat untuk selanjutnya dihafalkan", agar
pada saat ujian mereka dapat menjawab dengan benar. Mereka
memiliki pelajaran Civic & Moral Education, social studies dan
pelajaran tambahan lainnya.
f. Character Development
Di Singapura tidak ada pelajaran agama. Tapi moral dan character
development mendapat porsi yang sama dengan pelajaran sekolah
(academic). Jadi prestasi murid tidak hanya diukur dari academic
performance saja. Misalnya di sekolah setiap akhir term akan dipilih
murid terbaik di kelas dan akan diberikan pin untuk dipakai setiap hari.
Kriterianya selain pintar juga harus berkelakukan baik.
g. Program Remedial
Guru dapat melakukan program remedial bagi siswa tertentu. Jika
guru melihat ada siswa yang lemah dalam matematika misalnya, guru
bisa meminta agar siswa tersebut untuk tetap berada di sekolah setelah
sekolah usai dalam rangka mengikuti program remedial. Guru akan
mencoba untuk mengajarkan kembali untuk membantu siswa tersebut
agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
h. CCA
CCA (Co-Curicular Activity) adalah kegiatan yang dapat
dilakukan siswa setelah jam sekolah. Ada beberapa kegiatan yang
hanya dapat diikuti oleh kelas tertentu dan ada beberapa yang boleh
diikuti sejak dari kelas 1 SD.
Beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang terdapat di sekolah di
Singapura.
a) Basket Ball
b) Soccer
c) Softball
d) Choir
e) Drama
f) Chinese Dance
g) Malay Dance
h) Indian Dance
i) Bowling
j) Floorball, bermain hockey di lantai.
k) Guzheng, ini adalah salah satu alat musik petik china.
l) Inline Skating/Roller Floorball
m) Scout & Brownies, sama halnya dengan Pramuka di Indonesia. Scout
untuk laki-laki dan Bownies untuk wanita.
n) Art Club
7
o) Digital Media Club, ektra kurikuler ini lebih banyak merupakan
kegiatan photography, editing menggunakan komputer hingga
akhirnya dapat dicetak.
p) ICT Club, kegitan ini lebih banyak kepada pembuatan program
game. Siswa mencoba membuat game sendiri.
Dan lainnya.
8
luas dan tepat. Sekolah-sekolah ini membanggakan diri mereka karena
memiliki program yang melebihi persyaratan akademik biasanya,
menggabungkan elemen-elemen pembelajaran yang kreatif ke dalam
kurikulum reguler mereka.
Politeknik
Sekolah teknik didirikan di Singapura untuk menawarkan kepada para
siswa tentang pelajaran melalui practice-oriented pada level diploma.
Setidaknya ada 5 politeknik di Singapura:
1. Nanyang Polytechnic
2. Ngee Ann Polytechnic
3. Republic Polytechnic
4. Singapore Polytechnic
5. Temasek Polytechnic
Mereka menawarkan ruang lingkup yang luas dari rangkaian pelajaran
seperti Keahlian Teknik, pelajaran tentang Bisnis, Komunikasi Massa,
Desain dan info-komunikasi. Mata pelajaran spesialisasi seperti
Optometri, Teknik Kelautan, Studi Kelautan, Perawat, Pendidikan Awal
pada anak dan Perfilman juga tersedia bagi mereka yang ingin berlatih di
jalur karir tertentu.
9
Institut Pendidikan Teknik
Institut Pendidikan Teknik (ITE) merupakan alternatif pilihan
setelah melewati tingkat lanjutan bagi mereka yang memilih untuk
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan teknik dalam berbagai
sektor industri. Disamping menyediakan program-program bimbingan dan
pelatihan kelembagaan secara full-time untuk lulusan sekolah lanjutan,
ITE juga menyediakan program-program pendidikan berkelanjutan bagi
mereka yang bekerja.
Universitas
Tiga universitas lokal di Singapura:
1. National University of Singapore (NUS)
2. Nanyang Technological University (NTU)
3. Singapore Management University (SMU)
Universitas lokal tersebut diatas membentuk lulusan yang hebat
dengan gelar kesarjanaan yang dikenal secara internasional. Kesempatan
untuk melakukan penelitian ilmiah dan beasiswa juga tersedia untuk para
siswa lanjutan tingkat akhir.
Sejak berdiri pada tahun 1905, NUS telah berkembang menjadi
universitas yang mempunyai cakupan luas dengan menawarkan pelatihan
tentang berbagai disiplin ilmu seperti Ilmu pengetahuan, keahlian tehnik
terapan, teknologi, hukum, seni dan pengetahuan sosial dan pengobatan.
NTU didirikan pada tahun 1981 dengan menyediakan banyak
fasilitas untuk melaksanakan pendidikan tingkat 3 dan melakukan
penelitian dalam keahlian tehnik dan teknologi. NTU telah tergabung
dengan National Institute of Education (NIE) – fakultas keguruan – dan
berkembang mencakup kegiatan pembukuan, bisnis dan ilmu komunikasi.
INSEAD
University of Chicago Graduate School of Business – Duke
SP Jain Centre of Management
ESSEC
10
Digipen Institute of TechnologyUniversity of Nevada, Las Vegas
(UNLV)
New York University Tisch School of the Arts Asia
Universitas Internasional Terkemuka yang Berkolaborasi dengan
Universitas-Universitas Lokal Singapura
Johns Hopkins
Georgia Institute of Technology
Massachusetts Institute of Technology (MIT)
The Wharton School of the University of Pennsylvania
Design Technology Institute
German Institute of Science & Technology
Shanghai Jiao Tong University
Stanford University
Waseda University
Indian Institute of Technology, Bombay
New York University School of Law
Cornell University
Terdapat juga institusi-institusi khusus asing di Singapura, yang
telah mendirikan kampusnya di sini atau bekerja sama dengan politeknik-
politeknik lokal. Program ini memungkinkan siswa-siswa politeknik untuk
mendapatkan gelar yang berkaitan dengan mata pelajaran yang telah
mereka ambil setelah mereka menyelesaikan diploma mereka di
politeknik.
Sekolah Swasta
Di Singapura, sekolah-sekolah swasta turut menawarkan berbagai
jenis program, menambah lengkapnya keanekaragaman dunia pendidikan
di negeri ini. Terdapat sekitar 300 sekolah swasta di Singapura, dengan
penjurusan seperti komersial, TI, senirupa dan bahasa. Private Education
Institutions (PEI/Lembaga Pendidikan Swasta) ini menawarkan berbagai
program studi yang banyak dicari oleh siswa lokal maupun internasional.
PEI menawarkan berbagai program studi di tingkat sertifikat, diploma,
sarjana (bachelor) maupun pascasarjana (postgraduate). Melalui kemitraan
dengan berbagai universitas internasional yang populer dari AS, Inggris,
Australia dll, PEI menawarkan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan
sertifikasi internasional dalam lingkungan yang aman dan terjangkau.
Masing-masing PEI memiliki kegiatan penerimaan/pendaftaran siswanya
sendiri.
11
Untuk memastikan bahwa PEI di Singapura dapat menjaga
kepentingan dan kesejahteraan siswa melalui standar peraturan yang
berkualitas tinggi dan praktik usaha yang baik, telah dibentuk Council for
Private Education (CPE/Dewan Pendidikan Swasta), sebuah dewan resmi
di bawah Departemen Pendidikan Singapura untuk mengatur semua
masalah yang berkaitan dengan sektor pendidikan swasta di Singapura.
Semua lembaga pendidikan swasta yang menerima siswa internasional
harus mendapat sertifikasi EduTrust.
EduTrust
Skema sertifikasi EduTrust merupakan skema sertifikasi sukarela
yang diselenggarakan oleh Council for Private Education, bagi para
lembaga pendidikan swasta di Singapura.
Meskipun skema sertifikasi EduTrust ini bersifat sukarela, namun
merupakan prasyarat bagi lembaga pendidikan swasta yang menerima
siswa internasional agar dapat mengeluarkan Student Pass, sesuai
peraturan dari Immigration and Checkpoints Authority (ICA/Otorita
Imigrasi dan Pemeriksaan Tempat Masuk).
Skema ini memberi jalan bagi lembaga pendidikan swasta yang
lebih baik untuk membedakan diri karena telah mencapai standar yang
lebih tinggi dalam bidang-bidang utama pengelolaan dan pengawasan
layanan pendidikan.
12
menengah dan selepas sekolah menengah. ACS International akan
menawarkan GCSE internasional dan Program Internasional Baccalaureate
Diploma, sementara Hwa Chong International akan menawarkan program
sekolah menengah dan pra-universitas dengan sertifikat tanda tamat
belajar GCE A Level.
13
Kalau mereka tidak mempunyai nilai dari poin yang disebutkan
itu, mereka melanjutkan ke Centralised Institute yang waktunya lebih
lama, yakni tiga tahun. Setelah itu mereka harus melewati ujian nasional
yang namanya ”A” Level Test atau Advanced Level Test. Tes yang
diberikan tentu saja lebih susah, karena akan masuk ke Universitas. Tapi,
dengan banyaknya tes yang dilewati, tentulah universitas di Singapura bisa
mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas. Karena penyaringan
mahasiswa secara tidak langsung dilakukan lewat sejumlah tes-tes
tersebut. Soal-soal yang ada dalam setiap tes dibuat oleh Universitas
Cambridge. Jadi, ijazah yang mereka dapatkan bertaraf
internasional yang bisa digunakan untuk melanjutkan kuliah di mana saja,
di seluruh dunia.
14
3. Tahap ketiga pada 1997 hingga sekarang berfokus lebih banyak pada
kualitas dibandingkan kuantitas dengan menerapkan kebijakan
desentralisasi dan keragaman. Sekolah dapat membuat dan
mengembangkan kurikulum sendiri, serta mereka memiliki fleksibilitas
lebih dalam membuat kebijakan tentang kriteria penyeleksian siswa
15
dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan
pendekatan antara pemerintah dan kalangan pembisnis.
Untuk sekolah negeri dan sekolah bantuan Pemerintah, biaya per
bulan adalah sebagai berikut:
S$120 untuk Sekolah Dasar
S$170 untuk Sekolah Lanjutan
S$280 untuk Pendidikan Pra Universitas/ akademi
16
Singapura sebagai hub regional sehingga warganya tidak menjadi seperti
katak di bawah tempurung. Bicara soal silabus dan kurikulum, departemen
pendidikan di Singapura setiap kali bekerja untuk melakukan evaluasi.
Setiap perkembangan baru selalu disisipkan pada silabus baru.
Jadi, itulah pendidikan di Singapura, bukan sekadar menyediakan
sarana dan prasarana yang baik, tetapi terus melakukan up-dating dari
tahun ke tahun. Itu semua dilakukan sebagai pengejawantahan visi dan
misi pendidikan di Singapura.
Meskipun menjadi Negara dengan Sistem Pendidikan di ASEAN,
Singapura juga memiliki keunggulan dan kekurangan, diantaranya :
17
berwenang dalam menentukan tiga hal dasar yang menyangkut
keterampilan berpikir, teknologi informasi, dan pendidikan nasional.
Hal yang masih sering dikeluhkan dalam sistem pendidikan di
Singapura adalah kurangnya kebebasan berekspresi untuk mahasiswanya.
Contohnya adalah, jika mahasiswa Indonesia terkenal suka
menggelar demonstrasi dan bahkan sampai mampu menggulingkan sebuah
rezim pemerintahan, mahasiswa Singapura cenderung apolitis. Mereka
tidak terlibat dan tidak suka terlbat dalam urusan politik. Mereka lebih
banyak fokus pada belajar di kelas. Hal ini bisa jadi beranjak dari sistem
pemerintahan Singapura yang cenderung otoriter.
Di Singapura ada yang namanya Internal Security Act (ISA) atau
Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri yang bisa menahan orang tanpa
proses pengadilan. Keberadaan undang-undang ini menjadi salah satu
penyebab mengapa aktivitas politik yang berseberangan dengan
pemerintah cenderung sedikit atau bahkan jarang terjadi. Partai oposisi
hanya memiliki kurang dari tiga kursi di parlemen. Belum lagi kondisi
ekonomi negara yang sangat mapan menjadikan masyarakat Singapura,
dan juga mahasiswanya cenderung merasa puas dengan pemerintahan
sekarang.
Segi negatif dari hal di atas adalah berkurangnya sosialisasi dari
para pelajar. Tidak ada lagi pelajar nongkrong-nongkrong seperti di
Indonesia. Akibatnya interaksi sosial antar pelajar berkurang dan
menjadikan para siswa singapura seperti robot yang hanya memikirkan
pekerjaan pribadinya saja. Tidak ada lagi tenggang rasa antara sesama
siswa. Hal yang terjadi adalah “belajar, pulang, dan lulus secepat mungkin
dengan nilai bagus”. Hanya itu.
Kekurangan lainnya adalah Durasi waktu pendidikan yang
ditempuh siswa relatif terlalu lama, seperti pada jenjang Kindergartens
yang berdurasi selama 3 tahun.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem
pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuan individual dan mengembangkan
bakat. Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari
kurikulum pendidikan di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan Ujian
Nasional atau yang sering disebut UN bagi semua siswa setiap akan
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya, UN di Singapura
tidak menentukan kelulusan seseorang karena, menurut pemerintah
Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan
pendidikan.
Anak-anak di Singapura masuk ke dunia pendidikan formal mulai
dari tingkat TK(Kindergarter School) lanjut ke SD (primary school)
selama 6 tahun. Setelah itu mereka masuk SMP-SMA (secondary school)
selama 5 tahun, lalu ke tingkat persiapan menuju kuliah (centralised
institute atau junior colleges) 3 tahun, baru masuk universitas (university).
Keunggulan sistem pendidikan di Singapura terletak pada
kebijakan dua-bahasa (Bahasa Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan
kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan semangat kewiraswastaan
menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu menunjukkan bakat-
bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk bertahan dalam
lingkungan yang penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk sebuah
masa depan yang lebih cerah.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, kita dapat membuat suatu perbandingan
antara kurikulum di Singapura dan di Indonesia. Perbandingan itu dapat
kita gunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum di Indonesia.
Pengembangan dapat kita terapkan dalam skala kecil dimulai dari diri
sendiri. Untuk itulah kita perlu terus belajar mengasah diri dengan melihat
segala potensi yang ada dan tidak menutup mata pada segala hal yang
mampu membantu pengembangan baik pada diri kita sendiri maupun pada
pengembangan kurikulum di Indonesia ke arah yang lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/27/sistem-pendidikan-di-singapura/
http://wartasejarah.blogspot.com/2016/06/pendidikan-dan-kurikulum-di-
singapura.html
http://ekokusuma.blogspot.com/2013/01/catatan-pendidikan-dasar-sd-di.html
https://dewinrplb.wordpress.com/2016/03/13/sistem-pendidikan-di-singapura/
http://hardiatirizkiamelia.blogspot.com/2015/01/sistem-pendidikan-di-
singapura_5.html
https://cruiseoflife.wordpress.com/2013/12/04/sekolah-sd-kelas-1-di-singapore/
https://edumedia.info/blog/2016/03/28/sekolah-di-singapura-sistem-pendidikan-
terbaik-yang-membuat-siswa-tertekan/
https://nasional.kompas.com/read/2008/08/01/05332920/pendidikan.versi.singapura
20