Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PRODI DIII KEPERAWATAN


Jl. Margamukti Licin Cimalaka Sumedang 45353 Telp/Fax. 02612030384

NAMA : RISMA NURWULAN


NIM : 1608808

LAPORAN PENDAHULUAN

1. KASUS (Masalah Utama)


Harga Diri Rendah
2. PROSES TERJADINYA MASALAH
a. Pengertian
Gangguan harga diri yang di dapat di jabarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, yang menjadikan hilangnya rasa percaya diri seseorang karena
merasa tidak mampu dalam mencapai keinginan.(Fitria Nita, 2009)
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, rendah diri,
yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan
diri.(Keliat,2011)
Harga diri rendah sutuasional merupakan perkembangan presepsi negative
tentang harga diri sebagai respons seseorang terhadap situasi yang sedang di
alami.(Wilkinson,2012)
b. Rentang respon
Konsep diri di definisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan,
yang membuat seseorang mengatahui tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya
dengan orang lain (Stuart &Sunden,1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir,

RENTANG RESPONS KONSEP DIRI

Respon adaptif Respon maladaptif

Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri rendah Kerancuan identitas Depolarisasi
Keterangan :
1) Aktualisasi diri adalah peernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses di terima
2) Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri
3) Harga diri rendah adalah transisi antra respons diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif
4) Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan keperibadian dewasa yang harmonis
5) Dipersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain
c. Faktor predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah yaitu :
1) Perkembangan individu yang meliputi :
a) Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tiak di cintai kemudian
dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal pula untuk mencintai
orang lain.
b) Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang-orang tuanya atau orang
tua yang penting/ dekat dengan individu yang bersangkutan
c) Sikap orang tua over procteting, anak mendadak merasa tidak berguna, orang
tua atau orang terdekat sering mengkritik serta merevidasikan individu
d) Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan merasa rendah diri
2) Ideal diri :
a) Individu selalu di tutut untuk berhasil
b) Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah
c) Anak dapat menghakimi dirinya sendiri
d. Faktor Presifitasi
Faktor presifitasi atau stressor pencetus dari munculnya harga diri rendah mungkin
ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal :
1) Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga keluarga merasa
malu dan rendah diri
2) Pengalaman traumatic berulang seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan aniaya fisik, kecelakaan,
bencana alam dan perampokan. Respon terhadap trauma pada umumnya akan
mengubah arti trauma tersebut dan kopingnya adalah depresi dan denial.

e. Tanda dan gejala


1) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap
penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut menjadi botak setelah mendapat
terapi sinar matahari
2) Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi bila saya segera
pergi ke rumah sakit
3) Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa menulis, tulisan saya jelek, saya
orang bodoh , dan tidak tahu apa-apa
4) Gangguan berhubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak mau bertemu
dengan orang lain dan lebih suka sendiri
5) Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih
alternatif tindakan
6) Menciderai. Akibat harga diri rendah di sertai harapanyang suram, mungkin klien
ingin mengakhiri kehidupan
3. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DI KAJI
Ds : - Mengungkapkan tidak bisa apa-apa
- Mengungkapkan dirinya tidak berguna
- Mmengritik diri sendiri
- Mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Do : - Merusak diri sendiri
- Menarik diri dari hubungan sosial
- Tampak mudah tersinggung
- Tidak mau makan dan tidak tidur
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah Kronis
5. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
TGL.
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
Harga Diri Rendah Tujuan umum : Setelah dilakukan...× Pasien
Kronis Setelah dilakukan pertemuan diharapkan SP 1
pertemuan selama ... pasien mampu:
diharapkan pasien 1. Mengidentifikasi 1. Identifikasi 1. Identifikasi
mampu mencapai kemampuan kemampuan kemampuan akan
kembali harga diri melakukan kegiatan melakukan kegiatan meningkatkan bahwa
terdahulu yang dan aspek positif dan aspek positif klien merupakan
positif pasien (buat daftar pasien (buat daftar manusia biasa yang
Tujuan khusus : kegiatan) kegiatan) memiliki kemampua
Setelah dilakukan 2. Membantu pasien 2. Bantu pasien menilai 2. Menilai kegiatan
pertemuan selama... menilai kegiatan kegiatan yang dapat yang dapat dilakukan
diharapkan pasien yang dapat dilakukan dilakukan saat ini akan memberikan
mampu mencapai saat ini (pilih dari (pilih dari daftar kesempatan untuk
kembali harga diri daftar kegiatan): buat kegiatan): buat daftar menilai dirinya
terdahulu yang daftar kegiatan yang kegiatan yang dapat
positif dengan dapat dilakukan saat dilakukan saat ini
kriteria hasil : ini
1. Pasien dapat 3. Membantu pasien 3. Bantu pasien memilih 3. Dengan melatih
meningkatkan memilih salah satu salah satu kegiatan kegiatan, akan
kesadaran kegiatan yang dapat yang dapat dilakukan membantu klien
tentang dilakukan saat ini saat ini untuk dilatih dalam membentuk
hubungan positif untuk dilatih harapan dan realita
antara harga diri 4. Melatih kegiatan 4. Latih kegiatan yang 4. Dengan melatih
dan pemecahan yang dipilih (alat dan dipilih (alat dan cara kegiatan, akan
masalah yang cara melakukannya) melakukannya) membantu klien
efektif dalam membentuk
2. Pasien dapat harapan dan realita
melakukan 5. Memasukkan pada 5. Masukkan pada jadwal 5. Memasukkan
keterampilan jadwal kegiatan kegiatan untuk latihan kegiatan pada jadwal
untuk untuk latihan dua kali dua kali perhari akan meningkatkan
meningkatkan perhari disiplin pasien dalam
harga diri berlatih melakukan
3. Pasien dapat kegiatan
melakukan
umpan balik
yang efektif
4. Pasien dapat
menyadari
hubungan yang
positif antara
harga diri dan
kesehatan fisik
Setelah dilakukan...× SP 2
pertemuan diharapkan
pasien mampu:
1. Mengevaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan pertama pertama yang telah sangat penting untuk
yang telah dilatih dan dilatih dan berikan mengetahui tingkat
berikan pujian pujian keberhasilan dalam
latihan sebelumnya
2. Membantu pasien 2. Bantu pasien memilih 2. Dengan memilih
memilih kegiatan kegiatan kedua yang kegiatan, akan
kedua yang akan akan dilatih membantu klien
dilatih dalam melakukan
kegiatan sesuai
kemampuan
3. Melatih kegiatan 3. Latih kegiatan kedua
3. Dengan melatih
kedua (alat dan cara) (alat dan cara)
kegiatan, akan
membantu klien
dalam membentuk
harapan dan realita
4. Memasukkan pada 4. Masukkan pada jadwal 4. Memasukkan
jadwal kegiatan kegiatan untuk latihan: kegiatan pada jadwal
latihan: dua kegiatan dua kegiatan masing- akan meningkatkan
masing-masing dua masing dua kali disiplin pasien dalam
kali perhari perhari berlatih melakukan
kegiatan
Setelah dilakukan...× SP 3
pertemuan diharapkan
pasien mampu:
1. Mengevaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan pertama dan pertama dan kedua sangat penting untuk
kedua yang telah yang telah dilatih dan mengetahui tingkat
dilatih dan diberikan berikan pujian keberhasilan dalam
latihan sebelumny
2. Membantu pasien 2. Bantu pasien memilih 2. Dengan memilih
memilih kegiatan kegiatan ketiga yang kegiatan, akan
ketiga yang akan akan dilatih membantu klien
dilatih dalam melakukan
kegiatan yang sesuai
kemampua
3. Melatih kegiatan 3. Latih kegiatan ketiga 3. Dengan melatih
ketiga (alat dan cara) (alat dan cara) kegiatan, akan
membantu klien
dalam membentuk
harapan dan realita
4. Memasukkan pada 4. Masukkan pada jadwal 4. Memasukkan
jadwal kegiatan kegiatan untuk latihan: kegiatan pada jadwal
untuk latihan: tiga tiga kegiatan, masing- akan meningkatkan
kegiatan, masing- masing dua kali disiplin pasien dalam
masing dua kali perhari berlatih melakukan
perhari kegiatan
Setelah dilakukan...× SP 4
pertemuan diharapkan
pasien mampu:
1. Mengevaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan pertama, pertama, kedua dan sangat penting untuk
kedua dan ketiga ketiga yang telah mengetahui tingkat
yang telah dilatih dan dilatih dan berikan keberhasilan dalam
diberikan pujian pujian latihan sebelumnya
2. Membantu pasien 2. Bantu pasien memilih 2. Dengan memilih
memilih kegiatan kegiatan keempat yang kegiatan, akan
keempat yang akan akan dilatih membantu klien
dilatih dalam melakukan
kegiatan sesuai
kemampua
3. Melatih kegiatan 3. Latih kegiatan keempat 3. Dengan melatih
keempat (alat dan (alat dan cara) kegiatan, akan
cara) membantu klien
dalam membentuk
harapan dan realita
4. Memasukkan 4. Memasukkan pada 4. Memasukkan
kegiatan untuk jadwal kegiatan untuk kegiatan pada jadwal
latihan: empat latihan: emapat akan meningkatkan
kegiatan masing- kegiatan masing- disiplin pasien dalam
masing dua kali masing dua kali berlatih melakukan
perharI perhari kegiatan
Tujuan umum: Setelah dilakukan...× Keluarga
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan SP 1
pertemuan selama... keluarga mampu:
diharapkan keluarga 1. Mendiskusikan 1. Diskusikan masalah 1. Dengan mengetahui
mampu merawat masalah yang yang dirasakan dalam permasalahan klien
pasien mencapai dirasakan dalam merawat pasien dalam merawat
kembali harga diri merawat pasien keluarga, akan
terdahulu yang diketahui seberapa
positif besar pengetahuan
Tujuan khusus: keluarga dalam
Setelah dilakukan merawat pasien
pertemuan 2. Menjelaskan 2. Jelaskan pengertian, 2. Dengan
selama..diharapkan pengertian, tanda dan tanda dan gejala, dan meningkatkan
keluarga mampu gejala, dan proses proses terjadinya harga pengetahuan keluarga
merawat pasien terjadinya harga diri diri rendah (gunakan mengenai harga diri
mencapai kembali rendah boklet) rendah, keluarga
harga diri terdahulu dapat menangani
yang positif dengan pasien jika terjadi
kriteria hasil: ulangan penyakit
1. Keluarga dapat pasien
meningkatkan 3. Mendiskusikan 3. Diskusikan 3. Dengan mengetahui
kesadaran pasien kemampuan atau kemampuan atau aspek cara merawat pasien,
tentang aspek positif pasien positif pasien yang keluarga dapat
hubungan positif yang pernah dimiliki pernah dimiliki mandiri dalam
antara harga diri sebelum dan setelah sebelum dan setelah melakukan
dan pemecahan sakit sakit perawatannya
masalah yang 4. Menjelaskan cara 4. Jelaskan cara merawat 4. Reinforcement akan
efektif merawat harga diri harga diri rendah meningkatkan harga
2. Keluarga dapat rendah terutama terutama memberikan diri dan kepercayaan
mengidentifikasi memberikan pujian pujian semua hal yang pada diri pasien
kemampuan dan semai hal yang positif positif pada pasien
aspek positif pada pasien
pada diri pasien 5. Melatih keluarga 5. Latih keluarga 5. Dengan melatih
untuk memberi tanggung memberi tanggung kegiatan, akan
meningkatkan jawab kegiatan jawab kegiatan membantu klien
harga diri pasien pertama yang pertama yang dipilih dalam membentuk
3. Keluarga dapat dipilihpasien: pasien: bimbing dan harapan dan realita
menyadari hal bimbing dan beri beri pujian
positif dalam pujian
6. Anjurkan membantu 6. Memasukkan
mencapai 6. Menganjurkan
pasien sesuai jadwal kegiatan pada jadwal
kembali harga membantu pasien
dan memberikan akan meningkatkan
diri pasien sesuai jadwal dan
pujian disiplin pasien dalam
terdahulu memberikan pujian
berlatih melakukan
kegiatan
Setelah dilakukan...× SP 2
pertemuan diharapkan
pasien mampu:
1. Mengevaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan keluarga keluarga dalam sangat penting untuk
dalam membimbing membimbing pasien mengetahui tingkat
pasien melaksanakan melaksanakan kegiatan keberhasilan dalam
kegiatan pertama pertama yang dipilih latihan sebelumnya
yang dipilih dan dan dilatih pasien. Beri
dilatih pasien. Beri pujian
pujian
2. Bersama keluarga 2. Bersama keluarga 2. Dengan melatih
melatih pasien dalam melatih pasien dalam kegiatan, akan
melakukan kegiatan melakukan kegiatan membantu klien
kedua yang dipilih kedua yang dipilih dalam membentuk
pasien pasien harapan dan realita
3. Menganjurkan 3. Anjurkan membantu 3. Memasukkan
membantu pasien pasien sesuai jadwal kegiatan pada jadwal
sesuai jadwal dan dan memberi pujian akan meningkatkan
memberi pujian disiplin pasien dalam
berlatih melakukan
kegiatan
Setelah dilakukan...× SP 3
pertemuan diharapkan
pasien mampu:
1. Mengevaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan keluarga keluarga dalam sangat penting untuk
dalam membimbing membimbing pasien mengetahui tingkat
pasien melaksanakan melaksanakan kegiatan keberhasilan dalam
kegiatan pertama dan pertama dan kedua latihan sebelumnya
kedua yang telah yang telah dilatih. Beri
dilatih. Beri pujian pujian
2. Bersama keluarga 2. Bersama keluarga 2. Dengan melatih
melatih pasien melatih pasien kegiatan, akan
melakukan kegiatan melakukan kegiatan membantu klien
ketiga yang dipilih ketiga yang dipilih dalam membentuk
harapan dan realita
3. Menganjurkan 3. Anjurkan membantu 3. Memasukkan
membantu pasien pasien sesuai jadwal kegiatan pada jadwal
sesuai jadwal dan dan beri pujian akan meningkatkan
berikan pujian disiplin pasien dalam
berlatih melakukan
kegiatan
Setelah dilakukan...× SP 4
pertemuan diharapkan
pasien mampu;
1. Mengevaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan keluarga keluarga dalam sangat penting untuk
dalam membimbing membimbing pasien mengetahui tingkat
pasien melaksanakan melaksanakan kegiatan keberhasilan dalam
kegiatan pertama, pertama, kedua dan latihan sebelumnya
kedua, dan ketiga. ketiga. Beri pujian
Beri pujian
2. Bersama keluarga 2. Bersama keluarga 2. Dengan melatih
melatih pasien melatih pasien kegiatan, akan
melakukan kegiatan melakukan kegiatan membantu klien
keempat yang dipilih keempat yang dipilih dalam membentuk
harapan dan realita
3. Menjelaskan follow 3. Jelaskan follow up ke 3. Rujukan sangat
up ke RSJ/PKM, RSJ/PKM, tanda diperlukan jika
tanda kambuh, kambuh, rujukan kondisi pasien
rujukan menunjukan
kekambuhan
4. Menganjurkan 4. Anjurkan membantu 4. Memasukkan
membantu pasien pasien sesuai jadwal kegiatan pada jadwal
sesuai jadwal dan dan memberikanpujian akan meningkatkan
memberikan pujian disiplin pasien dalam
berlatih melakukan
kegiatan

REFERENSI
1. Prabowo, Eko. 2014. Konsep & Aplikasi : Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika
2. Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan : Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
3. Yosep, Iyus dan Titin Sutini. 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama
4. Riyadi, Sujono dan Purwanto. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Oraha Ilmu
5. Tim Pengajar Keperawatan Jiwa AKPER PEMKAB Sumedang. 2016. Buku Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa. Sumedang

Anda mungkin juga menyukai