Anda di halaman 1dari 2

Bekal Awal Agar Usaha Kecil Menggurita

Menjadi pengusaha yang usahanya menggurita adalah impian banyak pengusaha. Terlepas dari
banyak impian kesuksesan seorang pengusaha, yang mungkin akan menafikan hal ini, memiliki
cabang banyak dengan balutan managemen franchise ataupun dikelola sendiri oleh owner adalah
tanda keberhasilan usaha kita. Benar salahnya pendapat ini dalam sebuah teori, namun di dunia
nyata bisnis yang penulis temui, mengguritanya usaha dengan manajemen profesional dan baik
menjadi "tanda-tanda" kesuksesan usaha dan pelakunya. Berbekal cerita hidup dari beberapa
teman pengusaha UKM yang saya dapati dan juga dari kisah pribadi, mengguritanya usaha
ternyata mudah diwujudkan asal pengusaha UKM tersebut paham dan tahu bekal apa saja yang
harus dipersiapkan. Sebagai pengusaha, maka berpikirlah sebagai orang yang berjiwa bisnis dan
bermental baja. Bisnis dalam artian ekonomi luas, yakni bukan hanya mengharap laba besar
dengan modal sekecil-kecilnya. Bukan hanya sekedar itu. Cakupannya sangat luas agar bekal
membesarkan usaha bisa memberi manfaat pada masyarakat dalam arti luas, dan tentunya untuk
diri sendiri.

1. Mental Pemenang
Menjadi pemenang dan menjadi juara adalah 2 hal berbeda dalam perspektif kompetisi hidup.
Menjadi juara artinya menjadi lebih unggul dalam sebuah kompetisi dan puas dalam satu titik
kompetisi saja. Sedangkan menjadi pemenang lebih mengunggulkan diri dalam banyak
kesempatan bidang seperti sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Agar bisa lebih
dipahami, mari kita lihat banyak profil pengusaha sukses. Mereka biasanya bukan hanya pandai
berdagang, cerdas manajemen bisnisnya dan lihai mengelola toko saja, tapi juga aktif memimpin
organisasi, menjadi leader di tengah masyarakat. Tidak heran kita sering mendengar bahwa
pemenang itu mempunyai mental sekuat baja, dihantam badai tetap bertahan sekuat tenaga.
Inilah modal awal seorang pengusaha yang terus memberi kekuatan bukan hanya pada diri
sendiri tapi juga pada usahanya, pada bawahan yang diajak bekerja sama dan lingkungan sekitar
tempat dimana ia berada.

2. Haus Ilmu, Terutama Ilmu Motivasi dan Pengembangan Diri


Ilmu manajemen bisnis sangat diperlukan oleh pengusaha. Ia harus bisa mengelola keuangan
perusahaan, Sumber Daya Manusia bahkan manajemen pemasaran produk tidak bisa
disepelekan. Tapi pernahkah anda menemukan pengusaha yang isinya hanya mengeluh, berkeluh
kesah, menggerutu ketika tokonya mendadak sepi? Marah-marah di sosial media karena ada
klien wanprestasi seperti membatalkan janji, memberi chek kosong, menipu bahkan melarikan
omset kita? Inilah kejadian nyata yang sering ditemui banyak orang karena pengusaha tersebut
ternyata hanya menguasai ilmu-ilmu usaha saja, sedangkan jiwa pengusaha sebagai pelaku
bisnisnya "kosong". Bagaikan kapal, baru sekali digempur ombak besar, sudah oleng dan
bingung. Jika saja ia tahu bahwa motivasi, penguatan diri, penguatan semangat sangatlah
diperlukan pengusaha agar ia berhasil melalui badai ini. Tak heran bila anda menemui pengusaha
bermental pemenang biasanya sering dan senang menghadiri seminar-seminar motivasi
pengembangan diri, menemui tokoh-tokoh besar agar bisa menyerap ilmu mereka dan
mempraktekkan ilmu motivasi ke dalam kehidupan bisnisnya. Contoh kecil saja, jika anda
menemui pengusaha yang senang menggerutu, senang berkeluh kesah saja, maka jangan heran
jika usahanya akan lama berkembang dan sukar menggurita. Berbeda dengan kawan-kawan
pengusaha yang saya sering temui. Senyum selalu mengembang, kalimat positif dan senang
bersosialisasi dalam kehidupan adalah ciri pengusaha yang "menang" itu. Bahkan kepada
kompetitor sekalipun, mereka selalu memiliki pandangan lurus tentang berbagi, tentang
persaingan sehat dan keunggulan hidup jika ada kompetitor. Inilah perbedaan yang saya
maksudkan. Pemenang hidup selalu haus ilmu cara hidup. Bukan teknis hidup. Karena teknis,
setiap orang memiliki gaya dan cara nya sendiri.

3. Bergaul dengan Orang yang Hidup dalam Motivasi Tinggi


Ada dialog menarik yang pernah saya dengar. "Pak, sebagai seorang pemula, terkadang saya
bingung harus ngapain dan mulai dari mana?", Tanya seorang pemuda kepada seorang
Entrepeneur senior. "Gak usah bingung pak, yang penting jalani saja, ada kesempatan ambil, ada
kesempatan ambil, 'Jalan yang semula gelap gulita, akan menjadi remang-remang, pada akhirnya
akan menjadi terang-benderang', terus belajar dan bergaulah dengan orang yang mempunyai
motivasi tinggi, intinya nikmati saja prosesnya", kata senior itu beberapa tahun yang lalu. Dan
beberapa tahun kemudian, si penanya yang juga seorang teman, sekarang sudah menjadi
pengusaha yang berhasil. That's it ! Proses hidup tidaklah mudah dan menjadi lebih berat ketika
usaha berjalan yang kita hadapi semakin berat ketika menemui orang yang "tidak pas" , tidak
mampu memberikan "api" malah membuat semangat dan jiwa kita lebih kendor daripada usaha
kita sendiri. Bagaimana bila seorang pecundang akan bertemu seorang pemenang? Pecundang
yang bergaul dengan pemenang, lambat laun akan mengikuti semua langkah pemenang, sedikit
demi sedikit, langkah tiap langkah ditiru dari kawannya yang pemenang. Lambat laun,
pecundang akan menjadi pemenang. Tidak mudah berprasangka buruk dan menjalin komunikasi
intens dengan banyak orang akan membentuk karakter pemenang. Satu kawan baru, satu hari.
Menyerap info dari kawan dan menjadikan mereka sebagai jejaring informasi akan membentuk
perilaku bisnis yang menggurita. Apalagi jika ditunjang dengan teknologi sosial media yang
sekarang semakin disukai. Teknik mengembangkan jejaring bisnis dengan sosial media pun juga
harus diperhatikan. Tidak perlu terlalu mengumbar akun pribadi sebagai ajang bisnis. Buat forum
tersendiri yang khusus membahas bisnis anda. Bisa group atau halaman khusus. Modal awal
memang tidak selalu harus uang. Ada seorang kawan di Denpasar yang mengelola bisnis halal
tour sesuai syariat agama, berhasil di tengah Pulau Dewata yang persaingan bisnis tour guide
wisata begitu ketat dan keras. Kuncinya adalah kepercayaan, jejaring dan asas manfaat. Manfaat
buat banyak orang dan masyarakat. Jelas sudah dari pemaparan singkat saya ini, bahwa
kehidupan pribadi, cara pandang, motivasi dan mengembangkan diri akan berbanding lurus
dengan berkembangnya bisnis atau usaha kecil menengah kita. Mempelajari teknik manajemen
bisnis memang penting. Namun sadarilah, pengembangan pelakunya jauh lebih penting.
Majukan Usaha dengan mengembangkan diri. Karena semangat dan jiwa yang "berusaha hidup
bersih" itu mahal harganya. Salam Kompasiana

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/takutpada-allah-/bekal-awal-agar-usaha-kecil-
menggurita_564cfff45393733d048b4575

Anda mungkin juga menyukai