Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam
trimester III kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya (Hanifa Wiknjosastri, 2007).
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya
perfusi organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel, yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah dan proteinuria. Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan
37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan saja pertengahan kehamilan. Preeklampsia
dapat berkembang dari Preeklampsia yang ringan sampai Preeklampsia yang berat
(Geogre, 2007).
Penatalaksanaan Preeklamsia yaitu dapat berupa diet, istirahat dan tirah baring,
klien dianjurkan untuk melaporkan setiap perubahan yang tiba-tiba terjadi padanya
seperti edema umum, sakit kepala, demam, tremor otot atau kejang, menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian obat sedatif seperti diazepam atau
fenobarbital untuk meningkatkan istirahat, antihipersensitif seperti hidrazalin untuk
meningkatkan vasodilatasi tanpa memberikan efek yang berat pada janin, dan
pemberian antikonvulsan untuk mengurangi resiko kejang, seperti magnesium sulfat
(MgSO4) diberikan IM atau IV untuk mempertahankan kadar dalam darah antara 4,0
dan 7,5 mg/dl.

B. Saran
Sebagai pemberi pelayanan kesehatan di harapkan tenaga kesehatan mampu
mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil dengan istrahat yang
cukup dan menkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein serta menjauhi faktor
pencetus penyakit pada kehamilan, untuk mencegah masalah kesehatan yang dapat
muncul, salah satunya preeklamsi. Penulisan makalah ini kelompok menyadari masih
banyak terdapat kekurangan dan penulisan dari makalah kami. Oleh sebab itu saran
dan kritikan yang mendukung sangan kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, R. (2012). Faktor risiko kejadian preeklamsia di RSUD Arifin Achmad. Jurnal
kesehatan komunitas.
Bothamley, J., & Maureen, B. (2012). Patofisiologi dalam kehamilan. Jakarta: EGC.

Corwin Elizabeh.J. (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 9 Alih bahasa Tim
penerbit PSIK UNPAD. Jakarta: EGC
Hacker, N. F., George, M. (2007). Esensial Obstetri dan Ginekologi Ed. 2. Jakarta:
Penerbit Hipokrates
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta:
EGC
Kemenkes RI. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta: Balitbang
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
NANDA. 2015. Diagnosa Keperawatan NANDA NIC NOC. Edisi Revisi. Yogyakarta:
Mediaction.
Prawirohardjo S. (2005). Pre-eklampsia dan Eklampsia, dalam Ilmu Kebidanan, Edisi ke-
3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo. (2009). Ilmu kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono.
Robson, S.E., & Jason, W. (2012). Patologi pada kehamilan, Alih bahasa: Devi Yulianti.
Jakarta: EGC.
Sastrawinata. (2005). Ilmu kesehatan reproduksi: obstetrik patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Sunaryo, R,. (2008). Diagnosis dan Penatalaksanaan preeklampsia-Eklamsia, in : Holistic
and Comprehensive Management Eclampsia. Surakarta: FK UNS
WHO. (2014). Maternal Mortality: World Health Organization

Anda mungkin juga menyukai