Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATA KULIAH

“Biaya Pengiriman, Alokasi Biaya, Rekonsiliasi Kantor


Cabang dan Pusat”

Oleh:
Kelompok 1

Nama Anggota :

1. I Wayan Aditya Paramarta (1607532089)


2. Dewa Gede Edwin Oktaviansa (1607532090)
3. I Made Dany Yadnyapawita (1607532095)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2018
BIAYA PENGIRIMAN

Biaya pengiriman barang ke lokasi akhir penjualan merupakan elemen

penting bagi biaya persediaan barang dan harga pokok penjualan. Ongkos kirim dari

kantor pusat ke cabang dan harga pokok penjualan. Misalkan barang dagangan

dikirim dari kantor pusat ke cabang senilai 125% dari harga pokok Rp. 10.000.000,

dan kantor pusat membayar ongkos kirim sebesar Rp.500.000. Berikut ini ayat jurnal

yang harus dibuat pada buku kantor pusat dan cabang:

Buku Kantor Pusat

Cabang Rp.13.000.000

Pengiriman ke Cabang Rp.10.000.000

Laba belum direalisasi cabang 2.500.000

Kas 500.000

Mencatat pengiriman ke cabang

Buku Cabang

Pengirimn dari kantor pusat Rp.12.000.000

Biaya Pengiriman 800.000

Kantor pusat Rp.13.000.000

Untuk mencatat penerimaan barang dari kantor pusat

Apabila setengah dari barang tersebut tidak terjual pada akhir tahun,

penjualan cabang dilaporkan sejumlah Rp.6.500.000, dan persediaan cabang

dihargai Rp.6.250.000 (harga pokok) ditambah ongkos kirim Rp.250.000.

Persediaan cabang dan harga pokok penjualan cabang juga dilaporkan dalam
jumlah yang sama apabila yang membayar ongkos kirim adalah cabang. Tetapi

transaksi pembebanan ongkos kirim itu tidak dicatat pada buku kantor pusat. Kalau

cabang mengembalikan setengah dari persediannya yang diterima dari kantor pusat

karena rusak atau kurang persediaan di kantor pusat, maka biaya persediaan kantor

pusat tidak boleh memasukkan ongkos kirim yang di bebankan dari cabang.

Asumsikan cabang membayar Rp.250.000 untuk mengembalikkan setengah dari

barang dagangannya ke kantor pusat, Jurnal npada kantor pusat dan cabang adalah

Buku Cabang

Kantor Pusat Rp.6.750.000

Pengiriman dari kantor pusat Rp.6.250.000

Biaya pengiriman 250.000

Kas 250.000

Untuk mencatat pengembalian barang ke kantor pusat

Buku Kantor Pusat

Pengiriman ke cabang Rp.5.000.000

Laba belum direalisasi cabang 1.250.000

Kerugian pembebanan biaya pengiriman

yang berlebih 500.000

Kantor cabang Rp.6.750.000

Untuk mencatat pengembalian dari cabang


ALOKASI BIAYA-KANTOR PUSAT DAN CABANG

Alokasi biaya antara kantor pusat dan cabang biasanya diperlukan untuk

mendapatkan pengukuran yang akurat mengenai laba dari tiap-tiap unit perushaan.

Berikut ini contoh pengalokasian biaya. Jika cabang membayar Rp.5.000.000 untuk

biaya promosi yang hubungannya dengan penjualan kantor pusat dan cabang sama

rata, maka Rp.5.000.000 itu di alokasikan sebagai berikut

Buku Cabang

Biaya promosi Rp.2.500.000

Kantor pusat 2.500.000

Kas Rp.5.000.000

Untuk mengalokasikan 50% biaya promosi pada kantor pusat

Buku Kantor Pusat

Biaya Promosi Rp.2.500.000

Cabang Rp.2.500.000

Untuk mencatat biaya promosi yang dibayar oleh cabang

REKONSILIASI-KANTOR PUSAT DAN CABANG

Pendekatan yang digunakan untuk rekonsiliasi kantor pusat dan cabang

sama dengan pendekatan yang digunakan dalam rekonsiliasi bank.

1. Saldo 31 Desember 19X1 : Akun Kantor Pusat(buku cabang)

Rp.452.300.000, akun cabang Rengasdengklok(buku kantor pusat)

Rp.492.000.000
2. Cabang Rengasdengklok mengirim cek Rp.12.000.000 tunai ke kantor pusat

pada tanggal 31 Desember 19X1. Kantor pusat baru menerima cek tersebut

tanggal 4 Januari 19X2

3. Kantor pusat mengirim barang dagangan senilai Rp.20.000.000 ke Cabang

Rengasdengklok pada tanggal 28 Desember 19X1 pada harga transfer

Rp.25.000.000. Barang dagangan tersebut baru diterima cabang pada

tanggal 8 Januari 19X2

4. Biaya promosi sejumlah Rp.8.500.000 dialokasikan oleh kantor pusat ke

cabang Rengasdengklok. Biaya itu dicatat oleh cabang sebesar Rp.5.800.000

Jurnal berikut ini dibuat pada buku kantor pusat untuk menggambarkan kas

dalam perjalanan tanggal 31 Desember 19X1

Kas dalam perjalan Rp.12.000.000

Cabang Rengasdengklok Rp.12.000.000

Untuk mencatat kas dalam perjalan 31 Desember 19X1

Jurnal koreksi pada buku cabang Rengasdengklok untuk mencatat

rekonsiliasi

Pengiriman dari kantor pusat-dalam perjalanan Rp.25.000.000

Kantor pusat Rp.25.000.000

Untuk mencatat barang dalam perjalanan dari kantor pusat

Biaya Promosi Rp.2.700.000

Kantor pusat Rp.2.700.000

Untuk mengoreksi kesalahan pencatatan alokasi biaya dari kantor pusat


ILUSTRASI AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG

PT Polytron di Jakarta mengoperasikan kantor cabang penjualan di

Semarang sejak beberapa tahun lalu. Seluruh barang dagangan yang dikirim ke

Cabang Semarang diniai dengan harga jual normal, yaitu 125% dari harga pokok.

Cabang Semarang juga membeli barang dagangan dari pemasok luar. Barang ini

dijual pada mark-up 25% dari harga yang tertera pada faktur. Seluruh aktiva tetap

baik untuk kantor pusat maupun untuk cabang dicatat pada buku kantor pusat.

Setengah dari Rp.16.000.000 persediaan cabang pada tanggal 31 Desember

19X1diterima dari pemasok setempat, dan sisanya Rp.8.000.000 diterima dari kantor

pusat pada harga transfer. Persediaan akhir tahun Rp.25.000.000 untuk kantor

pusat dan Rp.10.000.000 untuk Cabang Semarang, dimana setengah dari

persediaan cabang merupakan barang yang di peroleh dari kantor pusat. Total

persediaan PT Polytron harga pokok adalah Rp.34.000.000. Harga pokok penjualan

pada buku kantor pusat sama dengan 80% penjualan kantor pusat

(Rp.160.000.000/Rp.200.000.000), dan gabungan harga pokok penjualan sama

dengan 80% penjualan gabungan (Rp.225.400.000/Rp.281.750.000) yang

menggambarkan kebijakan perusahaan menetapkan harga jual 25% di atas harga

pokok. Hubungan ini tidak terjadi pada harga pokok penjualan cabang dengan

penjualannya karena pengriman dari kantor pusat dicatat pada buku cabang

berdasarkan harga jual.

Anda mungkin juga menyukai