Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga tugas dengan judul Gizi dan Produktifitas Tenaga Kerja dalam

Mata Kuliah Ilmu Gizi dapat terselesaikan tepat pada waktunya, walaupun banyak

hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam menyusun tugas ini.

Dan didalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan belum bisa

dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena itu sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari

Dosen Pembimbing agar dapat lebih baik lagi dalam menyusun tugas berikutnya.

Semoga tugas ini berguna bagi siapa saja yang membacanya terutama bagi

teman-teman yang ingin tahu lebih banyak mengenai Manfaat Gizi bagi produktifitas

Kerja.

Kendari, Maret 2013

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 2


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
D. Manfaat .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Gizi ............................................................................................................ 3
a. Pengertian Gizi ...................................................................................
b. Penilaian Status Gizi .......................................................................... 4
b. Asupan Energi ........................................................................................... 5
a. Pengertian Asupan Energi .................................................................. 5
b. Metabolisme Basal atau Angka metabolisme Basal (AMB) ............. 6
c. Cara Memaksimalkan Kebutuhan Energi .......................................... 7
c. Masalah Gizi dan Produktifitas Tenaga Kerja ......................................... 8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 11
B. SARAN .................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tema sentral pembangunan nasional dalam GBHN adalah peningkatan


kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktifitas
kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi
masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan
kualitas hidup dan produktifitas kerja. Sejalan dengan itu perlu perhatian terhadap
masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan kerja serta faktor-faktor yang
erat hubungannya seperti keadaan gizi golongan pekerja serta cara-cara untuk
memperbaiki status golongan ini semakin penting untuk diteliti.
Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi,
mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan
makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari
bagi para pekerja. Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan
perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam
tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukkan
baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki
daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi (Marsetyo dan
Kartasapoetra, 1991).
Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai
dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat
terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah
yang cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi
kurang. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam
jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai
penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekwensi fungsional yang
lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi.

1
Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tubuh melakukan
pemeliharaan dengan mengganti jaringan yang sudah aus, melakukan kegiatan, dan
pertumbuhan sebelum usia dewasa. Agar tubuh dapat menjalankan ketiga fungsi
tersebut diperlukan sejumlah gizi setiap hari, yang didapat melalui makanan.
Di antara beberapa masalah gizi utama yang terdapat di Indonesia adalah
masalah gizi tenaga kerja. Hal itu disebabkan masih banyaknya perusahan tempaat
mereka bekerja belum meyadari akan pentingnya pemberian asupan gizi bagi para
pekerja

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah Apakah ada Hubungan Gizi dengan Produktifitas Kerja ?

C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah
ini untuk mengetahui Hubungan Antara Gizi dengan Produktifitas kerja.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
a. Sebagai wahana penambahan ilmu bagi penulis khususnya matakuliah ilmu gizi.
b. Dapat mempermudah mahasiswa dalam perkuliahan ilmu gizi utamanya pada
pokok bahasan gizi dan produktifitas kerja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gizi
a. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002).
Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-
macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan
fisik sehari-hari bagi para pekerja.
Pada umumnya zat gizi dibagi dalm lima kelompok utama, yaitu
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Sedangkan sejumlah pakar
juga berpendapat air juga merupakan bahagian dalam zat gizi. Hal ini
didasarkan kepada fungsi air dalam metabolism makanan yang cukup penting
walaupun air dapat disediakan di luar bahan pangan. ( Moch. Agus Krisno
Budiyonto ).
Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat
gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam pelajaran
ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas
kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi
oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur.
Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap,
sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu

3
dapat terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi
dalam jumlah yang cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka
menderita gizi kurang. (Sri Handajani, 1996).
Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang
dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan,
tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul
konsekwensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari
kalau hal tersebut karena faktor gizi. (Ari Agung, 2002).

b. Penilaian status gizi


1. Penilaian status gizi secara langsung
a. Antroprometri
Berat badan harus dimonitor untuk memberikan informasi yang
memungkinkan intervensi gizi preventif secara dini dan intervensi guna
mengatasi kecenderungan penurunan/penambahan berat yang tidak
dikehendaki.
b. Pemeriksaana Klinis
Pemeriksaan Klinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral
atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti
kelenjar tiroid (Suparisa, 2001).
c. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah,
urine, tinja, hati dan otot.
d. Biofisik
Penentuan status gizi dengan biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan

4
dalam status tertentu seperti kejadian buta senja cara yang digunakan
adalah tes adaptasi gelap.
2. Penilaian status gizi secara tidak langsung.
a. Survei konsumsi makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan zat gizi.
b. Statistik vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu
dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
c. Faktor ekologi
Kurang gizi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa factor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan
yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah,
irigasi dan lain-lain.

B. Asupan Energi
a. Pengertian
Asupan Energi adalah masukan energi dari makanan yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing individu untuk mempertahankan kehidupannya
menunjang proses pertumbuhan, serta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan
makanan. Untuk mengetahui tingkat konsumsi zat gizi di tentukan dengan cara
membandingkan konsumsi zat gizi dengan angka kecukupan gizi 2004 bagi orang
indonesia. Untuk klasifikasi dari tingkat konsumsi kelompok/rumah tangga atau
perorangan belum ada standar yang pasti. Berdasarkan Buku Pedoman Petugas
Gizi Puskesmas, Depkes RI (1990), klasifikasi tingkat konsumsi dibagi menjadi
empat dengan cut of point masing-masing sebagai berikut:

5
• Baik : ≥ 100% AKG
• Sedang : 80%-99% AKG
• Kurang : 70-80% AKG
• Defisit : < 70% AKG

b. Metabolisme Basal atau Angka Metabolisme Basal (AMB)


Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolik Rate (BMR)
adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan
proses tubuh yang vital, yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah,
pekerjaan ginjal, pankreas, dan lain-lain alat tubuh, serta untuk proses
metabolisme didalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh.
1. Perhitungan Kebutuhan Angka Metabolisme Basal (AMB).
Kebutuhan energi seseorang dilihat berdasarkan BMR dan aktifitas
tubuh, sedangkan nilai BMR itu sendiri ditentukan oleh berat badan dan
susunan tubuh serta umur dan jenis kelamin, akan tetapi untuk perhitungan
praktek nilai BMR dapat digunakan IMT yang dipakai sebagai variabel.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Angka Metabolisme Basal (AMB).
 Ukuran tubuh
Tubuh yang besar mempunyai AMB lebih tinggi dari pada tubuh
yang kecil. Perbedaan berat sebanyak 10 kg pada orang dewasa laki-laki
atau perempuan menyebabkan AMB sebanyak kurang lebih 120 kkal
sehari.
 Komposisi tubuh
Komposisi tubuh adalah jaringan tubuh yang aktif secara
metabolis.
 Jenis kelamin
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan umur, tinggi badan,
dan berat badan yang sama, mempunyai komposisi tubuh yang berbeda.
 Umur
Nilai AMB lebih tinggi pada usia muda daripada pada usia tua. Pada
usia muda tubuh lebih banyak mengandung jaringan tanpa-lemak atau
otot.

6
 Tidur
Selama tidur otot-otot tubuh dan emosi mengalami relaksasi. Ini
akan menurunkan AMB sebanyak kurang lebih 10 persen.
 Suhu tubuh
AMB meningkat dengan peningkatan suhu tubuh. Tiap kenaikan
suhu tubuh sebesar 1‫ ؛‬C, meningkatkan AMB sebesar 13 persen.
 Suhu lingkungan/iklim.
Iklim berpengaruh terhadap AMB karena kebutuhan tubuh akan
energi umtuk mempertahankan suhu tubuh. AMB terendah diperoleh pada
suhu lingkungan 26‫؛‬C. Pada suhhu lebih rendah atau lebih tinggi AMB
akan meningkat.
 Sekresi kelenjar endokrin
Sekresi kelenjar-kelenjar tiroid berupa hormon tiroksin
(hipotiroidisme) menurunkan AMB.
 Kehamilan
Selama kehamilan terjadi kenaikan aktivitas metabolic pada
jaringan ibu dan tambahan aktivitas metabolic karena janin dan plasenta.
Selama lanjut kehamilan, semakin tinggi AMB.
 Status gizi
Keadaan gizi kurang, menurunkan AMB sampai 20%. Ini
merupakan upaya tubuh untuk beradaptasi mempertahankan berat badan
pada konsumsi makanan di bawah kebutuhan, sebagaimana terjadi di
daerah yang konsumsi energinya rata-rata rendah konsumsi energi rendah
menurunkan AMB sebesar 10%-20%.

c. Cara Menaksir Kebutuhan Energi


Kebutuhan energi seseorang sehari ditaksir dari kebutuhan energi untuk
komponen-komponen sebagai berikut:
a. Angka Metabolisme Basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat).
b. Aktivitas fisik
c. Pengaruh Dinamik Khusus Makanan/SDA(dapat diabaikan).

7
Guna menaksir kebutuhan energi suatu penduduk, aktivitas fisik
dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas: ringan sedang, dan berat.
Untuk tiap kelompok aktivitas fisik kemudian ditetapkan suatu faktor aktifitas.

C. Masalah Gizi dan Produktifitas Tenaga Kerja


Di negara-negara yang berpenduduk padat dengan tingkat hidup yang relatif
rendah, di mana tersedia tenaga kerja dalam jumlah yang berlebihan, para pengusaha
pabrik atau perusahaan, kurang sekali memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan
gizi tenaga kerja, terutama tenaga kerja dari kelas bawah (pekerja kasar). Tanpa ada
keinginan untuk mengetahui tingkat kehidupan tenaga kerja tersebut, mereka yang
tampak malas atau kurang bergairah langsung dipecat atau diganti tenaga lain. Belum
banyak pengusaha pabrik yang menyadari bahwa kurangnya gairah atau malasnya
tenaga kerja itu berkaitan erat dengan tingkat kesehatan dan kecukupan gizi tenaga
kerja itu.
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Gizi Tenaga Kerja
a. Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
b. Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,
menyusui,kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena
tingginya penyakit parasitdan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan,
kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi,mengakibatkan terjadinya salah gizi
biasanya dalam bentuk over nutrisi, disiplin,motivasi dan dedikasi.
c. Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia,
biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan
di tempat kerja yaitu tekanan panas, bahan-bahan kimia, parasit dan
mikroorganisme, faktor psikologis dan kesejahteraan.

Manusi memerlukan zat gizi yang bersumber dari makanan. Bahan makanan
yang diperlukan tubuh mengandung unsur-unsur utama seperti karbohidrat, lemak,
protein, vitamindan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber
tenaga atau kalori(karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara
jaringan tubuh (protein, air danmineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan
mineral). Secara khusus, gizi adalah zatmakanan yang bersumber dari bahan

8
makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya (Tjipta, 1990).
Selanjutnya hal-hal yang perlu diketahui dalam penyusunan menu bagi tenaga
kerja adalah:
a. Pola makan : kebiasaan makanan pokok
b. Kepercayaan atau agama : pantang makanan tertentu
c. Keuangan : ekonomis tetapi tetap bergizi
d. Daya Cerna : makanan yang biasa dimakan masyarakat sekitar
e. Praktis : mudah diselenggarakan
f. Volume : cukup mengenyangkan
g. Variatif : jenis menu bervariasi
Untuk mempertahankan hidup dan dapat melakukan pekerjaan setiap orang
membutuhkan tenaga. Tenaga tersebut diperoleh dari pembakaran zat-zat makanan
yang dikomsumsi dengan oksigen. Bila banyaknya makanan yang dikonsumsi setiap
hari tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan
mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang timbul akibat ketidak
seimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan tenaga yang dikeluarkan
sangat beragam. Jika makanan yang dimakan berlebih dibanding tenaga yang
dikeluarkan maka tubuh akan menjadi gemuk, sebaliknya jika makanan yang
dimakan kurangmaka tubuh akan menjadi kurus. Kedua masalah ini akan
mempengaruhi derajad kesehatan seseorang dan akhirnya akan berpengaruh pada
efisiensi dan produktifitas kerja. Oleh karena itu sedapat mungkin diusahakan agar
jumlah makanan yang dikonsumsi baik dalam kualitas maupunkuantitas sesuai
dengan kebutuhan khususnya terhadap tenaga yang dikeluarkan.Hasil dari beberapa
penelitian menunjukkan masih terdapat beberapa pengusaha beranggapan bahwa
pemberian makan atau makanan tambahan berupa snack dan istirahat pendek akan
meningkatkan pengeluaran biaya dan merugikan perusahaan.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja yang setinggi-
tingginya pengetahuan dan penerapan gizi seimbang bagi tenaga kerja merupakan
aspek yang mutlak harus dilakukan. Dengan gizi seimbang maka kesehatan tenaga
kerja dapat dipertahankan dan tenaga kerja akan dapat bekerja dengan baik, tidak

9
mudah lelah/capek dan mengurangi terjadinyatingkat kesalahan. Hal ini berarti dapat
mengurangi pemborosan terhadap bahan dari perusahaandan akhirnya akan dapat
menambah keuntungan yang tinggi bagi perusahaan.Rendahnya konsumsi pangan
atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsimengakibatkan terganggunya
pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahantubuh terhadap serangan
penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktifitas kerja.Pada bayi dan anak
balita, kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disumpulkan bahwa status gizi sangat
berhubungan erat dengan produktifitas tenaga kerja. Makin baik staus gizi seseorang
makin baik pula kekuatan fisiknya. Ketahanan dan kemampuan tubuh untuk
melakukan pekerjaan dengan produktifitas yang memadai akan lebih dipunyai oleh
individu dengan status gizi baik.
Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat ditentukan
olehaktifitas yang dilakukannya sehari-hari. Makin berat aktifitas yang dilakukan
makakebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energiri.

B. Saran
Untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja dalam hal ini peningkatan
gizin peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi para pengusaha agar lebih memperhatikan asupan gizi para tenaga kerja,
sehingga tenaga kerja lebih segar dalam melakukan aktifitas kerjanya.
2. Bagi peneliti yang lain yang merasa tertarik melakukan penelitian serupa, dapat
menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi dan informasi ilmiah, sehingga
dapat mengkaji lebih dalam lagi mengenai materi gizi dan produktifitas kerja.

11
12
Soal Essay:
1. Apa yang dimaksud dengan Gizi ?
Jawab: Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, metabolism dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy (
Supariasa , dkk 2002 )
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Asupan Energi ?
Jawab: Asupan energy adalah masukan energy dari makanan yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing individu untuk mempertahankan kehidupannya
menunjang proses pertumbuhan, serta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Energy diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan
makanan.
3. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi angka metabolisme basal (AMB ) !
Jawab: Antara lain : ukuran tubuh, komposisi tubuh, jenis kelamin, umur, tidur,
suhu tubuh, suhu lingkungan/iklim, sekresi kelenjar endokrin, kehamilan, dan
status gizi.
4. Bagaimana cara menaksir kebutuhan energy ?
Jawab: kebutuhan energy seseorang ditaksir dari kebutuhan energy untuk
komponen-komponen sebagai berikut :
- Angka metabolisme basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat)
- Aktivitas fisik
- Pengaruh dinamik khusus makanan/SDA (dapat diabaikan)
5. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi tenaga kerja ?
Jawab: antara lain :
- Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja
- Factor tenaga kerja
- Factor lingkungan kerja

13
Soal Pilihan Ganda:
1. Suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan.
Pengertian tersebut adalah …….
a. Gizi c. makanan,
b. Ubi-ubian d. protein
2. Berikut ini makanan yang berkarbohidrat adalah ….. ?
a. Nasi c. jagung
b. Ubi-ubian d. a,b, dan c benar
3. Pada umumnya zat gizi di bagi lima antara lain …..?
a. Kayu, pakean c. karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air
b. Deterjen, Televisi d. a dan b benar
4. Air merupakan bagian dalam zat gizi. Hal ini di dasarkan kepada fungsi air dalam
metabolism makanan yang cukup penting walaupun air dapat disediakan diluar
bahan pangan.
Pernyataan tersebut dinyatakan oleh……?
a. Moch. Agus Krisno Budiyonto c. Samrisal
b. Supardin d. Erick tison
5. Zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang di konsumsi, mempunyai nilai
yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk
memperoleh energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja.
Pengertian tersebut adalah………?
a. gizi c. Mineral
b. Zat Gizi d. protein
6. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam
jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai
penyakit defisiensi yang nyata, teta[I akan timbul konsekwensi fungsional yang
lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karna factor gizi.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh……?
a. Gustiawan c. Sudirman
b. Romiyali d. Ari Agung

14
7. Berat badan harus dimonitor untuk memberikan informasi yang memungkinkan
intervensi gizi preventif secara dini dan intervensi guna mengatasi kecenderungan
penurunan/penambahan berat yang tidak dikehendaki.
Penilaian status gizi tersebut adalah……?
a. Pemeriksaan klinis c. biofisik
b. Biokimia d. Antroprometri
8. Pemeriksaan specimen yang di uji secara laboratories yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh.
Penilaian tersebut adalah………..?
a. Biokimia c. Biofisik
b. Pemeriksaan klinia d. Antroprometri
9. Metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya
jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Penilaian tersebut adalah………..
a. Biokimia c. Antroprometri
b. Biofisik d. Pemeriksaan klinis
10. Metode yang sangat penting untuk menilai gizi masyarakat. Hal ini dapat dilihat
pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-
organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penilaian tersebut adalah…….?
a. Biofisik c. pemeriksaan klinis
b. Biokimia d. antroprometri
11. Penilaian status gizi secara tidak langsung antara lain ……..?
a. Survey konsumsi makanan
b. Statistic vital
c. Factor ekologi
d. a,b, dan c benar
12. adalah masukan energy dari makanan yang sesuai dengan kebutuhan masing-
masing individu untuk mempertahankan kehidupannya menunjang proses
pertimbuhan, serta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Pengetian tersebut adalah……

15
a. zat gizi c. Asupan Energi
b. protein d. semuanya salah
13. nasi, ubi-ubian, jagung adalah asupan energy……?
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Mineral
d. Lemak
14. Salah satu factor yang mempengaruhi angka metabolism basal (AMB)
adalah……?
a. Pakean
b. Makanan
c. Ukuran tubuh
d. Air
15. Cara menaksir kebutuhan energy adalah…..?
a. Aktivitas fisik
b. Pengaruh dinamik khusus makanan/SDA (dapat diabaikan)
c. Angka metabolisme basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat)
d. a,b,c semuanya benar
16. hal-hal yang perlu diketahui dalam penyusunan menu bagi tenaga kerja
adalah……….?
a. Pola makan
b. Pola tidur
c. Pola pikir
d. Pola menulis
17. Komposisi tubuh adalah jaringan tubuh yang aktif secara metabolis.
Factor tersebut adalah ……
a. Fakotr ukuran tubuh
b. Jenis kelamin
c. Komposisi tubuh
d. Umur

16
18. Salah satu factor ekologi yang menjadi masalah adalah ……?
a. Kurang gizi
b. Sehat
c. Baik-baik saja
d. Semuanya benar
19. Asupan energy yang baik untuk tubuh adalah………
a. Jagung
b. Permen
c. Coklat
20. Makanan yang baik untuk kesehatan tubuh adalah……
a. Nasi, daging
b. Coklat, permen
c. Roti, indomie
21. Makanan yang baik untuk seorang atlet adalah……….
a. Coklat
b. Nasi, daging, susu, buah
c. Roti
d. Pisang
22. Menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan
data lainnya yang berhubungan dengan gizi adalah penilaian secara tidak
langsung……..
a. Survey konsumsi makanan
b. Factor ekologi
c. Statistic vital
23. Fungsi dari zat-zat karbohidrat, lemak dan protein adalah……….
a. Sebagai sumber berpikir
b. Sebagai sumber daya alam
c. Sebagai sumber berpikir
d. Semuanya benar

17
24. Protein, air, dan mineral adalah sebagai zat-zat yang berfungsi sebagai
a. Sumber tenaga
b. Sumber energy
c. Membangun dan memelihara jaringan tubuh
25. Zat-zat gizi yang berfungsi sebagai mengatur proses tubuh adalah……
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin dan mineral.

18
Kunci Jawaban: Soal Pilihan Ganda
1. A. gizi
2. D. a,b,dan c benar
3. C. Karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air
4. A. Moch. Agus Krisno Budiyonto
5. B. Zat gizi
6. D. Ari Agung
7. D. Antroprometri
8. A. Biokimia
9. B. Biofisik
10. C. Pemeriksaan Klinis
11. D. a, b, dan c benar
12. C. Asupan gizi
13. A. Karalbohidrat
14. C. Ukuran tubuh
15. D. a, b, dan c benar
16. A. Pola makan
17. C. Komposisi tubuh
18. A. Kurang gizi
19. A. Jagung
20. A. Nasi, daging
21. B. Nasi, daging, susu, dan buah
22. C. satatistik vital
23. A. Sebagai sumber tenaga atau kalori
24. C. Membangun dan memelihara jaringan tubuh
25. D.Vitamin dan miner

19

Anda mungkin juga menyukai