Anda di halaman 1dari 123

Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura


Kabupaten Barito Kuala
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 dapat
kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala disusun
sesuai Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih
lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban


kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah selama tahun 2016, sebagai konsistensi
kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata
pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 memuat informasi
tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta
pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala yaitu:

“ Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura “

Sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Barito Kuala dengan kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Hasil
pencapaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala
tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat
pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta
pengawasannya.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan,
bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016.

Marabahan, Februari 2017

Kepala SOPD Dinas Pertanian


Tanaman Pangan dan Hortikultura,

Ir. Zulkipli Yadi Noor, M. Sc

LAKIP DISTAN TPH 2016 i


IKHTISAR
IKHTISAREKSEKUTIF
EKSEKUTIF

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala telah
berupaya menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi dengan berprinsip pada
tatakelolapemerintahan yang baik dan berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya.
Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting
yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas kinerja
sekurang-kurangnya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan
tolok ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis organisasi sehingga
menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat diukur, diuji dan
diandalkan.

LKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis
untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini,
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala dapat senantiasa
melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktik-praktik penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003


tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 20
Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, maka kategori capaian indikator kinerja dibagi dalam kategori pencapaian sesuai
target sebesar 100%, melampaui/melebih target >100% dan tidak mencapai target <100%.
Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja Utama (IKU) dan Indikator kinerja sasaran
strategis yang diperjanjikan.

Keberhasilan Capaian IKU ditunjukan pada 1 (satu) indikator dengan capaian indikator
melebihi target, dan 1 (satu) indikator dibawah angka target.

LAKIP DISTAN TPH 2016 ii


“Grafik Capaian IKU”

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 ditetapkan 1 (satu) sasaran dengan 2 (dua) indikator
sasaran dan mengacu pada 1 (satu) misi yang ingin diwujudkan dalam tahun 2016 dengan
rincian sebagai berikut:

“Tabel Pencapaian Target Kinerja Sasaran Tahun 2016”

Rata-rata Tingkat Pencapaian


Jumlah
Capaian Melampaui Target Sesuai Target Belum Mencapai
No Sasaran Strategis Indikator
Kinerja (>100%) (100%) Target (<100%)
Sasaran
Sasaran Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Meningkatnya
Produksi
1 Tanaman 2 101,78 1 50 1 50
Pangan dan
Hortikultura

LAKIP DISTAN TPH 2016 iii


Jadi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki 1 (satu) sasaran strategis yaitu
Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan 2 (dua) indikator yaitu
Jumlah Produksi Tanaman Pangan dengan capaian 99,67 % atau tidak mencapai target dan
indikator yang kedua adalah Jumlah Produksi Hortikultura dengan capaian 103,88 %.

LAKIP DISTAN TPH 2016 iv


DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif ................................................................................................................ ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. v
Daftar Diagram ................................................................................................................... vi
Daftar Gambar .................................................................................................................... vii
Daftar Tabel ........................................................................................................................ ix
Daftar Lampiran ................................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................................................... 2
C. Isu Strategis .......................................................................................................... 5
D. Landasan Hukum ................................................................................................... 6
E. Sistematika Penyusunan ........................................................................................ 6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................... 7


A. Perencanaan Strategis Sebelum dan Setelah Reviu ............................................. 7
1. Visi ................................................................................................................ 7
2. Misi ............................................................................................................... 7
3. Tujuan dan Sasaran ....................................................................................... 7
B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................................................. 10
C. Perjanjian Kinerja 2016 ........................................................................................ 10
D. Perencanaan Anggaran 2016 ................................................................................. 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................... 14


A. Capaian Indikator Kinerja Utama ......................................................................... 14
B. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja ......................................................... 15
C. Akuntabilitas Keuangan ......................................................................................... 83

BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 108

LAKIP DISTAN TPH 2016 v


DAFTAR DIAGRAM

Halaman
Diagram 3.1. Tren Pertumbuhan Produksi dan Produktivitas Padi .................................. 22
Diagram 3.2. Produksi Benih Berlabel Selama 4 Tahun Terakhir ................................... 24
Diagram 3.3. Tren Peningkatan/Penurunan Kinerja Komoditi Jagung ............................ 45
Diagram 3.4. Tren Peningkatan/Penurunan Kinerja Komoditi Kedelai ............................ 50
Diagram 3.5. Tren Peningkatan/Penurunan Kinerja Komoditi Jeruk ................................ 56
Diagram 3.6. Tren Kenaikan Capaian Kinerja Komoditi Cabai Rawit ............................ 68
Diagram 3.7. Tren Kenaikan Capaian Kinerja Komoditi Cabai Besar ............................ 73
Diagram 3.8. Tren Kenaikan Capaian Kinerja Komoditi Bawang Merah ....................... 77

LAKIP DISTAN TPH 2016 vi


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian TPH ................................................. 5
Gambar 3.1. Pemeriksaan Saprodi Dem Area Padi Oleh Tim Pemeriksa Hasil
Pekerjaan .................................................................................................... 26
Gambar 3.2. Tempat Persemaian di Lokasi Dem Area Padi Siap Tebar Benih .............. 26
Gambar 3.3. Lokasi Lahan Dem Area Padi Siap Ditanami ............................................. 27
Gambar 3.4. Perkembangan Tanaman Padi Dilokasi Dem Area Padi umur 20 HST ..... 27
Gambar 3.5. Tanaman Padi Dilokasi Dem Area Padi ..................................................... 28
Gambar 3.6. Kegiatan Hari Lapang di Desa Karya Makmur Kec. Tabukan Bersama
Bapak Gubernur Kalimantan Selatan ......................................................... 29
Gambar 3.7. Antusiasme Masyarakat Ketika Mendengarkan Sambutan Gubernur Kalsel
di Acara Hari Lapang ................................................................................. 29
Gambar 3.8. Kegiatan Tanam Serentak Padi Unggul ...................................................... 30
Gambar 3.9. Kegiatan Acara Hari Lapang di Desa Kolam Kiri Kec. Barambai ............. 30
Gambar 3.10. Kegiatan Rakor Statistik Pertanian Antara Badan Statistik dengan Dinas
Pertanian TPH Kab. Barito Kuala ............................................................. 31
Gambar 3.11. Gerakan Massal Pengendalian Sumber Serangan ...................................... 32
Gambar 3.12. Hasil Kegiatan Gropyokan Tikus ................................................................ 33
Gambar 3.13. Gerakan Massal Pengendalian Tungau Merah ........................................... 33
Gambar 3.14. Pengadaan Alsintan Berupa Hand Traktor dan Pengolahan Lahan
Dengan Menggunakan Hand Traktor ......................................................... 36
Gambar 3.15. Pengadaan Alsintan Berupa Combine Harvester (Mesin Panen Padi
Kombinasi) ................................................................................................. 36
Gambar 3.16. Pelatihan Singkat Alsin Oleh PT Kubota Semarang (kiri) Praktek
Operasional Combine Harvester (kanan) ................................................... 37
Gambar 3.17. Pertemuan Teknis UPJA di Aula Dinas Pertanian TPH Kab. Barito
Kuala ........................................................................................................... 38
Gambar 3.18. Bantuan Power Thrreser ............................................................................. 38
Gambar 3.19. Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi di Kecamatan Barambai .............. 39
Gambar 3.20. Kondisi Jaringan Irigasi yang Telah Dibersihkan ...................................... 39
Gambar 3.21. Kegiatan Pengawasan Pupuk Bersubsidi Oleh Tim KP 3 Kabupaten ........ 41

LAKIP DISTAN TPH 2016 vii


Gambar 3.22. Budidaya Komoditi Jagung di Desa Sido Makmur Kecamatan
Marabahan .................................................................................................. 47
Gambar 3.23. Sosialisasi Kegiatan Budidaya Kedelai Jenuh Air (BJA) Tk. Kabupaten
dan Tk. Kelompok ...................................................................................... 52
Gambar 3.24. Pemantapan Lokasi BJA di Kec. Marabahan (kiri) dan Rantau Badauh
(kanan) ........................................................................................................ 52
Gambar 3.25. Kondisi Lahan BJA Siap Tanam ................................................................ 53
Gambar 3.26. Kegiatan Panen Kedelai Jenuh Air di Kec. Wanaraya (kanan) Kegiatan
Pasca Panen (kiri) ....................................................................................... 53
Gambar 3.27. Kegiatan Monitoring dan Pengamatan Berkala Serangan OPT ................. 54
Gambar 3.28. Kegiatan Pembibitan Jeruk di Balai Benih Hortikultura Dahirang ............ 59
Gambar 3.29. Kegiatan Pembibitan Jeruk di Balai Benih Hortikultura Dahirang ............ 59
Gambar 3.30. Balai Benih Hortikultura Dahirang ............................................................. 59
Gambar 3.31. Bibit Jeruk Bersertivikat yang Diproduksi Oleh Balai Benih Dahirang .... 60
Gambar 3.32. Pertemuan Kelompok Penerima Bantuan Kegiatan Pengembangan Kawasan
Buah ............................................................................................................ 62
Gambar 3.33. Pertemuan Rutin Kelompok Tani Jeruk ..................................................... 64
Gambar 3.34. Pemangkasan Ranting dan Cabang Yang Terserang .................................. 65
Gambar 3.35. Pengolesan Bubur California (samping) ..................................................... 65
Gambar 3.36. Lahan Pengembangan Komoditi Cabai Rawit di Desa Sawahan Kec.
Cerbon ...................................................................................................... 70
Gambar 3.37. Lahan Pengembangan Komoditi Cabai Rawit di Desa Danau Karya Kec.
Anjir Pasar .................................................................................................. 70
Gambar 3.38. Kawasan Pengembangan Bawang Merah di Desa Danau Karya .............. 78
Gambar 3.39. Kegiatan Panen Bawang Merah Oleh Ibu Bupati Barito Kuala ................. 79
Gambar 3.40. Penjualan Hasil Budidaya Bawang Merah ................................................. 79
Gambar 3.41. Kegiatan Sosialisasi Asuransi Usaha Tani dan Penguatan LKMA Tk
Kabupaten Barito Kuala ............................................................................. 82
Gambar 3.42. Rapat Koordinasi Dalam Rangka Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan PUAP .. 82
Gambar 3.43. Produk Beras Kemasan di Beberapa Pasar Modern ................................... 83

LAKIP DISTAN TPH 2016 viii


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2012-2017 Sebelum dan Setelah Reviu ................. 9
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala ............................................................................................ 10
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 ....................................................................... 10
Tabel 2.4. Sasaran Strategis dan Indikator Serta Target Kinerja Esselon III dan IV Lingkup
Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala Tahun 2016 .............................................. 11
Tabel 2.5. Sasaran Strategis, Jumlah Program dan Pagu Anggaran .......................................... 13
Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 dan Dibandingkan Dengan
Sasaran Akhir Renstra Tahun 2017 ........................................................................... 15
Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013-2017 ......................................... 16
Tabel 3.3. Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 ........................................................................ 16
Tabel 3.4. Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten
Barito Kuala Tahun 2016 ......................................................................................... 17
Tabel 3.5. Analisis Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 ....................................................................... 17
Tabel 3.6. Pencapaian Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura ......................................... 18
Tabel 3.7. Capaian Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dibanding Dengan Regional
Kalimantan Selatan dan Capaian Nasional ................................................................ 19
Tabel 3.8. Capaian Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dibanding Sasaran Akhir
Renstra ...................................................................................................................... 20
Tabel 3.9. Capaian Kinerja Komoditi Padi di Barito Kuala ...................................................... 21
Tabel 3.10. Tren Pertumbuhan Komoditi Padi ............................................................................ 22
Tabel 3.11. Capaian Kinerja Ketersediaan Banih Padi Unggul Berlabel .................................... 23
Tabel 3.12. Capaian Produksi Benih Padi Unggul Berlabel ........................................................ 23
Tabel 3.13. Capaian Kinerja Luas Tanam Padi di Barito Kuala ................................................. 25
Tabel 3.14. Capaian Kinerja Prosentase Kerusakan Tanaman Padi Akibat Serangan OPT dan
DPI ............................................................................................................................ 32

LAKIP DISTAN TPH 2016 ix


Tabel 3.15. Capaian Kinerja Pengadaan Alat dan Mesin Pertanian ............................................ 34
Tabel 3.16. Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian .................................................................... 35
Tabel 3.17. Capaian Kinerja Komoditi Jagung ........................................................................... 44
Tabel 3.18. Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Jagung Per Tahun .............. 45
Tabel 3.19. Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Jagung ............................ 46
Tabel 3.20. Capaian Kinerja Komoditi Kedelai .......................................................................... 49
Tabel 3.21. Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Kedelai Per Tahun ............ 49
Tabel 3.22. Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Kedelai ........................... 50
Tabel 3.23. Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Kedelai Per Tahun .......... 51
Tabel 3.24. Capaian Kinerja Komoditi Jeruk .............................................................................. 55
Tabel 3.25. Capaian Kinerja Komoditi Jeruk Per Tahun ............................................................. 56
Tabel 3.26. Capaian Sampai Dengan Tahun 2016 Terhadap Sasaran Akhir Renstra ................. 57
Tabel 3.27. Ketersediaan Bibit Jeruk Bersertifikat ...................................................................... 58
Tabel 3.28. Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Jeruk ............................... 60
Tabel 3.29. Capaian Kinerja Komoditi Cabai Rawit ................................................................... 66
Tabel 3.30. Rata-rata Capaian Komoditi Cabai Rawit Pertahun ................................................. 67
Tabel 3.31. Capaian Kinerja Komoditi Cabai Rawit Terhadap Tahun Akhir Renstra ................ 68
Tabel 3.32. Capaian Kinerja Komoditi Cabai Besar ................................................................... 72
Tabel 3.33. Rata-rata Capaian Komoditi Cabai Besar Pertahun ................................................. 73
Tabel 3.34. Capaian Kinerja Komoditi Cabai Besar Terhadap Target Akhir Renstra ................ 74
Tabel 3.35. Capaian Kinerja Komoditi Bawang Merah .............................................................. 76
Tabel 3.36. Rata-rata Capaian Kinerja Komoditi Bawang Merah Pertahun ............................... 76
Tabel 3.37. Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 ....................................................................... 85
Tabel 3.38. Efektifitas Anggaran Terhadap Capaian Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 ............................................ 87
Tabel 3.39. Analisis Efisiensi ...................................................................................................... 88
Tabel 3.40. Penyerapan Anggaran Pada Setiap Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Barito Kuala 2013-2017 ................................................... 88

LAKIP DISTAN TPH 2016 x


DAFTAR LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja dan Realisasi Kinerja Tahun 2016


2. Penghargaan – Penghargaan yang Diterima Oleh Kelompok Tani Selama Tahun 2016
3. Realisasi Fisik dan Keuangan (RFK) Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pembangunan Daerah.
4. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja (IK) Dinas Pertanian TPH

LAKIP DISTAN TPH 2016 xi


BAB
BAI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Pertanian Tahun 2016 merupakan bagian dari Perencanaan Strategis


tahun 2013– 2017. Pelaksanaan kegiatan tahun 2016 ini merupakan Tahun ke-4 dari
perencanaan Tahun 2013-2017. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
pada tahun 2016 telah diamanahkan untuk melaksanakan pembangunan pertanian
dengan Indikator Kinerja Utamanya adalah Peningkatan ProduksiTanaman Pangan
dan Hortikultura, mencakup komoditi Padi, Jagung, Kedelai, Jeruk, Cabe Rawit,
Cabe Besar,dan Bawang Merahyang didukung oleh pengembangan sistem
perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, sistem perlindungan Tanaman
Pangan dan Hortikultura, Pengadaan Alat dan Mesin Pertanian, dan dilengkapi
dengan Pelayanan Akses Modal dan Pasar bagi Kelompok Tani.

Dukungan dana Pembangunan Pertanian ini bersumber dari APBD Kabupaten,


APBD Provinsi danAPBN sebagai dana Tugas Pembantuan yang dialokasikan untuk
pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi kegiatan pra tanam, budidaya
hingga pascapanen, serta layanan akses pasar dan akses modal bagi kelompok tani.

Pembangunan pertanian selama ini telah berjalan cukup baik, hal ini ditunjukkan
dengan adanya Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura khususnya
pada komoditas unggulan yang menjadi fokus Dinas Pertanian Tanama Pangan dan
Hortikultura yaitu Padi, Jagung, Kedelai, Jeruk, Cabe Rawit, Cabe Besar dan
Bawang Merah. Disamping tujuh komoditi unggulan tersebut, pembinaan juga di
lakukan terhadap komoditi yang lain, dengan harapan komoditi-komoditi tersebut
juga akan menjadi unggulan daerah.

Sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan program/kegiatan


pembangunan pertanian, setiap tahunnya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura menyusun laporan kinerja yang mengacu pada Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

LAKIP DISTAN TPH 2016 1


Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Barito Kuala Nomor 15 Tahun 2014, Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian melalui perumusan
kebijakan teknis dan pembinaan fasilitasi kegiatan pertanian tanaman pangan,
pengoptimalan produksi hortikultura, penyediaan srana dan prasarana pertanian,
fasilitasi pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian serta tugas lain yang diberikan
oleh bupati sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas Pokok :

Tugas pokok tersebut dijabarkan secara lebih rinci sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bupati Barito Kuala Nomor 15 Tahun 2014 ke dalam masing-masing
unsur organisasi yaitu Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, , Bidang
Hortikultura, Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian dan Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian.

Tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah


mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pemerintah daerah di bidang pertanian,
dengan menyusun kebijakan teknis, melakukan pembinaan, pengendalian dan
memberikan fasilitasi terhadap pengoptimalan produksi tanaman pangan,
pengoptimalan produksi hortikultura, penyediaan sarana dan prasarana pertanian,
fasilitasi pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian; mempertangungjawabkan dan
melaporkan hasil kinerja dinas kepada Bupati Barito Kuala melalui Sekretaris
Daerah.

Tugas Sekretariat adalah membantu mengkoordinasikan pelaksanaaan urusan


pemerintah daerah di bidang pertanian, sesuai tugas pokok dan fungsi dinas, dengan
mensinergikan perencanaan dan pelaksanaan program-kegiatan di setiap bidang
dinas, yang mencakup pengoptimalan produksi tanaman pangan, pengoptimalan

LAKIP DISTAN TPH 2016 2


produksi hortikultura, penyediaan sarana dan prasarana pertanian, fasilitasi
penngelolaan dan pemasaran hasil pertanian; membina dan mengendalikan
pelaksanaan pelayanan ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan, penilaian akuntabilitas kinerja dan pelaporan,
serta mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja sekretariat kepada
kepala dinas sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan.

Tugas Bidang Tanaman Pangan adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintah


daerah di bidang pertanian, dengan memberikan fasilitasi, melakukan supervisi,
pembinaan teknis dan pengendalian penyelenggaraan pengembangan produksi serta
pengoptimalan produksi tanaman pangan, melalui koordinasi operasional
pembinaan pengelolaan pengembangan padi, pengembangan palawija, serta
pembenihan dan perlindungan tanaman pangan; mempertanggunjawabkan dan
melaporkan hasil kinerja bidang kepada kepala dinas sesuai pedoman dan petunjuk
yang telah ditetapkan.

Tugas Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian adalah melaksanakan sebagian urusan
pemerintah daerah di bidang pertanian, dengan memberikan fasilitasi, melakukan
supervisi, pembinaan teknis dan pengendalian penyelenggaraan pembinaan
prasarana dan sarana, melalui koordinasi operasional pembinaan sarana produksi
dan kelembagaan, pengelolaan lahan dan perluasan areal, serta pengelolaan air;
mempertangungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja bidang kepada kepala dinas
sesuai pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan.

Tugas Bidang Hortikultura adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintah


daerah di bidang pertanian, dengan memberikan fasilitasi, melakukan supervisi,
pembinaan teknis dan pengendalian penyelenggaraan pembinaan produksi
hortikultura, melalui koordinasi operasional pembinaan pengembangan tanaman
buah, pembinaan pengembangan sayuran aneka tanaman, serta pembinaan
pembenihan dan perlindungan hortikultura; mempertangungjawabkan dan
melaporkan hasil kinerja bidang kepada kepala dinas sesuai pedoman dan petunjuk
yang telah ditetapkan.

Tugas Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian adalah melaksanakan

LAKIP DISTAN TPH 2016 3


sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pertanian, dengan memberikan
fasilitasi, melakukan supervisi, pembinaan teknis dan pengendalian
penyelenggaraan pembinaan Pengolahan dan Pemasaran Hasil, melalui koordinasi
operasional pembinaan pengembangan pasca panen, pengolahan, pemasaran dan
mutu hasil pertanian serta pembinaan usaha dan kemitraan;
mempertangungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja bidang kepada kepala dinas
sesuai pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan.

Fungsi

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala


mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan


pertanian yang mencakup pengelolaan lahan, pengembangan produksi tanaman
pangan, pengembangan produksi hortikultura, pembinaan usaha tani berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengolahan dan pengelolaan
lahan pertanian.
3. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi, dan evaluasi pengembangan produksi serta
pengoptimalan produktifitas tanaman pangan.
4. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan produksi serta
pengoptimalan produktifitas hortikultura.
5. Pelaksanaan fasilitasi pemenuhan faktor produksi usaha budidaya pertanian oleh
masyarakat
6. Pelaksanaan dan fasilitasi pembinaan usaha tani dan agroindustri masyarakat.
7. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit pelaksana teknis dinas.
8. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup ketatalaksanaan
perkantoran, perlengkapan, kepegawaian, program pembangunan, keuangan dan
pelporan

Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura berdasarkan

LAKIP DISTAN TPH 2016 4


Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala nomor 16 Tahun 2010 sebagai berikut:

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


KABUPATEN BARITO KUALA

KEPALA DINAS PERTANIAN


TANAMAN PANGAN DAN
Ir.Zulkipli Yadi Noor,M.Sc

Sekretariat

Ir. H. Abdul Hadi

Sub Bagian Umum & Sub Bagian Program dan


Kepegawaian Keuangan
Yudi Perdana Hj. Helena Maya Dewi,

Kelompok Bidang Prasarana Bidang


Bidang tanaman
Jabatan Bidang Hortikultura dan Sarana Pengolahan dan
Pangan
Fungsional pertanian pemasaran Hasil
M. Arsyad, SP, MP Ir.M. Aberar,MP Ir. Murniati, MP Ir. Hj. Sri Haryani

Seksi Seksi Sarana


Seksi Pengembangan
Pengembangan Produksi dan Seksi Pengolahan
Tanaman Buah
Padi Kelembagaan

Akhmat Rijani,SP Pifit Fitriyanti,SP.MM Handoko B Muchtar, Eddy

Seksi Seksi Pengembangan Seksi Pengelolaan


Pengembangan Sayuran dan Aneka Lahan dan perluasan Seksi Pemasaran
palawija Tanaman areal
Sugeng,SP Ir. Ramdan M. Anshari, S. AP Noor Syamsu, SP

Seksi Pembenihan Seksi Pembenihan dan


Seksi Pengelolaan
dan Perlindungan Perlindungan Tanaman Seksi Bina Usaha
Air
Tanaman Pangan Pangan
Zainuddin,SE Puji Lestari,SP Ghozali Ansyah, SP Ikhwan

UPTD

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian TPH


C. Isu Strategis

1. Dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian


2. Terbatasnya infrastruktur, sarana prasarana dan air pertanian
3. Sistem perbenihan dan perbibitan belum berjalan optimal
4. Terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan
5. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan tani
6. Sulitnya tenaga kerja dalam berusaha tani padi, terutama pada saat panen dan
pasca panen, kalaupun tersedia upahnya mahal sehingga menambah beban biaya
produksi yang berakibat mengurangi pendapatan petani.

LAKIP DISTAN TPH 2016 5


D. Landasan Hukum

Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah (SAKIP) menggantikan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan
tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

E. Sistematika Penyusunan

Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas


Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016
adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

…(Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi
SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika)…

BAB II PERENCANAAN KINERJA

…(Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu, IKU dan Perjanjian
Kinerja)…

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

…(Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta
Akuntabilitas Keuangan)…

BAB IV PENUTUP

LAKIP DISTAN TPH 2016 6


BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II

A. Perencanaan Strategis Sebelum Dan Setelah Reviu

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Rencana Strategis Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala adalah merupakan
dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan
penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan
potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah Kabupaten Barito Kuala. Dalam hal
ini Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala telah menyusun Rencana Strategis
Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala yang ditetapkan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yaitu dari tahun 2013-2017. Perjanjian jangka waktu 5 (lima) tahun
tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Bupati terkait dengan
Perjanjian/kebijakan bahwa Rencana Strategis Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito
Kuala dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan
Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala tersebut ditujukan untuk
mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Barito Kuala Tahun
2013-2017 khususnya pada Misi ke-3 RPJMD yaitu Rasa aman dan adil yang dipenuhi
dengan penyelenggaraan tata pemerintahan dan penciptaan tata kehidupan sosial yang
baik.

Disamping itu pula, Renstra Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala diharapkan
dapat mewujudkan sinkronisasi dengan RPJMD Kabupaten Barito Kuala dan Renstra
Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan sebagai suatu sistem perencanaan
pembangunan nasional.

Penyusunan Renstra Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala telah melalui
tahapan- tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Barito

LAKIP DISTAN TPH 2016 7


Kuala Tahun 2013-2017 dengan memperhatikan isu-isu strategis di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala .

Selanjutnya, Renstra Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala tersebut akan
dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito
Kuala yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Di
dalam Renja Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala dimuat program dan
kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun.

1. Visi

Visi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala
adalah Mewujudkan Masyarakat Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Yang Berdaya Saing dan Maju Pada Tahun 2017.

2. Misi

Dari misi Pemerintah Daerah tersebut maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura memiliki misi yaitu :

Mewujudkan peningkatan ketersediaan produk tanaman pangan dan hortikultura.


Misi ini mengemban upaya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan
hortikultura yang tujuan akhirnya adalah untuk peningkatan pendapatan petani
khususnya.

3. Tujuan Dan Sasaran

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut :

Misi : Mewujudkan peningkatan ketersediaan produk tanaman pangan dan


hortikultura, dengan tujuan : Meningkatkan Produksi tanaman pangan dan hortikultura
dan Sasaran Strategis : Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

LAKIP DISTAN TPH 2016 8


Tabel 2.1
Tujuan, Sasaran dan Indikator
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2012-2017 Sebelum dan Setelah Reviu

Indikator Indikator
Sasaran Sasaran Kinerja Kinerja
No Tujuan
Sebelum Reviu Setelah Reviu Sebelum Setelah
Reviu Reviu
1 Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Jumlah Jumlah
Produksi Produktivitas Produksi Produksi Produksi
Tanaman Pangan dan produksi Tanaman Padi, Tanaman
dan Hortikultura Padi, Jagung, Pangan dan Jagung, Pangan
Kedelai, Jeruk, Hortikultura Kedelai,
Sayuran Jeruk dan
Sayuran
2 Bertambahnya Jumlah hand Jumlah
alsintan (hand traktor, Produksi
traktor, power power Hortikultura
thresher, pompa thresher,
air), pompa air,
meningkatnya luas lahan
kualitas dan yang
kuantitas lahan meningkat
dan peningkatan kualitas dan
JUT kuantitasnya
dan jumlah
JUT yang
ditingkatkan
3 Meningkatnya Jumah
kelompok tani kelompok
yang melakukan tani yang
pengolahan melakukan
hasil pertanian pengolahan
hasil
4 Meningkatnya Jumlah
jalinan jalinan
kemitraan untuk kemitraan
pemasaran hasil untuk
pemasaran
hasil
5 Terjaminnya Jumlah
ketersediaan sarana
dan kelancaran penyaluran
penyaluran produksi dan
sarana produksi pemasaran
dan pemasaran hasil
hasil pertanian

LAKIP DISTAN TPH 2016 9


B. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala

No Indikator Kinerja Indikator Kinerja Formulasi


Sebelum Reviu Setelah Reviu
1 Jumlah Produksi Padi, Jumlah Produksi Tanaman Total Produksi Padi,
Jagung, Kedelai, Jeruk Pangan Jagung dan Kedelai
dan Sayuran (Luas Panen x
Produktivitas
2 Jumlah hand traktor, Jumlah Produksi Total Produksi Jeruk,
power thresher, pompa Hortikultura Cabai Rawit, Cabai Besar
air, luas lahan yang dan Bawang Merah
meningkat kualitas dan (Luas Panen x
kuantitasnya dan jumlah Produktivitas
JUT yang ditingkatkan
3 Jumah kelompok tani
yang melakukan
pengolahan hasil
4 Jumlah jalinan kemitraan
untuk pemasaran hasil
5 Jumlah sarana penyaluran
produksi dan pemasaran
hasil

C. Perjanjian Kinerja 2016

Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Perubahan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2016

No Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Satuan Target


1 Meningkatnya 1 Jumlah Produksi Ton 359.151
Produksi Tanaman Tanaman Pangan
Pangan dan
Hortikultura 2 Jumlah Produksi Ton 81.411
Hortikultura
Untuk mencapai sasaran strategis ini maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura membuat sasaran pendukung yang menjadi sasaran yang harus di realisasikan
dengan indikator dan target yang telah ditetapkan. Target sasaran dari setiap bidang teknis ini
akan mampu dicapai dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh semua seksi yang ada di dalam
LAKIP DISTAN TPH 2016 10
bidang teknis tersebut, sehingga setiap seksi dalam hal ini kepala seksi juga memiliki sasaran,
indikator kinerja dan juga target yang harus mereka capai untuk mencapai sasaran bidang dan
selanjutnya untuk mencapai sasaran strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura kabupaten Barito Kuala.

Tabel 2.4
Sasaran Strategis dan Indikator serta Target Kinerja Esselon III dan IV
Lingkup Dinas Pertaian TPH Kab Barito Kuala
Tahun 2016

Sasaran Ess III Indikator Target Sasaran Ess Indikator Target


Kinerja 2016 IV Kinerja 2016
Meningkatnya Jumlah 358.12 Meningkatnya Ketersediaan 22.500
Produksi Dan Produksi Padi 6 Ketersediaan Benih Padi
Produktivitas (Ton) Benih Padi Unggul (Kg)
Tanaman Unggul
Pangan
Jumlah Meningkatnya Jumlah Luas 100.00
Produktivitas 36,32 Luas Tanam Tanam Padi 0
Padi (Ku/Ha) Padi (Ha)

Jumlah Meningkatnya Jumlah Luas


Produksi 388,00 Luas Tanam Tanam 100
Jagung (Ton) Jagung Jagung (Ha)

Jumlah
Produktivitas 40,00
Jagung(Ku/Ha)
Meningkatnya Jumlah Luas
Jumlah Tanam
Produksi 637,00 Luas Tanam 500
Kedelai Kedelai (Ha)
Kedelai (Ton)
Persentase Persentase
Jumlah Kerusakan
Produktivitas 13,00 Kerusakan <3
Tanaman Tanaman
Kedelai Pangan
(Ku/Ha) Pangan Akibat
OPT Dan DPI Akibat
Di Bawah Serangan
Ambang Batas OPT (%)
Serangan
Persentase
Kerusakan
Tanaman <2
Pangan
Akibat
Serangan DPI
(%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 11


Meningkatnya Jumlah 81.129 Meningkatnya Jumlah Bibit 15.000
Produksi Produksi Jeruk Ketersediaan Jeruk
Hortikultura (Ton) Bibit Jeruk Bersertifikat
Bersertifikat (Pohon)

Jumlah 154,18 Meningkatnya Jumlah Luas 6.821


Produktivitas Luas Tanam Tanam Jeruk
Jeruk (Ku/Ha) Jeruk (Ha)

Jumlah 200,00 Meningkatnya Jumlah Luas 125


Produksi Cabai Luas Tanam Tanam Cabai
Rawit (Ton) Cabai Rawit Rawit (Ha)
Jumlah 22,20
Produktivitas
Cabai Rawit
(Ku/Ha)
Jumlah
Produksi Cabai 70,00 Meningkatnya Jumlah Luas
Besar (Ton) Luas Tanam Tanam Cabai 60
Cabai Besar Besar (Ha)
Jumlah
Produktivitas 17,00
Cabai Besar
(Ku/Ha)
Jumlah
Produksi 12,00 Meningkatnya Jumlah Luas 1,5
Bawang Merah Luas Tanam Tanam
(Ton) Bawang Merah Bawang
Jumlah Merah (Ha)
Produktivitas
Bawang Merah 120,00
(Ku/Ha)
Tersedianya Jumlah Sarana 3 Tersedianya Jumlah Hand 26
Sarana Dan Dan Prasarana Alat Dan Traktor Dan
Prasarana Pertanian Mesin Combine
Pertanian (Jenis) Pertanian Harvester
(unit)
Panjang
Pemeliharaan 13
Terpeliharanya Jaringan
Jaringan Irigasi
Irigasi Tersier Tersier (Km)
Bertambahnya Jumlah
Luas Lahan Lahan Yang 1.000
Yang Teroptimasi
Teroptimasi (Ha)

LAKIP DISTAN TPH 2016 12


Meninngkatnya Peningkatan 23 Bertambahnya Jumlah 20
Akses Pasar Akses Pasar Jumlah Kelompok
Dan Akses Dan Akses Kelompok Tani Yang Dapat
Modal Bagi Modal Yang Dapat Mengakses
Kelompok Tani Mendapat Modal (Kt)
Akses Modal

Bertambahnya Jumlah 3
Jumlah Kelompok
Kelompok Tani Yang Dapat
Yang Dapat Menngakses
Mendapat Pasar (Kt)
Akses Pasar

Bertambahnya Jumlah Power 100


Jumlah Alat Threser (Unit)
Pasca Panen

Menurunnya Persentase
Persentase Penurunan 6,5
Kehilangan Kehilangan
Hasil Hasil (%)

D. Perencanaan Anggaran 2016

Dari 1 (satu) sasaran dengan indikator yang diperjanjikan didukung oleh 12 (dua belas)
program yang berkaitan langsung dengan pencapaian kinerja yang terdiri dari 6 (enam)
Program APBD II, 1 (satu) Program APBD I dan 5 (lima) Program APBN serta 4 (empat)
Program Pendukung yang ada di Bidang Sekretariat dan didukung oleh anggaran belanja
langsung sebesar Rp. 23.804.001.780,- yang terdiri dari Rp. 10.534.275.780,- Belanja
Langsung Anggaran APBD II, Rp. 240.000.000,- Belanja Langsung Anggaran APBD I dan
13.029.726.000,- Belanja Langsung Anggaran APBN.

Tabel 2.5
Sasaran Strategis, Jumlah Program dan Pagu Anggaran
Jumlah Program Yang
Pagu Anggaran tahun
No Sasaran Terkait Langsung dengan
2016
Sasaran
Meningkatnya Produksi
1 Tanaman Pangan dan 12 Rp. 23.804.001.780
Hortikultura
Jumlah 12 Rp. 23.804.001.780

LAKIP DISTAN TPH 2016 13


BAB
BABIII
III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas
kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah
menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan.
Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi
pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran
keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk
Satuan Organisasi Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Nomor : 900/034.b/DISTAN TPH/2016
tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Barito Kuala. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala juga melakukan reviu
terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian
kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala tahun 2016 menunjukan hasil sebagai berikut:

LAKIP DISTAN TPH 2016 14


Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016
dan Dibandingkan dengan Sasaran Akhir Renstra Tahun 2017

No Indikator Satuan Sasaran Realisasi Capaian Renstra 2017 Ket.


Kinerja (%) Sasaran Capaian
Utama (%)
1 Jumlah Ton 359.151 357.950 99,67 363.926 98,36
Produksi
Tanaman
Pangan

2 Jumlah Ton 81.411 84.573,80 103,88 85.990 98,35


Produksi
Hortikultura
Rata-Rata 101,78

Rata-rata Capaian IKU Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala pada tahun 2016 sebesar 101,78% atau melebihi Sasaran.

Keberhasilan kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala Tahun 2016 berdasarkan capaian kinerja yang melebihi/melampaui Sasaran ditunjukan
pada 1 (satu) indikator yaitu Jumlah Produksi Hortikultura dengan capaian kinerja 103,88 %.
Sedangkan 1 (satu) indikator tidak mencapai Sasaran yaitu Jumlah Produksi Tanaman
Pangan.

B. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja

Secara umum, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala telah dapat melaksanakan tugas.

LAKIP DISTAN TPH 2016 15


Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013-2017

No Sasaran No Indikator Satuan Tahun 2016 Tahun 2017


Strategis Kinerja Sasaran Realisasi % Sasaran %
Misi :
Mewujudkan
Peninngkatan
Ketersediaan
Produk
Tanaman
Pangan dan
Hortikultra
1 Meningkatnya 1 Jumlah Ton 359.151 357.950 99,67 363.926 98,36
Produksi Produksi
Tanaman Tanaman
Pangan dan Pangan
Hortikultura
2 Jumlah Ton 81.411 84.573,80 103,88 85.990 98,35
Produksi
Hortikultura

Tabel 3.3
Pencapaian Kinerja Sasaran
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016

No Sasaran Strategis Jumlah Indikator Capaian

1 Melebihi/Melampaui Sasaran 1 50 %

2 Sesuai Sasaran
3 Tidak Mencapai Sasaran 1 50 %

Dari 1 (satu) sasaran di atas, pencapaian realisasi 2 (dua) indikator kinerja sasaran terhadap
Sasaran yang diperjanjikan sebagai berikut :

LAKIP DISTAN TPH 2016 16


Tabel 3.4
Pencapaian Sasaran Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016

No Sasaran Indikator Capaian Melampaui Sesuai Belum


Strategis Sasaran Kinerja Sasaran Sasaran Mencapai
Sasaran (>100%) (100%) Sasaran
(<100%)
Jlh % Jlh % Jlh %
1 Meningkatnya Jumlah 357.950 1 50
Produksi Produksi
Tanaman Tanaman
Pangan dan Pangan
Hortikultura
Jumlah 84.573,80 1 50
Produksi
Hortikultura

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai
dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula
analisis.

Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan


Hortikultura

Tabel 3.5
Analisis Pencapaian Sasaran Dinas Pertaian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016

No Indikator Satuan Tahun 2016 Tahun 2017


Kinerja Sasaran Realisasi % Sasaran %
1 Jumlah Ton 359.151 357.950 99,67 363.926 98,36
Produksi
Tanaman
Pangan
2 Jumlah Ton 81.411 84.573,80 103,88 85.990 98,35
Produksi
Hortikultura

LAKIP DISTAN TPH 2016 17


Sasaran Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura diukur melalui 2 indikator
yang diperjanjikan yaitu Jumlah Produksi Tanaman Pangan dan Jumlah Produksi
Hortikultura. Dari hasil pengukuran diperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar
101,78% atau melebihi Sasaran.

Angka capaian tahun 2016 baik untuk kinerja Produksi Padi maupun hortikultura merupakan
angka sangat sementara yang diperoleh dari angka capaian subround III di tambah dengan
angka perkiraan capaian subroun IV. Angka tetap untuk subroun IV akan didapat pada bulan
Apri-Mei tahun 2017. Namun angka capaian sangat sementara tersebut tidak akan jauh
berbeda dengan angka tetap nantinya.

Dari tabel 3.2, angka capaian Indikator Kinerja Jumlah Produksi Tanaman Pangan di Tahun
2016 sebesar 99,67 % sedangkan angka capaian Indikator Kinerja Jumlah Produksi
Hortikultura lebih dari 100 % yaitu 103,88%. Tidak tercapainya angka sasaran untuk Jumlah
Produksi Tanaman Pangan ini akan dijelaskan pada masing-masing komoditi pendukung.
Terhadap sasaran akhir RENSTRA capaian tahun 2016 untuk IKU Jumlah Produksi tanaman
pangan dan Jumlah Produksi Hortikultura sangat tinggi.

Pencapaian sasaran Indikator Kinerja Utama SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura bila dibandingkan dengan skala regional dan nasional bias dilihat pada tabel di
bawah ini.

Tabel 3.6
Pencapaian Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

No Wilayah Produksi (Ton) Peningkatan produksi


(%)
Tanaman Pangan Hortikultura Tan Hortikultura
2014 2015 2014 2015 Pangan
1 Barito 338.798 350.792 95.143 83.998 103,54 88,29
Kuala
2 Kalimantan 2.221.522 2.279.318 141.025 123.860 102,60 87,83
Selatan
3 Nasional 90.809.888 95.973.459 4.894.315 4.888.634 105,68 99,88

LAKIP DISTAN TPH 2016 18


Dari tabel diatas bisa dijelaskan bahwa capaian Produksi tahun 2015 untuk komoditas
tanaman pangan mengalami peningkatan di atas 100 % baik di Barito Kuala, Kalimantan
Selatan maupun secara nasional. Sedangkan untuk komoditas hortikultura capaian tahun 2015
bila dibandingkan dengan tahun 2014 untuk Barito Kuala adalah 88,29 %, Kalimantan
Selatan 87,83 % dan capaian secara nasional pada tahun 2015 bila dibandingkan tahun 2014
adalah 99,88 %.

Sedangkan capaian Produksi tanaman pangan dan hortikutura Kabupaten Barito Kuala
berdasarkan komoditi pendukungnya bila dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan selatan
dan secara nasional dapat dillihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.7
Capaian Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dibanding Dengan Regional
Kalimantan Selatan dan Capaian Nasional

% Capaian % Capaian
Wilayah
dibandingkan dibandingkan
No Komoditi (Ton)
Barito Kuala Kalsel Nasional Kalsel Nasional
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
1 Padi 338,716 350,468 2,094,590 2,140,276 70,846,465 75,397,841 16.17 16.37 0.48 0.46
2 Jagung 78 318 117,986 128,505 19,008,426 19,612,435 0.07 0.25 0.0004 0.0016
3 Kedelai 4 6 8,946 10,537 954,997 963,183 0.04 0.06 0.0004 0.0006
4 Jeruk 94,944 83,667 129,526 112,301 1,785,256 1,744,330 73.30 74.50 5.32 4.80
5 Cabai Rawit 154 235 3,606 4,789 800,473 869,938 4.27 4.91 0.02 0.03
6 Cabai Besar 45 92 7,418 5,903 1,074,602 1,045,182 0.61 1.56 0.0042 0.0088
7 Bawang Merah - 4 475 867 1,233,984 1,229,184 0.00 0.49 0.0000 0.0003
Sumber Data Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura

Dari tabel di atas bisa dilihat kontribusi masing-masing komoditi terhadap Produksi tanaman
pangan dan hortikultura Kalsel dan nasional. Pada tahun 2014 kontribusi Produksi Padi Barito
Kuala terhadap Produksi Padi kalsel adalah 16,17 % dan terhadap Produksi Padi nasional
adalah 0,48 % dan tahun 2015 kontribusi Padi Barito Kuala terhadap Produksi Padi Kalsel
adalah 16,37 %, sedangkan terhadap Produksi Padi nasional adalah 0,46 %.

Kontribusi Produksi jeruk Barito Kuala terhadap Produksi jeruk Kalsel cukup tinggi yaitu
tahun 2014 adalah 73,30 % dan tahun 2015 mencapai 74,50 %. Sedangkan kontribusi
jProduksi jeruk Barito Kuala terhadap Produksi jeruk nasional di tahun 2014 adalah 5,32 %
dan tahun 2015 sebesar 4,80 %.

LAKIP DISTAN TPH 2016 19


Untuk komoditi yang lain kontribusi Produksi Barito Kuala masih rendah, diharapkan di
tahun yang akan datang akan bisa lebih ditingkatkan lagi melalui program dan kegiatan baik
APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun APBN.

Capaian Kinerja Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura bila dibandingkan dengan sasran
akhir RENSTRA Dinas Pertanian TPH Tahun 2017 bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.8
Capaian Produksi tanaman Pangan dan Hortikultura dibanding Sasaran Akhir Renstra

Sasaran Capaian s/d


Produksi Realisasi Sasaran Realisasi Akhir 2016
(ton) 2015 2016 2016 Renstra terhadap
(2017) 2017 (%)
Padi 350.468,00 358.126,00 357.070,00 362.901,00 98,39
Jagung 318,00 388,00 415,00 388,00 109,96
Kedelai 6,00 637,00 465,00 637,00 73,00
Jeruk 83.666,90 81.129,00 83.755,00 85.636,00 97,80
Cabai Rawit 235,00 200,00 416,20 250,00 166,48
Cabai Besar 92,20 70,00 394,40 80,00 493,00
Bawang
4,25 12,00 11,20 24,00 46,67
Merah

Dari tabel diatas capaian kinerja Produksi Padi tahun 2016 telah mencapai 98,39 % dari
sasaran akhir renstra, capaian kinerja Produksi Jagung sudah melebihi sasaran akhir renstra
yaitu 106,96 % atau lebih 6,96 % dari sasaran akhir renstra, capaian kinerja Kedelai masih
73,00 % dari sasaran akhir renstra, capaian kinerja Produksi Jeruk mencapai 97,60 % dari
sasaran akhir renstra, Cabai Rawit capaian kinerja Produksinya sudah melebihi sasaran akhir
renstra yaitu 166,48 % atau lebih 66,48 % dari sasaran akhir renstra, Capaian kinerja Produksi
Cabai Besar sudah jauh melebihi sasaran akhir renstra yaitu 493,00 % atau lebih 393,00 %
dari sasaran akhir renstra. Dan Bawang Merah masih 34,17 % atau sangat rendah bila
dibanding sasaran akhir renstra.

Dari prosentase capaian tersebut bisa disimpulkan bahwa angka capaian Produksi tanaman
pangan dan hortikultura sudah ada pada skala nilai sangat tinggi.

LAKIP DISTAN TPH 2016 20


Sepeti yang sudah dijelaskan pada BAB II, untuk mencapai sasaran indikator kinerja utama
didukung oleh indikator kinerja yang lain. Pencapaian sasaran indikator kinerja jumlah
Produksi tanaman pangan didukung oleh jumlah Produksi Padi, Jagung dan kedelai.
Sedangkan pencapaian sasaran indikator kinerja jumlah Produksi hortikultura didukung oleh
jumlah Produksi jeruk, cabai rawit, cabai besar dan bawang merah.

Untuk lebih jelasnya capaian masing-masing indikator kinerja pendukung akan dibahas satu
persatu di bawah ini.

3.1. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Produksi dan Produktivitas Padi

Capaian indikator kinerja Produksi dan Produktivitas Padi bisa dilihat pada tabel di bawah ini
:

Tabel 3.9
Capaian Kinerja Komoditi Padi di Barito Kuala

Capaian
Capaian
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
Kinerja Dibanding
2015 2016 2016 * Tahun
Terget (%)
Sebelumnya
Luas Tanam (Ha) 99.666,00 100.000,00 104.161,00 104,51 104,16

Luas Panen (Ha) 97.446,00 998.603,00 99.021,00 101,62 100,42


Produksi (Ton) 350.468,00 358.126,00 357.070,00 101,88 99,71
Produktivitas
35,97 36,32 36,06 100,25 99,28
(Ku/ha)

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa capaian Produksi Padi tahun 2016 adalah 357.070 ton,
bila dibandingkan sasaran mencapai 99,71 %, dan bila dibandingkan dengan tahun 2015
adalah 101,88 % atau naik sebesar 1,88 %. Sedangkan capaian Produktivitas Padi di tahun
2016 adalah 36,06 ku/ha atau 99,28 % dari sasaran dan 100,25 % bila dibandingkan tahun
2015, atau naik sebesar 0,25 %.

Perkembangan capaian kinerja Produksi dan Produktivitas Padi sejak tahun awal renstra bisa
dillihat pada tabel di bawah ini :

LAKIP DISTAN TPH 2016 21


Tabel 3.10
Tren Pertumbuhan Komoditi Padi

Tahun Rata-
Rata
Keterangan
2013 2014 2015 2016 Pertahun
(%)
Luas Tanam (Ha) 99.471,00 98.819,00 99.666,00 104.161,00 0,93
Luas Panen (Ha) 95.277,00 94.883,00 97.446,00 101.042,00 1,18
Produksi (Ton) 352.412,00 339.716,00 350.468,00 357.070,00 0,26
Produktivitas (Ku/ha) 36,90 35,77 35,97 36,06 -0,46

Diagram 3.1
Tren Pertumbuhan Produksi dan Produktivitas Padi

Padi
400000
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4
1 2 3 4
2013 2014 2015 2016
Luas Tanam (Ha) 99,471.00 98,819.00 99,666.00 104,161.00
Luas Panen (Ha) 95,277.00 94,883.00 97,446.00 101,042.00
Produksi (Ton) 352,412.00 339,716.00 350,468.00 357,070.00
Produktivitas (Ku/Ha) 36.90 35.77 35.97 36.06

Dari tabel dan diagram diatas bisa dilihat bahwa rata-rata pertahun peningkatan Produksi Padi
adalah 0,26 %, dan Produktivitas turun sebesar 0,46 %.

LAKIP DISTAN TPH 2016 22


3.1.1. Analisa Penyebab Peningkatan/Penurunan Kinerja Produksi Dan Produktivitas
Padi

Secara umum capaian kinerja Produksi Padi dalam empat tahun relatif berfluktuatif dengan
tren pertumbuhan meningkat sedangkan tren pertumbuhan Produktivitas Padi selama empat
tahun adalah menurun.

Tercapainya angka sasaran Produksi Padi di tahun 2016 adalah karena adanya kegiatan yang
mendukung hal tersebut yaitu :

a. Capaian Kinerja Ketersediaan Benih Padi Unggul

Capaian kinerja ketersediaan benih Padi unggul bisa dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.11
Capaian Kinerja Ketersediaan Benih Padi Unggul Berlabel

Capaian
Capaian
Dibanding
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
Kinerja Tahun
2015 2016 2016 * Sasaran
Sebelumnya
(%)
(%)

Produksi Benih
75.000 22.500 186.000 248,00 826,67
Berlabel (Kg)

Dari tabel di atas bisa dilihat angka capaian ketersediaan benih Padi pada tahun 2016 bila
dibandingkan dengan angka sasaran adalah mencapai 826,67 %, angka capaian yang
sangat tinggi, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya naik sebesar 148 %.

Tabel 3.12
Tabel Capaian Produksi Benih Padi Unggul Berlabel

Rata-
2016 Vs
Rata Per
No Keterangan Tahun (Ton) 2015
Tahun
(%)
(%)
2013 2014 2015 2016

Produksi Benih
1 35.000 45.000 75.000 186.000 39,67 248,00
Berlabel (Kg)

LAKIP DISTAN TPH 2016 23


Diagram 3.2
Produksi Benih Berlabel selama 4 Tahun Terakhir

Kegiatan yang dilaksanakan untuk tercapainya indikator ketersediaan benih unggul ini
adalah Pengembangan Perbenihan / Pembibitan, yang terdiri dari belanja bahan/bibit
tanaman berupa benih pokok sebanyak 525 kg untuk keperluan tanam seluas 15 ha, pupuk
organik sebanyak 7.500 kg, pupuk ureg sebanyak 3000 kg, pupuk NPK sebanyak 3.750
kg, kapur pertanian sebanyak 15.000 kg untuk keperluan tanam seluas 15 ha, serta karung
kemasan sebanyak 1500 buah. Untuk pengamanan pertanaman diadakan juga belanja
obat-obatan berupa fungisida dan ZPT sebanyak 22,5 ltr, herbisida sebanyak 90 ltr dan
insektisida sebanyak 15 ltr. Biaya sertifikasi benih juga disediakan untuk luasan 15 ha.

Sasaran kinerja dari kegiatan ini adalah tersedianya benih berlabel dari kelompok
penangkar sebesar 170 ton dan tecapaian sebesar 186 ton. Capaian ini mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai 75 ton.
Meningkatnya capaian kinerja ini karena adanya pengembangan Desa Mandiri Benih
sebanyak 4 kelompok yang difasilitasi dari Kegiatan APBN tahun 2015 dan 2016.

LAKIP DISTAN TPH 2016 24


b. Capaian Kinerja Peningkatan Luas Tanam Padi

Tabel 3.13
Capaian Kinerja Luas Tanam Padi di Barito Kuala

Capaian
Capaian
Dibanding
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
Kinerja Tahun
2015 2016 2016 * Sasaran
Sebelumnya
(%)
(%)
Luas Tanam (Ha) 99.666,00 100.000,00 104.161,00 104,51 104,16
Luas Panen (Ha) 97.446,00 98.603,00 99.021,00 101,62 100,42

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa capaian kinerja Luas Tanam Padi di tahun 2016
adalah 104.161 ha, bila dibandingkan dengan sasaran 2016 capaiannya mencapai 104,16
% atau lebih tinggi sebesar 4,16 % dan bila dibandingkan dengan tahun 2015 maka
capaiannya mencapai 104,51 % atau naik sebesar 1,62 %. Bila dibandingkan dengan
sklala nilai peringkat kinerja maka capaian peningkatan Luas Tanam ini adalah sangat
tinggi.

Adanya peningkatan Luas Tanam yang ditentukan oleh luas penanaman Padi di musim
tanam musim hujan 2015/2016 atau pertaman pada musim tanam Oktober 2015 – Maret
2016 yaitu tanam Padi Oktober – Maret seluas 76.453 Ha, sedangkan tanam Oktober –
Maret 2014/2015 seluas 54.437 Ha alau mengalami peningkatan seluas 22.016 Ha.

Keberhasilan penambahan Luas Tanam di tahun 2016 ini juga didukung dengan keadaan
iklim dan cuaca yang relative normal dengan musim kemarau yang tidak terlalu ekstrim,
keadaan ini sangat menguntungkan bagi tanaman dan mampu menekan serangan OPT.

Keberhasilan penambahan Luas Tanam juga tidak bisa dipisahkan dengan peran
pengawalan dari para Penyuluh Pertanian, Mantri Tani, Petugas Dinas Pertanian dan para
Babinsa yang terus mengawal perkembangan tanaman Padi di lapangan.

Rincian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka penambahan Luas Tanam ini adalah:

LAKIP DISTAN TPH 2016 25


a. Demplot Intensifikasi Tanaman Pangan seluas 10 Ha yang dilaksanakan di Musim
Kemarau 2016 di Desa Anjir Muara Kota Tengah yang dilaksanakan oleh Khomaini
(1,5 Ha), H. Irfani (1,5 Ha), Fakhrudin (1 Ha), H. Nurdin (1 Ha), A. Gafuri (1 Ha),
Madi (1 Ha), Arpani (1,5 Ha) dan Ganda Fahma (1,5 Ha).

Gambar 3.1
Pemeriksaan Saprodi Dem area Padi oleh Tim Pemeriksa Hasil Pekerjaan

Gambar 3.2
Tempat Persemaian di Lokasi Dem Area Padi Siap Tebar Benih

LAKIP DISTAN TPH 2016 26


Gambar 3.3
Lokasi Lahan Dem Area Padi Siap Ditanami

Gambar 3.4
Perkembngan Tanaman Padi Dilokasi Dem Area Padi Umur 20 HST

LAKIP DISTAN TPH 2016 27


Gambar 3.5
Tanaman Padi Dilokasi Dem Area Padi

b. Dilaksanakannya kegiatan penerapan tanam jajar legowo (jarwo) seluas 2.372 ha,
yang tersebar di Kecamatan Kuripan, Tabukan, Jejangkit, Anjir Muara, Mandastana,
Belawang, Alalak dan Barambai. Pada kegiatan ini diberikan bantuan berupa benih
sebanyak 25 kg/ha. Kegiatn ini bersumber dari dana APBN Tugas Pembantuan.
c. Dilaksanakannya kegiatan sawit dupa di Kecamatan Marabahan seluas 300 ha, dengan
sumber dana dari APBD Provinsi. Pada kegiatan ini diberikan bantuan berupa benih
25 kg/ha, pupuk NPK 100 kg/ha dan pupuk Urea 50 kg/ha.
d. Dilaksanakannya kegiatan bantuan benih dari Balittra sebanyak 25 ton untuk
keperluan tanam seluas 1.000 ha. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Wanaraya,
Anjir Pasar dan Mandastana.
e. Dilaksanakannya kegiatan pemanfaatan lahan rawa/gambut dengan sumber dana dari
APBN seluas 1.000 ha. Keiatan ini berupa bantuan pemerintah dengan transfer uang
langsung ke rekening kelompok tani/gapoktan dengan jumlah dana Rp. 4.000.000,-
per hektar, untuk perbaikan sarana prasarana, pengolahan tanah, dan saprodi (benih,
pupuk, kapur dan obat-obatan). Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Cerbon,
Rantau Badauh, Tamban dan Mekarsari.
f. Dilaksanakannya kegiatan optimasi lahan dengan sumber dana APBD Provinsi berupa
bantuan barang saprodi (benih, pupuk dan obat-obatan). Lokasi kegiatan adalah di
Kecamatan Mandastana dan Belawang.
LAKIP DISTAN TPH 2016 28
g. Dilaksanakannya Hari Lapang Petani sebanyak 5 (lima) kali yang dilaksanakan di
desa Karya Makmur Kec. Tabukan pada tanggal 23 Februari 2016, Desa Danau Karya
Kec. Anjir Pasar pada tanggal 11 Juli 2016, Desa Sido Makmur Kec. Marabahan pada
tanggal 18 Agustus 2016, Desa Antar Raya Kec. Marabahan pada tanggal 23 Agustus
dan Desa Kolam Kiri Dalam Kec. Barambai pada tanggal 19 September 2016.
Gambar 3.6
Kegiatan Hari Lapang Di Desa Karya Makmur Kec. Tabukan Bersama
Bapak Gubernur Kalimantan Selatan

Gambar 3.7
Antusiasme Masyarakat Ketika Mendengarkan Sambutan Gubernur Kalsel di
Acara Hari Lapang

LAKIP DISTAN TPH 2016 29


Gambar 3.8
Kegiatan Tanam Serentak Padi Unggul

Gambar 3.9
Kegiatan Acara Hari Lapang di Desa Kolam Kiri Kec. Barambai

LAKIP DISTAN TPH 2016 30


h. Pertemuan Statistik Pertanian sebanyak 3 (tiga) kali yang dilaksanakan di aula Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Barito Kuala pada tanggal 9 Mei 2016,
21 Juli 2016 dan 10 November 2016.

Gambar 3.10
Kegiatan Rakor Statistik Pertanian Antara Badan Statistika dengan Dinas
Pertanian TPH Kab. Barito Kuala

c. Capaian Kinerja Prosentase Kerusakan Tanaman Pangan akibat OPT dan DPI
dibawah Ambang Batas Serangan

Untuk mencapai sasaran kinerja ini maka kegiatan yang dilaksanakan adalah Pembinaan
Pengembangan Perbenihan dan Perlindungan Tanaman. Pada kegiatan ini dilaksanakan
pengadaan bahan obat-obatan berupa pestisida, fungisida dan rodentisida, yang berguna
untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman yang sering menyerang pertanaman
Padi petani. Untuk melaksanakan kontrol serangan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) dilapangan maka dibentuklah kelompok
Petani Pengamat Hama yang dalam pelaksanaan tugasnya bekerja sama dengan Petugas
Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman, dalam melakukan pengamatan pertanaman
secara berkala. Tujuan dari kegiatan ini adalah mencegah terjadinya ledakan serangan
OPT di pertanaman yang bisa disebabkan oleh DPI.

Capaian kinerja kegiatan ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

LAKIP DISTAN TPH 2016 31


Tabel 3.14
Capaian Kinerja Prosentase Kerusakan Tanaman Padi Akibat Serangan OPT dan
DPI

Kinerja Realisasi 2015 Sasaran 2016 Realisasi 2016

Prosentase kerusakan
tanaman padi akibat 0,78 <3 0,60
serangan OPT
Persentase kerusakan 0,50 <2 0,20
tanaman padi akibat DPI

Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan meliputi Padi dan Palawija (Jagung dan
Kedelai). Untuk tahun 2016 disasarankan kerusakan tanaman akibat Serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) adalah ≤ 1 % dan dan akibat Dampak Perubahan Iklim
(DPI) adalah ≤ 2 %, dan capaiannya adalah kerusakan tanaman akibat OPT hanya 0,6 %
dan kerusakan tanaman akibat DPI hanya 0,2 %. Dari angka capaian ini menyatakan
bahwa kegiatan perlindungan tanaman dari serangan OPT dan DPI berhasil. Angka
capaian tersebut juga menunjukkan penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2015 yang menunjukkan angka kerusakan tanaman akibat OPT
sebesar 0,78 %, dan masih jauh di bawah angka sasaran nasional yaitu ≤ 2 %.

Keberhasilan dalam penekanan/penurunan tingkat kerusakan Tanaman Pangan akibat


serangan OPT maupun DPI karena adanya beberapa kegiatan, yaitu :
a. Antisipasi dini terhadap serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak
Perubahan Iklim (DPI) berupa gerakan massal surveyland.
b. Pengendalian Sumber serangan

Gambar 3.11
Gerakan Massal Pengendalian Sumber Serangan

LAKIP DISTAN TPH 2016 32


c. Penyediaan stok pestisida di tinngkat kecamatan (BPP) untuk mempercepat pengendalian
ditingkat lapangan.
d. Melaksanakan pengendalian tikus secara massal (baik dengan cara pengumpanan maupun
gropyokan), secara swadaya.
Gambar 3.12
Hasil Kegiatan Gropyokan Tikus

e. Mengaktifkan petak-petak pengamatan oleh POPT yang melibatkan para petani pengamat.
f. Penumbuhan kelompok-kelompok Pos Pelayanan Agensi Hayati (PPAH)
g. Dan memberikan bantuan alat pengendalian berupa hand sprayer.
Gambar 3.13
Gerakan Massal Pengendalian Tungau Merah

LAKIP DISTAN TPH 2016 33


d. Capaian Kinerja Tersedianya Alat dan Mesin Pertanian (Hand Traktor,
Combine Harvester, Power Thrreser dan Pompa Air)

Dalam pemanfaatan lahan rawa sebagai saran dalam usaha tani tanam pangan banyak
kendala yang dihadapi petani antara lain tingkat produtivitas yang rendah akibat keadaan
biofisik lahan seperti keasaman tanah, tingginya unsur beracun, buruknya kualitas air
serta lambatnya proses pengolahan lahan pertanian baik pra maupun pasca tanam dan
pasca panen. Semua itu sangat berpengaruh terhadap Produktivitas dan biaya Produksi.

Salah satu upaya pemerintah dalam memecahkan permasalahan diaats adalah dengan
penyediaan sarana dan prasarana semi mekanis melalui pengadaan alsintan untuk
mendukung Program Peningkatan Ketahanan Pangan, baik sarana prasarana pra tanam,
pasca tanam dan pasca panen serta dukungan kelembagaan yang bergerak dalam
mengelola alsintan.
Sasaran dan capaian kinerja pengadaan alat dan mesin pertanian tahun 2016 bisa dilihat
pada table di bawah ini

Tabel 3.15
Tabel Capaian Kinerja Pengadaan Alat dan Mesin Pertanian

Capaian
Capaian
Dibanding
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
No Jenis Alat (Unit) Tahun
2015 2016 2016 Sasaran
Sebelumnya
(%)
(%)
1 Hand Traktor 123 20 385 313 1.925

Combine
2 10 6 32 320 533
Harvester

3 Power Threser 122 100 101 83 101

4 Pompa Air 109 20 122 112 610

LAKIP DISTAN TPH 2016 34


Dari tabel diatas bisa dilihat capaian pengadaan Hand Traktor tahun 2016 adalah 385 unit,
bila dibandingkan dengan sasaran capaiannya mencapai 1.925 %, bila dibandingkan
dengan tahun 2015 capaiannya 313 % atau lebih tinggi 213 %. Capaian Combine
Harvester bila dibandingkan sasaran adalah 533 % dan bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya adalah 320 % atau lebih tinggi 220 %, Untuk Power Threser capaiannya bila
dibandingkan dengan sasaran adalah 101 % dan bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya adalah 83 %. Dan capaian Pompa Air bila dibandingkan dengan sasaran
adalah 610 %, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 112 %. Angka
capaian kinerja ketersediaan alat dan mesin pertanian menunjukkan nilai capaian sangat
tinggi.

Ketersediaan alat dan mesin pertanian berdasarkan jensnya selama 4 (empat) tahun
terakhir dan capaian 2016 terhadap sasaran akhir renstra bisa dilihat di tabel di bawah ini.

Tabel. 3. 16
Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian

Tahun Sasaran
% Capaian s/d 2016
Jenis Alat Akhir
No Terhadap Sasaran
(Unit) 2013 2014 2015 2016 Renstra
Akhir Renstra (2017)
(2017)

1 Hand Traktor 142 106 123 385 243 311

2 Pompa Air 142 122 109 122 500 75

3 Power Threser 100 50 122 101 373 27


Combine
4 0 2 10 32 28 43
Harvester

Dari tabel diatas ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian yang difasilitasi oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sampai dengan tahun 2016 bila dibandingkan
dengan sasaran akhir Renstra (2017) untuk Hand Traktor sudah mencapai 311 %, Power
Threser baru mencapai 27 %, Pompa Air mencapai 75 % dan Combine Harvester 43%.

Capaian kinerja pengadaan Hand Traktor ini selain didukung oleh anggaran APBD
sebanyak 20 unit, juga di dukung oleh bantuan APBN 50 unit, APBN Prov sebanyak 306
LAKIP DISTAN TPH 2016 35
unit dan APBD I sebanyak 9 unit sehingga total capaian untuk tahun 2016 adalah 385
unit.

Gambar 3.14
PengadaanAlsintan berupa Hand Traktor dan Pengolahan Lahan Dengan
Menggunakan Hand Traktor

Gambar 3.15
Pengadaan Alsintan berupa Combine Harvester (Mesin Panen Padi Kombinasi)

Keberhasilan pengadaan ini juga tidak


lepas dari peran serta Pemerintah
Daerah dalam melakukan pendekatan
berupa dukungan maupun usulan untuk
bantuan alsintan di Kabupaten Barito
Kuala.

Capaian kinerja pengadaan Combine


Harvester atas anggaran APBD
sebanyak 6 unit yang terdiri dari 4 unit
Combine Harvester Besar dan 2 unit
Combine Harvester menengah yang
dibagikan kepada

Gapoktan/Poktan/UPJA yang mengusulkan melalui proposal dan hasil musrenbang.


Kelompok yang mengusul tersebut diverifikasi, sehingga kelompok yang menerima
bantuan adalah memenuhi syarat.

LAKIP DISTAN TPH 2016 36


Kegiatan pengadaan alsintan ini didampingi oleh kegiatan lain yaitu Kursus Singkat
Pelatihan Alsin sebanyak 50 orang sebanyak 2 kali pertemuan, narasumber keguatan
adalah ahli alsin, kegiatan dibagi dua sesi yaitu penyampaian teori di laksanakan di Aula
Dinas Pertanian TPH dan praktek dilaksanakan di lapangan.

Gambar 3.16
Pelatihan Singkat Alsin Oleh PT Kubota Semarang (kiri) Praktek Operasional
Combine Harvester (kanan)

Kegiatan lainnya adalah Rehab Bangunan Gudang Alsin seluas 241,50 m² dan
Pengurugan Halaman Gudang alsin seluas 339,67 m³ dalam rangka peningkatan
pelayanan bantuan alsintan.

Untuk penguatan kelembagaan dilaksanakan Bimbingan dan Peningkatan Klasifikasi


Kelembagaan berupa Bimbingan dan Monitoring 74 UPJA dengan capaian peningkatan
klasifikasi UPJA dari berkembang menjadi professional sebanyak 2 UPJA dan klasifikasi
pemula menjadi berkembang sebanyak 3 UPJA. Dilaksanakan juga Pertemuan Teknis
UPJA sebanyak 2 kali pertemuan yang bertempat di Aula Dinas Pertanian TPH Kab.
Barito Kuala. Serta melaksanakan Lomba UPJA Tingkat Kabupaten Barito Kuala dan
diberikan hadiah bagi UPJA yang berprestasi.

LAKIP DISTAN TPH 2016 37


Gambar 3.17
Pertemuan Teknis UPJA di Aula Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala

Tercapainya peningatan kinerja pengadaan Pompa Air sebanyak 505 % dari angka sasaran
atau sebanyak 101 unit didukung dari bebrapa kegiatan yaitu sebanyak 20 unit berasal
dari anggaran APBD Kabupaten (DAK), kegiatan APBN melalui APBD Provinsi
sebanyak 61 unit dan bantuan DPR RI berupa dana aspirasi sebanyak 20 unit. Tingginya
capaian kinerja Pompa Air ini juga karena adanya Program PAJALE yang dikembangan
oleh Pemerintah Pusat yang salah satu kegiatan didalmnya adalah penyaluran bantuan
alsintan.

Capaian kinerja Power Threser tahun 2016 sebanyak 122 unit selain berasal dari anggaran
APBD Kabupaten sebanyak 100 unit, kegiatan APBD Provinsi sebanyak 8 unit, kegiatan
APBN sebanyak 4 unit dan dari Kementerian Pertanian.

Gambar 3.18
Bantuan Power Thrreser

LAKIP DISTAN TPH 2016 38


e. Capaian Kinerja Terpeliharanya Jaringan Irigasi

Dalam kegiatan budidaya pertanian baik Pertanian Tanaman Pangan ataupun Sayuran,
Jaringan Irigasi adalah sesuatu yang penting, karena menunjang dalam pencapaian
Produksi pertanian secara maksimal. Dengan adanya Jaringan Irigasi maka kebutuhan
air bagi tanaman akan bisa diatur sesuai dengan fase tanaman tersebut, baik tanaman
pangan maupun sayuran.
Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala telah melaksanakan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi Tersier sepanjang 13 Km dengan cara memberikan bantuan berupa
Herbisida sebanyak 500 Ltr yang pada Kecamatan Barambai, Anjir Pasar, Anjir Muara,
Tabunganen dan Tamban.
Gambar 3.19
Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi di Kecamatan Barambai

Gambar 3.20
Kondisi Jaringan Irigasi yang Telah Dibersihkan

LAKIP DISTAN TPH 2016 39


Kegiatan ini juga akan berdampak pada tanaman hortikultura apabila pelaksanaan
kegiatan ini ada pada lahan Hortikultura yang berbasis Padi.

f. Capaian Kinerja Bertambahnya Luas Lahan yang Teroptimasi

Sasaran kinerja dari sasaran ini dapat tecapaian dengan adanya kegiatan yang bersumber
dari anggaran APBD Provinsi dan juga APBN. Sasaran kegiatan ini adalah jumlah lahan
yang teroptimasi seluas 1.000 ha, dan bisa tecapaian seluas 1.000 ha. Sehingga
persentase capaian kinerjanya adalah 100 %

Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan optimasi lahan dengan sumber dana APBD
Provinsi berupa bantuan barang saprodi (benih, pupuk dan obat-obatan). Lokasi
kegiatan adalah di Kecamatan Mandastana dan Belawang.

Dilaksanakannya kegiatan pemanfaatan lahan rawa/gambut dengan sumber dana dari


APBN seluas 1.000 ha. Keiatan ini berupa bantuan pemerintah dengan transfer uang
langsung ke rekening kelompok tani/gapoktan dengan jumlah dana Rp. 4.000.000,- per
hektar, untuk perbaikan sarana prasarana, pengolahan tanah, dan saprodi (benih, pupuk,
kapur dan obat-obatan). Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Cerbon, Rantau
Badauh, Tamban dan Mekarsari.

Dalam rangka pencapaian sasaran peningkatan jumlah Produksi dan Produktivitas Padi
selain kegiatan yang telah dijelaskan di atas dilaksanakan juga kegiatan pendukung
lainnya yaitu:

a. Kegiatan Pengawasan Pupuk dan Pestisida.

Pupuk dan Pestisida merupakan salah satu sarana Produksi yang sangat menentukan
dalam pencapaian sasaran Produksi nasional. Karena itu Pupuk dan Pestisida harus
tersedia sesuai dengan 6 (enam) tepat yaitu tepat mutu, jumlah, jenis, harga, waktu dan
tempat.Untuk tercapainya 6 (enam) tepat tersebut maka kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh Pemerintah adalah Koordinasi Pengawas Pupuk dan Pestisida serta Verifikasi dan
Validasi Pupuk Bersubsidi.

LAKIP DISTAN TPH 2016 40


Gambar 3.21
Kegiatan Pengawasan Pupuk Bersubsidi ole Tim KP 3 Kabupaten

Pada tahun 2016 telah dihimpun 12 laporan tentang Koordinasi Pengawas Pupuk dan
Pestisida, dan 12 laporan tentang Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi.

b. Dilaksanakannya Kegiatan Pencatatan dan Peramalan Iklim

Kegiatan ini meliputi pencatatan Jumlah Hari Hujan dan Intensitas Hujan yang terjadi,
dan dilaporkan secara berkala 1 (satu) bulan sekali oleh Petugas Pengamat Hama dan
Penyakit Tumbuhan. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran kondisi iklim yang
akan dihadapi pada masa tanam. Sangat penting karena dengan mengetahui kondisi
iklim yang akan dihadapi maka langkah-langkah antisipasi terhadap Dampak Perubahan
Iklim (DPI) bisa dilakukan, termasuk Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang
mungkin muncul akibat terjadinya Dampak Perubahan Iklim tersebut.

Pada Kegiatan ini juga dilakukan Demplot Intensifikasi Pengaturan Air seluas 5 ha di
desa Kolam Kiri dalam Kec. Barambai, dengan memberikan bantuan berupa Benih Padi
sebanyak 150 Kg, Pupuk Organik sebanyak 35 Kg, Pupuk Urea sebanyak 1000 Kg,
Pupuk NPK dan Kapur Pertanian masing-masing 1250 Kg dan 5000 Kg.

Juga di bagikan Baliho-baliho dan leaflet yang berisi tentang informasi kondisi iklim dan
pemanfatan curah hujan.

Kegiatan ini tidak hanya penting untuk budidaya tanaman pangan tapi juga untuk
tanaman hortikultura.

LAKIP DISTAN TPH 2016 41


c. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian.

Pada kegiatan ini dilaksanakan Kegiatan Pemetaan dan Deliniasi Lahan Sawah Existing
yang nantinya akan ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai
bentuk penjabaran dari UU No. 41/2009 tentang Perlindunngan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan(PLP2B). Dibuatnya UU ini adalah sebagai upaya Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk melindungi lahan pertanian pangan dalam rangka
mempertahankan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Nasional.

Pada tahun 2016 telah dilaksanakan Pemetaan Lahan Sawah di 3 kecamatan, Kegiatan ini
bertujuan untuk :
a. Menginventarisasi dan memetakan lokasi-lokasi lahan sawah yang dimiliki oleh
masing-masing Kelompok Tani yang ada di Kecamatan Bakumpai, Marabahan dan
Tabukan.
b. Merancang dan menyusun system pengolahan data untuk lahan sawah yang berbasis
spasial (data dapat diakses secara riil dilapangan karena mempunyai alamat geografis
yang jelas dalam bentuk koordinat)
c. Tersedianya data yang up to date serta mudah diperbaharui untuk lahan-lahan sawah
yang telah diinventarisasi dan dipetakan di wilayah Kabupaten Barito Kuala.

Hubungan kegiatan ini dengan pencapaian sasaran Produksi adalah, dengan adanya data
lahan sawah khususnya yang potensial maka berapa sasaran Luas Tanam yang akan
dicapai akan mudah ditentukan. Dan dari Luas Tanam yangn telah ditentukan akan dapat
dihitung secara kasar berapa Luas Panen dan Jumlah Produksi yang akan didapat.

Permasalahan :

Secara keseluruhan capaian kinerja komoditi Padi sudah menunjukkan angka yang sangat
baik. Namun dalam proses pencapaiannya masih hal-hal yang bisa dianggap sebagai
permasalahan yang harus diperhatikan dan dicari jalan keluarnya, baik yang bersifat teknis
maupun non teknis. Diantaranya adalah :

LAKIP DISTAN TPH 2016 42


1. Produksi Benih Berlabel pada Kelompok Penangkar masih belum optimal karena
Kelompok Penangkar belum bisa menerapkan prosedur penangkaran sesuai dengan aturan
sebagai penangkar, Kurang maksimalnya Petugas Benih Tanaman (PBT) untuk membina
para penangkar dan proses pengujian laboratorium memakan waktu terlalu lama.
2. Sebagian besar masyarakat pelaku usaha tani masih melaksanakan sistem tanam satu kali
setahun karena mereka menggunakan varietas Padi lokal yang memiliki umur tanam yang
panjang. Hal ini dilakukan karena sebagian besar masyarakat Barito Kuala lebih
menyukai nasi yang berasal dari beras lokal dibandingkan dengan beras unggul.
3. Sebagian besar juga para pelaku usaha tani masih berusaha tani secara tradisional dengan
mengandalkan tenaga manusia sebagai tenaga upahan, sehingga memakan waktu yang
cukup lama dan biaya Produksi yang tinggi baik dalam proses pra tanam, tanam, panen
sampai dengan pasca panen.
4. Belum maksimalnya peran kelembagaan petani dalam pengelolaan alat dan mesin
pertanian yang mereka miliki.

Solusi :

1. Meningkatkan kemampuan para penangkar untuk memProduksi benih melalui kegiatan


pembinaan dan pelatihan secara optimal, mengoptimalkan peran Petugas Benih Tanaman
(PBT)
2. Melakukan kerjasama dengan Stakeholder (Perguruan Tinggi, Pemulia) untuk
mendapatkan Varietas Unggul Nasional yang memiliki bentuk dan rasa mirip Padi lokal,
Mengintroduksi teknologi varietas-varietas baru, memperbanyak demplot tanam Padi
unggul.
3. Pengadaan alat dan mesin pertanian.
4. Dilakukan penguatan Kelembagaan Kelompok Tani melalui Pelatihan, pembinaan
administrasi, supervise, memberikan bantuan saprodi dan Study Banding

LAKIP DISTAN TPH 2016 43


3.1.2. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Produksi dan Produktivitas Jagung

Sebagai komoditi pangan terpenting kedua setelah Padi atau beras, kebutuhan Jagung sebagai
bahan pangan maupun pakan dari tahun ke tahun akan terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan penduduk Indonesia.

Tanaman palawija khususnya Jagung dapat diusahakan pada berbagai pola tanam. Namun
Produktivitasnya tidak stabil karena beragamnya linngkungan tumbuh.

Capaian kinerja komoditi ini pada tahun 2016 dan pada tahun sebelumnya bisa dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 3.17
Capaian Kinerja Komoditi Jagung

Capaian
Capaian
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
Kinerja Dibanding
2015 2016 2016 * Tahun
Terget (%)
Sebelumnya
Luas Tanam (Ha) 108,00 100,00 170,00 157,41 170,00

Luas Panen (Ha) 72,00 97,00 84,80 117,78 87,42


Produksi (Ton) 318,00 388,00 415,00 130,50 106,96
Produktivitas
44,19 40,00 48,90 110,66 122,25
(Ku/ha)

Capaian Produksi Jagung tahun 2016 adalah 415 ton, bila dibandingkan sasaran mencapai
106,96 % atau lebih tinggi sebesar 6,96 %, dan bila dibandingkan dengan tahun 2015 adalah
130,50 % atau naik sebesar 30,50 %. Sedangkan capaian Produktivitas Jagung di tahun 2016
adalah 48,90 ku/ha atau 122,25 % dari sasaran atau 22,25 di atas sasaran dan 110,66 % bila
dibandingkan tahun 2015, atau naik sebesar 10,66 %. Bila dihubungkan dengan skala nilai
peringkat kinerja maka angka capaian kinerja Produksi dan Produktivitas Jagung ini masuk
kriteria sangat tinggi.

Capaian Produksi kedelai tahun 2016 adalah 465 ton, bila dibandingkan sasaran mencapai 73
% dan bila dibandingkan dengan tahun 2015 adalah 7.750 % . Sedangkan capaian
Produktivitas kedelai di tahun 2016 adalah 12,89 ku/ha atau 99.15 % dari sasaran dan 111,70

LAKIP DISTAN TPH 2016 44


% bila dibandingkan tahun 2015, atau naik sebesar 11,70 %. Bila dihubungkan dengan skala
nilai peringkat kinerja maka angka capaian kinerja Produksi Jagung masuk kriteria sedang
dan Produktivitasnya masuk kriteria sangat tinggi.

Tren pertumbuhan/penurunan kinerja Produksi dan Produktivitas Jagung selama empat tahun
bisa dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.18
Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Jagung Per Tahun

Tahun Rata-
Rata
Keterangan
2013 2014 2015 2016 Pertahun
(%)
Luas Tanam (Ha) 115,00 77,00 108,00 170,00 8,13

Luas Panen (Ha) 85,00 23,00 72,00 84,00 -0,05

Produksi (Ton) 275,00 78,00 318,00 415,00 8,58

Produktivitas (Ku/ha) 32,37 34,08 44,19 48,90 8,60

Diagram 3.3
Tren Peningkatan/Penurunan Kinerja Komoditi Jagung

500.00
Jagung
400.00
300.00
200.00
100.00
-
2013 2014 2015 2016
TAHUN

Tahun
2013 2014 2015 2016
1 115.00 77.00 108.00 170.00
2 85.00 23.00 72.00 84.80
3 275.00 78.00 318.00 415.00
4 32.37 34.08 44.19 48.90

Dari diagram di atas terlihat bahwa capaian Produksi dan Produktivitas komoditi Jagung ini
berfluktuasi namun sejak tahun 2014 mengalami tren peningkatan yang signifikan. Dimana
LAKIP DISTAN TPH 2016 45
Produksi tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 97 ton bila dibandingkan dengan tahun
2015, naik 330 ton bila dibandingkan dengan tahun 2014 dan naik sebesar 140 ton bila
dibandingkan dengan tahun 2013.Begitu pula dengan Produktivitas, tahun 2016 naik sebesar
4,71 Ku/Ha bila dibandingkan dengan tahun 2015.

3.1.2.1. Analisa Penyebab Peningkatan Kinerja Produksi Dan Produktivitas Jagung

Tercapainya sasaran kinerja Produksi dan Produktivitas Jagung ini karena didukung oleh :

a. Peningkatan Luas Tanam Jagung

Capaian kinerja Luas Tanam Jagung bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.19
Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Jagung

Capaian
Capaian
Dibanding
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
Kinerja Tahun
2015 2016 2016 * Sasaran
Sebelumnya
(%)
(%)

Luas Tanam (Ha) 108,00 100,00 170,00 157,41 170,00

Luas Panen (Ha) 72,00 97,00 84,80 117,78 87,42

Dari Tabel di atas capaian kinerja tuas Tanam pada tahun 2016 mencapai 157,41 %
atau naik 57,41 % bila dibandingkan dengan tahun 2015 dan naik sebesar 70,00 %
terhadap sasaran. Capaian kinerja Luas Panen tahun 2016 adalah 117,78 % atau naik
sebesar 17,78 % bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tapi bila dibandingkan
dengan angka sasaran hanya mencapai 87,42% atau kurang sebesar 13 %. Dan capaian
kinerja Produktivitas Jagung pada tahun 2016 adalah 110,66 % atau naik sebesar
10,66 % bila dibandingkan dengan tahun 2015 dan naik 22,25 % bila dibandingkan
dengan angka sasaran.

Kegiatan yang mndukung tercapainya Luas Tanam Jagung ini adalah :

LAKIP DISTAN TPH 2016 46


Dilaksanakannya kegiatan Dem area Jagung seluas 2 Ha, yang dilaksanakan di Desa
Sido Makmur Kecamatan Marabahan oleh Bp Indartonoi pada Bulan Oktober 2016.
Dalam kegiatan ini diberikan saprodi berupa Urea (100 kg), NPK (400kg), Kapur
Pertanian (1000 Kg), dan Benih Jagung (30 Kg) serta pengolahan tanah dengan
menggunakan Hand Traktor. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat menjadi
ajang bagi petani dalam mengaplikasikan berbagai teknologi usaha tani melalui
penggunaan input yang efisien menurut spesifik lokasi, sehingga melalui kegiatan ini
petani dapat langsung mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan menerapkan
dalam hal teknik budidaya Jagung. Untuk melindungi pertanaman dari serangan
Organisme Pengganggu Tanaman disediakan juga Insektisida untuk 3 (tiga) kali
aplikasi.

Gambar 3.22
Budidaya Komoditi Jagung di Desa Sido Makmur Kecamatan Marabahan.

b. Adanya kegiatan Pengendalian OPT.

Serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor


pembatas dalam peningkatan Produksi pertanian termasuk pada komoditi Jagung.

Sama halnya dengan Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Padi, pada Tanaman
Jagung dilaksanakan pemantauan serangan OPT secara berkala oleh petani pemilik

LAKIP DISTAN TPH 2016 47


lahan dengan tujuan untuk mengetahui secara dini adanya serangan OPT maupun
Dampak Perubahan Iklim di pertanaman.

c. Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian

Ketersediaan alat dan mesin pertanian terutama Hand Traktor untuk kegiatan olah
tanah sebelum tanam sangat diperlukan dalam budidaya Tanaman Pangan termasuk
Jagung. Karena pengolahan tanah dengan menggunakan Hand Traktor akan
menurunkan biaya Produksi sebab lebih efisien baik waktu maupun biaya upah tenaga
harian.

d. Masih banyaknya masyarakat petani yang melalukan budidaya tanaman Jagung


ini. Hal ini karena harga Jagung yang relatif tinggi di pasaran.

Permasalahan :

1. Tidak tersedianya alat pasca panen berupa alat pemipil dan pengering.
2. Masih sulitnya akses pasar untuk komoditi Jagung hibrida

Solusi :

1. Pengadaan alat pemipil dan pengering Jagung


2. Memfasilitasi kemitraan dengan pengusaha pakan ternak dan pengusaha ternak.

3.1.3. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Produksi dan Produktivitas Kedelai

Sama halnya dengan Jagung, kedelai juga merupakan salah satu komoditas palawija yang
penting dalam kelompok pangan selain beras baik secara regional maupun nasional, baik
dalam posisinya sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan pakan. Karena hampir 90 %
digunakan sebagai bahan pangan maka ketersediaan Kedelai menjadi factor yang cukup
penting.

LAKIP DISTAN TPH 2016 48


Tabel 3.20
Capaian Kinerja Komoditi Kedelai

Capaian Capaian
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding Dibanding
Kinerja
2015 2016 2016 * Tahun Sasaran
Sebelumnya (%)
Luas Tanam (Ha) 34,00 500,00 524,00 1.541,18 104,80

Luas Panen (Ha) 5,00 490,00 427,00 8.540,00 87,14

Produksi (Ton) 6,00 637,00 465,00 7.750,00 73,00

Produktivitas
11,54 13,00 12,89 111,70 99,15
(Ku/ha)

Dari tabel diatas bisa dilihat capaian kinerja Produksi kedelai pada tahun 2016 adalah 465
ton atau 73 % dari angka sasaran dan naik sebesar 7.750 % bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2015. Sedangkan untuk capaian kinerja Produktivitas adalah 12,89 ku/ha pada tahun
2016 atau 99,15 % dari angka sasaran dan naik sebesar 111,70 % dari capaian tahun 2015.
Angka capaian komoditi ini menunjukkan nilai yang sangat tinggi bila dibandingkan dengnan
tahun sebelumnya.

Perkembangan sasaran kinerja komoditi kedelai per tahun bisa di lihat pada table di bawah
ini.

Tabel 3.21
Capaian Kinerja Produksi dan Produktivitas Komoditi Kedelai Per Tahun

Tahun Rata-
Rata
Keterangan
2013 2014 2015 2016 Pertahun
(%)
Luas Tanam (Ha) 83,00 21,00 34,00 524,00 44,56

Luas Panen (Ha) 45,00 4,00 5,00 427,00 56,84

Produksi (Ton) 89,00 4,00 6,00 465,00 39,19


Produktivitas (Ku/ha) 10,10 10,20 11,54 12,89 5,00

LAKIP DISTAN TPH 2016 49


Diagram 3.4
Tren Peningkatan/Penurunan Kinerja Komoditi Kedelai

3.1.3.1. Analisa Penyebab Peningkatan Kinerja Produksi Dan Produktivitas Kedelai

Terjadinya kenaikan Produksi dan Produktivitas kedelai karena dukungan dari beberapa
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala di tahun 2016
ini, yaitu:

a. Peningkatan Luas Tanam Kedelai


Capaian kinerja Luas Tanam kedelai tahun 2015 bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.22
Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Kedelai

Capaian
Capaian
Dibanding
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
Kinerja Tahun
2015 2016 2016 * Sasaran
Sebelumnya
(%)
(%)

Luas Tanam (Ha) 34,00 500,00 524,00 1.541,18 104,80

Luas Panen (Ha) 5,00 490,00 427,00 8.540,00 87,14

Dari tabel diatas bisa dilihat capaian kinerja Luas Tanam kedelai pada tahun 2016 adalah
524 ha atau 104,80 % dari sasaran dan naik sebesar 1.541,18 bila dibandingkan dengan

LAKIP DISTAN TPH 2016 50


capaian tahun 2015. Capaian Luas Panen tahun 2016 adalah 427 ku/ha atau 87,14 % dari
angka sasaran dan naik 8.540 bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015.

Perkembangan Sasaran kinerja komoditi kedelai per tahun bisa di lihat pada table di
bawah ini.

Tabel 3.23
Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Kedelai Per Tahun

Tahun Rata-Rata
Keterangan Pertahun
2013 2014 2015 2016
(%)
Luas Tanam (Ha) 83,00 21,00 34,00 524,00 44,56

Luas Panen (Ha) 45,00 4,00 5,00 427,00 56,84

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa capain Luas Tanam dan Luas Panen kedelai sejak
tahun 2014 mengalami kenaikan yang signifikan. Secara umum kenaikan Luas Tanam per
tahunnya adalah 44,56 % dan kenaikan Luas Panen per tahunnya adalah 56,84 %. Bila
dibandingkan dengan tahun 2015 maka capaian Luas Tanam kedelai naik sebesar
1.541,18 % dan capaian Luas Panen tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015
naik sebesar 8.540 %.

Terjadinya peningkatan capaian Luas Tanam kedelai ini karena di laksanakannya kegiatan
yaitu

1. Kegiatan Dem Area Kedelai.


Dilaksanakannya Dem Area Kedelai seluas 2 Ha, yang dilaksanakan di Desa Sido
Makmur Kecamatan Marabahan oleh Bp Indartonoi pada Bulan Oktober 2016.
Dalam kegiatan ini diberikan saprodi berupa Urea (100 kg), NPK (400kg), Kapur
Pertanian (1000 Kg), dan Benih Jagung (30 Kg) serta pengolahan tanah dengan
menggunakan Hand Traktor. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai
percontohan bagi masyarakat petani kedelai, karena pada kegiatan ini diterapkan
system budidaya yang baik mulai dari pemilihan benih, pengolahan tanah, sampai
pada proses panen.

LAKIP DISTAN TPH 2016 51


2. Kegiatan Teknologi Budidaya Kedelai Jenih Air (BJA).
Adanya kegiatan Teknologi Budidaya Kedelai Jenuh Air (BJA) seluas 500 Ha yang
bersumber dari dana APBN. Kegiatan ini dimulai dari identifikasi kesesuaian lahan
dari Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) yang masuk, selanjutnya dilaksanakan
sosialisasi baik tingkat kabupaten maupun tingkat lapangan sebagai pemantapan
lokasi dan calon petani. Penanaman dilaksanakan pada Bulan April – Mei, dengan
disertai oleh perbaikan Tata Air Mikro di lahan yang ada. Kegiatan ini berjalan selama
5 bulan dan didampingi oleh Tenaga Pendampingan dari Institut Pertanian Bogor
(IPB).

Gambar 3.23
Sosialisasi Kegiatan Budidaya Kedelai Jenuh Air (BJA) Tk. Kabupaten dan Tk.
Kelompok

Gambar 3.24
Pemantapan Lokasi BJA d Kec. Marabahan (kiri) dan Rantau Badauh (kanan)

LAKIP DISTAN TPH 2016 52


Gambar 3.25
Kondisi Lahan BJA Siap Tanam

Gambar 3.26
Kegiatan Panen Kedelai Jenuh Air di Kec. Wanaraya (kanan) Kegiatan Pasca
Panen (kiri)

b. Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanamman (OPT) dan Dampak


Perubahan Iklim (DPI).

Sama halnya dengan budidaya tanaman yang lain, dalam pengembangan budidaya
kedelai juga dilaksanakan kegiatan pengamatan berkala terhadap serangan OPT dan
DPI, ini mencegah terjadinya ledakan populasi OPT di pertanaman dan antisipasi dini
terhadap DPI. Kegiatan ini dilaksanakan oleh petani dengan didampingi Petugas
Pengamat Hama dan Penyakit Tumbuhan.

LAKIP DISTAN TPH 2016 53


Gambar 3.27
Kegiatan Monitoring dan Pengamatan Berkala Serangan OPT

c. Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian.

Untuk pengolahan tanah sangat diperlukan adanya alat dan mesin pertanian berupa Hand
Traktor. Pengolahan lahan dengan menggunakan Hand Traktor akan lebih mempersingkat
waktu dan menekan biaya pengolahan tanah. Selain itu hasilnya pun akan lebih baik
dibandingkan dengan pengolahan tanah menggunakan tenaga manusia.
Untuk mengatasi kekurangan air selama masa pertanaman telah disediakan pompa air.

Permasalahan :

1. Minat petani terhadap budidaya kedelai masih rendah karena nilai ekonominya
kurang menguntungkan dibandingkan dengan komoditas lain.
2. Petani cenderung memanen kedelai pada kondisi masih muda karena nilai
ekonomisnya lebih tinggi dibandingkan dengan bila dijual pada panen tua.

LAKIP DISTAN TPH 2016 54


Solusi :

1. Memberikan bantuan berupa sarana Produksi dari anggaran APBD maupun


APBN.
2. Menjalin kemitraan dengan pihak swasta dalam hal pemasaran kedelai sehingga
memberikan jaminan pemasaran bagi petani kedelai.

3.1.4. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Produksi dan Produktivitas Jeruk

Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi dibandingkan komoditas pangan terutama Padi, sehingga buah menjadi sumber
pendapatan bagi masyarakat petani.

Kondisi geografis dan sumberdaya lahan di Kabupaten Barito Kuala menjadikan kita sebagai
penghasil terbesar komoditas buah di Provinsi Kalimantan Selatan terutama Komoditas Jeruk
Varietas Siam Banjar. Sehingga sudah seharusnya upaya peningkatan produksi untuk
pemenuhan kebutuhan pasar menjadi prioritas kegiatan.

Selaras dengan kondisi di atas pula maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
menjadikan Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura sebagai salah satu sasaran
utamanya. Dan salah satu komoditi pendukung dalam pencapaian sasaran tersebut adalah
Jeruk.

Tabel 3.24
Capaian Kinerja Komoditi Jeruk

Capaian Capaian
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding Dibanding
Kinerja
2015 2016 2016 * Tahun Sasaran
Sebelumnya (%)
Luas Tanam (Ha) 6.602,00 6.821,00 6.825,00 103,38 100,06
Luas Panen (Ha) 5.356,00 5.262,00 5.358,00 100,04 101,82
Produksi (Ton) 83.666,90 81,129,00 83.755,00 100,11 103,24
Produktivitas
156,20 154,18 156,00 99,87 101,18
(Ku/ha)

Dari tabel di atas bisa dillihat angka capaian kinerja komoditi Jeruk untuk tahun 2016
menunjukkan nilai yang sanngat tinggi. Capaian kineja produksi Jeruk tahun 2016 adalah
LAKIP DISTAN TPH 2016 55
83.755 ton atau mencapai 100,11 % dari tahun 2015 atau naik sebesar 0,11 % dan capaian
kinerja produktivitas Jeruk di tahun 2016 adalah 156 ku/ha atau 101,18 % dari Sasaran atau
naik 1,18 % dan 99,87 % dari tahun 2015 atau turun sebesar 0,13 %.

Tren pertumbuhan/penurunan kinerja produksi dan produktivitas Jeruk selama empat tahun
bisa dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.25
Capaian Kinerja Komoditi Jeruk Per Tahun

Tahun Rata-
Rata
Keterangan
2013 2014 2015 2016 Pertahun
(%)
Luas Tanam (Ha) 6.627,00 5.816,00 6.602,00 6.825,00 0,59
Luas Panen (Ha) 5.613,00 5.915,00 5.356,00 5.385,00 -0,83
Produksi (Ton) 86.438,00 94.944,90 83.666,90 83.755,00 -0,63
Produktivitas (Ku/ha) 154,00 160,00 156,20 156,00 0,26

Dari tabel dan diagram diatas terlihat rata-rata capaian per indikator kinerja komoditi Jeruk.
Untuk luas tanam rata-rata kenaikan pertahun adalah 0,59 %, untuk luas panen berkurang
sebesar 0,83 %, produksi juga berkurang 0,67 % namun produktivitas mengalami kenakan
0,26 % tiap tahunnya.

Diagram 3.5
Tren Peningkatan/Penurunan Kinerja Komoditi Jeruk

LAKIP DISTAN TPH 2016 56


Terjadinya penurunan luas tanam dan luas panen pada tahun 2015 dibandingkan dengan
tahun 2014 disebabkan karena terjadinya kemarau panjang sebagai damapak dari el nino yang
terjadi pada tahun itu dibeberapa lokasi pengembangan, sehingga pada akhir tahun banyak
tanaman yang baru ditanam mengalami kematian.
Sementara angka produksi menurun tajam karena adanya judgment penyamaan standar antara
data dari kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dibandingkan dengan Sasaran tahun akhir
renstra (2017) bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.26
Capaian Sampai Dengan Tahun 2016 Terhadap Sasaran Akhir Renstra

No Kinerja Realisasi 2016 Target 2017 % Capaian

1 Luas Tanam (Ha) 6.825,00 6.902,00 98,88

2 Luas Panen (Ha) 5.385,00 5.420,00 99,35

3 Produksi (Ton) 83.755,00 85.636,00 97,80

4 Produktivitas (Ku/ha) 156,00 158,00 98,73

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa capaian kinerja produksi sudah 97,60 % dari Sasaran
akhir renstra dan capaian produktivitas sudah 98,73 % dari Sasaran akhir renstra. Dari angka
capaian ini besar harapan bahwa realisasi kinerja komoditi Jeruk Varietas Siam Banjar di
Tahun 2017 sebagai tahun akhir renstra akan bisa tercapai.

Realisasi kinerja yang berbasis anggaran rencananya untuk Tahun 2017 adalah sebanyak 275
Ha berupa 25 Ha dari dana Dekonsentrasi yang melekat pada DIPA Dinas Pertanian TPH
Provinsi Kalimantan Selatan, 15 Ha dari anggaran APBD Provinsi dan 100 Ha dari angaran
APBD Kabupaten. Identifikasi CP/CL sudah dilaksanakan pada pertengahan Bulan
Desember Tahun 2016 dan sudah terpenuhi, walaupun masih sangat banyak jumlah proposal
permohonan dari Kelompok Tani yang belum terealisasi.

LAKIP DISTAN TPH 2016 57


3.1.4.1. Analisa penyebab keberhasilan peningkatan produksi Jeruk adalah :

Terjadinya peningkatan produksi dan produkivitas Jeruk karena dukungan dari beberapa
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala di tahun 2016
ini, yaitu:

a. Dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Bibit Jeruk Bersertifikat.

Kegiatan Penyediaan Bibit Jeruk Bersertifikat ini baru bisa dilaksanakan pada tahun 2015,
karena pada tahun 2014 dilakukan rehab total sarana dan prasarana Balai Benih
Hortikultura.

Pelaksanaan Pembibitan Jeruk dalam rangka mendukung ketersediaan Bibit Jeruk


Bersertifikat di Kabupaten Barito Kuala dilaksanakan di Balai Benih Hortikultura (Screen
House) Desa Dahirang Kecamatan Cerbon. Realisasi ketersediaan Bibit Jeruk tahun 2016
adalah sebanyak 14.214 pohon dari total bibit okulasi sebanyak 15.998 pohon, sebanyak
1.784 pohon mati karena serangan OPT dan dampak perubahan iklim yang ekstrim
selama masa pemeliharaan. Jadi realisasi ketersediaan Bibit Jeruk pada Tahun 2016
hanya mencapai 94,76 % dari Sasaran. Capaian kinerja Ketersediaan Bibit Jeruk
Bersertifikat bisa dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.27
Ketersediaan Bibit Jeruk Bersertifikat

% Capaian
Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 2016 Terhadap
2015

Ketersediaan
Bibit Pohon - 12.050 14.214 117,96
Jeruk (Pohon)

LAKIP DISTAN TPH 2016 58


Gambar 3.28
Kegiatan Pembibitan Jeruk di Balai Benih Hortikultura Dahirang

Gambar 3.29
Kegiatan Pembibitan Jeruk di Balai Benih Hortikultura Dahirang

Gambar 3.30
Balai Benih Hortikultura Dahirang

LAKIP DISTAN TPH 2016 59


Gambar 3.31
Bibit Jeruk Bersertivikat yang Diproduksi Oleh Balai Benih Dahirang

b. Peningkatan Luas Tanam Jeruk

Capaian kinerja luas tanam Jeruk tahun 2015 bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.28
Capaian Kinerja Luas Tanam dan Luas Panen Komoditi Jeruk

Capaian
Capaian
Dibanding
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding
Kinerja Tahun
2015 2016 2016 * Sasaran
Sebelumnya
(%)
(%)
Luas Tanam (Ha) 6.602,00 6.821,00 6.825,00 103,38 100,06

Luas Panen (Ha) 5.356,00 5.262,00 5.358,00 100,04 101,82

Dari tabel di atas bisa dillihat angka capaian kinerja komoditi Jeruk untuk Tahun 2016
menunjukkan nilai yang sangat tinggi. Realisasi kinerja luas tanam Jeruk pada tahun 2016
adalah 6.825 Ha atau tercapai sebesar 100,06 %, dan capaian kinerja luas panen tahun
2016 adalah 5.358 Ha atau tercapai sebesar 101,82 %,

Adapun kegiatan yang mendukung tercapainya Sasaran luas tanam Jeruk ini adalah :

LAKIP DISTAN TPH 2016 60


1. Dilaksanakannya Kegiatan Diversifikasi Tanaman

Kegiatan yang dilaksanakan pada Diversifikasi Tanaman ini adalah pembentukan


kawasan dan penambahan luas tanam serta rehabilitasi Jeruk seluas 360 Ha atau
meningkat 42 % dari Tahun Anggaran 2015 yang hanya seluas 209 Ha. Kegiatan ini
bersumber dari anggaran APBD Kabupaten melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortukultura Kabupaten Barito Kuala.

Pelaksanaan inti kegiatan ini adalah penyaluran bantuan hibah berupa Bibit Jeruk Varietas
Siam Banjar bersertifikat label biru sebanyak 12.000 pohon, Kapur Pertanian sebanyak
6.000 Kg serta Bibit Tanaman Nimba sebanyak 60 pohon untuk persiapan bahan
pengendalian OPT secara ramah lingkungan.

Bantuan ini diterima olek Kelompok Tani Sinar Tani Desa Banua Hanyar Kecamatan
Bakumpai yang diketuai oleh Abdul Hadi seluas 20 Ha, Kelompok Tani Karya Bersama
di Kelurahan Lepasan seluas 20 Ha, serta Kelompok Tani Karya Membangun II di Desa
Sunngai Tunjang Kecamatan Cerbon seluas 20 Ha.
Penetapan kelompok penerima ini berdasarkan hasil pelaksanaaan Identifikasi dan
Verifikasi CP/CL yang dilaksanakan oleh Tim Teknis.

2. Adanya Kegiatan Pengembangan Kawasan Buah.

Kegiatan ini bersumber dari anggaran APBD Provinsi melalui Dana Dekinsentrasi pada
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan.

Kabupaten Barito Kuala mendapat kegiatan seluas 100 Ha, yang dialokasikan di
Kecamatan Marabahan untuk Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Sido Makmur seluas
12,5 Ha, di Kecamatan Belawang untuk Gapoktan Rakat Mufakat Desa Suka Ramai
seluas 25 Ha, di Kecamatan Mandastana untuk Kelompok Tani Sido Makmur seluas 16
Ha dan Kelompok Tani Sido Muncul seluas 16 Ha di Desa Karang Bunga, serta di
Kecamatan Alalak untuk Kelompok Tani Harapan Baru di Desa Beringin seluas 30,5 Ha.

LAKIP DISTAN TPH 2016 61


Gambar 3.32
Pertemuan Kelompok Penerima Bantuan Kegiatan Pengembangan Kawasan
Buah

Sarana Budidaya untuk kegiatan ini adalah berupa Bibit Jeruk Varietas Siam Banjar
sebanyak 200 pohon per hektar, sehingga total bibit yang dialokasikan sebanyak 20.000
pohon dan Pupuk Kandang sebanyak 105 karung per hektar dengan total 10.500 karung.

Kegiatan Pengembangan Kawasan Buah juga ada yang berasal dari anggaran APBN
melalui Tugas Pembantuan Direktoran Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
Kegiatan ini berupa Pengembangan Komoditas Jeruk Varietas Siam Banjar Seluas 200
Ha dengan penerima manfaat yaitu Gapoktan Fajar Jaya dan Kelompok Tani Bina Tani
desa Danda Jaya Kecamatan Rantau Badauh, Masing-masing 20 Ha. Kelompok Tani
Rimba Cahaya Desa Sungai Kali dan Kelompok Tani Anugrah Bersama Desa Sungai
Kali Kecamatan Barambai masing-masing 20 Ha. Sementara untuk Kecamatan Anjir
Pasar yang mendapat bantuan adalah Kelompok Tani Mandiri dan Kelompok Tani
Tunggak Semi masing-masing 30 Ha, serta Kelompok Tani Tri Mulyo seluas 35 Ha di
Desa Danau Karya, dan Kelompok Tani Berkat Bersama Desa Mentaren mendapat

LAKIP DISTAN TPH 2016 62


seluas 10 Ha. Untuk Kecamatan Wanaraya Desa Simpang Jaya di berikan kepada
Kelompok Tani Karya Utama seluas 15 Ha.

Sarana produksi budidaya yang diberikan per hektarnya berupa Bibit Jeruk Varietas Siam
Banjar bersertifikat sebanyak 200 pohon, Kapur Pertanian sebanyak 800 Kg, Pupuk
Trichokompoks sebanyak 800 Kg, Pupuk NPK sebanyak 200 Kg, Herbisida 3 liter,
Insektisida 1 liter, Fungisida 2 liter, Pupuk Mikro 20 Kg, Pupuk Trichoderma Cair 5 liter,
Ekstrak Nimba 5 Liter, Plant Growth Promoting Rhizobacteria 5 liter, Gunting Pangkas 2
buah dan Handsprayer 2 unit.

3. Dilaksanakannya Sekolah Lapang GAP

Dalam kegiatan ini disampaikan tentang teknik budidaya Jeruk yang baik yang sesuai
dengan karakteristik varietas dan lahan yang ada di Kabupaten Barito Kuala. Diharapkan
dengan semakin banyak anggota Kelompok Tani yang memahami, peduli dan
melaksanakan Budidaya Jeruk Varietas Siam Banjar sesuai SOP-GAP maupun GHP
maka dampak kedepannya dari semua Kegiatan Pengembangan Buah melalui
peningkatan produksi dan produktivitas Jeruk Siam Bajar akan semakin cepat tercapai.

4. Kegiatan Pengendalian OPT

Seperti halnya dalam kegiatan budidaya tanaman yang lain maka dalam kegitan budidaya
Tanaman Jeruk Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) juga sangat
penting.

Salah satu OPT utama pada Tanaman Jeruk di Barito Kuala adalah Diplodia. Tanaman
yang berumur diatas 10 tahun rentan terhadap serangan penyakit ini. Kegiatan yang
dilaksanakan untuk menyampaiakan teknik pengendalian penyakit ini adalah melalui
pertemuan rutin dengan Kelompok Tani Jeruk yang tersebar di Kecamatan Marabahan,
Barambai, Belawang, Rantau Badauh, Cerbon, Alalak, dan Mandastana, sebagian lagi
ada di Kecamatan Anjir Pasar, Anjir Muara dan Wanaraya.

LAKIP DISTAN TPH 2016 63


Gambar 3.33
Pertemuan Rutin Kelompok Tani Jeruk

Dari peta sebaran serangan Penyakit Diplodia di Kabupaten Barito Kuala pada Tanaman
Jeruk (2011-2016), Kecamatan Barambai dan Rantau Badauh menduduki Luas Serangan
tertinggi, Belawang, Mandastana dan Alalak memiliki Luas Serangan Sedang. Tamban,
Mekarsari, Anjir Muara, Anjir Pasar, Wanaraya, Cerbon, Marabahan dan Bakumpai
memiliki Luas Serangan Rendah. Sedangkan Tabunganen, Jejangit, Tabukan dan
Kuripan tidak ada laporan serangan.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengendalian Penyakit Diplodia ini adalah:


1. Menjaga kebersihan kebun dengan memangkas ranting kering dan cabang yang
terserang penyakit, dan ranting pangkasan dibakar atau ditimbun.
2. Menjaga kebersihan alat pertanian seperti pisau, gunting pangkas, maupun gergaji dan
alat lainnya, selalu dicuci bersih dan diolesi kapas yang dibasahi alcohol 70 % atau
Clorox 0,5 % sebelum dan sesudah digunakan.

LAKIP DISTAN TPH 2016 64


Gambar 3.34
Pemangkasan Ranting dan Cabang Yang Terserang

Menyaput/melabur batang dan cabang dengan Bubur California/Trichoderma Cair atau


fungisida yang berbahan aktif Cu. Pelaburan dilakukan pada awal dan akhir musim
hujan.

Gambar 3.35
Pengolesan Bubur California (samping)

LAKIP DISTAN TPH 2016 65


Permasalahan :

1. Belum meratanya kualitas buah


2. Banyaknya tanaman Jeruk yang mati dan tidak produktif.

Solusi :

1. Belum meratanya kualitas buah antara lain disebabkan oleh teknik budidaya yang
belum optimal diantaranya penggunaan pupuk yang masih belum maksimal dan belum
tepat waktu. Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala telah melaksanakan kegiatan
SL-GAP. Dalam kegiatan ini disampaikan tentang teknik budidaya tanaman Jeruk
varietas Siam Banjar yang benar sesuai dengan karakteristik lahan yang ada di Barito
Kuala. Teknik budidaya jeuk varietas Siam Banjar ini dituangkan dalam SOP-GAP
Jeruk.
2. Melaksanakan kegiatan rehab dan peremajaan tanaman.

3.1.5. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Produksi dan Produktivitas Cabai Rawit

Sayuran bagi masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari
karena manfaatnya yang begitu banyak, diantaranya adalah sebagai sumber vitamin dan
protein. Di Indonesia sayuran hamper dijumpai pada semua makanan, termasuk diantaranya
yang dominan adalah Cabai Rawit, Cabai Besar dan Bawang Merah.

Produksi Cabai Rawit, Cabai Besar dan Bawang Merah merupakan kinerja yang mendukung
capaian Sasaran Produksi Hortikultura yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian TPH Barito
Kuala.

Sasaran dan capaian kinerja Komoditi Cabai Rawit bisa di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.29
Capaian Kinerja Komoditi Cabai Rawit

Capaian Capaian
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding Dibanding
Kinerja
2015 2016 2016 * Tahun Sasaran
Sebelumnya (%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 66


Luas Tanam (Ha) 107,00 125,00 128,00 119,63 102,40
Luas Panen (Ha) 72,00 97,00 102,00 141,67 105,15
Produksi (Ton) 235,00 200,00 416,20 177,11 208,10
Produktivitas
32,60 22,20 53,30 163,50 240,09
(Ku/ha)

Dari tabel diatas bisa dilihat capaian indikator kinerja produksi Cabai Rawit tahun 2016
adalah 416,20 ton atau 208,10 % atau naik sebesar 108,10 % dari sasaran dan produktivitas
tahun 2016 adalah 53,30 ku/ha atau mencapai 240,09 % atau diatas sasaran sebesar 140,09 %.
Bila dibandingkan dengan angka capaian tahun 2015, maka capian produksi tahun 2016
adalah 177,11 % atau 77,11 % diatas angaka capaian tahun 2015 dan capaian produktivitas
adalah 163,50 % atau 63,50 % di atas angka capaian tahun 2015.

Secara umum komoditi ini mengalami kenaikan setiap tahunnya, baik untuk kinerja produksi
maupun produktivitas. Dan dari angka capaian tersebut menunjukkan nilai capaian yang
sangat tinggi.

Tabel 3.30
Rata-rata Capaian Komoditi Cabai Rawit Pertahun

Tahun Rata-
Rata
Keterangan
2013 2014 2015 2016 Pertahun
(%)

Luas Tanam (Ha) 61,00 79,00 107,00 128,00 15,98

Luas Panen (Ha) 40,00 78,00 72,00 102,00 20,59

Produksi (Ton) 97,80 154,00 235,00 416,20 33,60

Produktivitas (Ku/ha) 24,50 19,70 32,60 53,30 16,82

Dari tabel diat105,15as bisa dilihat tren kenaikan capaian kinerja dari Indikator Kinerja
produksi dan produktivitas Cabai Rawit ini. Untuk Produksi rata-rata naik sebesar 33,60 %

LAKIP DISTAN TPH 2016 67


pertahun dan produktivitas rata-rata naik pertahun sebesar 16,82 %. Jadi angka capaian untuk
seluruh Indikator Kinerja Komoditi ini ada pada nilai yang sangat Baik.

Diagram 3.6
Tren Kenaikan Capaian Kinerja Komoditi Cabai Rawit

Sementara bila dibandingkan dengan Sasaran akhir Renstra capaian kinerja komoditi Jeruk
bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.31
Capaian Kinerja Komoditi Cabai Rawit Terhadap Tahun Akhir Renstra

No Kinerja Realisasi 2016 Target 2017 % Capaian

1 Luas Tanam (Ha) 128,00 125,00 102,40

2 Luas Panen (Ha) 102,00 112,00 91,07

3 Produksi (Ton) 416,20 200,00 208,10

4 Produktivitas (Ku/ha) 53,30 22,20 240,09

Dari tabel diatas bisa dilihat capaian kinerja Produksi sudah diatas Sasaran akhir Renstra
sebesar 108,10 % dan untuk Produktivitas sudah melebihi Sasaran akhir Renstra (2017)
sebesar 140,09 %. Angka capaian ini menunjukkan nilai peringkat kinerja yang sangat tinggi.

LAKIP DISTAN TPH 2016 68


3.1.5.1. Analisa Penyebab Keberhasilan Peningkatan Produksi Dan Produktivitas
Cabai Rawit

Terjadinya peningkatan produksi dan produkivitas Cabai Rawit karena dukungan dari
beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala di
tahun 2016 ini, yaitu:

a. Peningkatan Luas Tanam Cabai rawit

Capaian kinerja Luas Tanam Cabai Rawit tahun 2106 adalah 128 ha atau mencapai
102,40 % atau naik 2,40 % dari sasaran dan capaian kinerja Luas Panen Cabai Rawit
tahun 2106 adalah 102 ha atau mencapai 105,15 % naik sebesar 5,15 % dari angka
sasaran. Sedangkan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 maka capaian Luas
Tanam Cabai Rawit tahun 2016 adalah 19,63 % di atas angka capaian tahun 2015 dan
capaian Luas Panen Cabai Rawit tahun 2016 adalah 41,67 % di atas angka capaian tahun
2015.

1. Adanya Kegiatan Pengembangan Kawasan Sayuran


Dalam kegiatan ini dilaksanakan Pengembangan Kawasanan Aneka Cabai dari anggaran
APBN melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian seluas 40 Ha.
Dalam kegiatan ini ada 7 Kelompok Tani yang berpartisipasi, yatu:
a. KT Bangun Rejo yang diketuai Sumargi, Desa Danau Kaerya Kec. Anjir Pasar
seluas 10 Ha.
b. KT Karya Utama yang diketuai Akhmad Sidiq Rismanto, Desa Simpang Jaya Kec.
Wanaraya seluas 3 Ha.
c. KT Sidomulyo yang diketuai Sukartono, Desa Waringin Kencana Kec. Wanaraya
seluas 8 Ha.
d. KT Karya Makmur yang diketuai oleh I Made Sarya, Desa Dwipasari Kec. Wanaraya
seluas 5 Ha.
e. KT Karya Indah yang diketuai Abbas D, Desa Antar Baru Kec. Marabahan seluas 5
Ha.
f. KT Suka Maju yang diketuai Akhmad Rohyanudin, Desa Sawahan Kec. Cerbon
seluas 6 Ha.
g. KT Raudah yang diketuai Ainul Fuad, Desa Sampurna Kec. Jejangkit seluas 3 Ha.

LAKIP DISTAN TPH 2016 69


Gambar 3.36
Lahan Pengembangan Komoditi Cabai Rawit di Desa Sawahan Kec. Cerbon

Gambar 3.37
Lahan Pengembangan Komoditi Cabai Rawit di Desa Danau Karya Kec. Anjir
Pasar

Dalam kegiatan ini yang disediakan berupa Saprodi dan juga Pompa Air sebanyak 40
unit.

LAKIP DISTAN TPH 2016 70


2. Adanya Kegiatan Peningkatan Wawasan Petani Hortikultura
Kegiatan peningkatan wawasan petani ini yaitu dengan diadakannya Pelatihan
Hortikultura dengan materi Teknik Budidaya Sayuran serta Pengenalan dan Teknik
Pengendalian OPT Sayuran.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu :


a. Tahap I tanggal 23-24 Maret 2016 dilaksanakan di KT Raudah Desa Sampurna
Kecamatan Jejangkit dengan jumlah peserta 15 orang.
b. Tahap II tanggal 26-27 Mei 2016 dilaksanakan di KT Tunggak Semi Desa Danau
Karya Kecamatan Anjir Pasar dengan jumlah peserta 15 orang.
c. Tahap III tanggal 30-31 Mei 2016 dilaksanakan di KT Karya Utama Desa Simpang
Jaya Kecamatan Wanaraya dengan jumlah peserta 15 orang.

Pada Kegiatan pelatihan ini dihadirkan narasumber dari BPTP Banjarbaru, POPT
Kecamatan Anjir Pasar serta Kepala BPK Kecamatan Anjir Pasar.

3. Dilaksanakannya Kegiatan Pengendalian OPT


Pada Seksi Perlindungan Tanaman Pangan ada kegiatan berupa pengadaan stok obat-
obatan, yang didalamnya terdiri dari pengadaan Herbisida, Insektisida dan Fungisida.
Stok obat-obatan ini akan disalurkan pada daerah-daerah sentra Tanaman Pangan,
Hortikultura dan juga Sayuran. Khusunya bagi lahan-lahan yang pertanamannya
terserang oleh Hama dan Penyakit Tumbuhan, termasuk kawasan sayuran.

Suplai obat-obatan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat oleh Dinas
Pertanian TPH Kab. Barito Kuala, yaitu petani pemilik lahan melaporkan adanya
serangan OPT kepada Petugas Pengamat Hama dan Penyakit Tumbuhan, selanjutnya
Petugas tersebut mengeluarkan surat rekomendasi yang memuat Jenis OPT, Intensitas
Kerusakan, Luas Serangan dan Rekomendasi Pengendalian yang harus dilaksanakan.
Surat Rekomendasi tersebut selanjutnya disampaikan kepada Dinas Pertanian TPH
sebagai dasar untuk penyaluran bantuan obat-obatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menekan kerusakan pertanaman baik Tanaman Pangan,
Hortikultura maupun Sayuran yang disebabkan oleh OPT.

LAKIP DISTAN TPH 2016 71


3.1.6. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Produksi dan Produktivitas Cabai Besar

Sama halnya dengan Cabai Rawit, Cabai Besar merupakan salah satu komoditi sayuran
yang diusahakan dengan luasan yang cukup besar di Barito Kuala, dan capaian
produksinya merupakan indicator penunjang dari capaian Produksi Hortikultura yang
telah dijadikan Sasaran Utama Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala.

Sasaran dan capaian kinerja Komoditi Cabai Besar bisa di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.32
Capaian Kinerja Komoditi Cabai Besar

Capaian Capaian
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding Dibanding
Kinerja
2015 2016 2016 Tahun Sasaran
Sebelumnya (%)
Luas Tanam (Ha) 59,00 60,00 82,00 138,98 136,67
Luas Panen (Ha) 47,00 55,00 76,00 161,70 138,18

Produksi (Ton) 92,20 70,00 394,40 427,77 563,43


Produktivitas
19,60 17,00 56,60 288,78 332,94
(Ku/ha)

Dari tabel diatas bisa dilihat capaian kinerja Cabai Besar di Tahun 2016 untuk semua
indikatornya telah melebihi sasaran, begitu juga bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya (2015). Capaian Produksi Cabai Besar di tahun 2016 adalah 394 ton atau
563,43 % atau 463,43 % di atas angka sasaran dan capaian produktivitas adalah56,60
ku/ha atau 332,94 % atau 232,94 % diatas angka sasaran. Sedangkan bila dibandingkan
dengan angka capaian tahun 2015 maka capaian Produksi naik sebesar 327,77 % dan
Produkivitas naik sebesar 188,78 %. Angka capaian ini menunjukkan nilai peringkat
kinerja yang sangat tinggi
Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya juga kinerja Cabai Besar mengalami
tren kenaikan yang cukup signifikan, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

LAKIP DISTAN TPH 2016 72


Tabel 3.33
Rata-rata Capaian Komoditi Cabai Besar Pertahun

Tahun
Rata-Rata
Keterangan Pertahun
2013 2014 2015 2016
(%)

Luas Tanam (Ha) 28,00 45,00 59,00 82,00 23,97


Luas Panen (Ha) 21,00 34,00 47,00 76,00 29,34
Produksi (Ton) 38,00 45,90 92,20 394,40 59,67
Produktivitas
18,10 13,50 19,60 56,60 25,61
(Ku/ha)

Dari tabel diatas bisa dilihat rata-rata kenaikan untuk Produksi naik pertahun sebesar
59,64 %, dan produktivitas naik pertahunnya sebesar 25,61 %.

Diagram 3.7
Tren Kenaikan Capaian Kinerja Komoditi Cabai Besar

Sementara bila dibandingkan dengan Sasaran akhir Renstra capaian kinerja Komoditi
Cabai Besar bisa dilihat pada tabel di bawah ini

LAKIP DISTAN TPH 2016 73


Tabel 3.34
Capaian Kinerja Komoditi Cabai Besar Terhadap Sasaran Akhir Renstra

No Kinerja Realisasi 2016 Target 2017 % Capaian

1 Luas Tanam (Ha) 82,00 60,00 136,67

2 Luas Panen (Ha) 76,00 2,50 3.040,00

3 Produksi (Ton) 394,00 70,00 562,86

4 Produktivitas (Ku/ha) 56,60 17,00 332,94

Dari tabel diatas bisa dilihat capaian kinerja Produksi sudah diatas Sasaran akhir Renstra
sebesar 462,86 % dan untuk Produktivitas sudah melebihi Sasaran akhir Renstra (2017)
sebesar 232,94 %. Angka capaian ini menunjukkan kriteria kerja yang sangat tinggi.

3.1.6.1. Analisa Penyebab Keberhasilan Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Cabai


Besar

Terjadinya peningkatan produksi dan produkivitas Cabai Basar karena dukungan dari
beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala di
tahun 2016 ini, yaitu:

a. Peningkatan Luas Tanam Cabai Besar

Capaian Luas Tanam bila dibandingkan dengan sasaran 2016 adalah 136,67 % atau
diatas angka sasaran sebesar 36,67 %, capaian Luas Panen adalah naik sebesar 38,18 %
dari angka sasaran. Sedangkan bila dibandingkan dengan angka capaian tahun 2015
maka capaian Luas Tanam tahun 2016 naik sebesar 38,98 %, Luas Panen naik sebesar
61,70 %.

Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya kinerja Cabai Besar mengalami tren
kenaikan yang cukup signifikan, seperti yang terlihat pada tabel sebelumnya peningkatan
Luas Tanam pertahun adalah 23,97 % dan kenaikan Luas Panen pertahun naik sebesar
29,34 %.

LAKIP DISTAN TPH 2016 74


Bila dibandingkan dengan Sasaran akhir Renstra capaian kinerja Komoditi Cabai Besar
untuk Luas Tanam tahun 2016 sudah diatas Sasaran akhir Renstra (2017) sebesar 36,67
%, capaian kinerja Luas Panen sudah diatas Sasaran akhir renstra yaitu 3040 %,

Cabai Besar dan Cabai Rawit satu golongan sayuran yang dikembangkan di Barito
Kuala. Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan kinerja Cabai Besar
pada dasarnya sama dengan yang telah dilaksanakan untuk peningkata Produksi Cabai
Rawit.

3.1.7. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Produksi dan Produktivitas Bawang Merah

Bawang Merah adalah komoditi sayuran termasuk ke dalam kelompok rempah yang
berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional. Komoditi ini
merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh
petani secara intensif. Namun di Kabupaten Barito Kuala komoditi ini baru
dikembangkan sejak tahun 2015, dan sudah dijadikan sebagai salah satu komoditi yang
mendukung Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Barito
Kuala. Ini karena Barito Kuala memiliki kondisi lahan yang mendukung untuk budidaya
tanaman ini. Disamping itu, komoditi Bawang Merah ini bernilai ekonomis tinggi
sehingga minat petani lokal di Barito Kuala sangat tinggi untuk melaksanakan budidaya
tanaman ini.

Pada tahun 2016 budidaya tanaman Bawang Merah telah diusahakan di Desa Danau
Karya Kecamatan Anjir Pasar oleh Kelompok Tani Tunggak Semi.

Capaian Kinerja Komoditi Bawang Merah bisa dilihat pada tabel di bawah ini :

LAKIP DISTAN TPH 2016 75


Tabel 3.35
Capaian Kinerja Komoditi Bawang Merah

Capaian Capaian
Realisasi Sasaran Realisasi Dibanding Dibanding
Kinerja
2015 2016 2016 Tahun Sasaran
Sebelumnya (%)
Luas Tanam (Ha) 1,00 1,50 2,90 290,00 193,33
Luas Panen (Ha) 0,50 1,00 2,25 450,00 225,00
Produksi (Ton) 4,25 12,00 11,20 263,53 93,33
Produktivitas
85,00 120,00 82,00 96,47 68,33
(Ku/ha)

Dari tabel diatas bisa dilihat capaian kinerja Bawang Merah di Tahun 2016 untuk
Produksi adalah 11.20 ton atau 93,33 % atau masih di bawah angka sasaran sebesar 6,67
% dan capaian produktivitas adalah 82 ku/ha atau 68,33 % atau di bawah angka sasaran
sebesar 31,67 %. Sedangkan bila dibandingkan dengan angka capaian tahun 2015 maka
capaian Produksi naik sebesar 63,53 % dan produktivitas adalah 96,47 % dari angka
capaian 2015. Nilai Peringkat Kinerja seluruh indikator Komoditi Bawang Merah tahun
2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada pada kriteria Sangat Tinggi. Tapi bila
dibandingkan dengan angka sasaran 2016 Peringkat Kinerja Produktivitas hanya masuk
pada kriteria sedang.

Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya juga kinerja Bawang Merah


mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan, kecuali kinerja produktivitas, seperti
yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.36
Rata-rata Capaian Kinerja Komoditi Bawang Merah Pertahun

Tahun Rata-Rata
Keterangan Pertahun
2013 2014 2015 2016
(%)
Luas Tanam (Ha) - - 1,00 2,90 23,73
Luas Panen (Ha) - - 0,50 2,25 35,10
Produksi (Ton) - - 4,25 11,20 21,39
Produktivitas
- - 85,00 82,00 -0,72
(Ku/ha)

LAKIP DISTAN TPH 2016 76


Dari tabel diatas bisa dilihat untuk Produksi pertahun naik sebesar 21,39 %, dan
produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,72 %.

Diagram 3.8
Tren Kenaikan Capaian Kinerja Komoditi Bawang Merah

3.1.7.1. Analisa Penyebab Keberhasilan Peningkatan Produksi Dan Produktivitas


Bawang Merah

Terjadinya peningkatan produksi dan produkivitas Bawang Merah karena dukungan


dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala
di tahun 2016 ini, yaitu:

a. Peningkatan Luas Tanam Bawang Merah

Capaian Kinerja Luas Tanam Bawang Merah tahun 2016 adalah 2,90 ha, bila
dibandingkan dengan sasaran adalah 193,33 % atau diatas angka sasaran sebesar 93,33
%, Luas Panen Bawang merah tahun 2016 adalah 2,25 ha atau mencapai 225 % atau atau
125 % di atas angka sasaran. Sedangkan bila dibandingkan dengan angka capaian tahun
2015 maka capaian Luas Tanam tahun 2016 naik sebesar 190 % dan Luas Panen naik
sebesar 350 % dibandingkan tahun 2015.

LAKIP DISTAN TPH 2016 77


Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya juga kinerja Luas Tanam dan Luas
Panen Bawang Merah mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan, rata-rata kenaikan
Luas Tanam pertahun adalah 23,73 %, kenaikan Luas Panen pertahun adalah 35,10 %.

Adapun kegiatan yang mendukung peningkatan Luas Tanam Komoditi Bawang Merah ini
adalah :

1. Dilaksanakannya Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan


Pangan.

Gambar 3.38
Kawasan Pengembangan Bawang Merah di Desa Danau Karya

Pada kegiatan ini dilaksanakan Demplot Pengembangan Bawang Merah seluas 1,5 Ha.
Dilaksanakan pada Kelompok Tani Tunggak Semi Desa Danau Karya Kecamatan Anjir
Pasar. Kegiatan tanam dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2016 dan panen tanggal 11 Juli
2016 dengan hasil 9 Ton/Ha.

Varietas yang digunakan pada kegiatan ini adalah Varietas Tajuk. Jumlah petani
pelaksana ada 14 orang, saprodi yang diterima oleh petani berupa Bibit Bawang Merah
sebanyak 1000 Kg, Pupuk Kandang 230 Karung dan Pupuk SP36 300 Kg. Untuk
kebutuhan Pupuk NPK dan Pestisida dipenuhi secara swadaya.

LAKIP DISTAN TPH 2016 78


Gambar 3.39
Kegiatan Panen Bawang Merah Oleh Ibu Bupati Barito Kuala

Panen perdana dihadiri oleh


Bapak Bupati Barito Kuala
beserta unsur Muspida,
Muspika dan Instansi Terkait
Provinsi Kalimantan Selatan.
Selain bersumber dari APBD,
Kegiatan tanam komoditi
Bawang Merah ini juga
dilaksanakan secara swadaya
oleh petani seluas 1,5 Ha. Yang terbagi di 2 (dua) tempat yaitu Desa Danau Karya seluas
1 Ha,

tanam tanggal 25 September dan Oktober 2016, varietas yang dikembangkan adalah
Varietas Tajuk. Kemudian Desa Sumber Rahayu dengan luasan 0,5 Ha, kegiatan tanam
pada tanggal 1 September 2016, varietas yang dikembanngkan adalah Bima Brebes.

Gambar 3.40
Penjualan Hasil Budidaya Bawang Merah

Kegiatan yang dilaksanakan secara


swadaya oleh petani merupakan
upaya pembelajaran sehingga
nantinya mampu mengetahui secara
teknik budidaya dan bisa menngatasi
kendala yang terjadi serta mengerti
kapan secara tepat kapan harus
tanam untuk meminimalkan resiko
kegagalan.

LAKIP DISTAN TPH 2016 79


2. Adanya Kegiatan Peningkatan Wawasan Petani Hortikultura
Kegiatan peningkatan wawasan petani ini yaitu dengan diadakannya Pelatihan
Hortikultura dengan materi Teknik Budidaya Sayuran serta Pengenalan dan Teknik
Pengendalian OPT Sayuran.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu :
a. Tahap I tanggal 23-24 Maret 2016 dilaksanakan di KT Raudah Desa Sampurna
Kecamatan Jejangkit dengan jumlah peserta 15 orang.
b. Tahap II tanggal 26-27 Mei 2016 dilaksanakan di KT Tunggak Semi Desa
Danau Karya Kecamatan Anjir Pasar dengan jumlah peserta 15 orang.
c. Tahap III tanggal 30-31 Mei 2016 dilaksanakan di KT Karya Utama Desa
Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya dengan jumlah peserta 15 orang.

Pada Kegiatan pelatihan ini dihadirkan narasumber dari BPTP Banjarbaru, POPT
Kecamatan Anjir Pasar serta Kepala BPK Kecamatan Anjir Pasar.

3. Dilaksanakannya Kegiatan Pengendalian OPT


Pada Seksi Perlindungan Tanaman Pangan ada kegiatan berupa pengadaan stok obat-
obatan, yang didalamnya terdiri dari pengadaan Herbisida, Insektisida dan Fungisida.
Stok obat-obatan ini akan disalurkan pada daerah-daerah sentra Tanaman Pangan,
Hortikultura dan juga Sayuran. Khususnya bagi lahan-lahan yang pertanamannya
terserang oleh Hama dan Penyakit Tumbuhan, termasuk kawasan sayuran.

Suplai obat-obatan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat oleh Dinas
Pertanian TPH Kab. Barito Kuala, yaitu petani pemilik lahan melaporkan adanya
serangan OPT kepada Petugas Pengamat Hama dan Penyakit Tumbuhan, selanjutnya
Petugas tersebut mengeluarkan surat rekomendasi yang memuat Jenis OPT, Intensitas
Kerusakan, Luas Serangan dan Rekomendasi Pengendalian yang harus dilaksanakan.
Surat Rekomendasi tersebut selanjutnya disampaikan kepada Dinas Pertanian TPH
sebagai dasar untuk penyaluran bantuan obat-obatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menekan kerusakan pertanaman baik Tanaman Pangan,
Hortikultura maupun Sayuran yang disebabkan oleh OPT.

LAKIP DISTAN TPH 2016 80


Permasalahan :

Permasalahan dihadapi dalam pengembangan budidaya sayuran ini adalah :

1. Kegiatan budidaya sayuran di Barito Kuala pada umumnya masih dilaksanakan secara
swadaya oleh masyarakat, dengan luasan yang masih terbatas dan tidak dalam satu
hamparan karena itu tingkat serangan OPT masih cukup tinggi.
2. Biaya produksi cukup tinggi sehingga tidak semua petani bisa mampu melaksanakan
kegiatan budidaya sayuran ini.

Solusi :

1. Peningkatan SDM petani sayuran dalam hal pengendalian OPT.


2. Pengembangan kawasan sayuran yang sebagian sarana produksinya difasilitasi oleh
pemerintah.

3.1.8. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Akses Pasar dan Akses Modal

Sebelumnya telah dipaparkan capaian kinerja dari komoditi yang mendukung kinerja utama
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Dan dalam uapaya pencapaian Sasaran
secara optimal Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura juga memfasilitasi
Kelompok Tani, Gapoktan maupun UPJA untuk mendapatkan Akses Modal dan Akses Pasar.

Seperti diketahui secara umum bahwa kemampuan petani dalam upaya budidaya pertanian
sangatlah terbatas, khususnya petani di Barito Kuala. Karena itu kadang-kadang capaian
Luas Panen dan Produksi komoditi pertanian mereka pun masih jauh dari angka seharusnya,
sehingga capaian produktivitasnya pun di bawah angka seharusnya. Mengingat keterbatasan
permodalan yang dimiliki oleh petani secara individu maupun secara kelompok serta
rendahnya aksesibilitas terhadap sumber permodalan maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala melakukan fasilitasi pelayanan pasca panen dan
fasilitasi penguatan kelembagaan usaha tani untuk memudahkan kelompok mendapatkan
layanan permodalan.

LAKIP DISTAN TPH 2016 81


Pada Tahun 2016 telah diberikan kepada 20 Kelompok Tani rekomendasi untuk mendapatkan
akses modal berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
(KKPE) dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP), di BRI, BNI dan BPD.

Gambar 3.41
Ke giatan Sosialisasi Asuransi Usaha Tani dan Penguatan LKMA Tk Kabupaten
Barito Kuala

Gambar 3.42
Rapat Koordinasi dalam rangka Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan PUAP

Tantangan selanjutnya yang dihadapi oleh para petani adalah pemasaran hasil. Selama ini
pemasaran hasil pertanian baik produksi pangan maupun hortikultura termasuk sayuran masih
dijajakan di pasar-pasar tradisional dengan jumlah konsumen yang terbatas dan harga yang
berfluktuasi sesuai dengan ketersediaan produk tersebut. Agar produk-produk pertanian
Barito Kuala lebih dikenal secara luas dan diharapkan petani/Kelompok Tani selaku produsen
bisa memperoleh keuntungan yang lebih tinggi karena harga bisa terkendali maka Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Barito Kuala pada Tahun 2016 telah melakukan

LAKIP DISTAN TPH 2016 82


penandatangan kesepakatan pemasaran produk beras kemasan dengan beberapa pasar modern
yaitu Giant, Indogrosir, Lotte Mart, Mini Market Anna, Mini Market Andri, Toko Ain 2 dan
Mini Market Anugrah, suplay produk yang telah disepakati akan dipenuhi oleh KT Hasrat
Maju Kecamatan Anjir Muara, sedangkan Gapoktan Surya Indah Kecamatan Mandastana dan
Gapoktan Margo Rukun Kecamatan Tabunganen, produk mereka masuk di Toko H. Ahmad,
Toko Fadly dan Toko Azzahra di Banjarmasin.

Gambar 3.43
Produk Beras Kemasan di Beberapa Pasar Modern

C. Akuntabilitas Keuangan

Sebelumnya akan dijelaskan bahwa jumlah anggaran di dalam perjanjian kinerja lebih kecil
bila dibandingkan dengan anggaran yang akan dijelaskan pada tabel di bawah ini. Hal ini
karena dokumen perjanjian kinerja dibuat pada awal tahun setelah dokumen DPA APBD
Kabupaten di sahkan, sementara program dan kegiatan yang ada dalam dokumen perjanjian
kinerja tidak hanya berasal dari kegiatan APBD Kabupaten tapi juga berasal dari APBD
Provinsi dan APBN. Pada saat penetapan perjanjian kinerja, POK kegiatan APBD Provinsi
dan APBN masih belum diterima dan informasi anggaran kegiatan yang akan diterima oleh
Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala disampaikan melalui rapat koordinasi dengan
Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada pelaksanaannya ternyata untuk kegiatan yang bersumber dari anggaran APBD Provinsi
Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala hanya terima kegiatan dalam bentuk barang
berupa saprodi untuk kegiatan Optimasi Lahan, yang langsung dibagikan kepada kelompok
penerima bantuan.

LAKIP DISTAN TPH 2016 83


Penyerapan anggaran Belanja Langsung APBD Kabupaten dan APBN pada tahun 2016
sebesar 81,77 % dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi keuangan APBD Kabupaten
adalah Rp. 13.414.621.309,00 (96,97%), realisasi keuangan APBN untuk Bidang Hortikultura
adalah Rp. 3.246.874.650,00 (84,33%) untuk Bidang Tanaman Pangan Rp. 4.304.487.546,00
(75,56%) dan untuk bidang PSP realisasi keuangannya sebesar Rp. 12.288.994.000,00
(73,56%)

JIka dilihat per Indikator Kinerja, penyerapan anggaran terbesar pada Indikator Jumlah
Produksi Hortikulura, yaitu 88,53%. Sedangkan penyerapan Indikator Jumlah Produksi
Tanaman Pangan hanya sebesar 80,40 %.

Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah
berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/input tertentu. Semakin tinggi jumlah
sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan
semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk
mencapai sasaran, maka efisiensi anggaran akan semakin tinggi.

Pencapaian kinerja dan anggaran tahun 2016 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi
anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa dari seluruh indikator menunjukkan
realisasi anggaran yang lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih kecil daripada
realisasi capaian kinerjanya.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian Sasaran Peninngkatan Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura disajikan pada tabel di bawah ini :

LAKIP DISTAN TPH 2016 84


Tabel 3.37
Pagu dan Realisasi Anggaran
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2016
Kinerja Program/Kegiatan untuk Anggaran
Sasaran Indikator Mencapai Indikator
Target Realisasi % Realisasi sasaran Pagu Realisasi % Realisasi

Meningkatkan Jumlah
Produksi Tanaman Produksi Pengembangan
359,151 357,950 99.67% 386,461,555.00 383,245,250.00 99.17%
Pangan dan Tanaman Perbenihan/Perbibitan
Hortikultura Pangan

Peningkatan Produksi dan


348,324,000.00 312,156,978.00 89.62%
Produktivitas Padi

Pengembangan produksi
69,562,500.00 69,093,750.00 99.33%
dan produktivitas Palawija

Pembinaan
Pengembangan
357,928,000.00 329,699,420.00 92.11%
Perbenihan dan
Perlindungan tanaman

Penyusunan Data Base


173,726,000.00 170,641,522.00 98.22%
Potensi Produksi Pangan

Peningkatan Mutu dan


130,782,000.00 102,915,011.00 78.69%
Keamanan Pangan
Penelitian dan
pengembangan 226,740,000.00 222,423,300.00 98.10%
Sumberdaya Pertanian

Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu
3,052,180,100.00 3,016,876,940.00 98.84%
Produk Perkebunan,
Produk Pertanian

LAKIP DISTAN TPH 2016 85


Pengembangan Lahan 122,848,600.00 120,571,033.00 98.15%
Pengembangan tata Guna
203,818,000.00 189,638,972.00 93.04%
Air
Pengembangan tata Guna
220,000,000.00 215,833,200.00 98.11%
Air (DAK)
Penanganan Pasca Panen
dan Pengolahan Hasil 1,539,205,710.00 1,518,239,960.00 98.64%
Pertanian
Pengembangan Sistem
21,400,000.00 19,278,275.00 90.09%
Informasi Pasar
Promosi Atas Hasil
Produksi
69,289,500.00 66,862,215.00 96.50%
Pertanian/Perkebunan
Unggulan Daerah

Peninkatan Kemampuan
68,554,500.00 63,158,275.00 92.13%
Lembaga Petani

Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas
5,696,712,000.00 4,304,487,546.00 75.56%
dan Mutu Hasil Tan.
Pangan (APBN)

Program Penyediaan dan


Pengembangan Prasarana
16,637,540,000.00 12,288,994,000.00 73.86%
dan Sarana Pertanian
(APBN)

Program Pelayanan
372,036,825.00 358,230,157.00 96.29%
Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana 705,463,983.00 691,211,833.00 97.98%
Aparatur

Program Peningkatan
Kapasitas Sumberdaya 31,365,150.00 28,672,650.00 91.42%
Aparatur

Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
17,662,000.00 14,895,000.00 84.33%
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan

Kegiatan Monitoring,
101,550,000.00 78,750,503.00 77.55%
Evaluasi dan pelaporan

Jumlah 1 30,553,150,423.00 24,565,875,790.00 80.40%

Jumlah Pemanfaatan Pekarangan


Produksi 81,411 84,574 103.88% untuk Pengembangan 217,687,000.00 214,845,997.00 98.69%
Hortikultura Hortikultura

Pengembangan Diversi
418,389,000.00 394,917,773.00 94.39%
Tanaman

Pengadaan Sarana dan


Prasarana Teknologi
77,862,600.00 68,343,950.00 87.78%
Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna

Pengembangan Bibit
Unggul Pertanian / 214,116,800.00 212,315,950.00 99.16%
Perkebunan

Pengembangan Sistem
21,400,000.00 19,278,275.00 90.09%
Informasi Pasar

Peningkatan Kemampuan
68,554,500.00 63,158,275.00 92.13%
Lemmbaga Petani

Promosi Atas Hasil


Produksi Pertanian / 69,289,500.00 66,862,215.00 96.50%
Perkebunan Unggulan

Program peningkatan
Produksi dan Nilai
3,850,000,000.00 3,246,874,650.00 84.33%
Tambah Hortikultura
(APBN)

Program Pelayanan
372,036,825.00 358,230,157.00 96.29%
Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana 705,463,983.00 691,211,833.00 97.98%
Aparatur
Program Peningkatan
Kapasitas Sumberdaya 31,365,150.00 28,672,650.00 91.42%
Aparatur

Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
17,662,000.00 14,895,000.00 84.33%
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan

Kegiatan Monitoring,
101,550,000.00 78,750,503.00 77.55%
Evaluasi dan pelaporan

Jumlah 2 6,165,377,358.00 5,458,357,228.00 88.53%

Jumlah 1 + 2 36,718,527,781.00 30,024,233,018.00 81.77%


LAKIP DISTAN TPH 2016 86
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk
pencapaian misi organisasi serta tingkat efisiensi yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala pada tahun 2016.KRETARIAT
DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 201498

Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala, dapat diketahui dari capaian kinerja misi
dan anggaran yang digunakan pada tahun 2016 sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.38
Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Sasaran
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2016

Persentase Anggaran
Jumlah
No Kategori Capaian
Indikator Realisasi (Rp) %
Kinerja

Misi : Mewujudkan
peningkatan
A ketersediaan produk
tanaman pangan dan
hortikultura

Sasaran :
Meningkatnya
produksi tanaman 30.024.233.018 81,77
pangan dan
hortikultura

1 Melebihi Taget 1 104,24 %

2 Sesuai Sasaran

Tidak Mencapai
3 1 99,67 %
Sasaran

LAKIP DISTAN TPH 2016 87


Tabel 3.39
Analisis Efisiensi

% Rata-rata % %
No Sasaran Strategis Capaian Kinerja Penyerapan Tingkat
Sasaran Anggaran Efisiensi
Misi : Mewujudkan
peningkatan ketersediaan
produk tanaman pangan dan
hortikultura
Sasaran Strategis:
Meningkatnya produksi
1 101,78 81,77 18,23
tanaman pangan dan
hortikultura

Proses pencapaian Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala sampai dengan Tahun 2016 sebagai tahun keempat Renstra 2013-2017, dapat
diinformasikan uraian realisasi anggaran dalam kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan pagu
Renstra/RPJMD, sebagai berikut :

Tabel 3.40
Penyerapan Anggaran Pada Setiap Sasaran
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Barito Kuala 2013-2017

Pagu Realisasi Anggaran Tahun


Indikat % (dari
No Misi if Jumlah pagu
Renstr 2013 2014 2015 2016 2017 indikatif)
a (Rp)
Misi :
Mewujudkan
peningkatan
ketersediaan
1 produk
tanaman
pangan dan
hortikultura
199.561.645.000,-

126.895.503.161,-
35.191.545.616,-

34.380.716.807,-

27.299.007.720,-

30.024.233.018,-

Sasaran :
Meningkatny
a produksi
63,59
-

1 tanaman
pangan dan
hortikultura

LAKIP DISTAN TPH 2016 88


Untuk lebih jelasnya Program Utama dan Program Pendukung pada Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala mendapatkan alokasi anggaran
belanja langsung sebesar Rp. 10.534.275.780,00 dengan Realisasi Keuangan Rp.
10.183.876.818,00 (96,67%) dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.300.110.900,00 dengan
Realisasi Keuangan Rp. 3.230.744.491,00 (97,90%) serta Realisasi Fisik mencapai 100%
yang diuraikan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani (2.01.01.15)
1.1. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani (2.01.01.15.03)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 137.109.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 126.316.550,00 (92,13%)

Keluaran :
- Laporan Pembinaan gapoktan PUAP/LKMA sebanyak 4 laporan, realisasi 4
laporan (100%)
- Jumlah pertemuan rapat teknis PUAP/LKMA sebanyak 183 gapoktan, realisasi
yang dicapai sebanyak 183 gapoktan (100%)
- Jumlah fasilitasi pembuatan akta sebanyak 5 unit sebelum perubahan, setelah
perubahan menjadi 8 unit, realisasi yang dicapai sebanyak 8 unit (100%)
Hasil :
- Meningkatnya kemampuan managemen gapoktan /LKMA 183 Gapoktan,
realisasi yang dicapai 183 Gapoktan (100%).
- Meningkatnya kemampuan manajemen dan perkembanagan Aset
Gapoktan/Kelp usaha Agribisnis sebanyak 17 Kecamatan, realisasi yang
dicapai sebanyak 17 Kecamatan (100%).
Manfaat : Berkembangnya kelembagaan gapoktan/kelp usaha agribisnis 17
Kecamatan.
Dampak : Berkembangnya usaha agribisnis di perdesaan

Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan kesejahteraan petani dari
anggaran sebesar Rp. 137.109.000,00, realisasi tercapai Rp. 126.316.550,00 (92,13%) dan
menjadi SILPA sebesar Rp. 10.792.450,00 (7,87%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 89


2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) (2.01.01.16)
2.1. Kegiatan Penyusunan data base Potensi Produksi Pangan (2.01.01.16.02)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp.173.726.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp.170.641.522,00 (98,22%)
Keluaran
- Jumlah pencatatan dan peramalan iklim 12 laporan.
Hasil
- Terlaksananya pencatatan dan peramalan iklim pada pos pengamatan stasiun
klimatologi sebanyak 12 laporan, realisasi 12 laporan (100%)
Manfaat : Adanya pemanfaatan data curah hujan untuk pengaturan pola tanam
Dampak : Peningkatan IP terantisipasinya kekeringan dan kebanjiran.

2.2. Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan (2.01.01.16.09)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 217.687.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp.214.845.997,00 (98,69%)
Keluaran
- Jumlah pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan 2 kelompok,
realisasi yang dicapai 2 kelompok (100%)
- Jumlah kelompok petani budidaya sayuran yang dibina 6 Ha, realisasi yang
dicapai 6 Ha (100%)
Hasil
- Petani yang dilatih budidaya sayuran 45 orang, realisasi yang dicapai sebanyak
45 orang (100%)
- Tersedianya bibit bawang merah dan semangka 6 Ha
Manfaat : Terlaksananya teknik budidaya sayuran lebih baik dan terbentuknya
kawasan sentra sayuran.
Dampak : Meningkatnya Produksi dan Produktifitas sayuran di Kab. Barito Kuala
dan meningkatnya pendapatan petani sayuran di Kab. Barito Kuala.

2.3. Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian (2.01.01.16.12)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp.1.539.205.710,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp.1.518.239.960,00 (98,64%)
Keluaran

LAKIP DISTAN TPH 2016 90


- Jumlah pengadaan alat (Power Thresher) 100 unit, realisasi yang dicapai
sebanyak 100 unit (100%).
Hasil
- Bertambahnya alat pasca panen di masyarakat 100 unit.
Manfaat : Meningkatnya pemahaman kelompok tani mengenai proses panen yang
baik dan benar di 16 Kecamatan,
Dampak : Mengurangi biaya panen dan mampu meningkatkan hasil produksi juga
menekan susutnya hasil panen di 16 Kecamatan.
2.4. Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman (2.01.01.16.16)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 418.389.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 394.917.773,00 (94,39%)
Keluaran
- Jumlah pengadaan bibit jeruk untuk perluasan area 12.000 pohon
- Jumlah pengadaan kapur dan pohon nimba 6.060 Kg/pohon
- Jumlah pengadaan sarana produksi budidaya Nenas varietas tamban 100.000
pohon.
Hasil
- Tercapainya peremajaan/rehabilitasi tanaman jeruk 60 Ha, realisasi yang dicapai
60 Ha (100%).
- Tercapainya pengadaan kapur pertanian untuk peremajaan tanaman jeruk 600 Kg,
realisasi yang dicapai 600 Kg (100%)
- Tercapainya pengadaan sarana produksi budidaya Nenas varietas tamban 4 jenis.
Manfaat
- Tercapainya perluasan area jeruk 60 Ha.
- Termotivasinya anggota kelompok tani untuk pengembangan Nenas varietas
tamban 5 Ha.
Dampak
- Meningkatnya produksi dan produktivitas Jeruk di kab. Barito Kuala
- Meningkatnya pendapatan petani jeruk.

2.5. Kegiatan Pengembangan Perbenihan/Perbibitan (2.01.01.16.20)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 386.461.555,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 383.245.250,00 (99,17%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 91


Keluaran
- Jumlah penangkaran padi unggul 15 Ha, realisasi yang dicapai 15 Ha (100%).
- Jumlah Alsintan yang dipelihara 4 buah, realisasi yang dicapai 4 buah (100%).
Hasil
- Tersedianya benih padi unggul bersertifikat 22.500 Kg, realisasi yang dicapai
22.500 Kg (100%).
- Beroperasinya Alsintan balai benih 4 buah, realisasi 4 buah (100%).
Manfaat
- Meningkatnya penggunaan benih padi unggul bersertifikat 22.500 Kg
- Meningkatnya aktivitas balai benih
Dampak : Meningkatnya produksi dan produktivitas padi.

2.6. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pasar (2.01.01.16.21)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 42.800.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 38.556.550,00 (90,09%)
Keluaran
- Jumlah pengolahan data harian/mingguan, stok gabah dan distribusi komoditi
sebanyak 12 laporan, realisasi yang dicapai sebanyak 12 laporan (100%).
Hasil
- Bahan informasi dan evaluasi dalam kebijakan pembangunan pertanian 12
dokumen, realisasi yang dicapai 12 dokumen (100%)
Manfaat : Masyarakat (produsen dan konsumen) mengetahui perkembangan harga
komoditi TPH.

Dampak : Masyarakat dapat mengantisipasi kenaikan harga

2.7. Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan (2.01.01.16.22)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 130.782.000,00 dan realisasi yang
dicapaisebesar Rp. 102.915.011,00 (78,69%)
Keluaran
- Jumlah hasil koordinasi pengawasan pestisida dan pupuk sebanyak 12 laporan.
- Jumlah rapat tim validasi sebanyak 12 laporan, realisasi yang dicapai 12 laporan
(100%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 92


Hasil
- Terlaksanannya rapat koordinasi pengawasan pestisida dan pupuk sebanyak 15
orang.
- Terlaksananya rapat tim validasi sebanyak 12 kali, realisasi yang dicapai 12 kali
(100%)
Manfaat
- Mengurangi dampak penyalahgunaan pupuk dan pestisida
- Terpantaunya penyaluran dan serapan pupuk bersubsidi tingkat kecamatan.
Dampak
- Meningkatnya pendapatan petani
- Menjaga keseimbangan ekosistem

2.8. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian (2.01.01.16.25)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 226.740.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 222.423.300,00 (98,10%)
Keluaran : Jumlah pelaksanaan survey pemetaan 3 lokasi, realisasi yang dicapai 3
lokasi (100%).
Hasil : Dilaksanakannya survey dan pemetaan di 3 lokasi, realisasi yang dicapai 3
lokasi (100%).
Manfaat : Tersusunnya peta data lahan pertanian pangan berbasis kelompok tani.
Dampak : Tersusunnya data lahan abadi pertanian pangan berkelanjutan.

2.9. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Perkebunan, Produk
Pertanian (2.01.01.16.29)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 3.052.180.100,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 3.016.876.940,00 (98,84%)
Keluaran
- Jumlah pembinaan dan pertemuan UPJA sebanyak 74 UPJA, realisasi yang
dicapai 74 UPJA (100%)
- Jumlah pengadaan Hand Traktor sebanyak 20 unit, realisasi 20 unit (100%)
- Jumlah pengadaan Combine Harvester 6 unit, realisasi yang dicapai 6 unit
(100%).

LAKIP DISTAN TPH 2016 93


Hasil
- Meningkatnya wawasan pengelolaan UPJA 34 UPJA, realisasi yang dicapai 34
UPJA (100%).
- Bertambahnya Hand Traktor di masyarakat 20 unit.
- Bertambahnya Combine Harvester 6 unit.
Manfaat : Klasifikasi usaha pelayanan jasa alsintan meningkat
Dampak : Dirasakan oleh petani, biaya pengolahan tanah s/d panen yang sangat
rendah

2.10. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan (2.01.01.16.31)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 203.100.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 157.501.005,00 (77,55%)
Keluaran
- Jumlah pengumpulan laporan 12 laporan, realisasi yang dicapai 12 laporan
(100%)
Hasil
- Terlaksananya pengumpul data statistik pertanian 12 laporan, realisasi yang
dicapai 12 laporan (100%).
Manfaat : Pelaksanaan kegiatan dapat dikendalikan sesuai dengan perencanaan yang
ditetapkan
Dampak : Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan

Resume Program
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan ketahanan pangan
(pertanian/perkebunan) dari anggaran sebesar Rp. 6.391.071.365,00, realisasi tercapai Rp.
6.220.163.308,00 (97,33%) dan menjadi SILPA sebesar Rp. 170.908.057,00 (2,67%)

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan (2.01.01.17)


3.1. Kegiatan Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Dearah
(2.01.01.17.07)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 138.579.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 133.724.429,00 (96,50%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 94


Keluaran : Jumlah promosi, Agro Expo tingkat Kabupaten, Provensi dan Nasional
sebanyak 3 laporan, realisasi yang dicapai 3 laporan (100%)
Hasil : Memperkenalkan produk unggulan daerah 3 kali, realisasi yang dicapai 3
kali (100%)
Manfaat : Dikenalnya produk ungguan daerah tk. Kabupaten, Provinsi dan
Nasional 3 kali
Dampak : Meningkatnya pendapatan petani

Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan dari anggaran sebesar Rp. 138.579.000,00 realisasi tercapai
Rp. 133.724.429,00 (96,50%) dan menjadi SILPA sebesar Rp. 4.854.571,00 (3,50%).

4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan (2.01.01.18)


4.1. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna
(2.01.01.18.02)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 77.862.600,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 68.343.950,00 (87,78%)
Keluaran
- Jumlah pengadaan saprodi untuk Lab. Kebun Jeruk 8 jenis, realisasi yang dicapai
sebanyak 8 jenis (100%).
- Jumlah pembinaan penerapan Good Agriculture Practise 10 kali, realisasi yang
dicapai sebanyak 10 kali (100%).
Hasil
- Jumlah saprodi untuk Lab. kebun jeruk 8 jenis, realisasi yang dicapai 8 jenis
(100%)
- Peningkatan pemahaman penerapan GAP 1 kelompok, realisasi yang dicapai
sebanyak 1 kelompok (100%).
Manfaat
- Terpeliharanya lab kebun jeruk 2 Ha
- Peningkatan penerapan GAP 1 kelompok
Dampak
- Tersedianya kebun percontohan 2 Ha
- Produksi dan produktivitas jeruk meningkat

LAKIP DISTAN TPH 2016 95


Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan dari anggaran sebesar Rp. 77.862.600,00, realisasi tercapai Rp.
68.343.950,00 (87,78%) dan menjadi SILPA sebesar Rp. 9.518.650,00 (12,22%)

5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan (2.01.01.19)


5.1. Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan (2.01.01..19.03)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 214.116.800,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 212.315.950,00 (99,16%)
Keluaran
- Jumlah pengadaan bibit jeruk dan sarana produksi 6 Kg
- Jumlah pengadaan tanaman flasma nutfah 30 pohon
Hasil
- Tersedianya bibit jeruk bermutu bersertifikat sebanyak 12.000 pohon
- Jumlah pengadaan tanaman flasma nutfah 30 pohon
Manfaat
- Kebutuhan bibit jeruk bermutu bersertifikat di Kab. Barito Kuala terpenuhi
- Tersedianya keanekaragaman tanaman hortikultura
Dampak : Produksi dan produktivitas jeruk meningkat.

5.2. Kegiatan Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Padi (2.01.01.19.11)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 348.324.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 312.156.978,00 (89,62%)
Keluaran
- Jumlah demplot intensifikasi tanaman pangan 10 Ha
- Jumlah hari lapang petani 5 kali
- Jumlah pertemuan teknis statistik 3 kali
Hasil
- Dilaksanakannya demplot intensifikasi tanaman pangan 10 Ha
- Terjadinya adopsi penerapan teknologi di tingkat petani 5 kali
- Tersedianya data statistik pertanian per subround 3 dok
Manfaat : Teradopsinya teknologi budidaya padi kepada petani dan tersedianya
data hasil ubinan padi.
Dampak : Meningkatnya produksi dan produktivitas padi.

LAKIP DISTAN TPH 2016 96


5.3. Kegiatan Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Palawija (2.01.01.19.12)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 69.562.500,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 69.093.750,00 (99,33%)
Keluaran
- Jumlah demplot intensifikasi tanaman pangan/palawija 5 Ha
- Jumlah penerapan teknologi di tingkat petani 5 kali
Hasil
- Dilaksanakannya demplot intensifikasi tanaman pangan/palawija 5 Ha
- Terjadinya adopsi penerapan teknologi di tingkat petani 5 kali
Manfaat : Tepenuhinya kebutuhan pangan jagung, kedelai dan kacang tanah 5 Ha.
Dampak : Meningkatnya produksi dan produktivitas palawija.

5.4. Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Perbenihan Perlindungan Tanaman Pangan


(2.01.01.19.13)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 357.928.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 329.699.420,00 (92,11%)
Keluaran
- Jumlah antisifasi dini serangan OPT 250 Ha
- Jumlah pengadaan stok pestisida 700 ltr/kg
- Jumlah kelompok penakar yang di bina 20 kelompok
- Jumlah kelompok pos pelayanaan agensi hayati sebanyak 6 kelompok
Hasil
- Dilaksanakannya antisifasi dini serangan OPT 250 Ha
- Tersedianya stok pestisida 700 ltr/kg
- Tersedianya kelompok penakar padi 20 kelompok
- Tersedianya kelompok pos pelayanaan agensi hayati sebanyak 6 kelompok
Manfaat : Meningkatnya produktivitas padi di Kab. Barito Kuala dan terkendalinya
serangan OPT
Dampak : Meningkatnya pendapatan petani.

Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
dari anggaran sebesar Rp. 989.931.300,00, realisasi tercapai Rp. 923.266.098,00 (93,27%)
dan menjadi SILPA sebesar Rp. 66.665.202,00 (6,73%).
LAKIP DISTAN TPH 2016 97
6. Program Pengembangan Lahan dan Air (2.01.01.25)
6.1. Kegiatan Pengembangan Lahan (2.01.01.25.01)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 122.848.600,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 120.571.033,00 (98,15%)
Keluaran : Jumlah pembinaan dan bimbingan teknis optimasi lahan sebanyak 68
laporan, realisasi yang dicapai sebanyak 68 laporan (100%).
Hasil : Dilaksanakannya pembinaan dan bimbingan teknis optimasi lahan
sebanyak 68 kali, realisasi yang dicapai sebanyak 68 kali (100%).
Manfaat : Dilaksanakan perbaikan kualitas lahan
Dampak : Peningkatan produktivitas lahan

6.2. Kegiatan Pengembangan Tata Guna Air (2.01.01.25.02)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 203.818.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 189.638.972,00 (93,04%)
Keluaran :

- Jumlah luas pembuatan SID jaringan irigasi 1 buku, realisasi 1 buku (100%)
- Jumlah penyediaan pompa air 100 buah, realisasi 100 buah (100%).
- Terlaksananya pemeliharaan jaringan irigasi 500 Ha
Hasil :

- Tersedianya dsign untuk pengembangan jaringan irigasi 1 dok


- Tersedianya pompa air 100 buah
- Terpeliharanya jaringan irigasi 500 Ha
Manfaat : Meningkatkan produktivitas lahan dengan meningkatnya IP
Dampak : Meningkatkan produksi dan produktivitas lahan serta meningkatkan
kesejahteraan petani

6.3. Kegiatan Pengembangan Tata Guna Air (DAK) (2.01.01.25.08)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 220.000.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 215.833.200,00 (98,11%).
Keluaran :

- Tersedianya penyediaan pompa air dan jaringan pipanisasi 15 unit


- Jumlah rumah pompa air yang bangung 5 buah

LAKIP DISTAN TPH 2016 98


- Jumlah penyediaan pompa air 20 buah
- Jumlah penyediaan jaringan pipanisasi 3.500 m’
- Jumlah pengadaan pompa air dan selang pembuangan 20 set
Hasil :

- Dialirinya lahan untuk tanaman hortikultura 125 Ha


- Dibangunnya rumah pompa air 5 buah
- Tersedianya pompa air 20 buah
- Tersedianya jaringan pipanisasi 3.500 m’
- Tersedianya pompa air dan selang pembuangan 20 set
Manfaat : Peningkatan intensifikasi pemanfaatan lahan
Dampak : Meningkatkan produktivitas lahan

Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program pengembangan lahan dan air dari anggaran
sebesar Rp.546.666.600,00, realisasi tercapai Rp. 526.043.205,00 (96,23%) dan menjadi
SILPA sebesar Rp. 20.623.395,00 (3,77%).
Dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan perlu dilakukan
pemanfatan lahan secara optimal, baik mengusahakan lahan terlantar maupun dengan
meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200
Dalam upaya peningkatan produksi pengelolaan air merupakaqn salah satu faktor penentu
keberhasilan pengelolaan di lahan pasang surut oleh karena itu kegiatan ini terus
dilaksanakan dan ditingkatkan

Adapun Program Pendukung yang ada pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan
Hortikultura Kab. Barito Kuala adalah sebagai berikut :

7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (2.01.01.01)


7.1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat (2.01.01.01.01)
Masukan : Tersedinya anggaran sebesar Rp. 5.000.000,00 dan realisasi yang dicapai
sebesar Rp. 4.345.000,00 (86,90%)
Keluaran : Jumlah materai yang disediakan sebanyak 850 lembar.
Hasil : Terkirimnya surat dan laporan sebanyak 24 kali, realisasi yang dicapai 24 kali
(100%)
Manfaat : Kelancaran pemberian pelayanan selama 1 tahun.
Dampak : Meningkatnya pelayanan publik selama 1 tahun.

7.2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik (2.01.01.01.02)

LAKIP DISTAN TPH 2016 99


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 103.500.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 85.666.681,00 (82,77%)
Keluaran : Jumlah bayar langganan telpon, faksimili, listrik, air internet dari sasaran
selama 12 bulan, realisasi yang dicapai 12 bulan (100%)
Hasil : Lancarnya pelayanan aktifitas perkantoran, balai benih dan gudang selama 12
bulan, realisasi yang dicapai 12 bulan (100%)
Manfaat : Kelancaran pemberian pelayanan
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

7.3.Kegiatan Jasa Kebersihan Kantor (2.01.01.01.08)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 3.987.250,00 dan realisasi yang dicapai
sebesar Rp. 3.908.000,00 (98,01%)
Keluaran : Jumlah pengadaan peralatan kantor sebanyak 121 buah, realisasi yang
dicapai sebanyak 121 buah (100%)
Hasil : Nyamannya kegiatan kerja dan pelayanan selama 12 bulan, realisasi yang
dicapai 12 bulan (100%)
Manfaat : Kelancaran dalam pemberian pelayanan
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

7.4. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor (2.01.01.01.10)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 79.021.650,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 79.000.866,00 (99,97%)
Keluaran : Tersedianya ATK kantor dan Mantra Tani Kecamatan sebanyak 2.258
jenis, dan realisasi dicapai sebanyak 2.258 jenis (100%)
Hasil : Lancarnya administrasi perkantoran selama 12 bulan, realisasi dicapai 12
bulan (100%)
Manfaat : Kelancaran pemberian pelayanan
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

7.5. Kegiatan Barang Cetakan dan Penggandaan (2.01.01.01.11)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 30.405.800,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 30.405.800,00 (100%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 100


Keluaran : Jumlah bahan cetakan dan penggandaan sebanyak 111.480 lembar,
realisasi yang dicapai 111.480 lembar (100%).
Hasil : Tersedianya bahan cetakan dan penggandaan sebanyak 111.480 lembar,
realisasi yang dicapai 111.480 lembar (100%).
Manfaat : Lancarnya pemberian pelayanan
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

7.6. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /Penerangan Bangunan Kantor


(2.01.01.01.12)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 6.490.000,00 dan realisasi yang dicapai
sebesar Rp. 6.399.500,00 (98,61%)
Keluaran : Tersedianya lampu dan peralatan listrik lainnya sebanyak 234 buah,
realisasi yang dicapai sebanyak 234 (100%)
Hasil : Lancarnya kegiatan kerja dan pelayanan selama 12 bulan, realisasi yang
dicapai 12 bulan (100%)
Manfaatu : Kelancaran pemberian pelayanan.
Dampak : Meningkatnya pelayanan publik.

7.7. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan


(2.01.01.01.15)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 13.150.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 12.880.000,00 (97,95%)
Keluaran : Jumlah Koran, Majalah, Bulletin, Tabloid, dan Buku Perundang-
Undangan sebanyak 108 jenis dan buku perundang-undangan 4 buku.
Hasil : Tersedianya buku bacaan dan peraturan 12 bulan sebanyak 108 jenis dan buku
perundangan 4 buku, realisasi 12 bulan 108 jenis dan 4 buku (100%)
Manfaat : Bertambahnya pengetahun dan informasi
Dampak : Meningkatkan wawasan dan pengetahuan

7.8. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman (2.01.01.01.17)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 83.264.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 76.159.000,00 (91,47%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 101


Keluaran : Jumlah penyediaan makan dan minum untuk rapat, tamu dan PNS
sebanyak 16.933 OH, realisasi yang dicapai sebanyak 16.000 OH (94,49%)
Hasil : Terciptanaya kondisi rapat yang lancer, nyaman dan pelayanan selamam 12
bulan, realisasi yang dicapai 12 bulan (100%)
Manfaat : Kelancaran dalam pemberian pelayanan.
Dampak : Meningkatnya pelayanan public.

1.10.Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar daerah (2.01.01.01.18)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 419.254.950,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 417.696.266,00 (99,63%)
Keluaran : Jumlah pelaksanaan koordinasi dan rapat teknis dengan instansi verrtikal
sebanyak 73 OK, realisasi yang dicapai 73 OK (100%)
Hasil : Terlaksananya koordinasi dan rapat teknis dengan instansi vertical dan
peningkatan wawasan petugas sebanyak 73 OK, realisasi yang dicapai 73 OK (100%)
Manfaat : Kelancaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Dampak : Peningkatan pelayanan public.

Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program pelayanan administrasi perkantoran dari
anggaran sebesar Rp. 744.073.650,00, realisasi tercapai Rp. 716.460.313,00 (96,29%)
dan menjadi SILPA sebesar Rp. 27.613.337,00 (3,71%)

8. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur (2.01.01.02)


8.1. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional (2.01.01.02.05)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 316.146.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 310.600.500,00 (98,25%)
Keluaran : Jumlah kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 17 unit, realiasi dicapai 17 unit
(100%).
Hasil : Terlaksananya kendaraan operasional roda dua 17 unit, realisasi yang dicapai
17 buah (100%)
Manfaat : Lancarnya operasional kegiatan di lapangan.
Dampak : Peningkatan pelayanan public.

LAKIP DISTAN TPH 2016 102


8.2. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor (2.01.01.02.07)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 283.573.140,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 277.347.850,00 (97,80%).
Keluaran : Jumlah pengadaan perlengkapan gedung kantor sebanyak 102 buah,
realiasi dicapai 102 buah (100%).
Hasil : Bertambahnya asset dinas 39 buah, realisasi yang dicapai 39 buah (100%).
Manfaat : Kelancaran dalam pemberian pelayanan.
Dampak : Meningkatnya pelayanan publik.

8.3. Kegiatan Pengadaan Muebelair (2.01.01.02.10)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 41.279.875,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 41.278.750,00 (100%)
Keluaran : Jumlah penyediaan meubelair sebanyak 26 buah, realiasi dicapai 26 buah
(100%)
Hasil : Bertambahnya asset dinas 19 buah, realisasi yang dicapai 19 buah (100%)
Manfaat : Kelancaran dalam pemberian pelayanan.
Dampak : Meningkatnya pelayanan publik.

8.4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas (2.01.01.02.21)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 2.950.000,00 dan realisasi yang dicapai
sebesar Rp. 2.950.000,00 (100%)
Keluaran : Jumlah rumah yang dipelihara 1 unit, realisasi dicapai 1 unit (100%)
Hasil : Terpeliharanya asset daerah berupa rumah dinas 1 unit, realisasi dicapai 1 unit
(100%)
Manfaat : Rumah dinas menjadi lebih terawat
Dampak : Nyamannya rumah dinas untuk dihuni.

8.5. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor (2.01.01.02.22)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 276.265.550,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 271.953.000,00 (98,44%)
Keluaran
- Jumlah pemeliharaan gedung kantor dan gudang 6 unit, realisasi dicapai 6 unit
(100%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 103


Hasil
- Terpeliharanya asset daerah 6 unit, realisasi dicapai 6 unit (100%)
Manfaat : Mempertahankan jangka usia ekonomis bangunan
Dampak : Kualitas bangunan tetap terjaga

8.6. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional (2.01.01.02.24)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 259.258.400,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 248.152.565,00 (95.72%)
Keluaran : Jumlah pemeliharaan kendaraan dinas operasional roda 4 dan 2 sebanyak
48 buah, realisasi dicapai 48 buah (100%).
Hasil : Jumlah kendaraan yang dipelihara sebanyak 48 buah, realisasi dicapai 48 buah
(100%).
Manfaat : Lancarnya kendaraan operasional petugas dalam memberikan pelayanan
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

8.7. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor (2.01.01.02.26)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 83.192.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 83.053.000,00 (99,83%).
Keluaran
- Jumlah peralatan/perlengkapan yang dipelihara sebanyak 43 buah, realisasi yang
dicapai 43 buah (100%)
- Tersedianya BBM Genset 4.860 liter 12 bulan, realisasi dicapai 4.860 liter 12
bulan (100%)
Hasil :
- Terpeliharanya Asset sebanyak 32 buah, realisasi yang dicapai 32 buah (100%)
- Lancarnya operasional kedinasan 12 bulan, realisasi yang dicapai 12 bulan
(100%)
Manfaat : Lancarnya pelayanan petugas
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

LAKIP DISTAN TPH 2016 104


8.8. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman, Tempat Parkir dan halaman
(2.01.01.02.30)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 103.763.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 102.588.00,00 (98,87%)
Keluaran
- Jumlah bahan/bibit tanaman yang disediakan 7 jenis, realisasi yang dicapai 7
jenis (100%)
Hasil
- Tersedianya bahan/bibit tanaman 7 jenis, realisasi 7 jenis (100%)
Manfaat : Keasrian dan keindahan kantor
Dampak : Terjaganya keamanan dan keindahan lingkungan kantor

8.9. Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Kendaraan Dinas/Operasional (2.01.01.02.44)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 44.500.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 44.500.000,00 (100%)
Keluaran : Jumlah rehabilitasi kendaraan dinas operasional roda 4 sebanyak 3 unit,
realisasi dicapai 3 unit (100%)
Hasil : Berfungsinya kendaraan dinas operasional roda 4 sebanyak 3 unit, realisasi di
capai 3 unit (100%)
Manfaat : Lancarnya pelayanan
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
dari anggaran sebesar Rp. 1.410.927.965,00, realisasi tercapai Rp. 1.382.423.665,00
(97,98%) dan menjadi SILPA sebesar Rp. 28.504.300,00 (2,02%)

9. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (2.01.01.05)


9.1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal (2.01.01.05.01)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 62.730.300,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 57.345.300,00 (91.42%)
Keluaran : Jumlah petugas mengikuti diklat 6 orang, realisasi yang dicapai 6 orang
(100%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 105


Hasil : Meningkatnya kemampuan dan pengetahuan petugas teknis 6 orang, realisasi
yang dicapai 6 orang (100%)
Manfaat : Peningkatan pengetahuan petugas.
Dampak : Meningkatnya pelayanan public

Resume program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
dari anggaran sebesar Rp. 62.730.300,00, realisasi tercapai Rp. 57.345.300,00 (91,42%) dan
menjadi SILPA sebesar Rp. 5.385.000,00 (8,58%)

10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
(2.01.01.06)
10.1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
(2.01.01.06.01)
Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 34.304.000,00 dan realisasi yang
dicapai sebesar Rp. 28.770.000,00 (83,87%)
Keluaran :

- Laporan yang dilaksanakan sebanyak 6 laporan, realisasi yang dicapai 6 laporan


(100%).
- Penggandaan Dokumen sebanyak 15.600 lembar, realisasi yang dicapai 15.600
lembar (100%).
- Terlaksananya rapat penyusunan RKA dan ABT 4 kali, realisasi yang dicapai 4
kali (100%)
Hasil :

- Disusunnya RKA, DPA, RENJA, Lap. Semesteran, RKA-P dan DAP-P sebanyak
7 dokumen, realisasi yang dicapai 7 dokumen (100%).
- Disusunnya Lap. Capaian fisik keuangan sebanyak 7 dokumen, realisasi yang
dicapai 7 dokumen (100%).
Manfaat : Tersedia data program kegiatan.
Dampak : Lancarnya pelaksanaan program dan kegiatan.

10.2. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun (2.01.01.06.04)


Masukan : Tersedianya anggaran sebesar Rp. 1.020.000,00 dan realisasi yang dicapai
sebesar Rp. 1.020.000,00 (100%)

LAKIP DISTAN TPH 2016 106


Keluaran : Jumlah laporan akhir tahun sebanyak 1 kali, realisasi yang dicapai 1 kali.
(100%)
Hasil : Tersusunnya laporan akhir tahun (Keuangan dan Lakip) sebanyak 2 dokumen,
realisasi yang dicapai 2 dokumen (100%)
Manfaat : Tersedianya data laporan keuangan
Dampak : Meningkatnya akuntabilitas kinerja.

Resume Program:
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan dari anggaran sebesar Rp. 35.324.000,00, realisasi
tercapai Rp. 29.790.000,00 (84,33%) dan menjadi SILPA sebesar Rp. 5.534.000,00
(15,67%).

LAKIP DISTAN TPH 2016 107


BAB IV
B IV
PENUTUP
PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 ini merupakan pertanggung jawaban
tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016. Pembuatan LKIP ini
merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Peraturan Presiden No. 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sebagai upaya
untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
LKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun
2016 ini dapat menggambarkan Keberhasilan kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Barito Kuala dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik
berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang
mencerminkan keberhasilan.

Dalam tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala menetapkan sebanyak 1 (satu) sasaran dengan 2 (dua) indikator kinerja sesuai dengan
Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016 hasil
reviu yang ingin dicapai.

Dari Evaluasi dan analisis atas pencapaian Indikator Kinerja yang mendukung Indikator
Kinerja Utama yang sudah diuraikan dalam BAB III, terlihat upaya keras yang telah
dilakkukan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala
untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam Pembangunan Pertanian di
Barito Kuala. Upaya ini telah mencakup perumusan dan penetapan kinerja tahunan dan juga
menengah sebagai bagian dari kebijakan strategis yang tertuang di dalam Rencana Kinerja
Tahun 2016 dan RENSTRA SKPD, yang mencakup juga penentuan program/kegiatan dan
alokasi anggarannya.
Namun demikian, masih ada tantangan yang perlu menjadi fokus bagi perbaiakan kinerja
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala ke depan adalah
Peningkatan Luas Tanam Padi Unggul karena dari berbagai upaya keras yang telah
dilakukan Peningkatan Luas Tanam Padi Unggul di Barito Kuala masih sangat rendah bila

LAKIP DISTAN TPH 2016 108


dibandingkan dengan potensi lahan yang ada di Barito Kuala. Dari data yang ada bahwa Luas
Tanam Padi Unggul di Barito Kuala hanya 4000 s.d 5000 Ha sementara potensi lahannya
adalah 38.0000 Ha.

Beberapa upaya yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala untuk
meningkatkan Luas Tanam adalah pertama sosialisasi penanaman padi unggul. Kedua
mengoptimalkan peran Penyuluh Pertanian di lapangan dalam melakukan pembinaan
tingkat kelompok dengan cara melakukan penyuluhan bersama oleh beberapa penyuluh di
satu wilayah binaan dengan harapan penyuluh yang memiliki kompetensi yang berbeda bisa
saling mengisi dan membantu dalam transfer informasi yang dilaksanakan pada kegiatan
penyuluhan. Ketiga memberikan apresiasi bagi petugas dan petani yang mampu
meningkatkan luas tanam padi unggul berupa study banding ke daerah sentra produksi padi
unggul baik di dalam daerah maupun di luar daerah. Keempat melakukan koordinasi dengan
instansi terkait dalam rangka perbaikan tata air baik mikro maupun makro yang dibutuhkan
oleh pertanaman padi unggul.

Secara rinci pencapaian sasaran Tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 101,78 % atau melampaui target.
Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 1 (satu) sasaran tersebut, secara umum
telah mencapai nilai dalam kisaran 100% dan atau lebih yang termasuk dalam Interpretasi
sesuai target dan melampaui target. Dalam Tahun Anggaran 2016 untuk pelaksanaan program
dan kegiatan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Barito Kuala DPA Perubahan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Tahun Anggaran
2016 sebesar Rp. 13.834.386.680,- sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp.
13.414.621.309,- atau dengan serapan dana APBD mencapai 99,97 %, dengan demikian dapat
dikatakan tahun 2016 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala kondisi anggaran adalah Silpa Rp. 419.765.371,- atau 3%. Dari anggaran APBN
sebesar Rp. 22.884.141.101,- dengan realisasi sebesar Rp. 19.840.356.196,- (87%) jadi silpa
sebesar Rp. 3.043.784.905,- (13,3%). Adapun anggaran belanja dari APBD Kabupaten yang
terkait dengan pencapaian sasaran tahun 2016 adalah sebesar Rp. 10.534.275.780,- dengan
realisasi sebesar Rp. 10.183.876.818,-,- atau 96,66%.

LAKIP DISTAN TPH 2016 109


Jadi Total anggaran yang diterima oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
pada Tahun 2016 untuk mencapai sasaran strategisnya adalah Rp. 36.718.527.781,- dengan
realisasi sebesar Rp. 30.024.233.018,- atau sebesar 81,77 %.

Total anggaran disini berbeda dengan yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2016, dimana pada Dokumen Perjanjian
Kinerja totalnya lebih sedikit karena Perjajian Kinerja ditetapkan pada awal tahun setelah
DPA SKPD diterima. Informasi tentang jumlah anggaran dari APBD Provinsi (Dana DK) dan
APBN hanya terkait dengan kegiatan teknis saja. Setelah DPA APBD Provinsi dan APBN
diterima ternyata jumlah anggaran yang didapat lebih besar.

LAKIP DISTAN TPH 2016 110


LAKIP DISTAN TPH 2016 111

Anda mungkin juga menyukai