Anda di halaman 1dari 3

DATASEMEN KESEHATAN WILAYAH

MALANG KLINIK WIRA SAKTI

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK WIRA SAKTI

Nomor Kep/ /III/2018

Tentang

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM

KLINIK WIRA SAKTI

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Klinik


Wira Sakti, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Instalasi Laboratorium yang bermutu tinggi;
2. Bahwa agar pelayanan Instalasi Laboratorium di Klinik Wira
Saktidapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Klinik Wira Sakti sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Instalasi Laboratorium di Klinik Wira Sakti;
3. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu
ditetapkan Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium di
Klinik Wira Sakti.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Klinik;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Klinik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
147/MENKES/PER/I/2010 tentang Perijinan Klinik;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan:
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK WIRA SAKTITENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM RSDTIDORE
KEPULAUAN
KEDUA : Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik Wira
Saktisebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik Wira
Saktisebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan
Instalasi Laboratorium RSD Tidore Kepulauan.
:
KEEMPAT Peraturan ini berlaku sejak tangga ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jember
Pada Tanggal : 05 Maret 2018
KEPALA KLINIK WIRA SAKTI

Budi Priyono
NIP III/c 196202141991031003
Lampiran

Peraturan Direktur Klinik Wira Sakti

Nomor :

Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM


RSD TIDORE KEPULAUAN

1. Setiap pemeriksaan Laboratorium harus berdasarkan atas permintaan


dokter.
2. Pemberian hasil pemeriksaan laboratorium dilaksanakan oleh Dokter
Spesialis Patologi Klinik atau petugas yang diberikan kewenangan.
3. Setiap hasil pemeriksaan laboratoium yang meragukan/ekstrim harus
dilakukan pemeriksaan ulang (duplo).
4. Setiap hasil pemeriksaan laboratorium disertai dengan arsip yang disimpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas
wajib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
6. Penanganan limbah laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
7. Penanganan spesimen dilaksanakan berdasarkan penenganan bahan
infeksius.
8. Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium dilaksanakan kegiatan
pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal secara teratur.

Direktur,

Dr. Fajar Puji


Wibowo

Anda mungkin juga menyukai