Anda di halaman 1dari 20

Sistem Informasi Manajemen

Artikel Proses Implementasi Sistem Informasi


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi manajemen

Nama : Miftah Safira Alvi


Nim : 43218110377

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Implementasi sistem informasi pada perusahaan untuk mendukung kelangsungan


aktivitasi bisnis perusahaan yang disertai dengan contoh kasusnya.

Sistem informasi manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi, dan
manajemen. Sebelumnya kita bahas apa itu sistem, menurut Kamus KBBI sistem adalah
perangkat unsur yang teratur saling berkaitan sehingga membentuk totalitas dan memiliki
peranserta tujuan tertentu. Sesuai dengan definisi yang diberikan KBBI unsur sistem
terdiri dari:
 Seperangkat komponen, elemen, bagian
 Saling berkaitan dan tergantung
 Totalitas kesatuan yang terintegrasi
 Memiliki peranan dan tujuan tertentu
Dalam SIM, sistem memerima data dari sumber berita dalam bentuk apapun sebagai
masukan atau input yang kemudian memproses data tersebut dengan menganalisa,
pengukuran, dsb. Hasil output data dari berita tersebut menjadi informasi yang siap
disebarkan ke pihak internal perusahaan untuk proses manajerial perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
Kata berikutnya adalah informasi perlu kita ketahui informasi dan data itu berbeda, data
merupakan kempulan fakta yang mana tidak sedang digunakan serta umumnya
diarsipkan dan dikemudian hari kemungkinan data tersebut dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan yang sebelumnya diolah dan diproses menjadi informasi.
Terakhir adalah manajemen, manajemen merupakan proses yang terdiri dari
planning,organizing, Actuating, dan controling untuk mencapai tujuan tertentu di mana
seorang manajer menentukan langkah-langkah strategis mau di bawa kemana suatu
organisasiatau dalam hal ini adalah perusahaan dan bagaimana seorang manajer dapat
mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi dari organisasi atau perusahaannya.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang saling berinteraksi dengan lingkungan dan
melalui suatusiklus yang disebut siklus sistem informasi. Siklus tersebut terdiri dari input,
process, dan output. Siklus IPO menggambarkan bagaimana system memperoleh input
dari luar dan kemudian diproses sehingga menghasilkan suatu output. Output yang
dihasilkan akan dikembalikan sebagai information service. Ada tiga bagian utama dari
sistem informasi: Data yang mendukung informasi Prosedur bagaimana mengoperasikan
system informasi
Orang yang membuat produk, memecahkan masalah, membuat keputusan dan mengg
unakan sistem informasiTerdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis, yaitu :
1. Mendukung proses bisnis dan operasional.
2. Mendukung pengambilan keputusan.
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif.
Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan
pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh karena itu, sistem
informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi perlu mengakomodasi
kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Namun sebelum membicarakan
sistem informasi seperti itu, berbagai level manajemen dalam suatu organisasi akan
dibahas terlebih dulu. Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil baik
mengatasi masalah bisnis adalah tantanganutama untuk para manajer dan praktisi bisnis
saat ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawabuntuk mengajukan atau
mengembangkan teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi perusahaan.
Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk mengelola usaha pengemban
ganyang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis.
Mengembangkan solusisystem.Di dalam organisasi tradisional umumnya terdapat 4
kelompok, yaitu manajemen tingkat atas,manajemen tingkat menengah, manajemen
tingkat bawah, dan pegawai non-manajemen. Manajemen tingkat atas (atau sering
disebut manajemen strategis) adalah manajemen pada level palingatas yang menangani
keputusan-keputusan strategis. Keputusan strategis adalah keputusan yang
sangatkompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang telah ditentukan.
Manajemen tingkat menengah (atau disebut manajemen taktis) adalah manajemen yang
bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan taktis, yaitu keputusan-
keputusan yang mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu
organisasi.Manajemen tingkat bawah adalah manajemen yang bertanggung jawab
terhadap kegiatan-kegiatanoperasional dalam suatu organisasi. Fokus utama kejadian-
kejadian sehari-hari, dan melakukantindakan-tindakan koreksi jika sewaktu-waktu
dibutuhkan. Para pegawai non-manajemen adalah semua pegawai yang tidak termasuk
dalam manajemen.
Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertikal dan
horisontal. Arusinformasi vertikal dibedakan menjadi arus informasi vertikal ke atas dan
vertikal ke bawah. Arusinformasi vertikal ke bawah berupa strategi, sasaran, dan
pengarahan. Arus informasi vertikal ke atas berupa ringkasan kinerja organisasi.
Teknologi sistem informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis,
memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur,
operasi dan manajemenorganisasi. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi
melakukanotomasi terhadap suatu tugas atau proses.Teknologi memperkuat peran
manusia, yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses. Teknologiinformasi
berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.Dalam hal ini teknologi berperan
dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugasatau proses.
Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang
teknologiinformasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk
mempertahankan danmeningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan
fleksibilitas dan tanggapan (R. E.Indrajit, 2000)
 INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU
KEBERHASILAN
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau
faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis
organisasi. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat
berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh,
dalam industri kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan
dealer yang efisien dan pengendalian biaya produksi yang ketat.
Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan sebagai pengembangan personel
manajemen agen, pengendalian personel administrasi dan inovasi dalam menciptakan
produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun 1960-an semuanya
diyakini sebagai CSF. Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF
mereka akan memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian
memonitor sampai seberapa jauh mereka telah mencapainya.
 SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam
maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data
processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat
ini kurang populer. Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting.
Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem
pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada
setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo
kepada pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan
keuangan tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik.

Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan
produk atau jasa kepada para pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini
sebagai suatu sistem distribusi (distribution system). Sistem distribusi juga dapat
ditemukan pada organisasi - organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta
pada badan - badan pemerintahan seperti militer dan perpajakan. semua organisasi,
dalam satu bentuk dan lainnya bergerak dalam bidang bisnis distribusi.

 Tinjauan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribus i" yang berada ditengah.
Unsur - unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak - kotak dan
dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan akuntansi standar.
Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber - sumber daya daya maya
(virtual).
o Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
1. Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
· Sistem entri pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke dalam
sistem.
· Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan.
· Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan
· Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari pelanggan.
2. Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
· Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok
untuk persediaan yang dibutuhkan.
· Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan.
· Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran
3. Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
· Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan.
· Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah
digabungkan
· Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukuk a n
catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku
besar
· Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system)
menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta laporan
lainnya.

Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif Sistem ini mengambil bentuk basis
data yang mendokumentasikan semua hal yang penting dilakukan oleh perusahaan dalam
menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungan.

o SISTEM INFORMASI ORGANISASI


Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur, dan
pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi, ditambah
data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para
manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi dikembangka n
untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah diimplementasikan di banyak
perusahaan-sistem informasi eksekutif.

Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizatio na l
information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi.

A. Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System – MKIS) memberikan infor mas i
yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Subsistem Output. Setiap subsism output memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting di
dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat unsur utama yang
dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat
keuntungan. Subsistem Produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-
produk perusahaan. Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan informasi mengena i
iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem Harga (Price subsystem) membantu
manajer meengambil keputusan harga. Selain itu, masih terdapat subsistem kelima, subsistem
bauran integrasi (integrated mix subsystem). Yang memungkinkan para manajer mengembangka n
strategi yang mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari
informasi yang diberikan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah ramalan penjualan, yang
memperhitungkan interaksi dariseluruh unsur.
Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam koleksi
peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dalam
bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis, komuniksi elektronik,
dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer perusahaan yang
memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data
dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
Subsistem Input : sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber-sumber interna l
dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data. Kita telah mengamati pengump ula n
data ini dalam pembahasan mengenai sistem diatribusi. Subsistem riset pemasaran (marketing
research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan melakukan studi-
studi khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran (marketing intelligence subsystem) mengumpulka n
data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas
para pesaing dan pelanggan perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapt mempengaruhi operasi
pemasaran.
B. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRI A)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya
manusia perusahaan. Dengan menggunakan format yang sama seperti MKIA. Sistem pemrosesan
transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem riset sumber daya manusia yang
melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelegensi sumber daya manusia yang
mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Masing-masing subsistem output dari HRIA akan menangani aspek-aspek tertentu dari manajemen
SDM: Perencanaan, rekrutmen, penglolaan tenaaga kerja, kompensasi karyawan, memberika n
tunjangan kepada karyawan, dan membuat banyak laporan SDM yang diminta oleh lingkunga n,
terutama badan-badan pemerintah. Ini adalah cara bagaimana subsistem output iklan ditentuka n-
mereka mencerminkan area-area kepentingan utama bagi para penggunanya.
C. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan informasi kepada
kepada seluruh manaje perusahaan yang berkaitan dengan operasi manfuaktru perusahaan.
Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi manufaktur, dengan mengunakan format yang sama
seperti HRIA dan MKIA. Subsistem rekayasa industry terdiri atas aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh para tekhnisi industry (industrial engineering –IE) yang melakukan studi atas
operasi manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat subsistem output memberika n
laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam manufacturing-produks i,
persediaan, mutu, dan biaya.
D. Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memeberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Dalam
menggunakan format yang sama seperti sistem informasi untuk area-area bisnis yang lain.
subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk
menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan tren
perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalika n
keuangan perusahaan.
E. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah suatu sistem yang
memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support
system-ESS).
EIA perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui
jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari atas sebuah komuter pribadi
dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data eksekutif. Basis data ini dan
informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan. Eksekutif akan
memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi format awal atau
untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak
sebagai “dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor faktor-faktor penting penentu keberhasila n
organisasi.
Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubungan dengan EIS. Data dan
informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber eksternal, dan
berita-berita penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru akan dapat dimasukkan oleh anggota staf
dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing- masing. Selain basis data korporat. EIS
meliputi kotak surat elektronik para eksekutif dan koleksi pranti lunak yang menghasilka n
informasi eksekutif.
Meskipun sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai ringkasan
informasi, terdapat beberapa pengecualian. Beberapa eksekutif lebih menyukai detail. Para
perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan dapat memenuhi keingina n
semua eksekutif, apa pun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan memberikan kemampuan drill-
down (perincian). Dengan pendekatan ini, eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan
kemudian secara berurutan menampilkan detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-down ini akan
terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas bahwa mereka telah mendapatkan jumlah detail
sesuai dengan kebutuhan.
o MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah manajemen
hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari
hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan
adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya
akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu perusahaan melakukan
upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat
dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan.
o DATA WAREHOUSING
Karakteristik Data Warehouse
Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang
memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Kapasitas penyimpanan sangat besar
 Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap paling
mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru
 Data dapat diambil dengan mudah
 Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi
perusahaan sehari-hari
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memegang demikian
adanya. Bahkan pada kenyataannya, tantangannya begitu besar sehingga beberapa pakar
merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana- mengimplementas ika n
data warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini, akan digunakan istilah data
mart (toko data) untuk menguraikan subjek. Data mart adalah suatu basis data yang berisi data
yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah
data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke dalam
gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada para
pengguna.
Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan data dapat
diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika data diidentifikas i
memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan, maka data tersebut akan ditambahkan ke
data warehouse.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan pemuatan.
Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi (extraction)
menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi (transformatio n)
membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan membuat ringkasan.
Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna memberikan fleksibilitas maksima l
dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para pengguna. Proses pemuatan (loading)
melibatkan entri data ke dalam tempat penyimpanan data warehouse.
Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokais,
yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi (seperti nomor
pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan) dan data kuantitatif (seperti penjualan bulan
ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse, terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalm
tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung untuk menghasil suatu paket informasi.
Tabel Dimensi, data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi (dimens io n
tabels)
Tabel Fakta, tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables) berisi ukuran-ukura n
kuantitatif sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Paket Informasi (information package), mengidentifikasi semua dimensi yang akan digunakan
dalam analisis aktivitas tertentu.
Skema Bintang, karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini disebut
skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya informasi seperti ;
 Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu
 Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir.
 Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan samapai dengan saat ini
PENYAMPAIAN INFORMASI
Untuk terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang
mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan
menjadikan informasi tersebut bagi para pengguna.
 Drill down-proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan rincian
 Roll up-memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkas
rincian-rincian tersebut menjadi tingkat yang lebih tinggi.
 Drill across-dengan cepat bergerak dari satu hirarki data ke hirarki yang lainnya.
 Drill through-berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.
OLAP
On-line analytical processing (OLAP) memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan
data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan dengan cepat menghasilkan infor mas i
dalam berbagai bentuk termasuk grafik.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar.
MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen
basis data khusus multidimensional
DATA MINING
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui pengguna.
Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai pegunungan. Data
mining membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan menyajikannya dengan cara yang
dapat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat
dua cara dasar dalam melakukan data mining: verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan
penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
1) Hypothesis verification dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data
saling terhubung.
Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna
Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data.
Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.
2) Knowledge discovery sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data
warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara
operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses
bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis
menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat
menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas
2009). E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasa i
proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan
konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online
informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-
bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses
bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan
(3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis
mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungk in
berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail,
video conference, e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk
menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufak tur,
service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringa n
komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-commerceatau bisa
disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau
jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli,
memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer
yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet,
dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk
promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet
dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai
contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online, akses ekstranet
untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh
penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer relationship management.

Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan


Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem infor mas i
memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi. Peran sistem
informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu
perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat
penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi
informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisas i
dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara
strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisas i,
dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informas i.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informas i
dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan
dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan
antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena
seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang
dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat
dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar
menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
Ada beberapa contoh sistem informasi manajemen dalam perusahaan atau organisasi yang
umum diterapkan pada banyak perusahaan atau organisasi, seperti:
1. Enterprise Resource Planning | ERP
Enterprise rouserce planning (ERP) merupakan sebuah sistem terintegrasi yang memudahka n
manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap sumber daya yang dimiliki.Penerapa n
enterprise resource planning menggunakan teknologi informasi yang berupa perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware) yang merangkum aktivitas perusahaan dan
mengolahnya menjadi sebuah informasi.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP ini mempunyai basis data yang sama dan akan
digunakan oleh manajemen untuk menyusun perencanaan perusahaan untuk mengelola sumber
daya yang dimiliki. Mau diapakan sumber daya perusahaan seperti sumber daya manusia, dana,
material, mesin, metode dan sumber daya lain bisa dipengaruhi oleh informasi yang dihasilka n
sistem ERP ini. Informasi hasil ERP digunakan dalam mengintegrasikan kerja antar lini
perusahaan, antar bidang kerja masing masing departemen diperusahaan.
ERP menjadi jembatan yang menghubungkan sekat-sekat yang ada pada perusahaan misalnya
bagian accounting, finance, marketing, human resource dan bagian yang lain dalam perusahaan
bisa dengan mudah melakukan komunikasi dan integrasi informasi. Terkelola dengan baik dan
tidak berjalan sendiri sendiri.
2. Transaction Processing System (TPS) Sistem Pemprosesan Transaksi
Sistem informasi TPS adalah contoh sistem informasi manajemen yang mencatat,
mengumpulkan, menyimpan dan mengolah semua data transaksi bisnis yang telah dilakukan
perusahaan. Sistem TPS bisa mengolah data transaksi dalam volume yang besar dan bervariasi
secara efisien. Sistem informasi TPS menghindari pencatatan yang keliru (error), mencatat
secara akurat dengan privasi dan keamanan data yang terjaga.
Contoh sistem informasi TPS adalah mencatat dan mengolah data transaksi bisnis seperti
laporan pembelian, penjualan, perubahaan inventori (persediaan) laporan gaji para karyawan,
dan bahkan formulir pembayaran pajak. Salah satu contoh penerapan sistem infomrasi TPS
adalah seperti aplikasi Mandiri E-FX (Mandiri Electronic Foreign Exchange) yang dijalankan
oleh Bank Mandiri.
3. Office Automation System (OAS) Sistem Otomatis
Office automation system (OAS) atau disebut juga virtual office (VO) adalah sistem infor mas i
yang menggabungkan beberapa peralatan teknologi informasi yang berfungsi untuk
menyimpan, mengolah dan mengirimkan data data dalam bentuk komunikasi elektronik
(virtual). Sistem OAS bisa menekan penggunaan kertas sehingg bisa meningkatkan ketepatan,
kecepatan dan keamanan data informasi yang ada. Pada akhirnya akan meningkatka n
produktivitas kerja.
Konsep OAS terdiri dari sebuah server perusahaan sebagai pusat pengendali. Para pemakai
bisa saling berkomunikasi dengan yang lain melalui server pusat tersebut. Semua data data
tersimpan dalam server untuk memudahkan akses bagi yang membutuhkan.
4. Knowledge Work System (KWS) Sistem Kerja Pengetahuan
Knowledge work system (KWS) adalah sistem informasi yang memanfaatkan pengetahua n
baru untuk digunakan oleh perusahaan. Sistem informasi KWS memanfaatkan dan
mengintegrasikan pekerja profesional seperiti insinyur, profesor, doktor atau ilmuwan untuk
bekerja dan menciptakan sesuatu yang baru yang bisa memberikan manfaat yang besar kepada
perusahaan. Sistem aplikasi KWS ini bisa membuat para pekerja ahli bisa menyalurkan ide
dan menerapkannya kedalam pekerjaan mereka secara lebih efektif dan efisien.
5. Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan
Decision support system atau sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi yang
berbasis komputer yang mengamati lingkungan perusahaan dan menjadi informasi pendukung
dalam pengambilan keputusan bisnis. Sistem informasi DSS mencari solusi terhadap masalah
yang ada dengan respon yang cepat dalam kondisi yang selalu berubah.
Sistem informasi DSS mengolah data mentah, dokumen, model bisnis dan bahkan pengetahua n
pribadi manajemen untuk mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang muncul. Sistem
informasi DSS mengelola data terkini dalam jumlah yang besar, mengolah data penjualan,
perkiraan pendapatan dan data lainnya yang dibutuhkan.
Dengan menjalankan aplikasi sistem informasi DSS, manajemen bisa memiliki pandangan
baru terhadap masalah yang ada, menguatkan kontrol, mempercepat waktu, menghemat biaya
dan meningkatkan produktivitas serta efektivitas manajer sehingga manajemen bisa
melakukan pekerjaan lebih cepat dengan usaha yang sedikit.
Figure 1 Skema sistem informasi DSS . courtesy of : ag92110007.wordpress.com

6. Expert System (ES) and Artificial Intelligent (AI)


Expert system atau sistem pakar adalah sebuah aplikasi terkomputerisasi yang berfungs i
menyelesaikan masalah seperti yang dipikirkan oleh para pakar atau tenaga ahli. Yang
dimaksud pakar adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus yang mumpuni dalam
memecahkan masalah yang tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Contoh ES adalah
penjadwalan mekanik
Sedangkan Artificial Intelligent (AI) atau yang disebut juga kecerdasan buatan adalah sistem
aplikasi yang memiliki kemampuan kecerdasan seperti kemampuan manusia. Contohnya
adalah aplikasi komputer yang berusaha mencontoh cara pikiran manusia. AI bisa menelaah
data data atau informasi yang kurang lengkap dan memiliki kemampuan untuk menjelaska n
atau penalaran terhadap langkah langkah dan keputusan yang diambil manajemen.
7. Informatic Management System (IMS) Sistem Manajemen Informasi
Informatic Management System (IMS) adalah sebuah aplikasi komputerisasi yang menyajika n
informasi yang terpadu yang mengambil informasi dari beberapa database dan berbagai
sumber. Informasi yang dihasilkan lebih detail, merangkum data informasi yang telah terpilih
dan membantu dalam analisa pengambilan keputusan.
Informasi IMS contohnya informasi tentang perhitungan harga pokok produk barang atau jasa,
informasi keuangan, informasi tentang aliran bahan dan produk, informasi pemasaran seperti
pengembangan produk dan distribusinya, dan juga informasi tentang sumber daya manusia
seperti perekrutan atau seleksi dan pelatihan SDM. Sistem informasi IMS membuat laporan
secara periodik (mingguan, bulanan, atau harian) mengenai ringkasan aktivitas secara detail.
IMS juga menyusun laporan tertentu apabila ada permintaan dari seseorang atau laporan yang
disusun secara mendadak yang memerlukan tindakan segera.
8. Executive Information System (EIS) Sistem Informasi Eksekutif
Salah satu contoh sistem informasi manajemen lainnya adalah executive information system
(EIS) atau sistem informasi eksekutif. Seusia dengan namanya, sistem informasi EIS ini
dipakai oleh jajaran ekskutif atau manajemen jajaran tingkat atas dalam perusahaan. Karena
yang membutuhkan adalah manajemen tingkat atas, maka informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi EIS ini bersifat strategis yang bisa menentukan jalannya dan keberhasila n
strategi perusahaan.
Sistem informasi EIS memberikan akses yang mudah, cepat dan terkomputerisasi ke infor mas i
internal maupun eksternal yang berkaitan dengan faktor utama yang bisa mempengar uhi
keberhasilan perusahaan. Hanya informasi yang strategis, yang penting, bukan informasi yang
terlalu teknikal.
9. Information Reporting System (IRS) Sistem Pelaporan Informasi
Sistem informasi IRS adalah sistem informasi yang memberika n laporan mengenai produk
perusahaan. Sistem informasi IRS akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer seperti
contohnya kinerja penjualan produk, IRS akan memberikan laporan analisa mengena i
penjualan produk secara mingguan kepada manajer penjualan. Dan manajer penjualan
menggunakan data yang disajikan untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja yang bisa mereka
capai.
Laporan yang disajikan sistem informasi IRS bisa berupa angka-angka, grafik maupun tabel
dan bahkan infografis. Umumnya, laporan IRS akan disajikan secara rutin (periodik), dan
berdasarkan permintaan jika dirasa diperlukan oleh manajer atau bahkan jika terjadi situasi
yang tidak diprediksi sebelumnya (pengecualian).
10. Supply Chain Management (SCM) Manajemen Rantai Pasokan
Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utama adalah bagaimana mengelola barang belum jadi
(bahan baku) menjadi barang jadi yang siap untuk digunakan oleh konsumen. Proses dari
barang mentah hingga bisa dinikmati oleh konsumen memerlukan tahapan yang kompleks.
Sistem informasi supplay Chain Management (SCM) berfungsi untuk mengatur hal hal yang
berhubungan dengan hal tersebut. Sistem informasi SCM memberikan data data yang
terintegrasi mengenai serangkaian aktiviatas yang berhubungan dengan koordinasi masing
masing divisi, jadwal, pengawasan, pemasok bahan mentah, produksi, pengawasan persediaan
hingga sampai pada pemasok, pengecer dan yang paling ujung adalah produk bisa dinikma ti
oleh konsumen.
Sistem informasi SCM akan mengolah data terkait operasional produksi, logistik, administras i
harian bahkan data data tentang pemasok bahan mentah dan list pelanggan. Intinya, sistem
infomrasi SCM mengelola data tentang kegiatan mengolah bahan mentah menjadi produk jadi
yang diterima konsumen. Informasi yang diolah oleh SCM bisa dimanfaatkan untuk untuk
mengurangi biaya biaya, baik biaya produksi, biaya logistik distribusi, biaya bahan baku dan
biaya lain yang timbul dan mempersingkat waktu hingga barang tersebut diterima oleh
konsumen.
11. Group Decision Support System (GDSS) Sistem Pendukung Keputusan Kelompok
Sistem informasi GDSS adalah aplikasi interaktif terkomputerisasi dirancang secara khusus
untuk memudahkan sekelompok orang dalam menghadapi masalah yang tidak terstruktur.
Sistem GDSS mengatur komunikasi bagi masing masing anggota kelompok menggunaka n
software (perangkat lunak yang dinamakan groupware) untuk menganalisa masalah dan
keputusan secara bersama-sama.
Sistem informasi GDSS dapat meminimalkan risiko perilaku kelompok atau anggota
kelompok yang negatif, seperti miskomunikasi, pemikiran yang tersekat sekat atau terkotak
kotak antar anggota ataupun konflik antar anggota yang bisa merusak kelompok.
Aplikasi GDSS yang juga dikenal dengan nama Computer Supporterd Collaboratie Work
(CSCW) memiliki manfaat seperti:
a. Meningkatkan partisipasi anggota kelompok
b. Membuat pertemuan dan diskusi menjadi lebih efisien dan efektif
c. Memicu anggota kelompok mengeluarkan ide ide baru tanpa takut disalahkan atau dikritik
d. Evaluasi terhadap ide yang ada bisa dilakukan secara obyektif
e. Dokumentasi hasil pertemuan yang tersimpan dengan baik
f. Ketidaksepakatan antar anggota kelompok bisa dipecahkan sesegera mungkin
g. Anggota baik yang tingkatannya lebih tinggi atau rendah bisa sejajar mengenai usulan ide
ide baru.
Daftar Pustaka

Mcleod, Raymond; Schell, George. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit: Salemba
Empat. Jakarta.

Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi
Sistem Informasi. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)

Anda mungkin juga menyukai