PEM Akamigas
Cepu, 2018
INTISARI
Sistem pengangkat / hoisting system adalah salah satu dari komponen utama
rig yang berfungsi untuk membantu sistem alat-alat pemutar di dalam operasi
pemboran sumur dengan menyediakan alat-alat yang sesuai serta sebagai ruang
kerja yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan drill string, casing string
dan peralatan subsurface lainnya dari dan ke lubang sumur. Yang termasuk dalam
block, link, elevator) dan drilling line. Dalam operasi pemboran drilling line
memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan drilling line dalam operasi
biaya yang harus ditanggung rig akibat downtime kerusakan dan potensi bahaya
yang dapat mencelakakan personel yang bekerja. Oleh karena itu pemilihan drilling
line yang tepat sangat diperlukan dalam operasional rig. Beratnya kerja dari drilling
line juga menyebabkan usia pakai drilling line terbatas. Pemeliharaan drilling line
dengan sistem pelumasan pada drilling line selama operasi perlu dilaksanakan
untuk memperpanjang umur pakai. Pelumasan drilling line pada hospel ketika
kerusakan pada drilling line pada saat beroperasi. Visual inspection atau
pengamatan visual drilling line harus dilaksanakan secara rutin dan lebih teliti untuk
meyakinkan drilling line dalam kondisi aman dan bagus utuk dipakai.
ii
DAFTAR ISI
iii
3.3 Prosedur Penggeseran dan Pemotongan Drilling Line/Wire Rope .. 29
3.3.1 Penggeseran Drilling Line / Wire Rope ................................. 30
3.3.2 Pemotongan Drilling Line / Wire Rope ................................. 30
3.4 Pemeliharaan Drilling Line / Wire Rope ......................................... 31
3.4.1 Penanganan Drilling Line / Ware Rope di Reel ..................... 31
3.4.2 Penanganan di Operasi ........................................................... 32
3.4.3 Prosedur Penggantian Drilling Line / Wire Rope ..................
BAB IV EVALUASI PENGGUNAAN DRILLING LINE RIG #15.3/110-M2
PADA PENGEBORAN SUMUR JAS C-2 PT. PERTAMINA ASSET 3
SUBANG
4.1 Spesifikasi Drilling Line / Wire Rope ............................................. 34
4.2 Perhitungan Ton Mile ...................................................................... 34
4.3 Data Ton Mile .................................................................................. 47
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 48
5.2 Saran........................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
3.4 Gambar Recommended Cut Off Length For Drilling Lines (API 9B) ........... 22
v
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Jenis – Jenis Ukuran dan Konstruksi Wire Rope .................................. 12
3.3 Tabel Panjang Drilling Line pada Berbagai Tinggi Menara ........................... 21
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
I. PENDAHULUAN
Drilling line sering disebut wire rope didalam industri perminyakan. Untuk
managemen pemboran harus tahu bagaimana untuk mendapatkan usia yang panjang
dari drilling line. Biaya tersebut dapat membengkak apabila drilling line yang
digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi rig atau program pemotongan yang tidak
pembengkakan biaya yang terjadi akibat dari pembelian drilling line melebihi
kerusakan pada drilling line dan dapat mengganggu jalannya pemboran serta
Adapun usaha usaha untuk mencapai hal tersebut di atas adalah sebagai berikut:
dengan kondisi rig (tinggi menara, diameter drum, jenis drum). Penentuan
cut off program sangat penting untuk menjaga umur pakai yang maksimal.
1
• Penghitungan kerja yang dilakukan dengan satuan ton mile. Penghitungan
ton mile harus dilakukan dengan cermat sehingga didapatkan hasil ton mile
yang akurat.
akan dibahas beberapa usaha yaitu berkaitan dengan klasifikasi dan identifikasi
wire rope yang digunakan sebagai drilling line dan untuk menentukan wire rope
yang sesuai dengan rig yang digunakan serta kondisi lapangan yang akan dihadapai
untuk mengangkat hal ini dalam Kertas Kerja Wajib (KKW) dengan judul.
Sesuai dengan program studi Diploma III yang dijalani, maka penulisan Kertas
Kerja Wajib ini penulis membatasi tulisan hanya pada perhitungan ton mile dan
perawatan drilling line atau yang biasa disebut ware rope pada rig PDSI #15.3/110-
M2 yang digunakan oleh PT. Pertaminas Asset 3 Subang pada sumur JAS-C2.
2
1.3 Maksud dan Tujuan
- Memberikan tambahan ilmu bagi pembaca dalam perhitungan ton mile dan
- Bab 1 Pendahuluan
- Bab 5 Penutupan
3
II. ORIENTASI UMUM
selain mengemban peran PSO (Public Service Obligation), Pertamina dituntut untuk
meraih laba dan menciptakan nilai bagi negara dan para pemangku kepentingan. Oleh
karena itu Pertamina kini harus mampu mengelola keseluruhan spectrum usahanya
denga efektif dan efisien. Salah satu kebijaka yang ditempuh adalah dengan
melakukan pemilihan segmen usaha dan pengelolaannya agar dapat fokus dan
terutama dalam bidang pegeboran, maka dibentuklah anak perusahaan yang khusus
4
bergerak dibidang pemboran, yaitu PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PT.
PDSI). PT. Pertamina Drilling Services Indonesia didirakan pada tanggal 13 Juni
2008, pemegang saham adalah PT. Pertamina (Persero) sebagai 99,87% dan PT.
Formasi ini yang merupakan early synrift, telah banyak pemboran dilakukan
dan timur (Jatibarang) dari Cekungan Jawa Barat Utara, sedangkan pada bagian barat
formasi ini tidak terlalu tebal dijumpai. Formasi ini terdiri dari tufa, breksi, aglomerat
dan konglomerat alas. Formasi ini diendapkan pada fasies fluvial/non marine.
berfasies Fluvio-deltaic sampai fasies marin. Litologi formasi ini diawali oleh
perselingan sedimen batupasir dengan serpih non marin dan diakhiri oleh perselingan
antara batugamping, serpih dan batupasir dalam fasies marin. Ketebalan Formasi ini
5
sangat bervariasi dari beberapa meter di Tinggian Rengasengklok sampai 254 m di
dalaman Ciputat. Pada akhir sedimentasi Formasi Talangakar ini ditandai juga
berupa paparan maupun yang berkembang sebagai reef buildup menandai fase post
rift yang secara regional menutupi seluruh sedimen klastik Formasi Talangakar marin
terumbu juga berkembang pada daerah yang pada saat sekarang diketahui sebagai
daerah dalaman.
Formasi ini terdiri dari perselingan antara serpih dengan batupasir dan
setempat berkembang juga batugamping terumbu yang dikenal sebagai Mid Main
Carbonate (MMC).
6
2.2.5 Formasi Parigi
dan di tempat yang sangat terbatas diendapkan juga batugamping tipis, yang dikenal
sedimentasi di Cekungan Jawa Barat Utara. Dari keseluruhan formasi di atas, sampai
saat ini yang diyakini sebagai formasi yang menggenerasikan hidrokarbon di seluruh
Cekungan Jawa Barat Utara adalah Formasi Talangakar yang terletak di Dalaman
source pod. Dari sejumlah source pod telah digenerasikan hidrokarbon seperti yang
7
Gambar 2.2 Struktur Formasi Jawa Barat
Rig PDSI #15.3/N110-M2 adalah salah satu rig mekanik milik PT.PDSI yang
dibeli pada tahun 2004. Rig ini berjenis land rig skid mounted dengan substructure
bertipe swing up. Menara di rig ini adalah cantilever mast. Kekuatan dari drawwork
rig ini sebesar 1500 HP dengan static hook load capacity Menara sebesar 1.000.000
lbs. Rig ini dapat mengebor hingga kedalaman 12.000 ft dengan drill pipe 5 inch.
Terdapat 3 buah generator mesin AC dan 3 buah pompa lumpur di rig ini. Rig PDSI
8
#15.3/N110-M2 juga dilengkapi portacamp yang dipakai sebagai tempat istirahat,
9
Company Man
Service Rig
Company Superintendent
Chief
Toolpusher Chief Mekanik Chief HSE
Instrumen
Assisten
Driller
Derrickman
Floorman
Roustabout
10
III. TINJAUAN PUSTAKA
Drilling line atau yang biasa disebut dengan wire rope merupakan wire baja
yang berfungsi menghubungkan semua komponen dalam hoisting system. Tali ini
dililitkan secara bergatian melalui katrol pada crown block dan traveling block
kemudian digulung pada rotating drawwork drum (Gambar 3.1). Drilling line
11
3.1.1 Jenis – Jenis Drilling Line / Wire Rope
Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire rope dibuat
dari carbon steel yang didinginkan dengan cepat dan mempunyai variasi
In
WS or 18 x 7 or 19 x 7
Intermediate ¾ - 7/8 (19, 22)
inci
lines
12
Sand lines
13)
6 x 7 Bright or Galv, PF, RL, PS or
PS or IPS, FC
Deep 7/8 , 1 (22.26)
IWRC
Deep 1 , 1 1/8 (26.29)
IWRC
EIPS,IWRC
Intermediate 1 , 1 1/8 (26.29)
13
6 x 19 S or 6 x 26 WS, PF, RL, IPS
or EIPS, IWRC
inci
inci IWRC
inci FC or IWRC
14
Lines 1 3/8 – 4 (35 to 6 x 37 class, bright or galv., PF, RL,
Mast raising 1 3/8 and (thru 35) 6 x 19 class PF, RL, IPS or EIPS,
lines 6 x 36 WS or 6 x 41 WS or 6 x 41
EIPS, IWRC
Keterangan :
15
IWRC : Independent wire rope
core
Pada umumnya EIPS dan IPS yang mempunyai kekuatan tinggi digunakan
saat ini untuk drilling line. Elemen utama dari wire rope adalah kawat-kawat
tunggal. Lembaran-lembaran kawat diuntai di sekeliling inti dari wire rope. Inti
dapat dibuat dari tali fiber, plastik, baja, atau kawat tunggal. Wire rope umumnya
dibagi dari bentuk inti dan jumlah dari simpul yang membungkus di sekitar inti,
Arah dari tali dapat dibagi berdasarkan simpul yang melingkari inti dan
arahnya dapat ke kanan atau ke kiri. Kawat-kawat bebas arahnya dapat regular
maupun lang. Panjang dari lang biasanya 7,25 - 8 kali diameter nominal.
16
Gambar 3.3 Arah Simpul dari Wire Rope
Kekuatan nominal dari tali tergantung dari material yang digunakan untuk membuat
tali tersebut, jumlah dari simpul-simpul dan kawat-kawat, ukuran dari tali. API
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tonnes Tonnes
9/16 14.5 0.59 0.88 29.000 129 13.2 33.600 149 15.2
17
5/8 16 0.72 1.07 35.800 159 16.2 41.200 183 18.7
18
2¾ 70 14.0 20.8 628.000 2790 285 722.000 3210 327
Dari spesifikasi dan identifikasi wire rope tersebut diatas dapat ditentukan
wire rope yang sesuai dengan rig serta daerah operasi pemboran yang akan
dilakukan. Pemilihan wire rope yang tepat sangatlah penting, jangan sampai drilling
line yang dipesan tidak sesuai dengan spesifikasi rig dan kondisi daerah pemboran.
1. Diameter wire rope harus sesuai dengan ukuran sheaves groove dari crown,
drum dan traveling block. Tidak boleh lebih besar ataupun lebih kecil.
2. Arah pintalan (lay) harus sesuai dengan drum. Left lay digunakan pada
drum dengan gulungan dimulai dari sebelah kiri untuk gulungan underwind
19
dan dari sebelah kanan untuk drum overwind, demikian sebaliknya dengan
right lay
3. Jenis core yang sesuai untuk drilling line adalah IWRC. Fiber core memang
memberikan keuntungan lebih pada kelenturan wire rope, akan tetapi wire
rope dengan inti fiber tidak cocok untuk mengangkat beban berat.
4. Grade of Steel dari wire rope yang digunakan sebagai drilling line sesuai
5. Panjang drilling line yang harus dibeli harus sepanjang minimum yang
Yang dimaksud panjang minimum adalah panjang drilling line yang diperlukan
agar dapat menarik pipa pada posisi terendah dengan ditambah pada drum
drawwork masih tersisa sejumlah batas aman. Batas aman drilling line di drum
drawwork adalah plain drum satu layer ditambah 4 sampai enam lilitan kalau pada
groove drum cukup sejumlah 6 sampai 9 lilitan. Apabila drilling line tidak sesuai
dengan panjang minimum berarti keausan dari drilling line tidak dapat diratakan
dan karena hanya untuk sekali terpasang, akibatnya banyak bagian yang masih baik
ikut terbuang.
Tetapi panjang drilling line yang terlalu panjang juga dapat berakibat tidak
20
Tabel 3.3 Panjang Drilling Line pada Berbagai Tinggi Menara
8 2000 5000
10 2250 To
12 2600 7500
8 1600 5000
10 1900 To
12 2200 7500
8 1350 To
10 1600 5000
services life dari drilling line. Penggeseran drilling line dilakukan untuk meratakan
terbesar itu terjadi pada titik di mana saat mulai menaikkan dan menurunkan beban
yang di sebut titik kritis. Titik kritis tersebut terdapat pada crown block, traveling
21
block, cross over drum dan dead line yang terjadi di tempat saat mulai menarik atau
memasukkan string.
Off Length API RP 9B. Untuk menentukan panjang pemotongan terlebih dahulu
harus diketahui tinggi menara, dan diameter drum yang digunakan. Ton mile
pemotongan ditentukan berdasarkan tabel Cut Off Practice for Drilling Line Ton
Mile before cut API RP 9B. Untuk menentukan ton mile diperlukan data diameter
drilling line, tinggi menara dan kekerasan formasi yang akan dibor serta safety
Gambar 3.4 Recommended Cut Off Length For Rotary Drilling Lines (API
9B)
22
3.2.2 Perhitungan Ton Mile
matematis.
Sebagian besar dari kerja drilling line yang dilakukan adalah untuk
pekerjaan round trip. Jumlah kerja yang di lakukan untuk round trip dapat dihitung
1
𝐷 (𝐿𝑆 + 𝐷)𝑊𝑚 𝐷 (𝑀 + 𝐶)
𝑇𝑅 = + 2
10560000 2640000
Keterangan :
D = Kedalaman lubang, ft
23
LS = Panjang drill pipe per stand, ft.
C = berat excess, yaitu selisih berat seluruh drill collar assembly dalam lumpur
dikurangi berat drill pipe dalam lumpur untuk panjang yang sama, lbs
Bouyancy Factor
keterangan :
𝑇𝐷 = (𝑇𝑅2 − 𝑇𝑅1 ) 𝑥 2
24
Untuk 3 x reaming 𝑇𝐷 = (𝑇𝑅2 − 𝑇𝑅1 ) 𝑥 2
Keterangan :
TR1 = Ton mile roundtrip untuk dari kedalaman awal, ton mile
TR2 = Ton mile round trip untuk dari kedalaman akhir, ton mile
Rumus ton mile drilling dengan top drive tanpa reaming adalah
Rumus ton mile drilling dengan top drive tanpa reaming adalah
25
Ton Mile Running Casing
Ton mile untuk memasukkan casing dapat dihitungkan dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
Ton mile untuk short trip dapat dihitung ton mile round trip dari
kedalaman dasar dikurangi ton mile round trip dari kedalaman casing shoe.
𝑇𝑆 = 𝑇𝑅𝑇 − 𝑇𝑅𝐶
Keterangan :
26
Ton Mile Round Trip dengan String HWDP
Prinsip penghitungan sama dengan rumus round trip biasa, tetapi berbeda
dengan perhitungan berat excess, yang harus diperhitungkan pula escess HWDP.
1
𝐷 (𝐿𝑆 + 𝐷 )𝑊𝑚 𝐷 (𝑀 + 2 𝐶𝐻) 1
𝑇𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
Keterangan :
CH = berat excess yang besarnya sama dengan selisih berat seluruh DC dan
yang sama
Pada saat rig up perlu juga dihitung ton mile drilling line yang digunakan
untuk menarik menara. Rumus ini hanya berlaku pada rig dengan tipe menara
1415 𝑥 𝑊 𝑥 𝐻
𝑇𝑅𝑈 =
10560000
Keterangan :
H = Tinggi Menara, ft
27
Ton Mile Rig Up Top Drive
1
(2 𝑊𝑡 + 𝑊𝑜𝑒 ) 𝑥 𝐿
𝑇𝑇𝐷 =
10560000
Keterangan :
Woe = Berat overhead equipment (traveling block, hook dan top drive), lbs
2
(𝑊𝑜𝑒 + 3 (𝑊𝑑𝑝 𝑥 𝐿𝑠 )) 𝑁 𝑥 𝐿𝑠
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
Keterangan :
Woe = Berat overhead equipment (traveling block, hook dan top drive), lbs
LS = Panjang stand, ft
N = Jumlah stand
28
3.3 Prosedur Penggeseran dan Pemotongan Drilling Line / Wire Rope
1. Mengulur drilling line di wire rope reel dan tandai sepanjang penggeseran.
Pasang safety U-bolt clamp atau wire clip untuk tiap penggeseran.
2. Kendurkan baut klem pada dead line anchor, harus diperhatikan hal-hal
berikut:
• Setelah klem agak longgar goyang wire rope agar wire rope bergerak
naik.
• Salah satu crew harus di posisi memegang brake wire rope di dead line
terlalu longgar dan bergerak naik dengan cepat dapat segera di rem.
3. Jika Wire Rope tidak bergerak meskipun klem telah dilonggarkan maka beri
4. Gulung drilling line sampai batas penggeseran telah mencapai dead line
anchor.
29
3.3.2 Pemotongan Drilling Line / Wire Rope
1. Selanjutnya clamp dengan wire rope clips fast line dengan line lainnya
supaya pada waktu drilling line yang ada di drum dilepas, drilling line di
2. Keluarkan drilling line dari drum dengan jalan membalik (reverse) putaran
gulungan.
6. Setelah selesai angkat traveling block dan lepas wire rope clips di fast line.
7. Berikan waktu break in, dengan memberi beban ringan terlebih dahulu pada
waktu yang singkat. Disarankan 15 cycle dengan 3 joint drill pipe akan
dimana pemeliharaan disini dapat dimulai dari proses penanganan wire rope di reel
30
3.4.1 Penanganan Drilling Line / Wire Rope di Reel
1. Apabila mengangkat wire rope di reel baru, pakailah binding atau lifting
4. Jangan menjatuhkan reel dari truck dan lain-lain yang akan merusak rope
membuat besi berkarat seperti lumpur, kotoran, asam, dan lain lain.
1. Pembebanan kepada drilling line harus memiliki design factor atau safety
factor yang cukup. Normal atau standard safety factor untuk drilling line
3. Fast line fatique disebabkan oleh vibrasi, untuk itu wireline stabilizer atau
drilling line guide harus dipasang. Hal ini tidak dilakukan pada rig MSH
31
4. Sheave yang goyang karena ausnya bearing dapat menimbulkan vibrasi
sehingga dapat mempercepat aus sheave dan wire rope. Inspeksi dan
5. Fleet angle atau sudut yang dibentuk fast line pada saat di posisi pinggir
drum dengan garis center antara drum dan fast line sheave dibatasi
6. Apabila wire rope kering dapat diberikan pelumasan dengan grade yang
7. Mengikat wire rope dengan wire rope clips. Pergunakanlah jumlah clip yang
tepat.
9. Inspeksi atau pengamatan secara visual harus dilaksanakan secara rutin dan
teliti.
1. Letakkan traveling block pada posisi terbaik yaitu gantung dengan hang line
atau penahan agar traveling block posisi tegak dekat rotary table.
2. Letakkan reel pada posisi sedekat mungkin dengan dead line anchor, reel
32
4. Pengereman reel flange harus dilakukan agar rope tidak kendor pada saat
6. Untuk memulai memasang wire rope baru, pakailah swivel type stringing
grip.
7. Gulung terus kabel tua sampai kabel baru masuk drul dengan jumlah cukup.
8. Ikat Drilling Line baru dan lepas swivel type string grip. Keluarkan drilling
9. Pasang drilling line baru ke drum drawwork dengan jumlah lilitan yang
cukup pada posisi traveling block akan mengangkat. Pada drum dengan
groove minimum pada drum harus ada 6 sampai 9 wraps dari pada faced
drum harus mempunyai satu layer penuh ditambah 4 sampai 6 wrap untuk
layer kedua.
10. Dead Line Anchor hold down sheavesnya harus paling sedikit 15 x diameter
wire rope, klem dengan bath jangan sampai link flatten tertekan kembali.
11. Setelah selesai angkat traveling block dan lepas hang off line dari traveling
block.
12. Berikan waktu break in, dengan memberi beban ringan terlebih dahulu pada
waktu yang singkat. Disarankan 15 cycle dengan 3 joint drill pipe akan
33
IV. EVALUASI PENGGUNAAN DRILLING LINE RIG PDSI
Perhitungan ton mile pada saat melakukan round trip drill pipe dapat di
hitung guna untuk mementukan beban yang akan di terima oleh drilling line pada
1
𝐷 (𝐿𝑆 + 𝐷)𝑊𝑚 𝐷 (𝑀 + 𝐶)
2
𝑇𝑅 = +
10560000 2640000
34
data:
D = 11148.84 ft
Ls = 30 ft
Wm = 188.8 lbs/ft
M = 95000 lbs
C = 995,383 lbs
1
11148.84 (30 + 11148.84) 188.8 11148.84 (95000 + 2 𝑥 995,383 )
𝑇𝑅 = +
10560000 2640000
23530342974 1064688292
𝑇𝑅 = +
10560000 2640000
𝑇𝑅 = 2228.2521176 + 403.2910197
𝑇𝑅 = 2631.543
Perhitungan ton mile ketika menggunakan top drive dapat dihitung agar
penggunaannya menjadi efisien, dan perhitungan ini dibagi menjadi 2 yaitu reaming
35
Reaming lebih dari 1 kali
data:
1
11148.84 (30 + 11148.84) 188.8 11148.84 (95000 + 2 𝑥 995,383 )
𝑇𝑅2 = +
10560000 2640000
23530342974 1064688292
𝑇𝑅2 = +
10560000 2640000
𝑇𝑅2 = 2631.543
1
131.24 (30 + 131.24) 188.8 131.24 (95000 + 𝑥 995,383 )
2
𝑇𝑅1 = +
10560000 2640000
3995222.779 12533117.03
𝑇𝑅1 = +
10560000 2640000
𝑇𝑅1 = 5.125728
36
𝑇𝐷 = (2632 − 6) 𝑥 1⁄2
𝑇𝐷 = 2626 𝑥 1⁄2
𝑇𝐷 = (2632 − 6) 𝑥 3⁄2
𝑇𝐷 = 2626 𝑥 3⁄2
Pada saat melakukan coring drilling line juga harus dihitung agar dapat
menjaga umur drilling line dan mencegak keausan drilling line tersebut.
data:
37
𝑇𝐷 = (2632 − 6) 𝑥 1⁄2
𝑇𝐷 = 2626 𝑥 1⁄2
Pada saat running casing perhitungan ton mile sangat diperhatikan karena
beban yang diterima oleh drilling line tidaklah sedikit, maka dari itu perhitungan
ton mile pada saat running casing harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya.
• Trayek 20”
data :
D = 1158.193 ft
LCS = 30 ft
M = 95000 lbs
138753064.5 124617049,8 1
𝑇𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
38
1
𝑇𝐶 = (133.7436316 + 47.20342797)𝑥
2
1
𝑇𝐶 = 180.9471 𝑥
2
𝑇𝐶 = 90.47353
𝑇𝐶 = 90 𝑇𝑜𝑛 𝑚𝑖𝑙𝑒
• Trayek 13 3/8”
data :
D = 4429.35 ft
LCS = 30 ft
M = 95000 lbs
32253646887 420788250 1
𝑇𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
1
𝑇𝐶 = (305.4332262 + 159.3895 )𝑥
2
1
𝑇𝐶 = 464.8217507 𝑥
2
𝑇𝐶 = 232.4108753
39
𝑇𝐶 = 233 𝑇𝑜𝑛 𝑚𝑖𝑙𝑒
• Trayek 9 5/8”
data :
D = 9488.652 ft
LCS = 30 ft
M = 95000 lbs
11677159888 9014219400 1
𝑇𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
1
𝑇𝐶 = (1105.791656 + 3414.477)𝑥
2
1
𝑇𝐶 = 4520.268702 𝑥
2
𝑇𝐶 = 2260.134351
40
• Trayek 7”
data :
D = 11148.838 ft
LCS = 30 ft
M = 95000 lbs
31371139748 1059139610 1
𝑇𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
1
𝑇𝐶 = (2970.75187 + 401.1892462)𝑥
2
1
𝑇𝐶 = 3371.941116 𝑥
2
𝑇𝐶 = 1685.970558
Pada saat short trip perhitungan ton mile harus tetap di hitung agar tidak
terjadi ke ausan ataupun hal tidak diinginan pada saat pekerjaan short trip walaupun
41
tidak seberat dari pekerjaan running casing short trip harus juga di hitung pada saat
melakukan pekerjaan.
𝑇𝑆 = 𝑇𝑅𝑇 − 𝑇𝑅𝐶
data:
1
11148.84 (30 + 11148.84) 188.8 11148.84 (95000 + 2 𝑥 995,383 )
𝑇𝑅𝑇 = +
10560000 2640000
23530342974 1064688292
𝑇𝑅𝑇 = +
10560000 2640000
𝑇𝑅𝑇 = 2631.543
11677159888 9014219400 1
𝑇𝑅𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
1
𝑇𝑅𝐶 = (1105.791656 + 3414.477)𝑥
2
1
𝑇𝑅𝐶 = 4520.268702 𝑥
2
𝑇𝑅𝐶 = 2260.134351
42
𝑇𝑆 = 2632 − 2261
Perhitungan ton mile pada saat roundtrip HWDP harus diperhatikan dengan
seksama karena banyak rangkaian yang ikut pada saat proses round trip ini,
sehingga harus di hitung dengan benar agar tidak terjadi sesatu pada saat melakukan
pekerjaan tersebut.
1
𝐷 (𝐿𝑆 + 𝐷 )𝑊𝑚 𝐷 (𝑀 + 2 𝐶𝐻) 1
𝑇𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
data :
D = 11148.84 ft
LS = 30 ft
Wm = 57.93 lbs/ft
M = 95000 lbs
CH = 10235.37978
43
11148.84 (30 + 11148.84) 57.93
𝑇𝐶 = (
10560000
1
11148.84 (95000 + 2 x 10235.37978) 1
+ )𝑥
2640000 2
7219879539 1116196106 1
𝑇𝐶 = ( + )𝑥
10560000 2640000 2
1
𝑇𝐶 = (683.7007139 + 422,8015552 )𝑥
2
1
𝑇𝐶 = 1106.502 𝑥
2
𝑇𝐶 = 553.2511
Pada saat rig up top drive harus diperhitungkan juga beban yang diterima
1
(2 𝑊𝑡 + 𝑊𝑜𝑒 ) 𝑥 𝐿
𝑇𝑇𝐷 =
10560000
data :
Wt = 26550 lbs/ft
44
L =
1
(2 26550 + 149100) 𝑥 𝐿
𝑇𝑇𝐷 =
10560000
162375 𝑥 𝐿
𝑇𝑇𝐷 =
10560000
Pada saat stand up atau pengangkatan drill pipe, HWDP, ataupun drill
collar harus dihitung karena pengangkatan ini diletakkan di lantai bor dan harus
dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan ton mile harus di hitung dengan benar
2
(𝑊𝑜𝑒 + (𝑊𝑑𝑝 𝑥 𝐿𝑠 )) 𝑁 𝑥 𝐿𝑠
3
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
data:
Ls = 30 ft
N = 17
45
2
(149100 + 3 (19.5 𝑥 30)) 17 𝑥 30
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
2
(149100 + 3 𝑥 585) 90
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
35100
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
𝑇𝑆𝑈 = 5,215332
Ls = 30 ft
N =7
2
(107596.1 + 3 (57.93 𝑥 30)) 7 𝑥 30
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
2
(107596.1 + 3 𝑥 1737.9) 210
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
22839704
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
𝑇𝑆𝑈 = 2.162851
46
Wdc = 94 lbs/ft
Ls = 30 ft
N =2
2
(107596.1 + 3 (94 𝑥 30)) 2 𝑥 30
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
2
(107596.1 + 3 𝑥 2820) 60
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
6569130
𝑇𝑆𝑈 =
10560000
𝑇𝑆𝑈 = 0.622077
47
ROUND TRIP RDE TBG 2 7/8" POOR BOY 0 - 350 m - 0 mtr 12 153
STAND UP DP 5" 20 std. 6 159
TRIP IN PDC 17 1/2" + BHA DD 0 mtr - 349 mtr. 14 173
BOR SEMEN, SHOE & FORMASI 349 mtr - 784 mtr. 90 263
WIPER TRIP DARI 784 mtr - 353 mtr - 784 mtr. ↑↓ 30 293
BOR FORMASI DARI 784 mtr - 1200 mtr 84 377
CABUT RANGKAIAN s/d PERMUKAAN 14 391
TRIP IN CASING 13 3/8" 0 - 1200 mtr 25 416
STAND UP DP 5" 168 jts. 15 431
ROUND TRIP BHA ROTARY 457 mtr 24 455
MASUK BHA ROTARY dari 0 - 1172 mtr 35 490
BOR SEMEN, COLLAR, SHOE, FORMASI DARI 1172 mtr - 1205 mtr 3 493
CABUT BHA ROTARY DARI 1205 mtr - 0 (permukaan) 37 530
TRIP IN BHA DD DARI 0 mtr - 1205 mtr 37 567
BOR FORMASI 12 1/4" DARI 1205 mtr s/d 1750 m 84 651
ROUND TRIP BHA DD 12 1/4 DARI 1750 - 1200 - 1750 m 28 679
BOR FORMASI 12 1/4 dari 1750 - 2324 m 84 763
ROUND TRIP BHA DD 12 1/4 dari 2324 - 1750 - 2324 28 791
BOR FORMASI 12 1/4 Dari 2324 m - 2525 m 81 872
ROUND TRIP RANGKAIAN BIT 12 1/4" DARI 2525 m - 2381 m - 2525 m 18 890
BOR FORMASI 12 1/4 DARI 2525 m - 2871 m 177 1067
ROUND TRIP RANGKAIAN BIT 12 1/4 + BHA DD DARI 2871 m - 2324 m - 2871 m 86 1153
CABUT RANGKAIAN BIT 12 1/4 + BHA DD DARI 2871 m - 0 m 163 1316
RUNNING RANGKAIAN BIT 12 1/4 + BHA TRIP DARI 0 m - 2871 161 1477
CABUT BHA TRIP PAHAT 12 1/4 DARI 2871 s/d 0 m 161 1638
48
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Drilling line akan di bebani dengan 2632 ton setiap mile, pada beban maksimal
2. Pada saat pemasanagn casing drilling line akan di bebani dengan 3 ton setiap
mile pada saat pemasangan casing 30”, 40 ton per mile pada trayek 20”, 344 ton
per mile pada trayek 13 3/8”, dan 2903 ton per mile pada trayek 9 5/8.
3. Penggeseran pertama dilakukan setelah beban 431 Ton mile yang diterima oleh
drilling line yaitu pada saat stand up DP 5” 168 joints, penggeseran kedua akan
dilakukan setelah beban beban 722 Ton mile yang diterima pada saat akan
5.2 Saran
1. Sering dilakukan perawatan pada drilling line agar tidak gampang aus.
2. Melakukan inspeksi secara rutin dan pengecekan drilling line secara manual.
48
Daftar Pustaka
49
Lampiran 1 Serifikat Drilling Line Lembar 1
Lampiran 2 Serifikat Drilling Line Lembar 2
Lampiran 3 Pengangkutan Drilling Line
Lampiran 4 Catatan Ton Mile Halaman 1
Lampiran 4 Catatan Ton Mile Halaman 2