Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENERAPAN MODEL CONNECTED DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP


KELAS VIII SEMESTER I

OLEH :
I MADE ARTA CAHYANA NIM 1613071004
PUTU ANANDIA PRATIWI NIM 1613071009
ANAK AGUNG NGURAH KRISNA BUANA NIM 1613071024
AYU RULYANI NIM 1613071030

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan Model
Webbed dalam Pembelajaran IPA SMP Kelas VIII Semester I”. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas matakuliah Pembelajaran IPA Terpadu, Jurusan Pendidikan
IPA di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas
dari peran serta dari berbagai pihak, khususnya penulis dan berbagai sumber referensi
yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini. Maka itu dalam kesempatan
ini, kami ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan berkontribusi dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan. Kami berharap Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Singaraja , 05 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keterkaitan Tema dengan Materi ..................................................... 2
2.2 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Fisika ............................... 4
2.3 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Kimia ............................... 8
2.4 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Biologi ............................. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, setiap tahun satuan pendidikan di Indonesia secara bertahap
harus melaksanakan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 23 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Repiblik Indonesia. PP No.23 ini memberikan arahan
tentang delapan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Penjabaran standar pendidikan tersebut diatur
dalam sejumlah peraturan pemerintahan. Dalam kerangka dasar dan struktur
kurikulum, mengenai struktur kurikulum SMP/MTs beberapa mata pelajaran
yang dahulunya ada menjadi dihapuskan atau digabungkan seperti mata
pelajaran IPA Terpadu. Pada kurikulum 2013, KD mata pelajaran IPA sudah
memadukan konsep dari aspek fisika, biologi, kimia, dan IPBA, tetapi tidak
semua aspek dipadukan karena pada suatu topik IPA tidak semua aspek dapat
dipadukan.
Berdasarkan hal tersebut, sebagai calon tenaga pendidik khususnya pada
mata pelajaran IPA Terpadu, penulis mencoba membuat suatu topik atau tema
untuk satu semester khususnya Kelas VIII semester I. Materi yang terdapat
pada semester ini, yaitu gerak benda dan mahkluk hidup di sekitarnya,
pesawar sederhana, struktur dan fungsi tumbuhan, sistem pencernaan, zat
aditif dan zat adiktif dalam kehidupan sehari-hari, dan sistem peredaran darah.
Penulis memilih tema “Memasak Makanan Sehat” yang erat kaitannya dengan
tiga materi pada kelas VIII semester I, pesawat sederhana, zat aditif dan zat
adiktif, dan sistem pencernaan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah yang nantinya akan dijadikan pedoman pembahasan dalam makalah
ini, yaitu :
1. Bagaimana keterkaitan antar materi dengan tema yang digunkan ?
2. Bagaimana Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara fisika ?
3. Bagaimana Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara kimia ?
4. Bagaimana Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara biologi ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini,
yaitu :
1. Untuk mengetahui keterkaitan antar materi dengan tema yang digunkan.
2. Untuk mengetahui Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara fisika.
3. Untuk mengetahui Tema Makanan Sehat dengan Alat-alat di Sekitar Kita
dikaji secara kimia.
4. Untuk mengetahui Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara biologi ?

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, adapun manfaat yang diharapkan penulis dari
pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Bagi Penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman
bagi penulis seperti pengalaman untuk mengumpulkan bahan. Selain itu,
penulis juga mendapat ilmu untuk memahami dan menganalisis materi
yang ditulis dalam makalah ini serta pengalaman mengenai teknik
penulisan makalah yang benar.
2. Bagi Pembaca
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada pembaca mengenai Memasak Makanan Sehat yang dikaji secara
fisika, kimia, dan biologi sehingga dapat memberikan pengetahuan lebih
dan bermanfaat bagi pembaca.

2
BAB II
Pembahasan

2.1 Keterkaitan Tema dengan Materi


Tema yang akan dibahas dalam makalah ini mengacu pada materi
pembelajaran IPA SMP Kelas VIII Semester I, yaitu “Memasak Makanan
Sehat”. Pembelajaran IPA dengan tema “Memasak Makanan Sehat” akan
menggunakan Model Connected. Model Connected atau keterhubungan adalah
model pembelajaran IPA Terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain,
satu keterampilan dengan keterampilan lain di dalam satu disiplin ilmu.
Makanan yang sehat adalah makanan yang memiliki mengandung gizi
yang seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk
proses tumbuh kembang. Manusia tidak bisa membuat makanannya sendiri
seperti tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Manusia memerlukan proses
untuk mendapatkan makanan salah satunya yaitu memasak makanan yang
masih mentah menjadi makanan yang sehat, enak, dan layak untuk dimakan.
Ketika manusia memasak makanannya, tanpa disadari kita sudah menerapkan
konsep fisika didalamnya salah satunya yaitu konsep pesawat sederhana.
Terdapat beberapa konsep pesawat sederhana yang digunakan yaitu bidang
miring, dan tuas/pengungkit. Selanjutnya, ketika meracik bumbu untuk
menambah cita rasa makanan serta tidak menghilangkan nutrisi didalamnya,
tanpa disadari kita sudah menerapkan konsep kimia didalamnya salah satunya
yaitu, zat aditif dalam kehidupan sehari-hari seperti bahan penyedap, pewarna,
pengawet, pemanis, dan lainnya baik alami maupun buatan. Setelah makanan
yang dimasak sudah matang, makanan siap disantap. Ketika makanan masuk
ke dalam tubuh, makanan tersebut diproses oleh sistem pencernaan kita. Hal ini
berkaitan dengan konsep biologi yaitu nutrisi yang terdapat pada bab sistem
pencernaan pada manusia. Adapun Model Connected dari pembahasan kali ini,
yaitu :

3
Gambar 2.1. Diagram Model Connected pada tema “Memasak Makanan
Sehat”

2.2 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Fisika


Manusia memiliki segudang kegiatan dan pekerjaan yang sangat banyak
dan terkadang susah atau berat untuk dijalankan, sehingga manusia selalu
berupaya agar dapat melakukan usaha dengan mudah. Ada alat-alat yang
dapat dipergunakan untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Alat
ini sering disebut dengan pesawat sederhana. Pesawat sederhana merupakan
alat-alat yang digunakan oleh manusia untuk mempermudah dalam
melakukan berbagai pekerjaan. Adapun beberapa contoh pesawat sederhana
yaitu tuas atau pengungkit, katrol, dan bidang miring serta roda berporos.
Berikut ini beberapa prinsip pesawat sederhana yang digunakan dalam
kegiatan memasak, yaitu :
1) Tuas/Pengungkit
Tuas atau pengungkit merupakan suatu alat yang terbentuk dari
batang yang keras yang dapat digunakan untuk mengangkat atau
mencongkel benda. Prinsip kerja pengungkit dengan cara menggandakan

4
gaya kuasa dan mengubah arah gaya, sehingga dengan gaya yang kecil
dapat digunakan untuk memngankat beban yang lebih berata atu
memindahkan benda lebih jauh.

Gambar 2.2 Posisi Lengan Kuasa dan Lengan Beban


Titik tumpu merupakan titik yang menjadi tumpuan pada tuas.
Titik beban meruakan titik yang mana diletakkannya beban. Titik kuasa
merupakan titik yang mana diberikan gaya untuk mengangkat atau
memindahkan beban. Gaya kuasa (Fk) adalah gaya yang digunakan yang
digunakan untu mengakat atau memindahkan beban. Lengan kuasa (Lk)
merupakan jarak antara titik tumpu dengan dengan gaya kuasa. Gaya
beban (Fb) merupakan berat benda yang akan diangkat atau dipindahkan.
Lengan beban (Lb) merrupakan jarak antara beban dengan tumpuan.
Besarnya gaya yang dilipatgandakan oleh pengungkit dapat diketahui
dengan menghitung keuntungan mekanisnya (KM). Syarat kesetimbangan
tuas adalah :

Maka:

Keterangan:
KM : keuntungan mekanis
: gaya beban
: gaya kuasa
: lengan beban
: lengan kuasa

5
Jenis-jenis Pengungki/Tuas
A. Tuas jenis I, yaitu tuas yang mana titik tumpu berada di antara titik
beban dan titik kuasa. Misalnya gunting, tang, jungkat-jungkit, dan
lain-lain.
B. Tuas jenis II, yaitu tuas yang mana titik beban berada di antara titik
kuasa dan titik tumpu. Misalnya pembuka kaleng, pelubang kertas,
gerobak sorong, dan lain-lain.
C. Tuas jenis III, yaitu tuas yang mana titik kuasa berada di antara titik
beban dan titik tumpu. Misalnya alat penjepit, alat memancing, dan
lain-lain.

Gambar 2.3 Jenis-jenis Pengungkit


Kita sering menjumpai contoh-contoh benda dalam kehidupan
sehari-hari yang menerapkan prinsip tuas. Misalnya gunting, staples, dan
lain-lain. Dalam kegiatan memasak, ada beberapa bahan makanan atau
bahan tambahan makanan yang dikemas dalam kaleng atau botol. Bila
kita membuka botol secara langsung, tentunya kita akan mengalami
kesulitan. Oleh karena itu, membuka tutup botol dapat dilakukan dengan
mudah apabila kita menggunakan penutup botol. Penutup botol ini
merupakan contoh alat yang menerapkan prinsip kerja tuas. Selain itu,
ada pula penjapit yang digunakan untuk alat menggoreng ayam. Orang-
orang biasanya menggunakan penjapit ini untuk mempermudah

6
membalik bahan makan yang digoreng dan mengurangi resiko
tercipratnya minyak panas mengeanai tangan.
2) Bidang Miring
Bidang miring merupakan suatu alat yang permukaannya dibuat
miring atau membentuk sudut tertentu sehingga dapat memudahkan
pekerjaan manusia. Bidang miring mampu untuk mengubah gaya dan
jarak. Adapun alat-alat yang menggunakan peneran konsep bidang miring
yaitu: tangga, sekrup, dan pisau.

Gambar 2.4 Benda di Bidang Miring


Persamaan yang berlaku pada bidang miring yaitu:

Sehingga KM:

Dengan:
KM : keuntungan mekanis
: gaya beban
: gaya kuasa
: panjang bidang miring
: tinggi bidang miring
Sebelum memasak, bahan-bahan makanan akan dipotong-potong
menjadi lebih kecil. Pemotongan bahan makanan ini tentunya akan
mempermudah proses pemasakan. Dalam memotong bahan-bahan
makanan kita dapat menggunakan pisau. Pisau merupakan salah satu alat

7
yang menerapkan prinsip kerja bidang miring. Selain itu, ada pula alat
yang berguna untuk memotong pisang menjadi lembaran-lembaran tipis
yang akan diolah menjadi kripik.

2.3 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Kimia


Ketika memasak, tentunya menggunakan bahan-bahan atau zat kmia agar
makanan yang kita masak memiliki cita rasa yang enak. Salah satunya dengan
menambahkan zat aditif pada makanan tersebut. Zat aditif adalah zat yang
secara disengaja ditambahkan kedalam makanan dengan skala jumlah yang
kecil. Zat aditif berfungsi sebagai bahan untuk mempercantik tampilan
makanan, memberikan cita rasa pada makanan, memberikan tekstur pada
makanan, memberi aroma pada makanan, dan membuat makanan menjadi
lebih awet/tahan lama. Penambahan zat aditif yang tepat juga dapat
meningkatkan nilai gizi dari suatu makanan/minuman. Berdasarkan
kegunaanya, zat aditif dapat dikelompokan menjadi zat pewarna, zat pemanis,
zat pengawet, zat penyedap, zat penambah aroma, zat pengental, dan zat
pengemulsi. Zat aditif juga dapat berupa zat aditif alami dan zat aditif buatan.
Zat aditif alami adalah zat aditif yang berasal dari hewan dan tumbuhan,
contohnya seperti zat pewarna dari daun pandan dan zat pengental dari alga.
Pada umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan bagi manusia. Zat aditif buatan adalah zat aditif yang
dihasilkan oleh reaksi kimia yang berasah dari bahan-bahan kimia buatan
manusia, contohnya bahan pengawet asam benzoate dan pemanis buatan
sakarin. Bertentangan dengan zat aditif alami, zat aditif buatan jika digunakan
melebihi jumlah standar yang diperbolehkan, zat aditif buatan dapat
merugikan bahkan membahayakan bagi tubuh manusia yang
mengkonsumsinya.
a. Zat Aditif Sebagai Pewarna
Zat aditif sebagai pewarna berfungsi sebagai zat yang memberikan
tampilan pada makanan atau minuman, agar makanan atau minuman
tersebut terlihat menjadi lebih menarik dan menggugah selera untuk
mengkonsumsinya. Zat pewarna pada makanan dibedakan menjadi zat

8
pewarna alami dan buatan. Contoh dari zat pewarna alami adalah daun
pandan untuk memberikan warna hijau dan buah stroberi untuk
memberikan warna merah. Sedangkan, contoh untuk pewarna buatan,
yaitu Allura Red AC untuk memberikan warna merah dan Fast Green
FCF untuk memberikan warna hijau.

Gambar 2.4 Contoh Zat Aditif Pewarna


Dibandingkan dengan zat pewarna buatan, zat pewarna alami lebih
direkomendasikan untuk digunakan karena dapat dikatakan zat pewarna
alami tidak memiliki efek samping yang dapat merugikan dan
membahayak bagi tubuh manusia.
b. Zat Aditif Sebagai Pemanis
Zat aditif sebagai pemanis berfungsi sebagai zat yang berikan rasa
manis pada makan atau minuman. Zat pemanis juga dibedakan menjadi
zat pemanis alami dan zat pemanis buatan. Contoh dari zat pemanis
alami adalah gula pasir dan gula aren. Sedangkan contoh dari zat
pemanis buatan adalah aspartam dan sakarin.

Gambar 2.5 Contoh Zat Aditif Pemanis


Pengunaan pemanis sebaiknya harus selalu dibatasi, baik pemanis
alami maupun pemanis buatan. Hal tersebut dikarenakan jika
mengkonsumsi zat pemanis yang berlebihan dapat membahayakan
kesehatan tubuh manusia.
9
c. Zat Aditif Sebagai Pengawet
Zat aditif sebagai pengawet sengaja ditambahkan pada makanan
atau minuman dengan tujuan agar makanan atau minuman tersebut dapat
bertahan lebih lama dan tidak cepat rusak. Bahan pengawet dapat
mencegah tumbuhnya mikroorganisme pada makanan dan minuman
sehingga makanan dan minuman tersebut dapat menjadi lebih tahan
lama. Zat pengawet dibedakan menjadi pengawet alami dan pengawet
buatan. Contoh dari pengawet alami pengasinan dengan garam.
Sedangkan contoh dari pengawet buatan adalah asam benzoate, asam
askorbat, dan natrium nitrat.
d. Zat Aditif Sebagai Penyedap
Zat aditif sebagai penyedap berfungsi sebagai penambah cita rasa
pada makanan. Zat penyedap dibedakan menjadi zat penyedap alami dan
zat penyedap buatan. Contoh dari zat penyedap alami adalah bawang
putih, bawang merah, cengkeh, dan kaldu dari daging hewan. Sedangkan
contoh dari zat pengawet buatan adalah Vetsin yang mengandung
monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamate (MNG).
MSG tidak baik dikonsumsi secara berlebihan karena dapat
menimbulkan penyakit yang dinamakan Sindrom Restoran Cina (Chinese
Restaurant Syndrome) dengan gejala sering merasa pusing, mulut kering,
cepat lelah, mual, dan sesak nafas. Dosis maksimal pengkonsumsian
MSG yang dianjurkan oleh WHO (World Health Organization) adalah
120 mg/kg massa badan orang yang mengkonsumsinya.
e. Zat Aditif Sebagai Pemberi Aroma
Zat aditif sebagai pemberi aroma adalah zat yang berfungsi untuk
memberikan aroma yang lebih kuat kepada makanan atau minuman agar
dapat meningkatkan selera manusia untuk mengkonsumsinya. Zat
pemberi aroma ada yang berbahan dari bahan alami dan juga buatan,
contoh dari pemberi aroma alami adalah ekstrak buah nanas dan ekstrak
buah anggur. Sedangkan contoh dari zat pemberi aroma buatan adalah
vanili dan etil butirat (aroma nanas).
f. Zat Aditif Sebagai Pengental

10
Zat aditif pengental adalah zat yang ditambahkan dengan tujuan
untuk menstabilkan dan mengentalkan makanan, agar makanan
bertekstur lebih kental. Contoh bahan yang dapat dijadikan zat pengental
adalah pati, gelatin, dan agar-agar.
g. Zat Aditif Sebagai Pengemulsi
Zat aditif sebagai pengemulsi, yaitu adalah zat yang dapat
mempertahankan penyebaran (dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya,
sehingga dalam hal ini minyak dan air dapat dicampurkan. Contoh dari
zat pengemulsi adalah lesitin yang tekandung dalam kuning telur dan
kedelai. Lesitin banyak digunakan dalam mayones dan mentega.

2.4 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Biologi


Makanan merupakan sumber energi utama bagi mahluk hidup, tanpa
makanan yang masuk ke tubuh, manusia dapat mati karena kekurangan energi
untuk bertahan hidup. Tubuh memerlukan energi untuk setiap kegiatan,
seperti belajar, berjalan ke sekolah, membaca buku dan lain-lain. Makanan
yang kita konsumsi seharusnya tidak hanya sekedar mengenyangkan tetapi
harus mengandung nilai gizi. Gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup
sebagai sumber energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan untuk
berlangsungnya fungsi normal pada setiap jaringan dan organ tubuh.
Makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral dan air.
a. Karhohidrat
Karbohidrat adalah molekul biologi yang mengandung atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Secara garis besar, karbohidrat dibagi
menjadi dua yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Contoh karbohidrat sederhana yang ada di makanan seperti madu, buah-
buahan, susu, dan lain-lain sedangkan contoh karbohidrat kompleks yang
ditemukan pada makanan yaitu kentang, roti gandum dan lain-lain.
Konsumsi karbohidrat terlalu berlebihan dapat menyebabkan penyakit
gula atau diabetes.

11
b. Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti pertama
atau utama. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari
separuh bagian dari sel. Protein dibagi menjadi dua yaitu protein hewani
dan nabati. Bahan makanan yang mengandung protein hewani yaitu
daging, ikan, susu, dan keju. Bahan makanan mengandung protein nabati
yaitu kacang-kacangan.

c. Lemak
Lemak diperlukan tubuh karena menyediakan energi sebesar 9,3
kkal/gram, melarutkan vitamin A,D,E,K dan menyediakan asam lemak
esensial bagi tubuh manusia. Selama proses pencernaan lemak dipecah
menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak
merupakan unit penyimpan yang baik untuk energi. Kelebihan energi dari
makanan yang kamu makan akan diubah menjadi lemak dan disimpan
untuk digunakan di lain waktu. Lemak dibedakan menjadi dua yaitu lemak
jenuh dan tak jenuh. Lemak tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar,
contohnya minyak nabati. Lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar,
ditemukan pada daging, keju, susu dan minyak kelapa.

12
d. Vitamin
Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu vitamin yang larut dalam air
(vitamin B dan C) dan vitamin yang tidak larut dalam air (vitamin A, D, E
dan K). Khusus vitamin D dapat terbentuk ketika terkena sinar matahari,
karena di dalam tubuh ada pro vitamin D.
Vitamin Manfaat Sumber
A Menjaga kesehatan mata, Susu, telur, hati, sereal,
meningkatkan sistem kekebalan wortel, labu, dan buah-
tubuh, pertumbuhan tulang, dan buahan oranye
menguatkan gigi
B Mengatur fungsi tubuh, Gandum, makanan lautm
membantu untuk menghasilkan daging, telur, produk susu
sel darah merah seperti susu asam, sayuran
berdaun hijau, kacang
C Membentuk kolagen, membantu Buah jeruk, stroberi, jambu
menjaga kesehatan jaringan biji, cabai, tomat, brokoli,
tubuh seperti gusi dan otot, dan dan bayam
membantu tubuh melawan
infeksi
D Menguatkan tulang dan gigi, Kuning telur, minyak ikan,
membantu tubuh menyerap susu, dan susu kedelai
kalsium pembentukan tulang
E Sebagai antioksidan dan Minyak sayur, kacang-
membantu melindungi sel dari kacangan, sayuran berdaun
kerusakan, penting bagi hijau, alpukat, gandum dan

13
kesehatan sel-sel darah merah biji-bijian
K Membantu pembekuan darah Alpukat, anggur, sayuran
dan meningkatkan perumbuhan hijau, susu, umbi-umbian,
dan kesehatan tulang biji-bijian dan telur

e. Mineral
Mineral berfungsi dalam proses pembangunan sel, membantu
reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, pembentukan
dan pemiliharan tulang.
Mineral Kegunaan Sumber
Kalsium (Ca) Bahan pembentuk tulang, gigi, Telur, sayuran
kerja otot dan kerja saraf hijau dan kedelai
Fosfor (P) Membantu dalam kontraksi air Daging, gandum,
dan relaksasi otot serta keju
pembentukan tulang dan gigi
Potasium/Kalium Mengatur keseimbangan air Pisang, kentang,
(K) dalam sel, mempercepat kacang, daging,
hantaran impuls pada saraf dan dan jeruk
kerja otot
Sodium/Natrium Menjaga keseimbangan cairan Daging, susu, keju,
(Na) dalam jaringan tubuh dan garam, dan wortel
mempercepat hantaran impuls
pada saraf
Besi (Fe) Bahan utama penyusunan Daging merah,
hemoglobin pada sel darah kacang, bayam,
merah dan telur
Iodium (I) Sebagai salah satu sumber Ikan laut dan
hormon tiroksin dan merangsang garam beriodium
metabolisme
Seng Menjaga kekebalan tubuh, Kacang-kacangan,
kesehatan mata, biji-bjian, dan
menghambatvirus, mengurangi gandum

14
resiko kanker, kesehatan organ
vital laki-laki dan mempercepat
penyembuhan luka

f. Air
Sekitar 60-80% sel tubuh mahluk hidup terdiri atas air. Tubuh
dapat kehilangan air ketika bernafas, berkeringat, buang air besar maupun
air kecil. Kehilangan air tersebut harus segera diganti dengan meminum
air secukupnya. Air dibutuhkan oleh tubuh sebagai pembentukan sel dan
cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan membantu
pencernaan makanan.

Dari pemaparan di atas, dapat kita pahami bahwa pemilihan bahan makan
itu penting. Makanan yang sehat tentunya akan memberikan kita dampak yang
sehat pula. Dalam mengonsumsi makanan sehari-hari, diusahakan untuk memenuhi
semua nutrisinya. Hal ini perlu dilakukan agar tubuh tidak kekurangan nutrisi.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang berlebihan itu kurang baik. Begitu pula ketika
mengonsumsi makanan. Apabila makanan yang dikonsumsi itu terlalu berlebih di
salah satu bahan atau salah satu nutrisi saja, maka makanan yang dikonsumsi
bukannya memberikan daya guna, tetapi malah menjadi penyakit. Misalnya dalam
mengonsumsi karbohidrat hendaknya yang sedang-sedang saja atau sesuai dengan
kebutuhan energi. Jangan terlalu banyak makan makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, bisa jadi lama-kelamaan akan mengalami penyakit
obesitas.

15
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis jabarkan, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan Model Connected ini dapat digunakan pada jenjang SMP
kelas VIII semester I karena terdapat beberapa materi yang saling berkaitan
satu sama lain seperti materi pesawat sederhana, zat aditif dalam kehidupan
sehari-hari, dan nutrisi yang berkaitan jika digunakan dalam kehidupan sehari-
hari seperti pada saat kita memasak makanan hingga mencerna makanan
tersebut.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat penulis berikan kepada
pembaca, yaitu sebelum membuat model pembelajaran IPA Terpadu
sebaiknya kita pahami materi-materi yang akan diberikan pada semester
tersebut. Upayakan tema tersebut dapat mencakup beberapa materi tersebut
agar tidak terkesan “memaksakan” tema.

16
DAFTAR PUSTAKA

___.___. Diktat Kuliah Fisika Kerja dan Pesawat Sederhana. Dalam


https://www.google.co.id/url?q=http://staffnew.uny.ac.id/upload/1323
19978/Pendidikan/DIKTAT%2KULIAH%2BFISIKA_KERJA%2BD
AN%2BPESAWAT%2BSEDERHANA.pdf&sa=U&bed=2ahUKEwj
n6NfHU-
7dAhXEqo8KHejFCLgQFJAAegQIBBA&usg=AOvVaw3V2wxojQk
YTSia3aDAnslw . Diakses pada tanggal 5 Oktober 2018.

Fogarty,R. 1991. Constructing Knowledge Together Classroom As Center of


Inquiry and Literacy. Portsmoth. NH : Heineman.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.“Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam


Semester 1/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan”. Diakses pada
senin, 5 Oktober 2018. Terdapat pada
https://www.bukupaket.com/2017/07/buku-kurikulum-2013-kelas-8-
revisi-2017.html

Nuur, Afina. 2016. Karbohidrat. Dalam www.zywielab.com. Diakses pada 5


Oktober 2018.

Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam: Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai