OLEH :
I MADE ARTA CAHYANA NIM 1613071004
PUTU ANANDIA PRATIWI NIM 1613071009
ANAK AGUNG NGURAH KRISNA BUANA NIM 1613071024
AYU RULYANI NIM 1613071030
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan Model
Webbed dalam Pembelajaran IPA SMP Kelas VIII Semester I”. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas matakuliah Pembelajaran IPA Terpadu, Jurusan Pendidikan
IPA di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas
dari peran serta dari berbagai pihak, khususnya penulis dan berbagai sumber referensi
yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini. Maka itu dalam kesempatan
ini, kami ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan berkontribusi dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan. Kami berharap Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keterkaitan Tema dengan Materi ..................................................... 2
2.2 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Fisika ............................... 4
2.3 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Kimia ............................... 8
2.4 Memasak Makanan Sehat Dikaji Secara Biologi ............................. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
Pendahuluan
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah yang nantinya akan dijadikan pedoman pembahasan dalam makalah
ini, yaitu :
1. Bagaimana keterkaitan antar materi dengan tema yang digunkan ?
2. Bagaimana Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara fisika ?
3. Bagaimana Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara kimia ?
4. Bagaimana Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara biologi ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini,
yaitu :
1. Untuk mengetahui keterkaitan antar materi dengan tema yang digunkan.
2. Untuk mengetahui Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara fisika.
3. Untuk mengetahui Tema Makanan Sehat dengan Alat-alat di Sekitar Kita
dikaji secara kimia.
4. Untuk mengetahui Tema Memasak Makanan Sehat dikaji secara biologi ?
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, adapun manfaat yang diharapkan penulis dari
pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Bagi Penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman
bagi penulis seperti pengalaman untuk mengumpulkan bahan. Selain itu,
penulis juga mendapat ilmu untuk memahami dan menganalisis materi
yang ditulis dalam makalah ini serta pengalaman mengenai teknik
penulisan makalah yang benar.
2. Bagi Pembaca
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada pembaca mengenai Memasak Makanan Sehat yang dikaji secara
fisika, kimia, dan biologi sehingga dapat memberikan pengetahuan lebih
dan bermanfaat bagi pembaca.
2
BAB II
Pembahasan
3
Gambar 2.1. Diagram Model Connected pada tema “Memasak Makanan
Sehat”
4
gaya kuasa dan mengubah arah gaya, sehingga dengan gaya yang kecil
dapat digunakan untuk memngankat beban yang lebih berata atu
memindahkan benda lebih jauh.
Maka:
Keterangan:
KM : keuntungan mekanis
: gaya beban
: gaya kuasa
: lengan beban
: lengan kuasa
5
Jenis-jenis Pengungki/Tuas
A. Tuas jenis I, yaitu tuas yang mana titik tumpu berada di antara titik
beban dan titik kuasa. Misalnya gunting, tang, jungkat-jungkit, dan
lain-lain.
B. Tuas jenis II, yaitu tuas yang mana titik beban berada di antara titik
kuasa dan titik tumpu. Misalnya pembuka kaleng, pelubang kertas,
gerobak sorong, dan lain-lain.
C. Tuas jenis III, yaitu tuas yang mana titik kuasa berada di antara titik
beban dan titik tumpu. Misalnya alat penjepit, alat memancing, dan
lain-lain.
6
membalik bahan makan yang digoreng dan mengurangi resiko
tercipratnya minyak panas mengeanai tangan.
2) Bidang Miring
Bidang miring merupakan suatu alat yang permukaannya dibuat
miring atau membentuk sudut tertentu sehingga dapat memudahkan
pekerjaan manusia. Bidang miring mampu untuk mengubah gaya dan
jarak. Adapun alat-alat yang menggunakan peneran konsep bidang miring
yaitu: tangga, sekrup, dan pisau.
Sehingga KM:
Dengan:
KM : keuntungan mekanis
: gaya beban
: gaya kuasa
: panjang bidang miring
: tinggi bidang miring
Sebelum memasak, bahan-bahan makanan akan dipotong-potong
menjadi lebih kecil. Pemotongan bahan makanan ini tentunya akan
mempermudah proses pemasakan. Dalam memotong bahan-bahan
makanan kita dapat menggunakan pisau. Pisau merupakan salah satu alat
7
yang menerapkan prinsip kerja bidang miring. Selain itu, ada pula alat
yang berguna untuk memotong pisang menjadi lembaran-lembaran tipis
yang akan diolah menjadi kripik.
8
pewarna alami dan buatan. Contoh dari zat pewarna alami adalah daun
pandan untuk memberikan warna hijau dan buah stroberi untuk
memberikan warna merah. Sedangkan, contoh untuk pewarna buatan,
yaitu Allura Red AC untuk memberikan warna merah dan Fast Green
FCF untuk memberikan warna hijau.
10
Zat aditif pengental adalah zat yang ditambahkan dengan tujuan
untuk menstabilkan dan mengentalkan makanan, agar makanan
bertekstur lebih kental. Contoh bahan yang dapat dijadikan zat pengental
adalah pati, gelatin, dan agar-agar.
g. Zat Aditif Sebagai Pengemulsi
Zat aditif sebagai pengemulsi, yaitu adalah zat yang dapat
mempertahankan penyebaran (dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya,
sehingga dalam hal ini minyak dan air dapat dicampurkan. Contoh dari
zat pengemulsi adalah lesitin yang tekandung dalam kuning telur dan
kedelai. Lesitin banyak digunakan dalam mayones dan mentega.
11
b. Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti pertama
atau utama. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari
separuh bagian dari sel. Protein dibagi menjadi dua yaitu protein hewani
dan nabati. Bahan makanan yang mengandung protein hewani yaitu
daging, ikan, susu, dan keju. Bahan makanan mengandung protein nabati
yaitu kacang-kacangan.
c. Lemak
Lemak diperlukan tubuh karena menyediakan energi sebesar 9,3
kkal/gram, melarutkan vitamin A,D,E,K dan menyediakan asam lemak
esensial bagi tubuh manusia. Selama proses pencernaan lemak dipecah
menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak
merupakan unit penyimpan yang baik untuk energi. Kelebihan energi dari
makanan yang kamu makan akan diubah menjadi lemak dan disimpan
untuk digunakan di lain waktu. Lemak dibedakan menjadi dua yaitu lemak
jenuh dan tak jenuh. Lemak tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar,
contohnya minyak nabati. Lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar,
ditemukan pada daging, keju, susu dan minyak kelapa.
12
d. Vitamin
Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu vitamin yang larut dalam air
(vitamin B dan C) dan vitamin yang tidak larut dalam air (vitamin A, D, E
dan K). Khusus vitamin D dapat terbentuk ketika terkena sinar matahari,
karena di dalam tubuh ada pro vitamin D.
Vitamin Manfaat Sumber
A Menjaga kesehatan mata, Susu, telur, hati, sereal,
meningkatkan sistem kekebalan wortel, labu, dan buah-
tubuh, pertumbuhan tulang, dan buahan oranye
menguatkan gigi
B Mengatur fungsi tubuh, Gandum, makanan lautm
membantu untuk menghasilkan daging, telur, produk susu
sel darah merah seperti susu asam, sayuran
berdaun hijau, kacang
C Membentuk kolagen, membantu Buah jeruk, stroberi, jambu
menjaga kesehatan jaringan biji, cabai, tomat, brokoli,
tubuh seperti gusi dan otot, dan dan bayam
membantu tubuh melawan
infeksi
D Menguatkan tulang dan gigi, Kuning telur, minyak ikan,
membantu tubuh menyerap susu, dan susu kedelai
kalsium pembentukan tulang
E Sebagai antioksidan dan Minyak sayur, kacang-
membantu melindungi sel dari kacangan, sayuran berdaun
kerusakan, penting bagi hijau, alpukat, gandum dan
13
kesehatan sel-sel darah merah biji-bijian
K Membantu pembekuan darah Alpukat, anggur, sayuran
dan meningkatkan perumbuhan hijau, susu, umbi-umbian,
dan kesehatan tulang biji-bijian dan telur
e. Mineral
Mineral berfungsi dalam proses pembangunan sel, membantu
reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, pembentukan
dan pemiliharan tulang.
Mineral Kegunaan Sumber
Kalsium (Ca) Bahan pembentuk tulang, gigi, Telur, sayuran
kerja otot dan kerja saraf hijau dan kedelai
Fosfor (P) Membantu dalam kontraksi air Daging, gandum,
dan relaksasi otot serta keju
pembentukan tulang dan gigi
Potasium/Kalium Mengatur keseimbangan air Pisang, kentang,
(K) dalam sel, mempercepat kacang, daging,
hantaran impuls pada saraf dan dan jeruk
kerja otot
Sodium/Natrium Menjaga keseimbangan cairan Daging, susu, keju,
(Na) dalam jaringan tubuh dan garam, dan wortel
mempercepat hantaran impuls
pada saraf
Besi (Fe) Bahan utama penyusunan Daging merah,
hemoglobin pada sel darah kacang, bayam,
merah dan telur
Iodium (I) Sebagai salah satu sumber Ikan laut dan
hormon tiroksin dan merangsang garam beriodium
metabolisme
Seng Menjaga kekebalan tubuh, Kacang-kacangan,
kesehatan mata, biji-bjian, dan
menghambatvirus, mengurangi gandum
14
resiko kanker, kesehatan organ
vital laki-laki dan mempercepat
penyembuhan luka
f. Air
Sekitar 60-80% sel tubuh mahluk hidup terdiri atas air. Tubuh
dapat kehilangan air ketika bernafas, berkeringat, buang air besar maupun
air kecil. Kehilangan air tersebut harus segera diganti dengan meminum
air secukupnya. Air dibutuhkan oleh tubuh sebagai pembentukan sel dan
cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lain dan membantu
pencernaan makanan.
Dari pemaparan di atas, dapat kita pahami bahwa pemilihan bahan makan
itu penting. Makanan yang sehat tentunya akan memberikan kita dampak yang
sehat pula. Dalam mengonsumsi makanan sehari-hari, diusahakan untuk memenuhi
semua nutrisinya. Hal ini perlu dilakukan agar tubuh tidak kekurangan nutrisi.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang berlebihan itu kurang baik. Begitu pula ketika
mengonsumsi makanan. Apabila makanan yang dikonsumsi itu terlalu berlebih di
salah satu bahan atau salah satu nutrisi saja, maka makanan yang dikonsumsi
bukannya memberikan daya guna, tetapi malah menjadi penyakit. Misalnya dalam
mengonsumsi karbohidrat hendaknya yang sedang-sedang saja atau sesuai dengan
kebutuhan energi. Jangan terlalu banyak makan makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, bisa jadi lama-kelamaan akan mengalami penyakit
obesitas.
15
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis jabarkan, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan Model Connected ini dapat digunakan pada jenjang SMP
kelas VIII semester I karena terdapat beberapa materi yang saling berkaitan
satu sama lain seperti materi pesawat sederhana, zat aditif dalam kehidupan
sehari-hari, dan nutrisi yang berkaitan jika digunakan dalam kehidupan sehari-
hari seperti pada saat kita memasak makanan hingga mencerna makanan
tersebut.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat penulis berikan kepada
pembaca, yaitu sebelum membuat model pembelajaran IPA Terpadu
sebaiknya kita pahami materi-materi yang akan diberikan pada semester
tersebut. Upayakan tema tersebut dapat mencakup beberapa materi tersebut
agar tidak terkesan “memaksakan” tema.
16
DAFTAR PUSTAKA
Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam: Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.