Shock Breaker
Shock Breaker
Peredam kejut, shock absorber, shock breaker, atau damper adalah sebuah alat
mekanik yang didesain untuk meredam hentakan yang disebabkan oleh energi kinetik.
Peredam kejut adalah bagian penting dalam suspensi kendaraan bermotor, roda
pendaratan pesawat terbang, dan mendukung banyak mesin industri. Peredam kejut
berukuran besar juga digunakan dalam arsitektur dan teknik sipil untuk mengurangi
kelemahan struktur akibat gempa bumi dan resonansi
Dalam kendaraan, alat ini berfungsi untuk mengurangi efek dari kasarnya
permukaan jalan. Tanpa peredam kejut, kendaraan dapat terlempar, seperti energi yang
disimpan dalam per dan lalu dilepaskan pada kendaraan, barangkali melebihi gerakan
suspensi. Kontrol gerakan berlebih pada suspensi tanpa peredam kejut diredam secara
paksa oleh per yang kaku, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam
berkendara. Peredam kejut diperkenankan menggunakan per yang lembut yang
mengontrol gerakan suspensi dalam merespon gundukan atau lubang. Dan juga,
berhubungan dengan pelambatan efek fisik dalam ban itu sendiri, mengurangi gerakan
naik turun per. Karena ban tidak selembut per, untuk meredam hentakan ban mungkin
dibutuhkan shock yang kaku yang lebih ideal untuk kendaraan
Cara kerja Shockbreaker tipe ini menggunakan redaman singgel, pada saat
compresi atau saat rebaund saja.dengan sistem demikian, shockbreaker ini kurang
cocok untuk di aplikasikan pada mobil, melainkan banyak di gunakan pada sistem
suspensi belakang sepeda motor.
Doble action atau yang lebih kita kenal Shock dobel aksion banyak atau bahkan
hampir semua mobil yang ada di Indonesia menggunakan Shockbreaker tipe ini.
Dengan redaman pada saat Compresi dan saat Rebaund memberikan tingkat peredaman
kejut yang maksimal.
3. RESERVOIR SHOCK SISTEM
Untuk mencari konstanta shock absorber Honda blade paka diperlukan data,
dimana penulis mengambil data dari hasil pengukuran langsung dengan menggunakan
sepeda motor honda blade tersebut dengan beban penulis sendiri seberat 56 kg, data
tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini :
Gambar : hasil pengukuran Shock absorber depan sebelum & sesudah pembebanan
Maka
FD = 29 cm + 15 cm = 44 cm
X = 29 cm + 12 cm = 41 cm
T = 0,54 detik
Untuk mencari konstanta ( C ) kita akan menggunakan rumus :
KarenA x belum di ketahui maka kita akan mecari x terlebih dahulu menggunakan
rumus :
Dimana X = x/t
= 41 / 0,54
= 75,9
maka
Maka
Contoh Soal
Shock absorber merupakan komponen utama dalam sebuah sistem suspensi.
Dalam perancangan sistem suspensi bela-kang mobil listrik untuk empat penumpang ini
akan menggunakan shock absorber dari suspensi belakang sepeda motor Yamaha
Scorpio.
Sebelum melakukan perancangan sistem
suspensi, harus diketahui terlebih dahulu kons-tanta pegas yang dimiliki oleh shock
yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar dapat menen-tukan posisi penempatan dan
sudut kemiringan shock tersebut. Berikut adalah hasil dari pengu-kuran konstanta pegas
pada shokbreaker belakang Yamaha Scorpio :
Konstanta (K)
NO. Pemendekan (X) Beban yang diterima (F)
1 0,5 mm 33,9 kg 678 N/mm
2 1 mm 49.8 kg 498 N/mm
3 1,5 mm 64.6 kg 430,67 N/mm
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kemampuan shock dalam menerima beban
Dari data diatas maka dapat dihitung konstanta pegas yang dimiliki shock ab-sorber
Yamaha Scorpio dimana konstanta shock adalah rata-rata dari hasil pehitungan kostanta
di setiap pembebanan
Ket. :
K = konstanta (N/mm)
x = pemendekan stroke (mm) F = Beban/gaya yang diterima
Jadi konstanta yang dimiliki shock absorber tersebut adalah :
= 535,5 N/mm
Stroke pemendekan maksimal yang dimili-ki shock tersebut adalah 40 mm, sehingga
dapat diketahui kemampuan maksimal shock dalam menerima beban adalah :
F=21420N=2142Kg
T = F. r
T = 221,15 kg . 251 mm T = 55 508,65 Kgmm
Setelah diketahui momen/torsi yang ter-jadi pada lengan suspensi maka dapat
dihitung jarak terdekat yang dijinkan antara shockbreaker dan pusat constrain.
T = F.r
55508,65 Kgmm = 2142 Kg . r
Jadi jarak tedekat peletakan shock pada lengan suspensi adalah 25,29 mm dari
pusat lengan suspensi.
Gambar 8. Posisi Shock Pada Lengan Suspensi
Gambar diatas menujukan posisi peleta-kan shockbreaker pada lengan suspensi yang
beja-rak 192,3 mm dari pusat lengan suspensi. Jarak tersebut dinilai sangat aman melihat
bahwa jarak minimal peletakan shock dari pusat lengan sus-pensi adalah 25,9 mm.
Sedangkan sudut kemir-ringan shock pada gambar rancangan adalah 47,30
Sudut tersebut didapat dengan membuat ling-karan yang berpusat dari pusat lengan
suspensi dengan radius lingkaran adalah jarak dari pusat lengan suspensi ke pusat dudukan
shockbreaker kemudian posisi bagian shock atas diposisikan mendekati garis lingkaran
tersebut. Dengan cara tersebut maka menghasilkan sudut kemiringan shockbreaker sebesar
47,30.
Perhitunngan beban yang diterima shock sesuai posisi pada gambar diatas:
T = F. R
55508,65 Kgmm = F. 192,3 mm