Anda di halaman 1dari 7

Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan No. 17 penyusutan.

Dapat dilakukan dengan


berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut :
 Berdasarkan Waktu:
a. Metode garis lurus (straight line method)
Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan. Dalam metode
penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi
dengan hasil atau output yang diproduksi.
Penerapan metode ini didasarkan dari beberapa anggapan berikut ini:
1. Biaya tidak dipengaruhi oleh produktivitas atau penyimpangan efisiensi.
2. Biaya pemeliharaan dan perbaikan untuk setiap periode jumlahnya relatif stabil
3. Kegunaan ekonomis dari aktiva menurun proporsional setiap periode
Metode ini sebaiknya digunakan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap yang dipengaruhi
perjalanan waktu atau bukan oleh tingkat pemakaian contohnya : penyusutan gedung, peralatan kantor
dsb.

Bisa juga menggunakan persentase:

Sebagai contoh:
Pembelian satu unit mesin pada awal tahun dengan harga Rp. 50.000.000 dengan nilai sisa
sebesar Rp. 5.000.000 dan umur ekonomis diperkirakan selama 5 tahun.
b. Metode Beban Menurun
1. Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
Metode penyusutan ini menghasilkan tarif penyusutan yang menurun dengan dasar penurunan
pecahan dari nilai yang dapat disusutkan (harga perolehan dikurangi dengan nilai sisa).
Misalnya, pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp 50.000.000,- dengan nilai sisa Rp
5.000.000,- dan perkiraan umur ekonomis diperkirakan 5 tahun.
Jumlah penyebut dilakukan dengan menjumlahkan angka tahun : 5+4+3+2+1 = 15
Metode jumlah angka tahun ada 2 yaitu :
a. Jumlah Angka Tahun Naik
Metode ini mengalokasikan nilai penyusutan yang meningkat seiring berjalannya waktu
quotai = i (C-SVN) / (1+2+...+n)
dimana
n = umur manfaat
C = basis harga, termasuk penyesuaian
SVN = perkiraan nilai sisa pada akhir tahun ke N
b. Jumlah Angka Tahun Menurun
Metode ini mengangalokasikan nilai penyusutan yang menurun seiring berjalannya
waktu.
quotai = (n-1+1) (C-SVN) / (1+2+...+n)
2. Metode saldo menurun (declining balance method)
Metode ini juga merupakan metode penurunan beban penyusutan yang menggunakan tingkat
penyusutan (diekspresikan dalam persentase) yang merupakan perkalian dari metode garis lurus.
Tingkat penyusutan metode ini selalu tetap dan diaplikasikan untuk mengurangi nilai buku pada setiap
akhir tahun. Tidak seperti metode lain, dalam metode saldo menurun nilai sisa tidak dikurangkan dari
harga perolehan dalam menghitung nilai yang dapat disusutkan.

Misalnya pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp 50.000.000,- dengan nilai sisa Rp
5.000.000,- dan perkiraan umur ekonomis adalah 5 tahun.
Karena penyusutan merupakan suatu taksiran beban, tarif diatas dapat dibulatkan sehingga
akan praktis dalam perhitungannya, sedangkan selisih biaya yang terjadi dianggap tidak terlalu penting.

3. Metode saldo menurun ganda


Beban penyusutan yang setiap tahun menurun akan dihitung dengan dasar persentase
depresiasi metode garis lurus. Kemudian, berikutnya persentase ini dikalikan dua dan setiap tahunnya
dikalikan dengan nilai buku aktiva tetap. Karena nilai buku selalu menurun maka beban depresiasi juga
selalu menurun.
Misalnya pembelian suatu aktiva pada awal tahun seharga Rp 50.000.000,- dengan nilai sisa Rp
5.000.000,- dan taksiran umur ekonomis diperkirakan 5 tahun.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, ada perbedaan selisih sebesar 1.112.000 (5.000.000 – 3.888.000).
 Metode berdasarkan faktor pemakaian :
a. Metode jam-jasa (service hours method)
Metode penyusutan ini menggunakan jumlah jam kerja sebagai dasar pengalokasian beban
penyusutan untuk tiap periode. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (mesin) akan lebih
cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full time) dibanding dengan penggunaan yang tidak sepenuhnya
(part time).
Beban depresiasi dalam metode ini dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban depresiasi tiap
periode-nya tergantung pada jam jasa yang digunakan.
Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 60.000.000, nilai sisa Rp 4.000.000 ditaksir akan
dapat digunakan selama 80.000 jam.
Perhatikan cara menghitung nilai depresiasi per jam adalah :

Apabila dalam tahun pertama, mesin tersebut digunakan selama 8000 jam maka beban
depresiasinya adalah :
8.000 x Rp 700 = Rp. 5.600.000
Metode jam jasa paling tepat jika digunakan untuk kendaraan. Dengan anggapan kendaraan itu
lebih banyak aus karena digunakan dibandingkan dengan tua karena waktu.
b. Metode jumlah unit produksi (productive-output method).
Metode ini digunakan untuk mengalokasikan beban penyusutan berdasarkan pada proporsi
penggunaan aktiva yang sebenarnya. Metode penyusutan ini menggunakan hasil produksi sebagai dasar
pengalokasian beban penyusutan untuk tiap periode. Dengan metode unit produksi, depresiasi dihitung
berdasarkan pada unit output atau unit produksinya (misalnya jam, mil atau kilogram) dengan
menggunakan rumus berikut :
Depresiasi per unit = Harga perolehan– nilai sisa
Unit produksi tafsiran selama manfaat
Unit total digunakan dalam satu tahun tertentu kemudian dikalikan dengan depresiasi per
unitnya sehingga didapatkan jumlah depresiasi untuk tahun tersebut. Kita dapat menyatakannya sebagai
Depresiasi = depresiasi per unit x pemakaian
Atau :
Depresiasi = Harga perolehan nilai sisa – nilai sisa x pemakaian
Unit produksi tafsiran selama manfaat
Contoh soal
Harga perolehan suatu mesin Rp. 1.700.000, nilai sisa Rp. 200.000. Umur tafsirannya 8.000 jam.
Depresiasi/jam = Rp. 1700.000 – Rp. 200.000
8.000 jam
= Rp. 187,50
Selama lima tahun usianya, mesin tersebut telah dioperasikan selama 1.800 jam, 1.200 jam ,
2.000 jam , 1.400 jam dan 1.600 jam, masing masing untuk tahun pertama sampai tahun kelima.
Perhitungan depresiasi untuk masing masing tahun tersebut adalah :
Tahun 1 1.800 jam x Rp. 187,50/jam = Rp 337.500,00
Tahun 2 1.200 jam x Rp. 187,50/jam = Rp 225.000,00
Tahun 3 2.000 jam x Rp. 187,50/jam = Rp 375.000,00
Tahun 4 1.400 x Rp. 187,50/jam = Rp 262.500,00
Tahun 5 1.600 x Rp. 187,50/jam = Rp 300.000,00
Depresiasi total (8000 jam ) = Rp 1500.000,00
“Metode Yang Digunakan Untuk Menentukan Penyusutan”

Disusun oleh :
Defitri Miliyani Rizki (A10180185)

Manajemen E
STIE EKUITAS
Jl. P.H.H Mustopa No.31 Bandung 40124

Anda mungkin juga menyukai