Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikannya
laporan tentang Perawatan Dan Perbaikan AC ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
PT.LOTTE MART INDONESIA selaku tempat prakerin kami selama 2 bulan
ini.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perawatan Dan Perbaikan AC.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat
di masa yang akan dating, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan laporan
ini di waktu yang akan datang.

Pamulang, 18 Mei 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Pengenalan ...................................................................................................1
1.2 Tempat Dan Waktu Prakerin ........................................................................1
1.3 Profil Perusahaan .........................................................................................1
1.4 Struktur Organisasi ......................................................................................1
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................2
2.1 Pengertian AC ..............................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis AC ..............................................................................................2
2.2.1 AC Split Wall ...................................................................................2
2.2.2 AC Cassette ......................................................................................2
2.2.3 AC Split Duct ...................................................................................2
2.2.4 AC Floor Standing ...........................................................................2
2.2.5 AC VRV ...........................................................................................2
2.2.6 AC AHU .........................................................................................2
2.3 Komponen AC .............................................................................................2
2.3.1 Compressor AC ................................................................................2
2.3.2 Kondensor AC ..................................................................................2
2.3.3 Orifice Tube ( Pipa Kapiler ) ...........................................................2
2.3.4 Katup Ekspansi ................................................................................2
2.3.5 Evaporator AC .................................................................................2
2.3.6 Thermostat AC .................................................................................2
2.4 Alat-Alat Dan Bahan-Bahan Perawatan AC ................................................2
2.5 Cara Kerja AC ..............................................................................................2
2.6 Cara Perawatan Dan Perbaikan AC .............................................................2
BAB III ISI LAPORAN PRAKERIN ......................................................................3
3.1 Kegiatan Prakerin .........................................................................................3
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................4
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................4

ii
4.2 Saran .............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan
1.2 Tempat Dan Waktu Prakerin
1.3 Profil Perusahaan
1.4 Struktur Organisasi
1.5 Sistematika Penulisan

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian AC
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian
mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di
sekitar mesin pendingin tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin
yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan
gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di
sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa
berubah-ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada
pipa kondensor berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor
sehingga bahan tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic
Expantion Valve pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di perkecil,sehingga
tekanannya semakin meningkat dan pada pipa evaporator menjadi dingin.

2.2 Jenis-Jenis AC
Menurut jenisnya AC yang biasa dipasang dari suatu gedung yaitu:

 AC Split Wall
 AC Cassette
 AC Split Duct
 AC Floor Standing
 AC VRV
 AC AHU

2.2.1 AC Split Wall


AC Split Wall terdiri dari:

Unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan evaporator
blower, expansion valve dan controll unit,
Unit outdoor yang terdiri dari compresor, condenser, condenser
blower dan refrigerant filter.
Pips Refrigeran, yang menghubungkan antara unit indoor dan unit
outdoor. Pipa refrigeran ada 2 buah saluran, satu buah untuk
menghubungkan evaporator dengan compressor dan dan satu buah
untuk menghubungkan refrigerant filter dengan expansion valve
Kabel power untuk memasok arus listrik untuk compressor dan
condenser blower.

2
Kelebihan AC split Wall :

(Gambar 1.1 AC Split Wall)

Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara


luar, misalnya pada ruangan yang posisinya ditengah pada
bangunan Ruko, karena condenser yang terpasang pada outdoor
bisa ditempatkan ditempat yang berhubungan dengan udara luar
jauh dari ruangan yang didinginkan. Suara didalam ruangan tidak
berisik.

2.2.2 AC Cassette

(Gambar 1.2 AC Cassete)

AC jenis ini , indoornya menempel di plafon. Jenis AC Cassette


ini terdiri dari berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan
6pk. Cara pemasangan ac ini memerlukan keahlian khusus dan
tenaga extra, tidak seperti memasang ac rumah atau ac split, yang
bisa dipasang sendirian. Biasanya AC jenis ini di pasang di
Gedung perkantoran,Gedung Universitas,dan Gedung
pemerintahan.

3
2.2.3 AC Split Duct
AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa
dinginnya menggunakan Sistem Ducting. AC Split Duct tidak
memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada
satu titik.. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall atau gedung-
gedung yang memiliki ruangan luas.

(Gambar 1.3 AC Split Duct)

AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang


merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat
penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin
ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan
desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh
tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian
ruang, dan perawatan.

Kelebihan:

Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali.


Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.

Kekurangan:

Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan


tenaga yang betul-betul terlatih.
Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka dampaknya
dirasakan pada seluruh ruangan.
Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada sentral
cooling plant.
Biaya investasi awal serta biaya operasi dan pemeliharaan tinggi.

4
2.2.4 AC Floor Standing

(Gambar 1.4 AC Floor Standing)

AC Floor Standing, AC Floor Standing sesuai namanya merupakan


AC yang unit indoornya berdiri/duduk dan bisa dipindah-pindah
sesuai dengan keinginan kita. Unit AC ini memiliki daya 3 pk – 5
pk, dan kebanyakan dipakai untuk acara-acara indoor yang
memerlukan unit pendingin secara mendesak. Karena simple dan
mudah dibawa kemana-mana, maka banyak orang yang
menyewakan model AC jenis ini.

2.2.5 AC VRV

(Gambar 1.5 Outdoor AC VRV)

AC VRV memiliki satu outdoor dan beberapa unit indoor dengan


berbagai tipe seperti split wall, cassete, floor standing, dll

5
VRV = Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja
refrigerant yang berubah-ubah. VRV system adalah sebuah
teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor
inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi,
melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral,
AC Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu
outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC serta dapat
mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara
terkomputerisasi, AC VRV hemat energi, hemat listrik, dan hemat
tempat.

2.2.6 AC AHU
AHU singkatan dari air handling unit. Biasanya digunakan untuk
ruangan yang lebih besar. Untuk Bandara, ruang rapat, mall dan
perkantoran yang luas biasanya menggunakan jenis ini.
AC ini berjenis Central, AC ini termasuk system indirect cooling
(pendinginan tidak langsung), dimana proses peninginan
menggunakan air sebagai media, yang diproses oleh AHU atau
FCU. Sistem ini dalam opersionalnya lebih efisien dibandingkan
dengan menggunakan refrigerant secara langsung, tetapi investasi
awal yang sangat mahal.
Diantara peralatan utama dalam system ini adalah :
 Chiller

(Gambar 1.6 Chiller)

Chiller merupakan mesin refrigerasi yang berfungsi untuk


mendinginkan air pada sisi evaporator. Air dingin yang
dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukaran
kalor (AHU,FCU / Fan Coil Unit).
Menurut jenis compressornya, chiller ada 3 jenis :
Reciprocating, Screw, Centrifugal. Dan Berdasar cara
pendinginan condensornya, chiller ada 2 macam, yaitu : air
cooler (pendinginan oleh angin), dan water cooler
(pendinginannya oleh air).

6
 AHU dan FCU

(Gambar 1.7 Mesin AHU)

Adalah suatu mesin penukaran kalor, dimana udara panas


dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam
AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan.

 Cooling Tower
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air
yang dipakai pendinginan condensor chiller dengan cara
melewati air panas pada filament didalam cooling tower
yang di hembus oleh udara sekitar dengan blower yang
suhunya lebih rendah.

 Pompa Sirkulasi
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin (Chilled Water Pump).
Berfungsi mensirkulasikan air dingin dari chiller ke
koil pendingin AHU/FCU
b. Pompa Sirkulasi air pendingin (Conditioner Water
Pump). Pompa ini hanya untuk chiller jenis water
cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor chiller ke tower dan
seterusnya.

7
2.3 Komponen AC
Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air
conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa
lepas dari pemanfaatan teknologi ini. Namun apakah banyak dari kita yang
tahu bagaimana cara kerja ac sehingga bisa menghasilkan udara yang
nyaman (dingin) bagi kehidupan kita?

Udara dingin tersebut sebenarnya merupakan output dari sistem yang


terdiri dari beberapa komponen, yaitu; compressor AC, kondensor, orifice
tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai peran masing-masing bagian tersebut:

2.3.1 Compressor AC

(Gambar 1.8 Compressor AC)

Kompresor adalah suatu alat mekanis yang bertugas untuk


mengisap uap refrigeran dari evaporator. Kemudian menekannya
mengkompres) dan dengan demikian suhu dan tekanan uap
tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor adalah
mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem.

fungsi kompresor
Kompresor atau pompa hisap tekan berfungsi mengalirkan
refrigeran ke seluruh sistem pendingin.

Cara kerja kompresor


Sistem kerjanya adalah dengan mengubah tekanan sehingga
berpindah dari sisi bertekanan tinggi ke sisi berekanan lebih rendah.
Semakin tinggi temperatur yang dipompakan semakin besar tenaga
yang dikeluarkan oleh kompresor.

8
2.3.2 Kondensor AC

(Gambar 1.9 Kondensor AC)

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah


gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang
bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube.
Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner.
Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan
panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan
yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke
orifice tube.

Fungsi kondensor
Kondensor merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai
pengembunan. Refrigerant yang yang dipompakan dari kompresor
akan mengalami penekanan sehingga mengalir ke pipa kondensor,
kemudian mengalami pengembunan.

Cara kerja kondensor


Refrigerant atau freon dalam wujud gas yang di pompa oleh
kompressor ac, masuk lewat inlet (warna merah) dalam kondisi
bersuhu dan bertekanan tinggi.
Hembusan atau hisapan angin dari fan condensor dan atau cooling
fan membuang panas yang di hasilkan serta menurunkan tekanan
refrigerant dan terjadi perubahan wujud dari gas menjadi cair.

Selanjutnya modulator yang juga terdapat filter drier didalamnya


bertugas untuk memastikan bahwa yang keluar dari kondensor
adalah refrigerant (freon ) cair, sebelum di kabutkan oleh expansi
valve.

Jika kemampuan kondensor untuk mendinginkan atau membuang


panas berkurang menyebabkan tekanan pada siklus refrigerant naik

9
dan menjadi penyebab ac mobil tidak dingin serta membebani
mesin dan mengurangi kemampuan ac untuk mendinginkan kabin.

2.3.3 Orifice Tube (Pipa Kapiler)

(Gambar 2.0 Pipa Kapiler)

Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi


diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan
rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice
tube, dipasang juga katup ekspansi.

Fungsi Orifice Tube


Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi
menurunkan tekanan refrigerant dan mengatur aliran refrigerant
menuju evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini sangat vital
karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan
tinggi dan tekanan rendah.

Cara kerja Orifice Tube


Pada bagian inilah refrigran mencapai suhu terendah (terdingin).
Pipa kapiler terletak diantara saringan (filter) dan evaporator.
Ketika mengganti atau memasang pipa kapiler baru, jangan terjadi
bengkok karena bisa menyebabkan penyumbatan. Penggantian pipa
kapiler harus disesuaiakan dengan diameter dan panjang pipa
sebelumnya.

10
2.3.4 Katup Ekspansi

(Gambar 2.1 Katup Ekspansi)

Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air


conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan
pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan
menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian
dan memasuki evaporator/pendingin.

Fungsi katup ekspansi


Katup ekspansi atau ekspansi valve merupakan komponen ac yang
berfungsi untuk menurunkan suhu dan tekanan refrigerant atau
freon ac mobil pada sirkulasi ac.

Sistem kerja Katup ekspansi


Bila temperatur evaporator rendah, tekanan cairan di atas membran
tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup
saluran masuk ke evaporator, penguapan zat pendingin terhenti,
temperatur evaporator naik kembali.
Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di
atas membran akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas,
katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu evaporator turun
kembali, demikian seterusnya.

11
2.3.5 Evaporator AC

(Gambar 2.2 Evaporator AC)

Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan


pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam
ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali
menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit
cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator /
pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi
cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni,
sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan
beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon
yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Fungsi Evaporator
Berfungsi mengambil panas zat pendingin agar menjadi lebih
dingin serta merubahnya menjadi gas.

Sistem kerja Evaporator


Sepintas mirip kondensor cuma evaporator lebih banyak
mengambil panas dibandingkan kondensor. Evaporator diletakkan
dalam dashboard mobil dan dilengkapi motor blower atau kipas
peniup untuk menghembuskan udara dingin ke dalam kabin mobil.
Agar udara yang ditiup bersih maka diperlukan filter untuk
menyaring kotoran yang ikut tertiup blower. Setelah zat pendingin
melewati evaporator lalu kembali ke kompresor.

12
2.3.6 Thermostat

(Gambar 2.3 Thermostat)

Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan


lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan.
Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien
pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar
memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan
akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC
aktif.

Fungsi Thermostat
Thermostat merupakan alat yang berfungsi sebagai pengatur suha,
sehingga temperatur dalam sebuah ruangan selalu setabil sesuai
kebutuhan.

Sistem kerja thermostat


Thermostat bekerja dengan cara memutuskan arus listrik yang
masuk kompresor apabila temperatur yang diinginkan telah
tercapai, sehingga kompresor akan off setelah itu temperatur akan
kembali naik dan thermostat akan mengalirkan kembali arus listrik
yang masuk pada kompresor.

2.4 Alat-Alat Dan Bahan-Bahan Perawatan AC

13
2.5 Cara Kerja AC
Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai
alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk
ke dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang kemudian
dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase


dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent
mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam
refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang
diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser


relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang
berada pada pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari


fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi,
pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent
berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke
evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya
dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan
refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup
ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada
dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa
yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka
untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini
membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang
dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan
didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan


didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan
menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi
yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-
menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau
menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :
Kunci utama dari air conditioner adalah refrigerant, yang umumnya adalah
fluorocarbon [**], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan

14
melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan
menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya
refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi
tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan
cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah
compressor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas
pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang
berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu
melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada compressor AC,
gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara
pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan
menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah
thermostat AC [***] mengontrol motor compressor AC untuk mengatur
suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah


energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih


atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan.
Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang
digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya
digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon AC dianggap sebagai
salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan
sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya,
produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan


lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng
ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda.
Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga
lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang
menyebabkan motor AC aktif/jalan.

2.6 Cara Perawatan Dan Perbaikan AC

15
BAB III
ISI LAPORAN PRAKERIN

3.1 Kegiatan Prakerin

16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

http://glodokelektronik.net
http://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.com.br/2012/03/bab-iii-
pengetahuan-dasar-tentang-ac.html?m=1
https://elviana09.wordpress.com/2015/01/09/jenis-jenis-ac-air-conditioner-dan-
komponennya/
http://smartcoold.blogspot.com
http://yonanac99.en.made-in-china.com

18
19

Anda mungkin juga menyukai