Model Nes
Model Nes
Pembelajaran terpadu tipe nested merupakan suatu pembelajaran yang memfokuskan pada
pengintegrasian beberapa ketrampilan belajar yang ingin dikembangkan oleh seorang guru
kepada peserta didiknya dalam suatu proses pembelajaran untuk tercapainya materi pelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran nested ini dibutuhkan persiapan yang matang agar tujuan dari
pembelajaran tetap tersampaikan secara maksimal di samping guru melatihkan beberapa
ketrampilan pada peserta didik.
Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan
melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada jam-jam tertentu seorang guru
memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tentang bentuk kata, makna kata, dan
ungkapan dengan saran pembuahan keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya
berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan
menulis puisi.
Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut
keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterampilan dalam
mengembangkandaya imajinasi dan berpikir logis dalam hal ini disikapi sebagai
bentukketerampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat ungkapan dan
mengarang puisi. Untuk mengetahui telah dikuasainya keterampilan tersebut ditunjukkan oleh
kemampuan mereka dalam membuat ungkapan dan mengarang puisi.
Kelebihan pembelajaran terpadu model sarang menurut Trianto (2011:46) adalah guru
dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam suatu pembelajaran di dalam satu
mata pelajaran, melalui penjaringan dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman
belajar peserta didik. Sedangkan kelemahannya adalah terletak pada guru ketika tanpa
perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampilan yang menjadi target dalam suatu
pembelajaran, hal ini dapat berdampak kepada pserta didik, di mana prioritas pelajaran akan
menjadi kabur karena peserta didik diarahkan untuk melakukan beberapa tugas belajar sekaligus.
Tahun 2018
Sumber 2
Pembelajaran Terpadu Tipe Nested
Pembelajaran terpadu model nested (tersarang) merupakan pengintegrasian kurikulum
didalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah
keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar
itu meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan
keterampilan mengorganisir (organizing skill)17.
Model pembelajaran terpadu tipe nested ini merupakan pembelajaran terpadu yang memakai
pendekatan inter studi. Keterampilan-keterampilan yang ingin dilatihkan dalam satu bidang
studi, dihubungkan dalam satu kegiatan pembelajaran. Keterampilanketerampilan tersebut
meliputi, keterampilan berpikir, keterampilan mengorganisir, dan keterampilan sosial. Sebagai
contoh: materi statistika yang terdapat aspek penguasaan materi statistika yang merupakan isi
dari pembelajaran, kemampuan berpikir secara deduktif yang merupakan ketrampilan berpikir
dan pembuatan grafik yang merupakan ketrampilan mengorganisir yang akan dikembangkan
dalam pembelajaran matematika. Ketiga ketrampilan tersebut menjadi satu keterpaduan yang
menghasilkan keterampilan matematika.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu tipe nested
merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa ketrampilan siswa yang dilatihkan
pada satu bidang studi untuk mencapai isi dari materi pembelajaran. Ketrampilan-ketrampilan
yang akan dilatihkan dalam pembelajaran tersebut adalah ketrampilan berpikir, ketrampilan
sosial dan ketrampilan mengorganisir. Ketrampilan berpikir adalah ketrampilan yang dimilki
oleh siswa untuk menggunakan akal budi untuk memecahkan masalah.
Ketrampilan sosial adalah ketrampilan siswa dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Sedangkan ketrampilan mengorganissir adalah ketrampilan untuk menyusun suatu informasi
sehingga mudah dipahami dan dapat disampaikan secara efektif.
Kelebihan tipe nested (tersarang) adalah guru dapat memadukan beberapa keterampilan
sekaligus dalam suatu pembelajaran di dalam satu mata pelajaran. Menjaring dan mengumpulkan
sejumlah tujuan dan pengalaman belajar siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan
berkembang. Memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide-ide
penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi. Tipe tersarang juga memberikan
perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat. Pada tipe ini, satu
guru dapat memadukan kurikulum secara meluas25.
Kekurangan tipe nested terletak pada guru ketika tanpa perencanaan yang matang memadukan
beberapa keterampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran. Hal ini berdampak pada
siswa, prioritas pelajaran akan menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk melakukan beberapa
tugas belajar
sekaligus.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu tipe nested merupakan
suatu pembelajaran yang memfokuskan pada pengintegrasian beberapa ketrampilan belajar yang
ingin dikembangkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu proses pembelajaran untuk
tercapainya materi pelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran nested ini dibutuhkan persiapan
yang matang agar tujuan dari pembelajaran tetap tersampaikan secara maksimal disamping guru
melatihkan beberapa ketrampilan pada siswa. Organisasi kurikulum tipe nested ini yaitu integrasi
multi target kemampuan yang ingin dicapai disajikan dalam satu topik yang ada pada satu mata
pelajaran tertentu. Model integrasi ini, menurut Fogarty, biasa digunakan oleh guru yang sudah
terlatih. Mereka tahu bagaimana cara mencapai tujuan yang majemuk (multiple) dan sangat
penting dari suatu mata pelajaran.
Pada Kekurangan tipe nested terletak pada guru ketika tanpa perencanaan yang matang
memadukan beberapa keterampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran. Hal ini
berdampak pada siswa, prioritas pelajaran akan menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk
melakukan beberapa tugas belajar sekaligus
.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu tipe nested merupakan
suatu pembelajaran yang memfokuskan pada pengintegrasian beberapa ketrampilan belajar yang
ingin dikembangkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu proses pembelajaran untuk
tercapainya materi pelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran nested ini dibutuhkan persiapan
yang matang agar tujuan dari pembelajaran tetap tersampaikan secara maksimal disamping guru
melatihkan beberapa ketrampilan pada siswa. Organisasi kurikulum tipe nested ini yaitu integrasi
multi target kemampuan yang ingin dicapai disajikan dalam satu topik yang ada pada satu mata
pelajaran tertentu. Model integrasi ini, menurut Fogarty, biasa digunakan oleh guru yang sudah
terlatih. Mereka tahu bagaimana cara mencapai tujuan yang majemuk (multiple) dan sangat
penting dari suatu mata pelajaran. Pada
c. Prinsip Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Bagaimana suatu kerja dapat
diketahui hasilnya apabila tidak dilakukan evaluasi. Oleh karena itu dalam melaksanakan
evaluasi dalam pembelajaran terpadu, maka diperlukan beberapa langkah-langkah positif antara
lain:
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri (self evaluation/self
assessment) di samping bentuk evaluasi lainnya.
2) Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai
berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
d. Prinsip Reaksi
Dampak pengiring (nurturant effect) yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh
oleh guru dalam KBM. Guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi
terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit
melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran terpadu memungkinkan hal
ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan kepermukaan halhal yang
dicapai melalui dampak pengiring.
pembelajaran terpadu tipe nested yaitu dapat mengembangkan kemapuan berpikir siswa dengan
pemberian motivasi, apersepsi dan penemuan tema pembelajaran yang selanjutnya dilakukan
pemberian soal secara bertahap yang sesuai dengan jangkauan kemampuannya atau tugastugas
tersebut berada dalam zone of proximal development siswa. Dengan cara ini dapat melatihkan
ketrampilan berpikir dan mengorganisir siswa.
pembelajaran terpadu tipe nested dimana siswa berperan aktif untuk mencari suatu konsep dalam
suatu penemuan yang akan melibatkan siswa lain sehingga dapat menciptakan suatu kerjasama
yang dapat melatih ketrampilan sosial dan berpikir siswa. Selain itu, pada teori ini memusatkan
pada pemahaman struktur materi yang dipelajari dengan menemukan sendiri konsep dari materi
sehingga siswa dapat menyajikan suatu informasi yang dapat mengembangkan ketrampilan
mengorganisasi siswa.ssssss
Sumber3
Gambar 1 menunjukkan bahwa model sequenced diibaratkan seperti eyeglasses (kaca mata), yang
berarti konten internal yang bervariasi dibingkai oleh konsep yang berkaitan. Lensa menggambarkan
dua materi pelajaran yang berbeda. Kedua lensa sejajar karena kedua materi pelajaran ini akan
diajarkan secara paralel, dimana isi materi pelajaran tersebut telah diurutkan terlebih dahulu. Mata
pelajaran yang terpisah ini dibingkai oleh konsep yang berkaitan yang menaungi topik atau mata
pelajaran tersebut. Untuk lebih jelasnya Gambar 2 menunjukkan contoh dua guru dari disiplin ilmu
yang berbeda membuat masing-masing lima daftar topik yang akan diajarkan oleh keduanya.
Kemudian kedua guru ini mengurutkan topik-topik ini untuk diajarkan secara paralel. Pengurutan
topik-topik dengan guru yang lain akan memudahkan siswa-siswa membuat hubungan (connections)
antara kedua materi pelajaran tersebut.
|5
B. Pendapat Ahli Mengenai Model Sequenced
John Adams pernah berkata, “The textbook is not a moral contract that teachers are
obliged to teach—teachers are obliged to teach children.” Artinya, buku teks bukanlah kontrak
moral dimana guru wajib untuk mengajarkan juga guru wajib untuk mengajar anak-anak.
Maksud dari Adams ini yakni dalam menjalankan tugas mengajar, guru tidak harus terikat pada
urutan materi dalam buku, namun guru dapat mengatur ulang urutan materi pelajaran yang
akan diajarkan kepada anak-anak. Urutan baru mungkin akan lebih logis jika urutan tersebut
sejajar dengan isi mata pelajaran antar disiplin ilmu. Akan sangat berguna bagi siswa dan guru
ketika siswa mencari hubungan dasar antar konten. Belajar menjadi lebih menyeluruh dan
karena itu ilmu akan lebih mudah ditransfer.
Model pembelajaran terpadu tipe Nestedatau tersarang adalah integrasi desain guna
memperkaya segala hal yang digunakan oleh guru supaya terlihat lebih terampil.
Mereka tahu bagaimana untuk mendapatkan jarak tempuh yang paling efektif dari
pelajaran apapun. Tapi, dalam pendekatan Nested untuk instruksi perencanaan
diperlukan beberapa sasaran yang tepat untuk belajar siswa. Namun,
integrasi Nestedmengambil keuntungan dari kombinasi alam sehingga tugas tersebut
tampaknya cukup mudah.
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya
adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berpikir dan
keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi.
1) Holistik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari
segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan
bijaksana di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
2) Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas,
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang
berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak kepada kebermaknaan
dari materi yang dipelajari. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk
memecahkan masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupannya.
3) Otentik
4) Aktif
Tabel 2.2
mendengarkan penuh
ramalan perhatian jaringan
kesimpulan klarifikasi diagram Venn
mengadakan hipotesa parafrase bagan alir
Canmpare / kontras mendorong Penyebab – lingkaran efek
menggolongkan ide menerima Setuju / tidak setuju grafik
menyamaratakan Tidak setuju Grid / matriks
Prioritaskan konsensus mencari konsep peta
mengevaluasi meringkas ikan tulang
Model nested memberikan perhatian yang dibutuhkan untuk beberapa bidang pada
waktu yang bersamaan, dan tidak membutuhkan beban waktu tambahan untuk bekerja
dan merencanakan dengan guru yang lain. Dengan model ini, seorang guru secara
mandiri dapat memberikan integrasi kurikulum yang luas.
Model nested ini muncul dari kealamiahannya. Dengan mengumpulkan dua, tiga, atau
empat target belajar dalam satu latihan mungkin membingungkan siswa jika
pengumpulan ini tidak dilakukan secara hati – hati.
Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena siswa diarahkan
untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu yang bersamaan. Model nested ini
sangat cocok digunakan guru yang mencoba menanamkan keterampilan berpikir dan
keterampilan kooperatif dalam latihan – latihan mereka. Menjaga tujuan isi tetap pada
tempatnya, sementara menambahkan fokus berpikir dan keterampilan sosial, akan
meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan.
Model nested sangat tepat digunakan oleh guru yang sedang mecoba memasukkan
keterampilan berpikir danketerampilan bekerja sama kedalam isi pelajaran dalam
konten-konten tertentu. Sehingga guru akan terus berusaha agar tataran belajar tepat,
pemikiran dan tindakan pembelajaran akan tetap fokus dalam keterampilan berpikir
dan keterampilan sosial serta akan meningkatkan pula pengalaman belajar secara
keseluruhan. Sekarang keahlian khusus dalam 3 wilayah konsep dan sikap
berintegrasi akan mudah dilalui dalam kegiatan terstruktur.
Model nested di sekolah dasar dapat diterapkan khususnya di kelas tinggi, yang sudah
pasti semuanya disesuaikan dengan tingkat perkembangan pemahaman siswa. Dalam
implementasinya, diawali dengan menentukan konten yang ingin dicapai dalam satu
mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan. Dengan menggunakan pokok
bahasan / sub pokok bahasan sebagai bingkai untuk menyarang keterampilan, konsep
dan perilaku yang diharapkan tercapai.
1) Tahap Perencanaan
Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk kegiatan awal. Seperti contoh
yang diberikan Fogary (1991:28) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapt
dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan sosial. Sedangkan untuk mata
pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berpikir dan
keterampilan mengorganisir.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub keterampilan dari
masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam suatu unit
pembelajaran.
Secara umum katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga, yaitu: (1)
keterampilan berpikir, (2) keterampilan sosial, dan (3) keterampilan mengorganisasi.
Berdasarkan kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih dirumuskan
tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator dirumuskan berdasarkan
kaidah penulisan tujuan pembelajaran khusus (indicator) yang meliputi; audience,
baehaviour, condition dan degree.
Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk mengintegrasikan setiap sub
keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan
a Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam kegiatan
pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan
siswa menjadi pelajar mandiri
b Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas
yang menuntut adanya kerja sama kelompok
c Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam proses perencanaan.
3) Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaaluasi hasil
pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depdiknas (1996:6) hendaknya
memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
b Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang
telah dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai