Anda di halaman 1dari 7

1.

JUDUL
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderator di
PT.Telekomunikasi Indonesia Regional III Area Witel Bandung.

2. LATAR BELAKANG
Perkembangan globalisasi dalam berbagai aktivitas bisnis di abad 21 berdampak kepada
semakin tingginya persaingan perusahaan. Setiap pimpinan perusahaan berupaya menampilkan
berbagai keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaannya baik keunggulan finansial,
keunggulan pemasaran, keunggulan produksi, keunggulan teknologi dan informasi, maupun
keunggulan sumber daya manusi (SDM) menuju organisasi yang memiliki kinerja terbaik
(performance excellence). Pimpinan perusahaan melakukan transformasi bisnis sampai ke akar
permasalahan yaitu sumber daya manusia (SDM) agar memiliki kompetensi (competency) dan
talenta (talent) yang dapat diandalkan sesuai standar kebutuhan organisasi.
Manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi
perencana, pelaku dan penentu terwujudnya suatu tujuan organisasi. Oleh sebab itu, kemampuan
yang dimiliki oleh sumber daya manusia harus sesuai dengan tuntutan lingkungan organisasi. Hal
ini berarti sumber daya manusia akan dipusatkan pada kompetensi manusia.
Jika manusia digunakan sebagai pembangunan organisasi, maka apa yang mereka bawa ke
pekerjaan yaitu kompetensi menjadi sangat penting. Sedangkan, kompetensi merupakan
kemampuan individu yang berhubungan dengan kinerja superior dalam peran dan pekerjaan.
Kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, intelektual, strategi atau kombinasi dari ketiganya
yang mungkin diaplikasikan pada seseorang dalam unit kerja.
PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk adalah perusahaan BUMN dalam bidang penyedia
layanan dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan banyak memiliki kantor yang
tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu kantornya, yaitu di PT. Telekomunikasi Indonesia
Regional III area Witel Bandung yang memiliki banyak karyawan dengan berbagai unit.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan kepada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia
Regional III area Witel Bandung diperoleh hasil bahwa salah satu upaya yang telah dilakukan oleh
PT. Telkomunikasi Indonesia adalah dengan meningkatkan kompetensi melalui pelatihan,
workshop, training, dan forum-forum seminar untuk meningkatkan kinerja dari kompetensi yang
dimiliki agar mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitior lain dan mampu menghadapi
persaingan di pasar dunia.
Masalah utama yang dianggap sebagai isu bisnis yang berkaitan dengan sumber daya manusia
antara lain mengelola penciptaan kemampuan (kompetensi) Sumber Daya Manusia, mengelola
tenaga kerja untuk meraih keunggulan kompetitif, dan pengelolaan sumber daya manusia untuk
menghadapi globalisasi. Namun dari hasil data penilaian kompetensi pada PT. Telekomunikasi
Indonesia Regional III area Witel Bandung diketahui bahwa pada tahun 2014, masih terdapat
karyawan yang kompetensinya perlu ditingkatkan (K3) sebesar 9,5% dan sedikit meningkat
menjadi 10% pada tahun 2015. Pada kenyataannya, secara umum sepanjang 2014 – 2015, diperoleh
hasil sebanyak 85,4% karyawan dengan hasil penilaian kompetensi yang memadai (K2), namun
belum ada yang mencapai kategori kompetensi sangat memadai (K1). Hal tersebut disebabkan oleh
karena tidak adanya inovasi dalam hal pengembangan ide serta peningkatan target yang telah
dicapai dari masing-masing unit. Hal ini mengidentifikasikan bahwa hasil kompetensi yang dimiliki
oleh karyawan masih perlu untuk ditingkatkan lagi.
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur
jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolok
ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang di tetapkan
dalam pengukuran, maka kinerja pada seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat
diketahui bila tidak ada tolok ukur keberhasilannya.
Proses penilaian pada kinerja di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel
Bandung dilakukan berkala secara harian, mingguan, bulanan, triwulan, tahunan yang meliputi,
perilaku sikap dan perilaku pegawai yang mendukung unjuk kinerja. Berdasarkan hasil data
penilaian kinerja pada PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel Bandung diketahui
bahwa kinerja dari tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami kenaikan. Karyawan yang memperoleh
penilaian sangat baik untuk kinerja mengalami kenaikan sebesar 3% dari 49% menjadi 52 %,
sedangkan karyawan yang baik mengalami kenaikan sebesar 4% dari 40% menjadi 44 %.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah di di PT.
Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel Bandung adalah sebagai berikut:
 Bagaimana kompetensi karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel
Bandung?
 Bagaimana kinerja karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel
Bandung?
 Bagaimana motivasi karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel
Bandung?
 Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Telekomunikasi
Indonesia Regional III area Witel Bandung?
 Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan dimoderasi variabel
motivasi di PT.Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel Bandung?

4. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kompetensi karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area
Witel Bandung.
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area
Witel Bandung.
3. Untuk mengetahui motivasi karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area
Witel Bandung.
4. Untuk mengetahui kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.
Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel Bandung.
5. BATASAN PENELITIAN
Keterbatasan Penelitian, Beberapa keterbatasan penelitian yang dapat ditarik dari penelitian ini
adalah : Untuk mengetahui kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan dimoderasi
variabel motivasi, kompensasi, kompetensi di PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area
Witel Bandung. Selanjutnya, artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu landasan teori,
metode penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan.

6. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu
(Sugiyono, 2015:11). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan kausal karena
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel dan menggambarkan hasil
penelitian. Penelitian ini bersifat kausal karena memiliki hubungan yang bersifat sebab akibat
antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang
dipengaruhi), melalui pnggunakan teknik analisis regresi sederhana dan uji regresi moderasi.

7. VARIABEL

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015:38). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen
adalah kompetensi dan yang menjadi variabel dependen adalah kinerja karyawan serta variabel
moderator adalah motivasi.

8. DIMENSI

Dimensi dilihat dari Motivasi yaitu:

 Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi), merupakan kebutuhan untuk mencapi


sukses, yang diukur berdasarkan standar kesempatan dalm diri sesorang. Kebutuhan ini
berhubungan erat denagn pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada usaha ntuk
mencapai prestasi tertentu.

 Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan), merupakan kebutuhan akan


kehangatan dan sokongn dalam hubungannya denagn orang lain. kebutuhan ini
mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengn orang lain.

 Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu), merupakan kebutuhan untuk


menguaasai dan mempengaruhi situasi dan orang lain agar menjadi dominan dan
pengontrol. Kebutuhan ini menyebabkan orang yang bersangkutan kurang memperdulikan
perasan orang lain.

Dimensi dilihat dari Kompetensi yaitu :


 Motives

Motives adalah sesuatu dimana sesorang secara konsisten berfikir sehingga ia melakukan
tindakan. Spencer (1993) menambahkan bahwa motives adalah “drive, direct and select
behavior toward certain actions or goals and away from others “. Misalnya seseorang yang
memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan tujuan – tujuan yang
memberi suatu tantangan pada dirinya sendiri dan bertanggung jawab penuh untuk
mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan semacam “ feedback “ untuk memperbaiki
dirinya.

 Traits

Traits adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang
merespon sesuatu dengan cara tertentu. Sebagai contoh seperti percaya diri, kontrol diri,
ketabahan atau daya tahan.

 Self Concept

Self Concept adalah sikap dan nilai – nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai diukur
melalui tes kepada responden untuk mengetahui nilai yang dimiliki seseorang dan apa yang
menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu.

 Knowledge

Knowledge adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Pengetahuan
merupakan kompetensi yang kompleks. Tes pengetahuan mengukur kemampuan peserta
untuk memilih jawaban yang paling benar tetapi tidak bias melihat apakah sesorang dapat
melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

 Skills

Skills adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun
mental. Dengan mengetahui tingkat kompetensi maka perencanaan sumber daya manusia
akan lebih baik hasilnya.

Dimensi dilihat dari Kinerja Karyawan yaitu :

 Kualitas
 Kuantitas
 Penggunaan waktu
 Kerjasama

9. DEFINISI OPERASIONAL
 Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan individu yang berhubungan dengan kinerja superior
dalam peran dan pekerjaan. Kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, intelektual,
strategi atau kombinasi dari ketiganya yang mungkin diaplikasikan pada seseorang atau
mungkin pada unit kerja (Tjutju dan Suwanto, 2013:21). Sedangkan Spencer dalam
Moeheriono (2014:5) menyatakan bahwa kompetensi adalah karakteristik yang mendasari
seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau
karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebab – akibat dengan
kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja primer di tempat kerja atau situasi
tertentu.
 Kinerja
Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu
tertentu. Oleh karena itu, Rivai dan Sagala dalam Priansa (2014:269) menyebutkan bahwa
kinerja dapat disebut sebagai perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam organisasi.
Untuk mencapai atau menilai kinerja, John Miner dalam Edison, Anwar dan Komariyah
(2016:195)
 Motivasi
Suatu perangsang keinginan (want) daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap
motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sehingga dapat pula dinyatakan
sebagai suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya mengarah pada
tercapainya tujuan organisasi (Sunyoto, 2014:192). Selanjutnya, Priansa (2014:204)
menjelaskan bahwa sumber motivasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
 Motivasi Intrinsik, merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri, yang
kemudian diuraikan dalam minat, sikap positif, dan kebutuhan seseorang.
 Motivasi Ekstrinsik, merupakan motivasi yang muncul karena adanya rangsangan
dari luar, yang berkaitan dengan motivasi pegawai dalam organisasi berkenaan
dengan motivator dan kesehatan kerja.
10. INDIKATOR
Pada penelitian ini, jenis sampling yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu probability
sampling dengan jenis proportionate stratified random sampling. Dikarenakan kuesioner ditujukan
keseluruh kantor PT. Telekomunikasi Indonesia Regional III area Witel Bandung yang berjumlah
100 responden.
Untuk menunjang analisis dalam penelitian ini, data yang digunakan dalam penelitian adalah data
primer berupa penyebaran kuesioner dan data sekunder buku, literatur, jurnal, karya ilmiah atau
penelitian terdahulu serta situs-situs di internet yang relevan.

11. KERANGKA KONSEP


Motivasi (Variabe Moderator)
1. Need for achievement
2.Need for affiliation
3.Need for power
Mc Clelland dalam dalam Edison,
Anwar, & Komariyah, (2016:18)

Kompetensi (Variabel X) Kinerja Karyawan Variabel (Y)

 Kualitas John Miner dalam Edison, Anwar


 Kuantitas 1.Motives 2.Traits
 Penggunaan waktu 3. Self Concept 4. Knowledge
 Kerjasama 5. Skill

12. HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh antara kompetensi terhadap kinerja
dengan dimoderator motivasi pada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia area witel
Bandung”.

Anda mungkin juga menyukai