Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 1 :

1. Abdul Chair Masyuri


2. Abdul Rahman Frandana
3. Agung Prasetyo
4. M.Razali
5. Wanda Saputra
6. Yoga Kamdani

SMK TARUNA PERSADA


JLN.ABDUL RABKHAN KM 05 BUKIT TIMAH

TAHUN AJARAN : 2018/2019


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Dumai, 7 September

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepak bola (bahasa Inggris: Football atau Soccer) adalah cabang olahraga yang
menggunakan bola yang umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang
masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain
cadangan. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang
di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan
untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke gawang lawan. Sepak
bola dimainkan dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di
atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola
dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain
lainnya diizinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk
menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak
gol paling banyak pada akhir pertandingan menjadi pemenangnya. Jika hingga waktu
berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan
waktu maupun adu penalti, bergantung pada format penyelenggaraan kejuaraan. Dari sebuah
pertandingan resmi, 3 poin diberikan kepada tim pemenang, 0 poin untuk tim yang kalah dan
masing-masing 1 poin untuk dua tim yang bermain imbang.[5] Meskipun demikian, pemenang
sebuah pertandingan sepak bola dapat dibatalkan sewaktu-waktu atas skandal dan tindakan
kriminal yang terbukti di kemudian hari. Sebuah laga sepak bola dapat dimenangkan secara
otomatis oleh sebuah tim dengan 3-0 apabila tim lawan sengaja mengundurkan diri
dari pertandingan (Walk Out).
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak
bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun
sekali

B. Pengertian Teknik Strategi

TAKTIK DAN STRATEGI BERMAIN SEPAKBOLA

Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam
permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu
pertandingan secara sportif. Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepakbola adalah
suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk
menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang di hadapi dalam suatu
pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang
maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.

Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung
dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang
dilaksanakan secara sportif dan sehat. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang
dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna
sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi
memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta
mendukung untukmencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan.

Taktik dapalam aplikasinya, secara garis besar dapat dikelompokkan sbb :

1. Taktik Penyerangan.
Taktik penyerangan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorongan,
kelompok,maupun tim terhadap lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan
pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara sportif.
Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi :
a Taktik mencari tempat kosong diantara pemain lawan.
b Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak
(memanfaatkan lebar lapangan).
c Taktik bermain ketat (jeli melihat peluang).

2. Taktik Pertahanan.
Taktik pertahanan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh
perorangan,kelompok, maupun tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan
lawan agar tidak mengalami kekalahan atau kelelahan dalam pertandingan.
Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi :
a Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).
b Zone defence, setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya.
c Kombinasi, yaitu taktik man to man defence dan zone defence.

3. Taktik Perorangan
Taktik perorangan diartikan sebagai siasat yang dilakukan oleh seorang pemain dalam
menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental yang dilakukan dengan proses yang
cepat untuk menghadapi masalah yang terjadi dalam suatu pertandingan.

4. Grup Taktik
Grup taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan dua orang pemain atau lebih dalam
melakukan pertahanan dan penyerangan untukmencari kemenangan secara sportif pada
suatu pertandinagan.

5. Kolektif Taktik
Kolektif taktik diartikan suatu siasat yangdijalankan oleh suatu regu dalam menjalin
kerjasama untuk mencari kemenangan dalam suatu pertandinagan.

Cara Menentukan Taktik.


Dalam menentukan taktik perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut:
1. Apa yang bisa dilakukan pemain saat bertanding.
2. Pelatih harus mengetahui atau paham benar akan kemampuan para pemainnya sendiri
dan pemain calon lawan.
3. Pemberian tugas kepada pemainnya dalam menghadapi kesebelasan calon lawan harus
diuji coba dalam latihan.
4. Harus mengetahui terlebih dahulu taktik yang biasa digunakan oleh calon lawan.
5. Memperhatikan situasi penonton dan kondisi lapangan.

Taktik dalam permainan sepak bola sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar bermain sepak
bola, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik atau keterampilan bermain (skill)
Bagaimanapun sederhananya taktik yang dilakukan, tidak mungkin dapat dilkerjakan
tanpa penguasaan teknik atau keterampilan yang baik. Artinya teknik dasar bermain bola
harus dapat dikuasai dengan baik.
2. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani
Taktik harus di dasari dengan kondisi fisik yang baik, yaitu tentang dasar-dasar atletik,
daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan. Tanpa adanya hal tersebut taktik yang
diterapkan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
3. Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik
Untuk dapat menjalankan taktik secara baik pemain harus ditunjang dengan kecerdasan,
daya ingat untuk berpikir cepat dalam permainan, disamping mental yang kuat untuk
tidak takut terhadap terror pemain lawan maupun penonton.
4. Pemain mengerti peraturan permainan
Supaya pemain dapat melaksanakan permainan dengan baik dan sportif maka setiap
pemain harus mengerti dan menguasai peraturan permainan.
C. Pengertian Teknik Formasi
Formasi sepak bola adalah cara penempatan ruang gerak serta pembagian tugas setiap pemain
dengan posisi yang ditempatinya.

Dengan dengan adanya formasi, setiap pemain mengetahui daerah ruang gerak masing-
masing, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang, kemana harus bergerak,
dan siapa yang harus di jaga pada saat berada dalam kondisi bertahan.

* MACAM MACAM FORMASI DALAM BERMAIN SEPAKBOLA

Formasi (system) dalam permainan sepak bola yang ditetapkan pada peratuaran
sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain
dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan
penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan system ini, setiap
pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masimg-masimg,
memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana
harus bergerak.
Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi
dan kerjasama akan jauh lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut
kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi
pemain dalam system tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.
Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepak bola :

1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.


2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. 4 – 2 – 3 - 1 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 3 pemain gelandang serang dan 1
penyerang.

7. 4 – 2 – 1 - 3 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 1 playmaker dan 3 penyerang.

8. 3 – 4 – 1 - 2 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 1 playmaker dan 2 penyerang.

9. 3 – 4 – 2 - 1 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 2 penyerang lubang dan 1


penyerang tunggal.

D. Aturan Aturan Permainan Sepak Bola

Aturan-Aturan Permainan atau Laws of the Game (LOTG) adalah aturan terkodifikasi yang
membantu memahami tata cara permainan sepak bola. Pedoman ini adalah satu-satunya
hukum sepak bola yang dianut oleh badan olahraga FIFA.
Aturan menyebut jumlah pemain yang harus dimiliki suatu tim, durasi pertandingan, ukuran
lapangan dan bola, jenis dan sifat pelanggaran yang dapat diadili wasit, makna offside yang
sering disalahartikan, dan banyak aturan lain berkaitan dengan prinsip sepak bola. Selama
pertandingan, merupakan tugas wasit untuk menafsirkan dan menegakkan "prinsip" dalam
permainan.
Pada pertengahan abad ke-19, ada berbagai upaya untuk menyusun "hukum" resmi sepak
bola di Inggris. Hukum yang saat ini masih berlaku, merupakan hukum yang disahkan
oleh The FA (Asosiasi Sepak bola wilayah Inggris) pada tahun 1863. Hukum asli sangat
dipengaruhi oleh Aturan Cambridge dan dalam perkembangannya mendapat pengaruh
cukup besar dari Aturan Sheffield. Seiring waktu Laws of the Game telah diamendemen dan
diawasi oleh IFAB (International Football Association Board).
1. Lapangan pertandingan sepak bola (juga dikenal sebagai football field atau lapangan
hijau) adalah permukaan tanah lapang untuk pertandingan sepak bola yang
umumnya berupa lapangan rumput alami atau rumput sintetis. Aturan mengenai
bentuk dan ketentuan lebih lanjut tercantum dalam pasal pertama dari LOTG, "The
Field of Play".
2. Semua wilayah di dalam garis lapangan pada lapangan adalah bagian dari area
permainan. Pelanggaran yang dilakukan di bagian seluas 16,5 meter (18 yard) pada
pertahanan tim (area penalti) dapat menghasilkan tendangan penalti. Oleh karena
bola harus benar-benar melewati garis lapangan untuk keluar dari area permainan,
maka bola harus sepenuhnya telah melewati garis gawang (antara dua tiang
gawang) saat gol disahkan; jika ada sebagian dari bola yang masih berada di garis
gawang, bola tersebut masih dalam area permainan.
3. Meskipun sering dimaknai sebagai garis dalam antara kedua tiang gawang, garis
gawang sebenarnya diukur dari kedua ujung lapangan, dari satu bendera sudut ke
bendera yang lain. sedangkan, garis byline merujuk pada garis gawang di luar area
gawang.[1]
4. Sisi kanan dan kiri lapangan yang membatasi antara wilayah permainan dan wilayah
luar disebut "garis lapangan" (panjang lapangan), sementara sisi lain (lebar
lapangan) di area pertahanan disebut garis gawang. Panjang lapangan harus
berukuran antara 90 hingga 120 meter (100 hingga 110 meter untuk pertandingan
resmi tingkat internasional), dan lebar lapangan antara 45 hingga 90 meter (64 dan
75 meter untuk pertandingan resmi tingkat internasional) dan harus berbentuk
persegi panjang. Semua garis harus memiliki luas yang sama dan tidak melebihi 12
cm (5 inchi). Keempat sudut lapangan harus dibatasi oleh bendera sudut. Lingkaran
pusat adalah istilah lain untuk garis melingkar dengan diameter 9.5 m (10 yard) di
tengah area lapangan.[2]
5. Pada bulan Maret 2008, IFAB mencoba untuk mengadakan standardisasi ukuran
lapangan sepak bola. Lapangan untuk pertandingan internasional disebut harus
memiliki ukuran 105 x 68 meter. Akan tetapi, pada pertemuan khusus IFAB
berikutnya disepakati bahwa penerapan standardisasi ini akan ditunda, menunggu
penghitungan dan kesepakatan oleh seluruh anggota di tingkat internasional
GAMBAR LAPANGAN SEPAK BOLA
E. Bola
Ukuran
Ukuran bola untuk pertandingan sepak bola standar internasional yang telah
ditentukan oleh FIFA memiliki keliling lingkaran minimal 68cm dan maksimal 71cm
atau dengan ukuran diameter lingkaran bolanya sekitar 21 – 22,5cm.
Berat
410gram hingga maksimal 450gram.
Tekanan bola
Tekanan bola juga merupakan hal penting. Untuk itu FIFA juga memiliki regulasi
khusus dalam mengatur hal ini. Tekanan isi udara dalam bola sepak yaitu diatur pada
tekanan antara 8–12 psi. Artinya jika bola dijatuhkan ke tanah, kelembaman atau
pemantulan bola sekitar 60 persen. Atau saat bola dijatuhkan dari ketinggian 1meter,
maka bola harus memantul balik setinggi 60cm.
Warna
Warna bola yang digunakan pada pertandingan sepak bola harus mencolok dan
terlihat dengan jelas oleh pemain.

Gambar Bola
F. Jumlah pemain

pada setiap tim sepak bola maksimal terdiri dari sebelas orang (ditambah para pemain
cadangan) dengan salah satu di antara mereka menempati posisi kiper. Kipermerupakan
satu-satunya pemain yang diizinkan untuk bermain bola dengan tangan atau lengan mereka,
asalkan mereka melakukannya dalam area penalti sendiri. Berbagai posisi selain kiper yang
ditempatkan oleh pelatih, tidak diatur secara khusus. Aturan ini diberlakukan menurut hukum
ke-3 LOTG.
Sejumlah pemain dapat diganti dengan pemain cadangan selama pertandingan. Jumlah
maksimum pemain pengganti (substitusi) yang diizinkan dalam sebuah pertandingan resmi
liga domestik dan ajang internasional FIFA adalah tiga orang, meskipun dapat bervariasi
dalam ajang kompetisi lain atau dalam pertandingan persahabatan (friendly match). Alasan
umum untuk substitusi termasuk cedera, kelelahan, perbaikan posisi pemain, pengubahan
taktik, atau pengulur waktu di akhir pertandingan. Pemain yang telah diganti tidak diizinkan
terlibat lebih lanjut dalam pertandingan.
IFAB menekankan tidak boleh ada pertandingan yang terus berlangsung jika salah satu tim
berjumlah kurang dari tujuh pemain

G. Perlengkapan pemain

Pemain dilarang memakai atau menggunakan sesuatu yang membahayakan untuk diri sendiri
atau pemain lain, seperti perhiasan atau jam tangan. Peraturan perlengkapan utama bagi
pemain sepak bola profesional (tidak termasuk kiper) terdiri dari:

 jersey atau pakaian olahraga khusus yang seragam untuk sebuah tim
 celana pendek yang seragam dalam sebuah tim
 sepasang kaos kaki yang seragam dalam sebuah tim
 pelindung tulang kering bagi pemain yang bermain di lapangan permainan
 sepasang sepatu untuk seluruh pemain
 ban kapten (khusus bagi pemimpin sebuah tim)
Kiper memiliki sedikit perbedaan ketentuan dalam perlengkapan bermain. Kiper harus memakai
pakaian yang berbeda dengan pemain di posisi lain maupun ofisial pertandingan. :

 jersey harus berwarna dan berpola lain dibanding jersey pemain lain (termasuk kiper tim
lawan)
 sarung tangan pelindung harus dikenakan selama pertandingan berlangsung
 celana panjang diizinkan
 jersey berlengan panjang diizinkan
Seluruh pemain dan anggota tim (pihak pelatih dan pegawai tim) diperbolehkan mengenakan
peralatan tambahan, misalnya untuk menangani cuaca dingin:

 celana pendek pelapis berwarna sama dengan celana pendek luar


 kaos pelapis berlengan berwarna sama dengan jersey
 sarung tangan untuk menghangatkan tubuh
 kacamata khusus diizinkan jika tidak menimbulkan bahaya bagi pemakai atau pemain lain.
Pakaian pelindung (jockstrap) dan tutup sendi (protective cup) sangat dianjurkan oleh para ahli
medis dan profesional.[3] Memakai perangkat tambahan lain / perhiasan merupakan hal yang
sangat dilarang, kecuali untuk alat pelindung yang tidak melanggar asas LOTG.
H. Wasit Dalam permainan sepak bola

Wasit dalam sepak bola, merupakan orang yang memiliki kewenangan guna mengatur
jalannya pertandingan di lapangan. Perna wasit dinilai sangat penting dan sangat vital, agar
pertandingan yang berlangsung dapat berlangsung dengan tertib dan teratur.

Perlu kita ketahui, bahwa Wasit dalam Sepak Bola berjumlah 4 orang. Berikut
penjelasannya.

Wasit Utama (1 Orang)

Merupakan wasit yang memiliki kewenangan dalam menghentikan, menunda, serta


mengakhiri pertandingan. Wasit ini dapat kita saksikan di tengah lapangan.

Wasit Garis / Hakim Garis. (2 Orang) Merupakan wasit yang memiliki kewenangan untuk
menentukan bola masuk atau tidak, bola out, offside, dan sejenisnya. Wasit ini dapat kita
saksikan dipinggir lapangan, baik disisi atas maupun bawah yang berjumlah 2 orang.

Wasit Penggantian atau Replacement Referee (1 Orang)Merupakan wasit yang memiliki


kewenangan untuk menjamin dan membantu proses pergantian pemain. Wasit ini dapat kita
saksikan di dekat coach kedua tim yang bertanding.

I. Durasi pertandingan

Durasi pertandingan sepak bola resmi terdiri dari dua periode 45 menit, yang masing-masing
dikenal sebagai babak. Tidak seperti beberapa oleh raga bola yang lain, Waktu berjalan
terus menerus, yang berarti bahwa penghitungan waktu tidak dihentikan saat bola keluar
dari permainan atau ketika terjadi pelanggaran. Umumnya ada 15 menit istirahat antara dua
babak. Akhir pertandingan ini dikenal sebagai full-time. Wasit adalah sumber waktu resmi
dalam pertandingan, dan dapat memperhitungkan penyisihan waktu yang hilang ketika
pergantian pemain, perawatan pemain yang terkapar, atau penghentian lainnya.
Tambahan waktu juga disebut masa penghujung (injury time) diterapkan dalam dokumen
peraturan FIFA, sementara penggantian waktu juga dapat digunakan sebagai sinonim.
Durasi perpanjangan waktu adalah kebijaksanaan dari wasit. petugas wasit sendiri memberi
sinyal akhir pertandingan. Dalam pertandingan resmi di mana terdapat wasit keempat yang
ditunjuk, menjelang menit terakhir memberikan berapa menit waktu tambahan yang
diinformasikan para pemain dan penonton dengan mengangkat sebuah papan yang
menunjukkan jumlah tambahan menit. Mengisyaratkan durasi terakhir yang dapat
diperpanjang secara sesuai oleh wasit di lapangan apabila terjadi pelanggaran yang menyita
waktu. Permainan sepak bola tidak boleh diakhiri dengan menyatakan sebuah pelanggaran
tanpa tendangan bebas.
Masa penghujung diperkenalkan akibat sebuah insiden yang terjadi pada tahun 1891 saat
pertandingan antara Stoke City dan Aston Villa. Karena terdesak dalam skor 1-0, Stoke
mendapat tendangan penalti dengan hanya dua menit yang ditambahkan. Kiper Villa
menangkis bola keluar dari tanah, dan pada saat bola telah ditendang kembali, 90 menit
yang telah terlewati dan pertandingan berakhir. Undang-undang yang sama juga
menetapkan bahwa durasi tambahan diperpanjang sampai hukuman tendangan yang
terjadi, sehingga tidak ada permainan yang berakhir sebelum hukuman atas pelanggaran
diambil.
Umumnya pada kompetisi knock-out (gugur) sebuah permainan yang imbang pada akhir
waktu dapat berlanjut ke perpanjangan waktu (extra time), yang terdiri dari dua periode 15
menit disertai sebuah jeda. Jika skor masih imbang setelah perpanjangan waktu
memungkinkan penggunaan adu penalti (dikenal secara resmi di LOTG sebagai
"tendangan-tendangan dari sebuah titik penalti") untuk menentukan tim pemenang yang
akan lolos ke tahap berikutnya dari turnamen. Gol yang dicetak selama perpanjangan waktu
dihitung terhadap skor akhir pertandingan, namun tendangan-tendangan dari sebuah titik
penalti yang hanya digunakan untuk menentukan tim yang maju ke babak selanjutnya dari
turnamen (dengan gol-gol yang dicetak dalam adu penalti tidak termasuk dari skor akhir)
Penerapan kontes adu penalti diberlakukan oleh IFAB sejak akhir dekade 1990.

J. Awal dan pelanjutan ulang permainan (Start and Restart of Play) adalah sebuah aturan
yang diterapkan dalam sepak bola untuk memulai dan melanjutkan kembali pertandingan
setelah terjadi gol, istirahat babak pertama, istirahat extra-time atau terjadi insiden.
Peraturan ini tercantum dalam hukum ke-8 LOTG dan diawasi oleh badan
internasional IFAB.
Sebagai bentuk sportivitas, pemain dapat menendang bola keluar lapangan pertandingan ketika
terjadi insiden tanpa harus menunggu aba-aba atau penghentian secara mendesak oleh wasit

K. Bola masuk dan keluar dari area lapangan


(Ball in play or out of play) adalah metode untuk menentukan keadaan bola dalam sebuah
pertandingan sepak bola. Aturan ini merupakan hukum ke-9 dalam LOTG.
Bola dalam keadaan aktif (on play) dari awal sampai akhir laga, terkecuali ketika bola telah
sepenuhnya meninggalkan lapangan saat melintasi garis gawang atau garis dalam
(termasuk ketika gol); atau ketika permainan dihentikan oleh wasit (misal ketika sebuah
pelanggaran terjadi, seorang pemain terluka parah, atau bola menjadi rusak).
Peraturan menjelaskan pula bahwa bola masih dalam keadaan aktif ketika terpental dari
objek tiang gawang, mistar gawang, sudut bendera, wasit atau asisten wasit, apabila bola
tersebut masih berada di lapangan permainan setelah terpental. Pergantian pemain tidak
boleh dilakukan saat permainan masih berlangsung.

L. Offside
adalah salah satu aturan sepak bola, yang terkodifikasi dalam Hukum ke-11 dari Laws of the
Game. Undang-undang FIFA tersebut menyatakan bahwa seorang pemain di luar area
permainan atau offside, apabila tersentuh bola atau menerima umpan bola dari rekan satu
tim, dengan keadaan pemain tersebut berada mendahului pemain paling belakang dari tim
lawan dan apabila pemain tersebut berada lebih dekat dengan garis gawang lawan setelah
kiper. Pada dasarnya pemain sepak bola "tidak boleh berada secara pasif dalam area
lapangan lawan untuk menyerang, meski diizinkan bermain secara pasif di area lapangan
sesama untuk bertahan".

Pemain biru pada posisi paling kiri dalam gambar berada dalam posisi offside karena mendahului para
pemain belakang tim lawan, walau offside tidak berlaku apabila tidak menerima umpan atau terkena bola.
Berada di posisi offside bukanlah sebuah pelanggaran. Ketika offside terjadi, wasit
menghentikan pertandingan dan memberi tendangan bebas tidak langsung kepada tim
lawan dari yang dikenai offside. Namun bisa terjadi pelanggaran dalam kasus tertentu, misal
mencetak gol yang setelah terjadi offside dapat dianulir apabila wasit terlebih dahulu
menyatakan offside. Hal ini juga sering memicu lahirnya perdebatan tentang objektivitas
pada asisten wasit ketika posisi pemain berada sejajar atau hampir melampaui pemain
bertahan lawan namun menjadi posisi offside dalam pandangan wasit. Penggunaan
teknologi penilaian offside juga masih menjadi perdebatan di antara para pengamat sepak
bola. meskipun demikian, strategi offside sering diterapkan sebagai salah satu cara
menjebak pemain lawan dalam area pertahanan. Offside ditemukan pada Peraturan
Cambridge pada tahun 1848 bahwa seorang pemain dilarang memainkan bola apabila telah
mendahului tiga pemain bertahan lawan paling belakang dan ia harus membiarkan bola
pada penguasaan mereka.

M. Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas langsung


Sebuah tendangan bebas langsung dapat diberikan ketika seorang pemain melakukan salah
satu pelanggaran berikut dengan cara yang dianggap oleh wasit karena ceroboh, tidak sengaja
atau menggunakan kekuatan yang berlebihan

1. Menjegal (tekel) lawan tanpa mengalami sentuhan (kontak) dengan bola


2. Membenturkan diri atau anggota badan dalam merebut bola
3. Menarik anggota tubuh lawan yang menguasai bola
4. Mendorong lawan
5. Melompati lawan
6. Menghambat kaki lawan saat berlari
7. Mengangkat kaki terlalu tinggi yang membahayakan pemain lawan
8. Menyentuh bola dengan tangan secara aktif (kecuali untuk kiper dalam area penalti
sendiri)
N. Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung
Perlakuan yang diakibatkan kelengahan dan pengabaian dapat menghasilkan tendangan bebas
tidak langsung. Tendangan jenis ini tidak boleh dipergunakan tendangan secara langsung ke
arah gawang untuk peluang mencetak gol. Jenis-jenis pelanggaran yang dihukum dengan
tendangan bebas tidak langsung adalah:
Ketika seorang kiper, di dalam area penalti sendiri:

1. menangkap bola yang sengaja ditendang secara keras oleh rekan (aturan back-pass)
2. menangkap bola saat menerima langsung lemparan ke dalam
Ketika seorang pemain:

1. menghadapi serangan lawan secara pasif untuk menghentikan laju pemain lawan
2. menghalangi kiper ketika hendak menendang bola dari tangan
O. Tendangan bebas langsung adalah metode tendangan disertai persiapan dalam
permainan sepak bola yang disebabkan sebuah pelanggaran. Pada jarak yang
memungkinkan untuk mencetak gol, sebuah tendangan langsung ke arah gawang
umumnya digunakan. Cara-cara lain untuk memanfaatkan peluang dari tendangan ini
adalah mengumpan lambung ke arah gawang, mengumpan pendek disertai tendangan
langsung, teknik mengelabui lawan atau mengumpan pada pemain yang berposisi bebas
untuk mencetak gol. Beserta tendangan bebas tidak langsung, metode ini tercantum dalam
hukum ke-13 LOTG.
3. Tendangan ini dilakukan pada titik sebuah pelanggaran terjadi. Berdasarkan jarak ke
gawang, beberapa pemain lawan dapat membentuk "tembok" untuk mengurangi ruang
laju bola. Garis busa (vanishing spray) telah dipergunakan di pertandingan profesional
sejak tahun 2000 untuk menjaga keadaan "tembok pemain" terhadap bola. Jarak antara
titik penendang dengan tembok pemain lawan adalah 9,15 m (10 yard)
P. Tendangan bebas tidak langsung adalah metode tendangan yang bebas dilakukan oleh
pemain manapun dalam permainan sepak bola yang disebabkan pelanggaran tertentu
atau offside. Tidak seperti tendangan bebas langsung, metode ini tidak dapat dipergunakan
untuk mencetak gol secara langsung. Aturan ini berasal dari Aturan Sheffield yang
menyatakan bahwa tiada gol yang boleh dilakukan dari tendangan bebas tidak langsung.
Sebuah tendangan bebas tidak langsung dapat diberikan kepada tim lawan saat permainan
seketika dihentikan sementara untuk mengingatkan atau mengganti pemain yang cedera bila
tidak ada pelanggaran yang terjadi. Beserta Tendangan bebas langsung, metode ini
tercantum dalam hukum ke-13 LOTG.
4. Tendangan ini diizinkan diambil tidak di titik pelanggaran terjadi, apabila dalam area
permainan sendiri.
Q. Tendangan penalti
adalah metode menendang dalam pertandingan sepak bola, yang dilakukan dari titik penalti
berjarak 11 meter menuju gawang. Tendangan penalti dilakukan selama permainan
berlangsung. Hal ini diberikan ketika pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas terjadi
dalam area penalti. Tendangan yang sama yang dibuat dalam adu penalti di
beberapa sistem kompetisi untuk menentukan tim pemenang setelah pertandingan berakhir
imbang; meskipun sama dalam penerapan, adu penalti memiliki batasan-batasan yang
sedikit berbeda.
5. Dalam praktiknya, hukuman lebih sering menjadi gol daripada tidak, bahkan
terhadap kiper kelas dunia, yang berarti bahwa pemberian tendangan penalti sering
menentukan, terutama dalam permainan yang sedikit menghasilkan gol. Tendangan
penalti yang berhasil sering mematahkan semangat pada pemain lawan karena
dianggap dimudahkan untuk mencetak gol.
6. Tendangan ini diperkenalkan pertama kali di wilayah Britania Raya pada akhir abad ke-
19. Tendangan penalti pertama pada sebuah laga resmi di dunia diberikan kepada tim
Skotlandia, Airdrieonians pada tahun 1891 di Broomfield Park.[1] tendangan penalti
pertama di liga diberikan kepada Wolverhampton Wanderers dalam pertandingan
mereka melawan Accrington di Stadion Molineux pada tanggal 14 September 1891.
Hukuman itu diambil dan dicetak gol oleh Billy Heath ketika Wolves memenangkan
pertandingan dengan skor 5-0.Terdapat beberapa teknik dalam tendangan penalti yang
langka diterapkan seperti menendang bola pelan untuk kemudian ditendang oleh pemain
lain ke arah gawang, seperti percobaan tendangan penalti yang dilakukan Robert
Pires yang menendang bola secara pelan untuk ditendang Thierry Henry dalam
pertandingan di Liga Primer Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Highbury,
meskipun tendangan ini tak berhasil menghasilkan gol.
R. Lemparan ke dalam

(bahasa Inggris) Throw-in) adalah metode lemparan ke area permainan pada


permainan sepak bola karena bola keluar dari garis lapangan sebelumnya. Metode ini
dijelaskan dalam hukum ke-15 LOTG. Lemparan ke dalam tidak boleh dipergunakan
sebagai tendangan kaki ataupun sundulan kepala melainkan lemparan bola dengan dua
tangan menuju area permainan. Sebuah gol tidak boleh dilakukan melalui lemparan ini.
Pelempar bola tidak boleh diganggu ketika melontarkan bola.

S. Tendangan gawang
(bahasa inggris:Goal kick) adalah metode tendangan yang dilakukan dari area dalam
penalti pada permainan resmi sepak bolayang disebabkan kontak bola terakhir pada pemain
lawan sebelum melewati garis gawang luar, berbeda dengan sebuah gol yang melewati
garis gawang dalam. Apabila terjadi kontak terakhir bola pada pemain sendiri sebelum
melewati garis gawang luar, maka tendangan sudut yang diberikan. Ketika tendangan ini
dilakukan, pemain lawan harus di luar area penalti. Sebuah gol dapat dilakukan secara
langsung dari tendangan gawang namun tidak berlaku untuk gol bunuh diri. Offside tidak
berlaku apabila pemain mendapat umpan dari tendangan ini.
T. Tendangan sudut sepak pojok
adalah metode tendangan pada salah satu sisi pojok lapangan dalam laga sepak bola.
Metode ini berasal dari Aturan Sheffield tahun 1867 dan diterapkan secara resmi oleh
federasi The FA pada 17 Februari 1872.
Sebuah tendangan sudut diberikan kepada tim menyerang saat bola meninggalkan area
permainan setelah terjadi kontak terakhir pada pemain lawan. Tendangan ini diambil dari
sudut-sudut lapangan permainan terdekat dimana bola melewati garis gawang. Tendangan
sudut dianggap menjadi peluang mencetak gol untuk tim penyerang, meskipun tidak
sebaik tendangan penalti atau tendangan bebas langsung di dekat tepi area penalti.
Seorang asisten wasit akan mengisyaratkan bahwa tendangan sudut harus diberikan
dengan terlebih dahulu mengangkat bendera, kemudian menggunakannya untuk menunjuk
di tempat sudut pada lapangan.
GAMBAR JARAK UKURAN TENDANGAN SUDUT
Organisasi Sepak Bola
Tingkat Nasional (PSSI)

PSSI atau yang dipanjangkan menjadi persatuan sepak bola seluruh Indonesia adalah induk
organisasi sepak bola tingkat nasional di Indonesai yang mengurus dan mengawasi sepak
bola di Indonesai.
PSSI berdiri pada tanggal 19 april 1930 yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo. Pada
tahun 1952, PSSI bergabung dengan FIFA.
PSSi telah mengalami pergantian ketua umum sebanyak 15 kali, dan yang terakhir menjabat
sebagai ketua umum adalah La Nyalla Mattalitti sejak 18 April 2015.
Tugas utama PSSI adalah mengatur dan mengawasi sepak bola Indonesia. Selain itu, PSSI
berperan penting dalam mendukung dan memfasilitasi olahraga sepak bola di Indonesia.
PSSI juga bertanggung jawab atas semua kegiatan-kegiatan pertandingan baik nasional
amupun internasional. Secara materil, PSSI adalah sumber semua anggaran dan
pengeluaran untuk sepak bola Indonesia.

Organisasi Sepak Bola Internasional FIFA

Berbeda dengan PSSI, FIFA atau kepanjangan dari federation internasional football
association merupkan induk organisasi sepak bola internnasional yang membawahi
organisasi sepak bola lainnya yang ada di setiap Negara, termasuk PSSI di Indonesia. FIFA
didirikan di Perancis pada tanggal 21 Mei 1904.
Tugas umum FIFA adalah mempromosikan sepak bola serta mengatur dan mengawasi
transef pemain antar tim. Dalam pemberian peringkat, FIFA memiliki hak untuk memberikan
predikat gelar pemain terbaik dunia FIFA dan menerbitkan daftar peringkat dunia FIFA
setiap bulannya.
Dalam sistem hukum dan peraturan sepak bola, FIFA juga berkedudukan sebagai lembag
yang berwenang membuat dan menetapkan aturan-aturan dalam sepak bola. Dari sector
fundrishing, FIFA adalah sumber dana terbesar bagi penyelenggaraan sepak bola yang
dipertandingkan antar Negara.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai induk organisasi yang mengatur dan mengawasi
jalannya sepak bola, FIFA memiliki asosiasi di beberapa benua yaitu, AFC di Asia, CAF di
Afrika, CONMEBOL di Amerika Selatan, CONCACAI di Amerika Utara, Tnegah dan Karibia.
OEC di Oceania dan UEFA di Eropa.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemain terbagi atas Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk
memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak
lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada
cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). Peraturan terpenting dalam
mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh
bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.
B. Saran
Bermain sepak bola juga menuntut kemampuan otak yang prima, Untuk dapat bermain sepak
bola kita harus banyak berlatih dan memupuk kerja sama yang ulet karena dalam permainan ini sangat
diperlukan kebersamaan dan keuletan dalam bermain demi terciptanya dinamika kebersamaan untuk
mencapai kemenangan.
DAFTAR PUSTAKA

Kamdani.yoga,dkk 2018. Permainan sepak bola

http://rhama16.blogspot.com/2009/03/teknik-teknik-dasar-permainan-sepakbola.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola

http://routeterritory.wordpress.com/2010/08/21/bola-standard-international/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola

http://www.sarjanaku.com/2011/12/makalah-sepak-bola.html

http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/02/makalah-tentang-permainan-sepak-bola.html

Anda mungkin juga menyukai