Skripsi
Skripsi
OLEH
NPM : 08160100052
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
penyusunan proposal ini, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH, selaku Ketua STIKIM yang telah
2. Ns. Marisca Agustina, S.Kep, M.Kes, selaku Pembimbing Riset yang sudah
3. Seluruh staf keperawatan yang telah memberikan support dan nasehat yang
membangun.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
ini
2
Jakarta, September 2017
CECEP SUMANJAYA
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
1. Tujuan Umum........................................................................................... 8
1. Pengertian ............................................................................................... 10
2. Komponen .............................................................................................. 14
B. Caring ......................................................................................................... 25
1. Pengertian ............................................................................................... 25
3. Asumsi .................................................................................................... 26
4
D. Kerangka Teori............................................ Error! Bookmark not defined.
B. Hipotesis..................................................................................................... 35
5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap Rumah
6
Pemberian pelayanan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring
individu. Perilaku caring tidak dapat terbentuk dalam waktu yang singkat
7
spiritual perawat akan membangun kesehatan spiritual perawat dan
terabaikan.
Oleh sebab itu pemenuhan kebutuhan spiritual dan emosional dari pasien
dengan pemahaman yang terbuka dan hubungan baik dengan orang lain
Vargaeei, 2015).
Spiritualitas menurut (Mickley ET all dalam Potter & Perry, 2013) yaitu
suatu yang bersifat multidimensi, yang terdiri dari dimensi ekstensial dan
dimensi agama. Dimensi ekstensial berfokus pada tujuan dan arti dari
individu dengan Tuhannya. Farran et al. (1989) dalam Potter & Perry
merupakan suatu prinsip yang komprehensif dari perintah, atau nilai final
yaitu argumen yang sangat kuat yang diberikan untuk pilihan dalam hidup
8
pengalaman hidup, dan ide- ide mereka tentang hidup (Potter & Perry,
spiritual merupakan suatu hal penting dalam mencapai suatu kualitas hidup
tentunya akan menimbulkan suatu krisis dan stres bagi perawat di tempat
kerja. Studi yang dilakukan oleh (Suhonen et al, 2012 dalam Azarsa et al.,
all, 1985 dalam Potter & Perry, 2013) adalah suatu rasa keharmonisan
dimana merasa saling dekat dengan Tuhan, diri sendiri, alam, serta dengan
orang lain. Kesehatan spiritual menurut (Shojaei, 2011 dalam Abbas et al.,
dengan Allah dan merancang pribadi yang stabil dan dari pribadi stabil
yang sehat dengan diri sendiri dan orang lain. Ekspresi dari spiritualisasi
9
ampunan, harapan, melayani orang lain, serta memiliki rasa empati
keperawatan harus dapat menjadi role model peran spiritual bagi kliennya.
(Hamid, 2008).
Perawat yang sehat spiritualnya juga akan memiliki sikap yang ihklas,
memiliki tujuan hidup, empati serta caring terhadap orang lain. Penelitian
10
caring memiliki arti yang sama, dan jelas bahwa spiritualitas dan spiritual
Sebagai salah satu profesi yang lebih banyak menghabiskan waktu dalam
fisik, stres dan tekanan psikologis pada tugas. Ketika seorang perawat
Rumusan Masalah
Perilaku caring tidak dapat terbentuk dalam waktu yang singkat karena
11
diantaranya adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual perawat akan
tentunya akan menimbulkan suatu krisis dan stres bagi perawat di tempat
kerja.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Heerdjan Jakarta
12
C. Manfaat
1. Manfaat
a. Perawat
b. Rumah sakit
13
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Kesehatan Spiritual
a. Pengertian
14
merawat orang – orang yang mungkin rentan pada saat
15
Banyaknya tuntutan pekerjaan perawat, serta meningkatnya
(Mauk, 2004).
16
jiwa.Ritual ibadah menjadi sumber seseorang untuk
mendapatkan kenyamanan.
b. Berdoa
c. Dukungan spiritual
b. Komponen
17
Seseorang yang sehat secara spiritual akan memiliki tujuan hidup,
1) Kesejahteraan Spiritual
18
hidup seseorang dalam dimensi spiritual atau suatu indikasi
2) Pengalaman Spiritual
19
menyebutkan bahwa pengalaman spiritual memiliki dua aspek
dalam Rahmawati.2016)
20
kejadian positif maupun negatif tidak berhubungan langsung
internal yang tinggi akan memiliki etos kerja yang tinggi, sabar
21
bekerja keras, memiliki inisiatif yang tinggi, selalu berusaha
hal yang unik bagi tiap individu. Namun tidak semua orang
22
akan mengikuti tradisi spiritual dan agama dari keluarga asal
meraka.
2) Jenis Kelamin
laki-laki.
3) Pengalaman Hidup
23
Krisis dan perubahan dapat menguatkan tingkat spiritualitas
pengalaman spiritual.
24
prosedur medis sering dialami oleh klien serta tenaga
kesehatan.
pemuka agama.
8) Tahap Perkembangan
25
Anak-anak mendeskripsikan tentang Tuhan yang bekerja
2. Caring
a. Pengertian
b. Manfaat caring
pertumbuhan individu.
26
c. Asumsi Caring
menjadi isu yang hangat bagi keperawatan untuk saat ini maupun
27
telah menyatakan tentang caring sebagai fokus sentral keperawatan
d. Carative caring
28
2) Menanamkan sikap penuh harapan. Perawat memberikan
dapat menjadi lebih sensitif dan, murni dan bersikap wajar pada
29
suatu emosi yang muncul dengansendirinya. Hal itu hanya
diri dan aktualisasi diri baik bagi perawat sendiri maupun bagi
30
keluhan dan perasaan klien.Berbagi perasaan merupakan
berbeda
31
kondisi penyakit klien. Konsep yang relevan terhadap
emosional.
32
pemikiran yang bersifat proaktif. Tujuannya adalah agar dapat
lain.
33
mempengaruhi perilaku caring yaitu, sumber daya manusia,
B. Penelitian Terkait
memiliki kepuasan hidup dan kerja yang tinggi, serta mencari makna
Attitude toward Spiritual Care and its Relationship with Spiritual Care
34
perawatan spiritual. penelitian ini menggunakan metode deskriptif
perawatan intensif di rumah sakit Imam Reza dan rumah sakit madani
adalah perawat yang bekerja diruang rawat inap yang beragama islam.
responden.
35
C. Kerangka Teori
36
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah sesuatu yang abstrak, logika secara harfiah yang
Caring
kesehatan spiritual
B. Hipotesis
37
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
waktu tertentu dan relative pendek dan tempat tertentu (Sujarweni, 2015).
Januari 2018.
1. Populasi
parawat.
38
2. Sampel
D. Instrumen Penelitian
Validitas adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mengukur apa yang
dan kondisi tertentu (Swarjana, 2016). Uji validitas dengan rumus Pearson
hitung > r tabel, sedangkan pertanyaan yang dianggap tidak valid maka
adalah sejauh mana alat ukur yang kita gunakan mampu menghasilkan
39
dari satu kali pada objek yang sama (Swarjana, 2016). Uji reliabilitas pada
reliabilitas apabila memiliki cronbach’s alpha > 0,6 (Hamdi, 2014). Uji
dibawah ini merupakan alur penelitian yang akan dijalani oleh peneliti,
1. Persiapan penelitian
40
3. Informed Consent
kesediaan tertulis.
belum dipahami.
41
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R. & Tomey, A.N. (2006).Nursing Theorist and their work.
Azarsa, T., Davoodi, A., Khorami Markani, A., Gahramanian, A., &
https://doi.org/10.15171/jcs.2015.031
http://www.dlib.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/1177
Media.
Media.
42
concepts, process, and practice (8th ed.). USA: P e a r s o n E d u
http://majalahkasih.pantiwilasa.com/detailpost/caring-
dalam-konteks-asuhan-keperawatan
elsevier.
Dipublikasikan.UI. Jakarta
43
pasien di ruang rawat inap umum RS Dr Marzuki Mahdi
Bogor.Skripsi.http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-
S43435-Gambaran%20perilaku.pdf
online]. http://www.scielo.br/pdf/tce/v16n1/a16v16n1.pdf
Wolf, z.b., colahan, m, costello, a.,warwick, f., ambrose, m.s., & giardino
2014. http://findarticles.com/p/articles/mi_
44
45