C Bab 1
C Bab 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase
Gunarsa, 1986) anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap
2015 usia muda lebih banyak dibandingkan dengan usia tua. Dalam data itu
terlihat, jumlah anak kelompok usia 0-14 tahun pria 34 juta jiwa, wanita 32
juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa pada beberapa tahun yang akan
Negara ( Syamsul, 2016) Oleh karena itu dalam menciptakan generasi yang
usia anak, yaitu pada masa infancy todlerhood (usia 0-3 tahun), early
childhood (usia 3-6 tahun), middle childhood (usia 6-11 tahun). Perubahan
yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek fisik,
emosi, kognitif, dan psikososial. Perubahan ini tentunya akan dapat diamati
misalnya pada aspek kognitif dapat terlihat dari proses dan cara belajar yang
dilakukan anak. Proses dan perubahan ini akan sangat jelas terlihat terutama
ketika anak berada pada masa usia sekolah dasar,karna pada saat itu daya
pikir anak akan berkembang kearah berpikir kongkrit, objektif, dan daya
ingatnya akan menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada dalam
diperoleh siswa mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Hal ini dapat
terlihat pada evaluasi nilai post test, ulangan harian dan nilai rapor setiap
akhir semester atau NEM setiap akhir tahun ajaran. Di Indonesia UASBN
tahun 2015 yang diikuti 48.463 siswa menghasilkan nilai murni rata-rata
22,29 untuk pelajaran bahasa Indonesia,matematika,dan IPA, sedangkan
tahun lalu nilai murni rata-rata adalah 22,67. Hal ini menunjukkan
penyebab dari penurunan hasil belajar yang ada pada anak, akan tetapi
menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya hasil belajar anak didiknya.
terapi atau treatment agar anak benar-benar merasa rileks dan memberikan
Hal ini memampukan para guru untuk menatar pembelajaran siswanya dan
mengajarkan cara memecahkan masalah atas dorongan dari dalam diri
N. (2014).
pembelajaran berbasis otak (BBL) dan kartun animasi pada compact disc
Khon Khen Thailand. Sampel yang mewakili 1.085 anak sekolah di kelas
dilaporkan sendiri dinilai dengan kuesioner. BBL dan VCD, baik gabungan
2015).
Pada anak usia dini, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
mengingat dan koordinasi fisik pada anak usia dini. Hasil penelitian
terbukti pada siklus I dan siklus II, berdasarkan hasil perhitungan t test
lebih besar dari t tabel 3,499 pada taraf kepercayaan yang signifikan 1%.
gambar. Akan tetapi pengajaran seperti itu tidak akan berhasil karena hanya
bagian dimensi otak yaitu dengan senam otak atau Brain Gym. Seorang
permainan melaui olah tangan dan kaki dapat memberikan rangsangan atau
mempunyai hubungan timbal balik. Hal ini memampukan para guru untuk
menatar pembelajaran siswanya dan mengajarkan cara memecahkan
masalah atas dorongan dari dalam diri mereka sendiri. Secara hakiki,
siswa juga berasal dari faktor eksternal yaitu dari latar belakang siswa yang
2017. Kurangya minat belajar siswa juga berasal dari faktor eksternal yaitu
minat belajar siswa adalah dengan cara belajar aktif (active learning) yang
serta merangsang berpikir siswa. Salah satu strategi active learning adalah
Pengaruh brain gym terhadap motivasi belajar anak sekolah dasar SDN 09
dapat digunakan dalam rangka mengatasi anak kurang minat dalam belajar.
Berdasarkan hasil observasi di kelas V pada hari rabu tanggal 9 Agustus 2017
diketahui bahwa kurangya minat belajar pelajaran kurang, siswa juga berasal
dari faktor eksternal yaitu dari latar belakang siswa yang berbeda-beda kelas V
masalah penelitian ini yaitu Adakah pengaruh brain gym terhadap prestasi
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sekolah dasar.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Aplikatif
dalam proses belajar mengajar dikelas ketika anak sudah merasa bosan
untuk belajar.
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Metodologis