Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Teori dan Konsep Terkait

1. Tumbuh Kembang Anak

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan

perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa

pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain

toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga

remaja (11-18 tahun) sedangkan pengelompokan umur untuk kesehatan mendasar

pada metode yang dilakukan oleh WHO yaitu umur dalam tahun dikelompokkan

menjadi tiga kelompok jenjang umur (kelompok bayi dan balita, kelompok muda

dan dewasa, kelompok tua). (Muhibbin, 2009)

Tabel 2.1

Klasifikasi Usia Manusia menurut WHO

Umur Jenjang

15 ≤ Bayi dan Anak-anak

15 s/d 50 Muda dan Dewasa

≥ 50 Tua

(sumber : www.who.int)
Rentang Usia antara anak satu dengan yang lain berbeda mengingat latar

belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan

perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses perkembangan anak

memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial. Ciri fisik

adalah semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisik yang sama akan tetapi

mempunyai perbedaan dan pertumbuhannya.

Demikian juga halnya perkembangan kognitif juga mengalami perkembangan

yang tidak sama. Adakalanya anak dengan perkembangan kognitif yang cepat dan

juga adakalanya perkembangan kognitif yang lambat. Hal tersebut juga dapat

dipengaruhi oleh latar belakang anak. Perkembangan konsep diri ini sudah ada

sejak bayi, akan tetapi belum terbentuk secara sempurna dan akan mengalami

perkembangan seiring dengan pertambahan usia pada anak.

2. Pengertian Tumbuh kembang Sekolah Dasar

Masa usia sekolah dasar merupakan masa kelanjutan dari masa bayi dan

prasekolah anak. Masa ini terjadi dari usia 5 sampai 12 tahun yang ditandai

dengan terjadinya perkembangan-perkembangan pada diri anak diantaranya

fisik dan juga kognitifnya. Kemudian dalam makalah ini akan dibahas tentang

bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak diusia

sekolah tepatnya sekolah dasar.

Menurut DIKNAS, Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada

pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar dilaksanakan dalam waktu 6

tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Siswa kelas 6 diwajibkan untuk

mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan


atau tidaknya siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke

sekolah menengah pertama (SMP) atau yang sederajat.

Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap

warga negara berusia 7-15 tahun, wajib mengikuti pendidikan dasar 9 tahun,

yakni sekolah dasar 6 tahun dan sekolah menengah pertama 3 tahun. Sekolah

Dasar (SD) diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Pengelolaan

Sekolah Dasar (SD) negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah

Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah kabupaten/kota sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun

2001. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai

regulator dalam bidang standar nasional pendidikan.

1. Perkembangan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar

Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode

pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi

perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi

matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat. Oleh

karena itu, masa ini sering disebut juga sebagai “periode tenang” sebelum

pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja, meskipun merupakan masa

tenang, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses

pertumbuhan fisik yang berarti.


2. Fisik dan motorik

BB 16-23,6 kg, TB 106,6-123,5 cm, pemunculan gigi insisor

mandibula tengah, kehilangan gigi pertama, sering kembali menggigit jari,

lebih menyadari tangan sebagai alat, suka menggambar, melukis dan

mewarnai

3. Mental

Mengembangkan konsep angka, mengetahui pagi atau siang, mengetahui

bagaimana yang cantik, jelek dr wajah, mematuhi 3 perintah sekaligus,

mengetahui tangan kanan dan kiri, mendefinisikan objek umum spt garpu,

kursi.

4. Adaptif

Di meja, menggunakan pisau untuk mengoleskan mentega, pada saat

bermain, memotong, melipat, menjahit dengan kasar bila diberi jarum, mandi

tanpa pengawasan, tidur sendiri, membaca dari ingatan, dan menikmati

permainan mengeja.

5. Personal-sosial

Dapat berbagi dan bekerjasama dengan lebih baik, mempunyai cara

sendiri untuk melakukan sesuatu, sering cemburu terhadap adik,

meningkatkan sosialisasi, dan akan curang untuk menang.

Adapun Tahapan Perkembangan anak adalah sebagai berikut :


a. Perkembangan memori

Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan

baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan

dengan disertai adanya keterbatasan-keterbatasan. Untuk mengurangi

keterbatasan-keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi

memori yaitu merupakan prilaku disengaja yang digunakan untuk

meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan empat macam strategi

memori yang penting, yaitu:

1. Rehalsal (pengulangan)

Suatu strategi meningkatkan memoridengan cara mengulang berkali-kali

informasi yang telah disampaikan.

2. Organization (organisasi)

Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang digunakan untuk

meningkatkan memori. Seperti anak SD sering mengingat nama-nama

teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu

kelas.

3. Imagery (perbandingan)

Membandingkan sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembayangan dari

seseorang.

4. Retrieval (pemunculan kembali)

Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan.

Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali

sebuah memori, mereka akan menggunakan secara spontan. Selain strategi-


strategi memori diatas, terdapat hal-hal lain yang mempengaruhi memori

anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan, dan

motivasi), serta pengetahuan yang diperoleh anak sebelumnya.

b. Perkembangan pemikiran kritis

Perkembangan pemikran kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap

permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikian agar tetap terbuka,

tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari

berbagai sumber, serta mampu berpikir secara reflektif dan evaluatif.

c. Perkembangan kreativitas

Dalam tahap ini anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan,

terutama lingkungan sekolah.

d. Perkembangan bahasa

Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut.

Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah

kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berpikirtentang kata-kata,

struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat

yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturantata

bahasa secara tepat.

2. Proses Belajar

Belajar dikembangkan berdasarkan ilmu psikologi, yakni ilmu yang

membahas tentang perilaku dan proses mental. Perilaku adalah aktivitas aksi dan
reaksi yang dapat diamati, sedangkan proses mental adalah aktivitas yang tidak

dapat diamati secara langsung seperti berpikir, mengingat, merasa.

Tujuan psikologi adalah mendeskripsikan, memahami, memprediksi, dan

mengontrol perilaku dan proses mental. Psikologi pendidikan adalah salah satu

cabang psikologi yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental terkait

dengan belajar dan pembelajaran manusia. Dua aliran psikologi yang berpengaruh

dalam teori belajar dan pembelajaran adalah behaviorisme dan konstruktivisme.

Konstruktivisme dapat dibagi menjadi kognitivisme dan humanisme. (Dariyo, A,

2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dapat dibedakan atas dua jenis

yaitu bersumber dari dalam diri manusia yang belajar dan bersumber dari luar diri manusia

yang belajar.

a) Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor

psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara

lain usia,kematangan dan kesehatan, sedangkan yang dapat

dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati,

motivasi, minat dan kebiasaan belajar.

b) Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar

seperti faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, lingkungan dan

kesempatan yang tersedia dan motivasi social (Ngalim

Purwanto,2015).
Pengertian motivasi adalah keadaan internal organism yang

mendorong untuk berbuat sesuatu. Motivasi berarti pemasok daya

untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman,1986).

3. Brain Gym

Brain Gym atau senam otak adalah gerakan sederhana dengan menggunakan

keseluruhan otak karena merupakan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari sehingga

belajar jadi riang dan senang. Latar belakang Brain Gym dikembangkan berdasarkan

Touch for Health Kinesiology (Sentuh agar sehat, dari ilmu tentang gerakan tubuh). Ini

adalah perpaduan ilmu pengetahuan barat yaitu tes otot dan sikap tubuh dengan ilmu

pengetahuan dari timur sehingga terdapat suatu metode pencegahan dan penyembuhan

penyakit yang sangat sederhana, efektif, alami dan murah.Brain Gym merupakan inti dari

Educational Kinesiology ( Edu K) yang berarti ”educare”menarik keluar dan ”kinesis”

ilmu tentang gerakan tubuh. Maka dengan Brain Gym kita menarik keluar potemsi yang

terpendam melalui gerakan tubuh. Pelopor Brain Gym adalah Dr. Paul E.

Dennison,Ph.D, seorang pengembang Edu K, memimpin Valley Remedial Group

Learning mengembangkan teknik Brain Gym untukmengajari anak terbelakang, bersama

dengan istrinya Gail Dennison, seorang pendidik holistic health dan mantan penari.

a. Manfaat Brain Gym

Brain Gym sangat diperlukan bagi anak-anak yang sulit belajar, berusaha terlalu

keras sehingga terjadi stress di otak. Mekanisme integrasi otak melemah sehingga bagian-

bagian otak tertentu kurang berfungsi. Selain itu juga meningkatkan refleks karena stress

yang diakibatkan informasi yang diterima di otak bagian belakang sulit diekspresikan
melalui bagian depan otak, sehingga anak merasa kurang mampu. Brain Gym diperlukan

bagi anak yang perasaan kurang mampu dan kurang brehasil mengakibatkan semangat

belajar atau bekerja kurang, sehingga prestasi statis atau menurun. Maka dengan Brain

Gym, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia akan lebih rileks dan senang,

lebih semangat berkonsentrasi, anak akan kreatif dan efesien juga lebih sehat dan prestasi

belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah :

1. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress, karena dilakukan dalam waktu

singkat.

2. Brain Gym juga tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat

menyesuaikan situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dengan Brain Gym dapat meningkatkan kepercayaan diri.

4. Hasil akan segera dirasakan dalam hal kemandirian anak dalam belajar dan seseorang

dalam bekerja,

5. Secara aktif meningkatkan potensi dan keterampian yang dimiliki, karena Brain Gym

menyenangkan dan menyehatkan.

b. Gerakan-gerakan Brain Gym

1. Gerakan Menyebrangi Garis Tengah

a. Gerakan Silang ( Cross Crawl )

Gerakan ini menyilang antara gerakan tangan kanan bersamaan dengan

kaki kiri dan tangan kiri bersamaan dengan kaki kanan. Bergerak ke depan, ke

samping, kebelakang, atau jalan di tempat. Untuk ”menyeberangi garis tengah”

sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan. Fungsi gerakan


menyeberangi ini membantu menggunakan kedua belahan otak secara bersamaan

dan harmonis.

Gambar 2.4.1 Gerakan Silang

b. Angka 8 Tidur

Gerakan ini membuat angka 8 tidur sebanyak 3 kali tiap tangan, kemudian

3 kali dengan kedua tangan. Fungsinya adalah bagi yang pelupa ( seperti lupa

dengan apa yang hendak dikatakan atau membaca sampai halaman berapa ).

Gambar 2.4.2 Gerakan angka 8 tidur


c. Coretan Ganda

Gerakan menggambar dengan kedua tangan pada saat yang sama, ke dalam, ke luar, ke atas, ke

bawah.

Fungsi :

a. Kesadaran akan kiri dan kanan.

b.Memperbaiki penglihatan perifer

c.Kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta keterampilan khusus tangan dan mata.

d.Memperbaiki kemampuan olahraga dan keterampilan gerakan.

e. Membuat Rileks mata dan tangan dengan gerakan

Gambar 2.4.3 Gerakan Coretan ganda


d. Abjad 8

Gerakan ini menulis huruf ABJAD 8, huruf yang ditulis mulai dari kurva ke atas, bergerak ke

arah kiri. Huruf lain ditulis dari mulai garis tengah ke atas, bergerak ke kanan.

Fungsi : menulis indah, kemampuan mengarang, mempermudah mengungkapkan pikiran,

menolong membedakan huruf b, p, d, q.

e. Gajah ( The Elephant )

Gerakan membuat belalai dengan menekuk lutut sedikit, letakan telinga di atas bahu dan

rentangkan tangan lurus ke depan. Membayangkan tangan menjadi belalai gajah yang menyatu

dengan kepala.

Fungsi : membuat mata dan leher menjadi relaks, menjadi pendengar yang baik.

Gambar 2.4.4 gerakan gajah


f. Putaran Leher ( Neck Rolls )

Gerakan dengan menundukkan kepala ke depan, pelan-pelan putar leher dari satu sisi ke sisi

yang lain, nafaskan keluarkan ketegangan. Ulangi dengan bahu diturunkan. Bayangkan

menggambar garis lengkung di sepanjang dada.

Fungsi : relaks, melindungi dari kemungkinan pengaruh negatif peralatan eletronik.

g. Olengan Pinggul ( The Rocker )

Gerakan dengan duduk di lantai, tangan di belakang, siku ditekuk, kedua kaki diangkat sedikit,

dan olengkan pinggul ke kiri dan kanan kemudian putar beberapa kali sampai relaks.

Fungsi : membuat pinggul relaks setelah duduk lama dan menulis, koordinasi seluruh tubuh

untuk olahraga dan bermain, berfikir kreatif, kemampuan menghayati pelajaran dan ke dalam

pikiran sendiri ataupun tindakan.

h. Pernafasan Perut ( Belly breathing )

Fungsi : makanan lebih dicerna dengan baik,membaca lebih ekspresif dan interpretasi.

i. Gerakan Silang Berbaring (Cross Crawl Sit Up )

Gerakan ini membayangkan sedang naik sepeda dengan posisi tidur, menyentuhkan lutut yang

berlawanan.

Fungsi : pemanasan sebelum olahraga, pikiran terasa jernih Gerakan dengan meletakkan tangan

di perut. Embuskan nafas pendek, lalu ambil nafas dalam dan hembuskan pelan-pelan seperti
balon yang ditiup. Tangan mengikuti gerakan perut, naik waktu mengambil dan turun waktu

membuang nafas. Bila punggung ditegakkan setelah mengambil nafas, udara akan bisa masuk

lebih dalam lagi.

j. Mengisi Energi

Gerakan ini dengan duduk di kursi dengan santai dan letakkan dahi diantara kedua

tangan di atas meja. Tarik nafas sambil rasakan udara naik di garis tengah badan ke atas seperti

air mancur sambil menegakkan kepala, tengkuk dan punggung bagian atas. Sambil

mengembuskan nafas, air mancur hilang dan kepala bersentuhan dengan meja.

Fungsi : relaks dan memberi energi untuk malam hari, refleks dasar otak badan untuk

pengambilan keputusan ketika sedang bergerak.

Gambar 2.4.5 gerakan mengisi energi

Gerakan Meregangkan Otot

Gerakan meregangkan otot menunjang kesiapan untuk menerima hal baru dan

mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Setelah itu otot akan relaks dan lebig semangat serta

aktif dalam kegiatan.


a. Burung Hantu ( The Owl )

Gerakan ini menghilangkan kekakuan yang ada pada kita karena terlalu banyak

duduk atau membaca. Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik nafas saat kepala berada di posisi

tengah, kemudian hembuskan nafas ke samping atau ke otot yang tegang sambil relaks. Ulangi

dengan tangan kiri.

Gambar 2.4.6 Gerakan Owl

b. Mengaktifkan Tangan ( Arm Activation )

X berarti excellent, membayangkan bahwa sebelum melakukan sesuatu berfikir X, biar bisa lebih

bergerak dan berfikir lebih mudah dan tim lawan kelihatan tidak menakutkan lagi. Gerakan

dengan meluruskan satu tangan ke atas, ke samping kuping. Buang nafas pelan, sementara otot-
otot diaktifkan dengan mendorong tangan ke empat jurusan (kedepan, belakang, dalam, luar)

sementara tangan yang satu menahan dorongan tersebut.

Fungsi : mengaktifkan tangan membantu menulis, mengeja dan juga menulis kreatif.

Gambar 2.4.7 gerakan mengaktifkan tangan

c. Lambaian Kaki ( Footflex )

Gerakan ini mencengkeram tempat-tempat yang terasa sakit di pergelangan kaki,betis dan

belakang lutut satu persatu,sambil pelan-pelan kaki dilambaikan/digerakkan ke atas dan ke

bawah.

Fungsi : bermanfaat membuka otak bahasa, membaca dengan konsentrasi, kemampuan

mengingat kembali berbagai pengalaman dan mengungkapkannya dengan kata-kata sendiri.


Gambar 2.4.8 gerakan footlex

d. Pompa Betis ( Calf Pump )

Fungsi : membantu lebih semangat dalam belajar dan bergerak, kemampuan bekerja dalam

media yang multi dimensi dan multi arah.

e. Luncuran Gravitasi ( Gravity Glider )

Gerakan duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan tangan ke depan bawah,

buang nafas waktu turun dan ambil nafas waktu naik. Ulangi 3x, kemudian ganti kaki.

Fungsi : relaks sebelum permainan, pemahaman membaca dengan konsentrasi, antisipasi dan

pendalaman bahasa.
Gerakan dengan memajukan badan ke depan dan buang nafas, pelan-pelan telapak kaki belakang

ke lantai, kemudian angkat tumit ke atas sambil ambil nafas dalam. Ulangi 3x tiap kaki. Semakin

maju, menekuk lutut depan, peregangan otot di betis belakang lebih terasa.

f. Tombol Angkasa ( Space Button )

Gerakan meletakkan 2 jari di atas bibir dan tangan lain pada tulang ekor selama 1 menit,

nafaskan energi ke arah atas tulang punggung. Gerakan ini bisa disilang dengan Tombol Bumi.

Fungsi : membuat pikiran lebih terang untuk membuat keputusan cepat yang diperlukan di

pekerjaannya.

Gambar 2.4.9 gerakan tombol angkasa

Gerakan Meningkatkan Energi ( Energy Exercise )

Di pelajaran Biologi, kita mempelajari bahwa otak mempunyai milyaran sel kecil yang disebut

nueron. Mereka dihubungkan dengan jalur-jalur sel seperti telepon yang dihubungkan oleh

kabel-kabel. Dengan melakukan gerakan-gerakan energi ini, terasa menyambung hubungan

syaraf sehingga sistem komunikasi dalam badan akan bekerja lebih baik.
a. Air

Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua per tiga tubuh manusia

terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien antara

otak dan sistem saraf, menyimpan dan menggunakan kembali informasi secara efisien. Minum

air yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang

menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2 % dari berat badan per hari.

Fungsinya :

a. Konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan mental)

b. Melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan keterampilan sosial.

b. Sakelar Otak ( Brain Button )

Gerakan menyentuh pusar, memijat sisi kiri dan kanan tulang tengah, tepat di dua (sternum )

lekukan selangka ( clavicula ).Sambil membayangkan ada kuas di hidung dan menggambar

”kupu-kupu 8” di langit-langit atau menyusuri garis temu antara langit langit dan

tembok.Gerakan mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki ke kanan dan kaki kiri tetap lurus ke

depan. Tekuk lutut kanan sambil buang nafas, lalu ambil nafas waktu lutut kanan diluruskan

kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.

c. Tombol Bumi ( Earth Button )

Fungsi : meningkatkan energi, menghitung lebih cepat dan tepat.

d. Tombol Imbang ( Balance Button )

Gerakan menyentuhkan 2 jari ke belakang kuping, dilekukan dibawah tulang


belakang dan letakan tangan satunya di pusar. Kepala lurus melihat ke depan, sambil nafas

dengan baik selama 1 menit. Kemudian sentuh belakang kuping yang lain.

Fungsi : menjaga badan tetap relaks dan pikiran tenang.

e. Tombol Angkasa ( Space Button )

Gerakan meletakkan 2 jari di atas bibir dan tangan lain pada tulang ekor selama 1 menit,

nafaskan energi ke arah atas tulang punggung.

Gerakan ini bisa disilang dengan Tombol Bumi.

Fungsi : membuat pikiran lebih terang untuk membuat keputusan cepat yang diperlukan.

f. Menguap Berenergi ( Energy Yawn )

Fungsi : agar suara relaks, membantu menciptakan musik

Gerakan meletakkan dua jari kaki di bawah bibir dan tangan yang lain di pusar dengan jari

menunjuk ke bawah sambil bernafas dalam-dalam. Nafaskan energi ke atas, ke tengah-tengah

badan. Gerakan memijat otot-otot di sekitar persendian rahang sambil membuka mulut seperti

hendak menguap. Atap impuls spontan menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot-otot

tersebut.

g. Pasang Telinga ( Thinking Cap )

Pijit daun telinga pelan-pelan, dari atas sampai ke bawah 3x sampai dengan 5x. Fungsinya :

a. Energi dan nafas lebih baik

b. Otot wajah, lidah dan rahang relaks.

c. Fokus perhatian meningkat Keseimbangan lebih baik


Gambar 2.4.10 gerakan nergi Yaawa

2.4.3.5 Penguatan Sikap ( Deepening Attitudes )

a. Kait Relaksasi ( Hooks-Ups )

Tahap kedua, buka silangan kaki dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara

halus, di dada atau di pangkuan, saling bernafas dalam 1 menit lagi.

b. Titik Positif

Sentuhlah titik positif dengan kedua ujung jari tangan selama 30 detik sampai dengan 30

menit. Fungsinya :

a. Mengaktifkan bagian depan otak guna menyeimbangkan stres yang berhubungan dengan

ingatan tertentu, situasi, orang, tempat dan ketrampilan

b. Menghilangkan refleks

c. Menenangkan pada saat menghadapi tes di sekolah dan dalam penyesuaian sehari-hari.
Gambar 2.4.11. gerakan titik positif

B. Penelitian Terkait

Hasil penelitian (Watson, 2014). Dari Austin University pada anak disabilitas tentang

pengaruh brain gym terhadap perkembangan anak disabilitas, diketahui berhasil

digunakan dengan anak-anak dengan cacat perkembangan. Hasil penelitian Astuti, N. M.

A., Parmiti, D. P., & Wirya, N. (2014).

Hasil penelitian Banchonhattakit, P., Duangsong, R., Muangsom, N., Kamsong, T.,

& Phangwan, K. (2015) untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis otak (BBL)

dan kartun animasi pada compact disc video (VCD) dalam meningkatkan kebiasaan sehat

anak-anak sekolah di Khon Khen Thailand. Sampel yang mewakili 1.085 anak sekolah di

kelas pertama melalui kelas ketiga di 16 sekolah dipilih secara multistage random

sampling. Pengetahuan tentang kebiasaan sehat dan penerapan praktik yang dilaporkan

sendiri dinilai dengan kuesioner. BBL dan VCD, baik gabungan atau sebagai teknik

intervensi tunggal, menyebabkan pengetahuan dan praktik perilaku sehat membaik,

sedangkan pengajaran konvensional tidak dilakukan. Sebagai teknik single-intervensi,

BBL sendiri menghasilkan peningkatan kecerdasan yang lebih baik daripada VCD.

(Banchonhattakit,, 2015).
Pada anak usia dini, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan kognitif

dalam mengenal bentuk dengan penerapan metode bermain puzzle berbantuan brain gym.

Dari siklus I rata-rata persentase kemampuan kognitif dalam mengenal bentuk adalah

66,5% dengan kriteria sedang, sedangkan pada siklus II rata-rata persentase kemampuan

kognitif dalam mengenal bentuk menjadi 88,0% dengan kriteria tinggi. Jadi peningkatan

kemampuan kognitif dalam mengenal bentuk adalah sebesar 21,5% (Astuti, N. M. A.,

Parmiti, D. P., & Wirya, N., 2014).

Hasil penelitian Dewi tahun 2011 tentang senam otak dapat meningkatkan

kecerdasan kinestetik, khususnya dalam kemampuan mengingat dan koordinasi fisik pada

anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan senam otak dapat meningkatkan

kecerdasan kinestetik terbukti pada siklus I dan siklus II, berdasarkan hasil perhitungan t

test kemampuan mengingat dan koordinasi fisik yakni t hitung sebesar (± 5,4) lebih besar

dari t tabel 3,499 pada taraf kepercayaan yang signifikan 1%. Artinya senam otak dapat

meningkatkan kecerdasan kinestetik khususnya kemampuan mengingat dan koordinasi

fisik. (Dewi, 2011).

C. Kerangka Teori

Tumbuh kembang anak


sekolah dasar

Proses belajar

Brain gym Motivasi Belajar

Sumber : Muhibbin (2009); Dariyo, A (2004); Dennison (1986).

Anda mungkin juga menyukai