METALURGI LAS
Agy Randhiko
NPM : 1706990306
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
Besi tuang kelabu sangat efektif dalam meredam energi getaran. Dalam keadaan
cair besi tuang kelabu memiliki fluiditas yang tinggi pada temperatur pengecoran
yang mungkin besi cor kelabu dapat dibentuk dalam bentuk yang rumit, sifat
penyusutannya juga rendah. Sifat mekanis besi cor dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 4. Skematik struktur mikro besi tuang sebagai hasil perlakuan panas
Struktur mikro mirip dengan untuk besi nodular (Gambar. 3), yang menyumbang
kekuatan yang relatif tinggi dan daktilitas atau kelenturan yang cukup besar.
Beberapa karakteristik mekanis leinnya juga tercantum dalam Gambar 2.
Aplikasi dari besi tuang malleable sebagai connecting rods, transmisi gigi, dan
untuk industri otomotif, dan juga flanges, pipe fittings, dan komponen valve untuk
kereta api, laut, dan lainnya.
Grafit yang terbentuk kurang dari 20%, mungkin sebagai nodul. Magnesium dan
serium yang ditambahkan lebih kecil dari ductile iron. Komposisi kimia dari besi
tuang jenis ini lebih kompleks. Fase yang terbentuk perlit dan / atau ferit tergantuk
dari perlakuan panas yang diterima. Sifat mekanisnya berhubungan dengan
strruktur mikronya.
Sebagai perbandingan dari tipe besi cor lainnya, karakteristik CGI yang diinginkan
sebagai berikut :
Konduktivitas thermal yang lebih tinggi
Lebih tahan terhadap thermal shock (fraktur akibat perubahan suhu yang
cepat)
Oksidasi lebih rendah pada suhu tinggi.
CGI diaplikasikan pada blok mesin diesel, exhaust manifolds, rumah gearbox, rem
cakram untuk kereta api berkecepatan tinggi, dan flywheels.
3. Jelaskan mengapa unsur nikel umumnya dipakai untuk pengelasan besi tuang.
Nikel adalah suatu logam berwarna Putih perak, Mempunyai Berat Jenis 8.5 yang
hampir sama dengan Tembaga. nikel dijadikan sebagai bagian dari bahan kawan las
besi tuang karena nikel mempunyai karakteristik low solubility pada carbon. Dengan
menyatunya nikel dan besi dapat menghindari terjadinya retak (crack) pada daerah
fusion line akibat adanya perbedaan temperatur ekspansi pengelasan pada material besi
tuang. Selain itu logam las ini mempunyai karakteristik yang lentur dan mudah untuk
di-machining.
6. Jelaskan bagaimana cara menentukan besarnya preheating & post heating pada
pengelasan besi tuang.
Cara menentukan besarnya temperatur preheating dan post heating pada pengelasan
besi tuang sesuai dengan yang ditunjukkan Gambar 8. Dengan melihat jenis dan matrix
dari besi tuang tersebut.
Preheat dilakukan untuk menurunkan laju pendinginan pada proses pengelasan, dengan
munurunkan laju pendinginan dapat memberikan peluang yang lebih besar untuk setiap
Post Weld Heat Treatment (PWHT) adalah proses terkontrol dimana material yang
telah dilas dipanaskan kembali ke suhu di bawah suhu transformasi kritisnya yang lebih
rendah dan kemudian di tahan pada suhu tersebut selama waktu yang ditentukan.
Tujuan dari PWHT adalah menghilangkan tegangan sisa yang terbentuk setelah proses
pengelasan. Struktur dari material yang tidak homogen menyimpan banyak tegangan
sisa yang membuat material tersebut memiliki sifat yang lebih keras namun
ketangguhannya lebih rendah.
Dari grafik yang ditampilkan di atas dapat ditarik kesimpulan pada daerah pengelasan
yang tidak mengalami PWHT menghasilkan nilai kekerasan yang sangat tinggi sebagai
akibat dari proses pengelasan, sifat ini sangat dihindari karena jika nilai kekerasan
cenderung tinggi akan menimbulkan ketangguhan yang lebih rendah.
PWHT optimal dilakukan pada temperatur 1325 – 1375oF karena nilai kekerasan
tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Sedangkan untuk PWHT dengan
temperatur 1400 – 1450oF akan didapatkan nilai kekerasan yang sangat rendah.