TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
orang mengadakan penginderaan melalui panca indra yang dimiliki (mata, hidung,
telinga, lidah dan kulit). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui
indra pendengaran, yaitu telinga dan indra penglihatan, yaitu mata (Notoatmodjo,
Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan
faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya.
juga akan menentukan tersediannya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
berbagai macam sumber, seperti media massa, media elektronik, buku, tenaga
kemungkinan yang lain sampai berhasil. Oleh karena itu cara ini disebut
Kebiasaan dan tradisi tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,
ini dapat berupa pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli
3) Pengalaman pribadi
masa lalu.
4) Jalan pikiran
5
jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi
melalui pertanyaan-pertanyaan.
Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini telah sistematis, logis,
dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian metode berfikir induktif
1. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
dan bekerja.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
pengajaran dan pelatihan yang diberikan oleh seseorang terhadap orang lain
3. Pekerjaan
4. Sumber Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna
6
bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini
yaitu:
b. Secara Kebetulan
atau pengetahuan.
7
f. Kebenaran Melalui Wahyu
proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.
i. Induksi
j. Deduksi
ke khusus.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah
8
2.2 Perawatan Batuk
asing yang masuk ke saluran napas bagian atas. Adanya debu, virus, bakteri,
allergen (serbuk sari, bulu binatang, debu) bahkan makanan yang salah masuk ke
tenggorokan dan saluran napas atau melindungi tubuh dari benda asing yang
masuk ke saluran napas. Apabila ada sesuatu yang asing di saluran napas maka
hal itu dapat dikeluarkan memalui batuk (Sembiring, 2018). Batuk juga berfungsi
sebagai imun dan perlindangan tubuh terhadap benda asing namun, dapat juga
suatu penyakit.
dapat dibagi menjadi dua, yaitu batuk produktif dan batuk tidak produktif.
1. Batuk Produktif
Batuk produktif adalah batuk yang disebabkan oleh adanya alergi dan
9
menghasilkan dahak atau lendir (sputum) sehingga lebih dikenal dengan
sebutan batuk basah atau batuk berdahak. Batuk produktif memiliki ciri khas
Respon ini muncul ketika ada benda asing, sehingga rambut-rambut silia yang
keluar akibat adanya tekanan dorongan oleh batuk. Bila prosesnya normal,
kemungkinan benda asing yang masuk belum berhasil dikeluarkan atau ada
(sputum), yang juga disebut batuk kering. Batuk tidak produktif sering
atau hilang. Batuk ini sering dipicu oleh kemasukan partikel makanan, bahan
iritan, asap rokok (baik oleh perokok aktif maupun pasif), dan perubahan suhu.
Batuk ini dapat merupakan gejala sisa dari infeksi virus atau flu (Junaidi,
2010).
kering. Batuk ini disebabkan oleh adanya benda asing yang mengiritasi
10
dengan frekuensi yang sering. Batuk ini seringkali disebabkan oleh efek
1. Batuk akut
Batuk akut berlangsung kurang dari 3 minggu. Batuk jenis ini sering terjadi
karena flu dan alergi. Bentuk batuk yang sering ditemui, merupakan jenis
batuk akut ringan yang disertai demam ringan dan pilek (Junaidi, 2010)
2. Batuk kronis
Batuk kronis adalah batuk yang bertahan hingga 3 minggu lebih. Batuk
seperti ini biasanya merupakan suatu gejala adanya penyakit lain seperti
anak. Meskipun batuk tidak akan membahayakan namun apabila kondisi batuk
pada anak disertai dengan demam yang tinggi hingga suhu tubuh mencapai 39
derajat celcius dan berlangsung selama tiga hari, terjadi lesu dan bernapas yang
cepat,kondisi tubuh anak yaitu pada bagian wajah, bibir dan lidah mengalami
kebiruaan disertai dengan berdarah maka harus segera diambil tindakan. Untuk
mengetahui tindakan tepat dalam mengatasi batuk pada anak maka harus
1. Batuk menggonggong
yaitu inflamasi atau peradangan pada laring (pangkal tenggorok) dan trakea
11
(batang tenggorok). Batuk ini disebabkan oleh alergi, perubahan suhu udara
dan juga infeksi saluran pernapasan bagian atas. Batuk ini bisa menyerang
2. Pertusis/batuk rejan
Batuk rejan biasanya menyerang anak usia 3 bulan dan 3 tahun.Ciri khas
batuk rejan pada anak adalah anak lebih sering ingin muntah setelah batuk.
masih kecil, saluran bagian bawah terhalang oleh benda asing atau lendir
anak yang menjadi penyebab batuk mengi adalah pneumonia dan asma.
akan batuk ketika berbaring. Hal ini terjadi karena sumbatan di hidung akan
karena anak menjadi sulit tidur. Asma juga dapat memicu batuk dimalam hari
karena saluran napas cenderung menjadi sensitif dan mudah teriritasi pada
12
5. Batuk di siang hari
Batuk ini biasanya terjadi karena infeksi pernapasan, asma, ataupun pilek.
Bahkan terkadang kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi anak juga dapat
menjadi pemicu anak batuk di siang hari. Udara dingin dan aktivitas yang
berat dapat memperparah batuk ini, tetapi biasanya akan mereda dimalam hari
ketika anak beristirahat. Perlu dipastikan bahwa dirumah tidak ada faktor
6. Batuk pilek
Batuk ini sering disertai dengan gejala pilek seperti hidung melermaupun flu.
terkadang batuk pilek menjadi salah satu gejala demam pada bayi dan anak.
(Junaidi, 2010).
7. Batuk mendadak
Batuk ini terjadi sebagai reaksi spontan ketika adanya makanan atau
minuman atau benda asing lainnya yang masuk pada jalur napas atau
jalan napas. Jenis batuk ini hanya terjadi sebentar dan akan menghilang
gejala suatu penyakit tetapi jika tidak dilakukan perawatan bisa menyebabkan
13
suatu penyakit yang parah. Sehingga perlu diberikan perawatan pada balita
batuk
akan berkembang menjadi penyakit lain seperti pneumoni, TBC, batu Rejan
dan lain-lain sehingga dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat
Dalam merawat balita yang batuk, perlu diperhatikan langkah awal untuk
membantu meredakan batuk pada anak adalah dengan cara cara berikut :
1. Berikan hidrasi yang cukup pada balita. Apabila balita masih menyusu
4. Ketika anak sedang batuk berikan makanan atau minuman dalam porsi
5. Gunakan minyak kayu putih atau minyak telon pada dada anak untuk
memberikan kehangatan atau berada di ruangan yang berisi uap air hangat
(Ngastiyah, 2005).
jenis batuk dan penyebab batuk tersebut (Sembiring, 2018). Beberapa ibu
mungkin akan langsung membawa anak ke dokter ketika anak sakit. Sebagian
yang lain akan berusaha mengobati sendiri menggunakan obat tradisional maupun
14
2.2.5. Obat Tradisional
2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional, obat tradisional adalah bahan
atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun
mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, digunakan
beribu tahun yang lalu (Sidik, 1998). Adanya keanekaragaman hayati yang
digunakan untuk balita. Sistem pencernaan dalam tubuh balita masih lebih sensitif
bila dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini harus menjadi pertimbangan
untuk orang tua dalam memilih obat tradisional yang aman dan tepat untuk balita.
Obat tradisional yang aman untuk balita yang dapat membantu mengatasi
15
batuk biasanya bersifat menghangatkan dan mempunyai efek / khasiat meredakan
aman untuk balita usia 6 bulan ke atas adalah madu, jeruk nipis, kencur,
mengurangi inflamasi atau peradangan. Berikut contoh obat tradisional yang aman
untuk balita.
Cara pembuatan : campur semua bahan jadi satu dan diaduk merata lalu kukus.
Dosis pemakaian : Balita usia 1-6 bulan diberi sebanyak ½ sendok teh 4 kali
kali sehari. Balita usia 3-5 tahun diberi 1 2/2 sendok makan 4
kali sehari.
untuk mengatasi batuk pada balita. Obat sering dianggap cara yang lebih praktis
dan efektif. Akan tetapi, ketepatan dalam penggunaan obat menjadi syarat wajib
16
membahayakan anak (Widodo, 2009).
orang tua harus mengetahui obat yang tepat dan aman untuk balita. Ketahui
fungsi atau kegunaan obat, Efek samping obat tersebut, Berapa cepat pengaruh
obat setalah diberikan, Penggunaan obat dapat dicampur atau harus tersendiri,
pada makanan balita, Kapan waktu pemberian obat (sesudah atau sebelum
makan), Pantangan bagi balita setelah mengkonsumsi obat, Dosis pemberian obat,
balita masih sangat sensitif, sehingga orang tua harus mengetahui obat yang tepat
dan aman untuk balita. Bila penyebabnya infeksi maka harus diberikan antibiotik
yang sesuai. Bila penyebabnya adalah karena alergi maka akan diberikan obat anti
alergi. Sedangkan untuk gejalanya dapat diberikan obat batuk ekspektoran untuk
batuk produktif atau batuk berdahak dan antitusif untuk batuk tidak produktif.
Obat batuk pada batuk produktif bukanlah untuk menghilangkan batuk tersebut
genenik untuk balita adalah Ambroxol syrup . Aturan minum 3 x 1 sendok makan.
17
2.3. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini:
18