PERCOBAAN IX
SAMPLING DAN TEKNIK PENGUKURAN
OLEH:
NAMA : FAJJERIYANI
KELOMPOK : 9 (SEMBILAN)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampling adalah sebuah metode atau cara yang dilakukan untuk menentukan
jumlah dan anggota sampel. Setiap anggota tentu saja wakil dari populasi yang
dari sekumpulan individu yang bersifat heterogen terbatas. Ada banyak variasi
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari individu seperti halnya wilayah
tempat tinggal, tingkat pendidikan, budaya atau gaya hidup dalam suatu daerah
berulang pada populasi akhirnya membentuk karakter dari populasi secara umum.
populasi tidak bisa dilakukan begitu saja namun dibutuhkan suatu teknik agar
sampel yang ditarik tetap representatif. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan sampel atau sampling adalah seluruh variabel yang berkaitan dengan
penelitian. Unsur-unsur khusus yang melekat pada pribadi tentu saja perlu
membawa bias data dan tentu saja mempengaruhi distribusi data yang ada.
C. Tujuan Percobaan
sampel.
D. Manfaat Percobaan
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari stasiun yang dipilih mewakili
nutrien dari darat ke sungai. Titik 2 di wilayah muara sungai karena merupakan
tempat berkumpulnya nutrien yang berasal dari daratan yang masuk ke perairan.
didasarkan pada teori sampling. Dengan cara ini kita dapat menaksir suatu besaran
persyaratan mengambil sample yang baik. Sampling kerja yang dalam bahsa
asingnya sering disebut juga dengan work sampling ratio delay study random
observation method adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar
pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses, dan pekerja atau operator.
dilakukan dengan sample yang diambil secara acak (random) (Setyabudhi LA,
2017).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu daTempat
15 Oktober 2018 pada pukul 07:30– 09:59 WITA dan bertempat di Laboratorium
1. Alat
analitik
2. Bahan
H2SO4
Hasil Pengamatan
Glukosa
Hasil Pengamatan
NaCl
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
Gula 76.000
7,6 gram 7,6 % 0,424 m 131,57 mL
(C6H12O6) ppm
170.600
8,53 gram 17,06% 0,87 m 36,6 mL
H2SO4
ppm
2. Analisi Data
Gula:
gram (berat 1)
gram (berat 2)
= 106,61 gram
- Berat pelarut (H2O) = volume larutan – massa jenis pelarut
a. Molalitas
= 0, 424 molal
c. Persenmassa(% berat/volum)
d. Pengenceran
M1. V1 = M2. V2
7,6V1 = 1000 mL
V1 = 131,57 mL
Garam:
gram (berat 1)
gram (berat 2)
= 52, 5 gram
a. Molalitas
𝑔 1000 3 𝑔𝑟 1000
m= × = 40 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 × 49,5 𝑔𝑟
𝑀𝑟 𝑝
148,5
= 40.𝑜𝑜𝑜 =0,00371 molal
c. Persenmassa (% berat/volum)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑔) 3𝑔
% massa= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝐿) × 100% = × 100% = 6%
50 𝑚𝐿
d. Pengenceran
M1. V1 = M2. V2
6V1 = 750 mL
V1 = 125 mL
H2SO4:
gram (berat 1)
gram (berat 2)
= 58, 03 gram
- Mr H2SO4 = g/mol
a. Molalitas
60
d. Pengenceran
M1. V1 = M2. V2
17,06.V1 = 625 mL
V1 = 36,6 mL
B. Pembahasan
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
suatu besaran dalam hal ini kosentrasi larutan. Syarat penyamplingan adalah suatu
sampel harus representatif dan mewakili sifat-sifat esensial dalam suatu bullk
(populasi).
Sampel yang akan di analisis pada umumnya berupa padatan, cairan dan
mulai dari sampling unit, increatment, gross sample, sub sample, analysis sample.
pengukuran ini adalah kristal gula dan garam yang dibuat menjadi larutan.
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih. Perhitungan kosentrasi
larutan dilakukan dalam persen massa, molalitas, ppm, dan pengenceran larutan
sampel. Molalitas adalah besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam
tiap satuan berat pelarut, satuan molalitas adalah molal (m) yang sama dengan
mol/Kg. ppm adalah singkatan dari Part Per Million yang artinya satuu per sejuta,
satuan dari ppm adalah mg/L atau mg/Kg. persen massa per volum adalah
menambahkan pelarut agar diperoleh volume yang lebih besar, jika larutan
diencerkan, volumenya bertambah besar dan konsentrasinya bertambah kecil,
Anggraeni D.T, Wulandari Y.S, Marwoto J. 2015. Kajian konsentrasi nitrat dan
silikat pada kondisi pasang dan Surutt di perairan morosari kabupaten
demak. Jurnal Oseanografii. 4(3). 635 – 640