Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

SIKLUS BELANJA OPERASI

(PEMERINTAH DAERAH MAJENE)

BELANJA OPERASIONAL
Belanja pemerintah daerah pada APBD berdasarkan jenis belanjanya dapat
dikategorikan menjadi belanja langsung dan tidak langsung. Belanja tidak langsung
adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan sedangkan belanja langsung adalah belanja yang
dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja
operasional adalah belanja yang dilakukan pemerintah dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar suatu satuan kerja. Dalam kaitannya dengan definisi tersebut, maka
belanja operasionaldapat diklasifikasikan sebagai belanja langsung. Belanja operasional
yang menjadi fokus bahasan ini terdiri dari :
1. Belanja honorarium
Dalam konteks belanja pegawai, honorarium adalah uang yang diberikan kepada
guru/dosen tidak tetap atau pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai
negeri. Bagi Guru/Dosen Tidak Tetap, adalah honorarium adalah tunjangan jasa
yang diberikan kepada Pengajar/Guru/Dosen yang memberikan pelajaran pada suatu
Sekolah/Perguruan/Fakultas di luar tugas pokoknya di mana dalam memberikan
pelajaran tersebut diangkat dan ditunjuk dengan surat keputusan oleh instansi
bersangkutan menurut ketentuan yang berlaku dan dalam waktu tertentu.Honorarium
bagi pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai diberikan dalam rangka
mendukung tugas pokok dan fungsi organisasi bersangkutan.
Honorarium Dalam Belanja Nonpegawai
Akun-akun yang terkait dengan honorarium dalam belanja nonpegawai, antara
lain adalah:
a. Akun 521115 (Honor Operasional Satuan Kerja), yaitu honor tidak tetap yang
digunakan untuk kegiatan yang terkait dengan operasional kegiatan satker.
Pembayaran honornya dilakukan secara terus-menerus dari awal sampai dengan
akhir tahun anggaran. Termasuk dalam klasifikasi honorarium ini adalah honor
pejabat Kuasa Pengguna Anggaran KPA, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Pejabat Penguji/Penanda Tangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara
Pemegang Uang Muka (PUM), Staf Pengelola Keuangan, Pejabat Pengadaan
Barang/Jasa, Pengelola PNBP, petugas SAI dan SIMAK-BMN.
b. Akun 521213 (Honor Output Kegiatan), yaitu honor tidak tetap yang dibayarkan
kepada pegawai yang melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output, atau
honor yang dibayarkan atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus-menerus dalam satu tahun. Termasuk ke dalam honor
output kegiatan adalah honor yang timbul sehubungan dengan atau dalam
rangka penyerahan barang kepada masyarakat.
2. Belanja perjalanan dinas
Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri (Perjadin Dalam Negeri) adalah
perjalanan ke luar tempat kedudukan baik perseorangan maupun secara bersama
yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 kilometer dari batas kota, yang dilakukan
dalam wilayah Indonesia untuk kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang
Berwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat meninggalkan
Indonesia untuk bertolak ke luar negeri dan dari tempat tiba di Indonesia dari luar
negeri ke tempat yang dituju di dalam negeri. Perjalanan dinas dalam negeri diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007.
Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap yang akan
melaksanakan perjalanan dinas harus terlebih dahulu mendapat persetujuan/perintah
atasannya. Perintah tersebut dituangkan dalam selembar Surat Perintah Perjalanan
Dinas (SPPD). Penerbitan SPPD harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pejabat yang Berwenang hanya dapat memberikan perintah perjalanan dinas
untuk perjalanan dinas dalam Wilayah Jabatannya;
b. dalam hal perjalanan dinas ke luar Wilayah Jabatannya, Pejabat yang
Berwenang harus memperoleh persetujuan/perintah atasannya.
Dalam hal Pejabat yang Berwenang akan melakukan perjalanan dinas, SPPD
ditandatangani oleh:
a. Atasan langsungnya, sepanjang Pejabat yang Berwenang satu Tempat
Kedudukan dengan atasan langsungnya;
b. Dirinya sendiri atas nama atasan langsungnya, dalam hal pejabat tersebut
merupakan pejabat tertinggi pada Tempat Kedudukan pejabat yang
bersangkutan setelah memperoleh persetujuan/perintah atasannya.
Biaya Perjadin Dalam Negeri terdiri atas:
a. Uang harian yang meliputi uang makan, uang saku, dan transport lokal;
b. Biaya transport pegawai;
c. Biaya penginapan;
d. Uang representatif;
e. Sewa kendaraan dalam kota.

3. Belanja bahan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya bahan pendukung kegiatan
(yang habis dipakai) seperti :
a. Alat Tulis Kantor (ATK)
b. Konsumsi/bahan makanan
c. Bahan cetakan
d. Dokumentasi
e. Spanduk
f. Biaya Fotokopi.
Yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan non operasional seperti
dies natalis, pameran, seminar, pejabat, sosialisasi,rapat dan lain lain. Proses
pengadaan belanja bahan dilakukan sesuai dengan nilai belanja bahan tersebut.
Apabila melebihi batasan nilai yang dimungkinkan untuk dilakukan pengadaan
langsung, maka pengadaan harus dilakukan dengan mekanisme lelang atau
penunjukan langsung. Pembayaran belanja bahan dapat dilakukan dengan
mekanisme pembayaran langsung (LS) ataupun dengan mekanisme Uang Persediaan
(UP).
Dokumen sumber yang dibutuhkan dalam pemeriksaan belanja bahan:
a. Bukti pembelian (Nota pembelian/kuitansi)
b. Kontrak / SPK, serta dokumen terkait (BA Serah Terima Barang, BA
Pembayaran) jika pengadaan dilakukan dengan lelang atau pembelian langsung
dengan nilai >20 juta rupiah.
c. SPP, SPM, SP2D LS/UP belanja bahan
d. Surat setoran pajak (SSP) dan Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Perhitungan pajak untuk belanja bahan :
a. Belanja bahan merupakan objek pemotongan PPh pasal 22. Atas pembelian
yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah dikenakan pajak sebesar 1,5% dari
harga pembelian tidak termasuk PPN.
b. Belanja bahan merupakan objek pemotongan PPN dengan tarif sebesar 10%.
Penyimpangan belanja bahan:
a. Proses pengadaan tidak sesuai ketentuan
b. Mark up nilai belanja bahan
c. Kesalahan pencatatan/pembebanan belanja
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Tujuan pemeriksaan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen Audit Sektor public

2. Tempat pemeriksaan
Kantor Bupati Kabupaten majene

3. Entitas yang diperiksa

Pemeriksaan dilakukan atas siklus belanja operassional yang berlaku pada Pemda
Kabupaten majene

4. Metodologi pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan wawancara langsung oleh narasumber yaitu Bapak Drs.
Firman Djamaluddin, M.M. selaku Bendahara Pemda Majene.
5. Hasil pemeriksaan
a. Bagaimana aturan terhadap terhadap pemberian honor PNS pada suatu kegiatan
selaku PPTK (Pejabat Pelaksana teknis kegiatan) ?
 Dalam suatu kegiatan dibuatkan Surat Keputusan (SK) dan memilih siapa
saja yg terlibat di SK, apakah dia berupa SK bupati atau SK kepala dinas
,Terlebih dahulu dibuatkan SK tim kegiatan [pPelaksana teknis kegiatan dia
yang penanggung jawabnya PNS, honornya dibikinkan daftar terima
,sebelum dilaksanakan nya kegiatan dibuatkan suatu SK yang dikasih honor
b. Apakah peserta dan honor kegiatan ditahun anggaran berjalan didalam kantor bisa
dibayarkan honornya ?
 Biasanya dalam satu tahun berjalan dibayarkan per triwulan atau persemester
ataupun sekaligus tapi tergantung kegiatannya
c. Didalam honor panitia pengadaan barang atau jasa dan honor penerimaan hasil
pekerjaan, apakah ada dasarnya ? berapa jumlah yang diterima honor oleh ketua
panitia dan anggota panitia? Sedangkan di SBU honor panitia disama ratakan
 Biasanya tertuang dalam SK berdasarkan standar besaran biaya umum yang
dipakai karna biasanya setiap tahun berubah standar biaya umumnya
d. Apabila seseorang disuruh mengelola dana dekonsentrasi, orang tersebut membuat
kegiatan mengundang warga masyarakat bolehkah diberikan uang transport ? dan
apakah harus dipotong PPh 21 ?
 boleh saja, dan dicarikaan pihak ketiga atau mitra kerja, seperti EO
tergantung dari kontrak kerja dalam perjanjiannya sebelum pelaksanaan
kegiatan
e. Dalam hal pelakssanaan PDJ (Perjalanan dinas jabatan) melakukan survei dengan
perjalanan dinas dalam kota kurang dari 8 jam, apakah bisa diberikan uang harian ?
 Aturan kan berubah dan terhgantung jarak tempuh kelokasi yang dituju dan
sekarang berlaku itu 5 kilo, minimal jaraknya 5kl dapat dibayarkan uang
hariannya meskipun kurang dari 8 jam karna yang dihitung bukan
berdasarkan jamnya tapi jaraknya
f. Bagaimana mengistemasi bahan-bahan yang akan anda belanja ?
 Dalam suatu tahun anggaran itu kan sebelumnya dibuatkan suatu rencana
anggaran apa-apa saja yang dibutuhkan kegiatan dalam tahun anggaran
tersebut itulah yang menjadi acuan dalam kegiatan yang dibutuhkan
g. Bagaimana sistem belanja bahan pada kantor anda

Anda mungkin juga menyukai