Resume Bab 17
Resume Bab 17
1. Rekayasa genetika adalah manipulasi sifat genetik suatu organisme dengan cara
mengintroduksi atau mengeleminasi gen-gen tertentu (Micklos, dkk, 1990)
2. Rekayasa genetika adalah manipulasi genetik dalam sel untuk menghasilkan
sesuatu sifat yang dikehendaki, kadang-kadang disebut teknologi rekombinan DNA
(Rasmussen, dkk, 1990).
3. .Rekayasa genetika adalah teknik mengubah konstitusi genetik sel atau individu
dengan carapemindahan selektif, insersi atau dengan cara modifikasi gen baik
yang individual maupun yangberupa perangkat gen (Klug, dkk, 1994).
Kutipan dari tiga pendapat tersebut memperlihatkan bahwa pada rekayasa genetika ada
manipulasi atas materi genetic dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu.
Dengan demikian tanpamanipulasi atas materi genetic dengan cara seperti itu, suatu macam
bioteknologi seperti kultur jaringan, bahkan kultur sel, tidak layak dikategorikan sebagai teknik
rekayasa genetika.
Berbagai fenomena genetika alami, jika dicermati sebenarnya menjadi model alami dari
teknologirekayasa genetika. Fenomena genetika alami itu antara lain crossing over, gene pick
up, transduksi, insersi, delesi, translokasi, fusi dan fisi.
Menurut Smith dan Byars (1990) terdapat berbagai teknik yang digunakan dalam
rekayasa genetika, misalnya transfer vector, injeksi mikro, fusi protoplas, dan elektroporesi.
Selain teknik-teknikitu, Klug dkk (19949 menambahkan juga teknik kopresipitasi kalsium
fosfat dan endositosis.
Transfer Vektor
Transfer vector merupakan cara memasukkan suatu gen ke sel baru dengan
menggunakanpembawa (carrier) khusus. Transfer semacam ini memanfaatkan prose salami
seperti yang terjadi pada transfer DNA oleh bakteri dan virus.
Syarat-syarat DNA agar dapat dijadikan sebagai vektor antara lain :
1. Molekul DNA itu harus mampu melakukan replikasi sendiri maupun replikasi
segmen DNA yang diinsersikan bebas dari replikasi kromosom sel inang dengan cara
membawahi suatu “ori”
2. Molekul DNA itu seharusnya mengandung sejumlah tapak pemutusan enzim
restriksi khusus yang bermanfaat untuk insersi segmen-segmen DNA.
3. .Molekul DNA itu seharusnya membawahi suatu penanda yang dapat
dimanfaatkan untukidentifikasi sel-sel inang yang mengandungnya.
4. Molekul DNA itu seharusnya mudah terbebas kembali dari sel inang.
5. Berat molekulnya rendah
6. Adanya kemampuan untuk memberikan sifat fenotip yang dipilih dengan segera
pada sel inang.
a. .Plasmid
Contoh plasmid misalnya ColE1 dan RSF2124. Plasmid-plasmid itu terbentuk secara alami
b.Bakteriofag
Bakteriofag lain juga digunakan sebagai vektor, dan salah satu di antaranya adalah
M13 (Klug, dkk,1994). Materi genetic M13 berupa DNA unting tunggal. Dalam hal ini jika
M13 menginfeksi suatu selbakteri, DNA unting tunggal yang disebut sebagai RF (Replication
Form).
c.Cosmid
1. Pembuatan fragmen DNA dengan bantuan enzim nuclease restriksi yang mengenal dan
memotong molekul DNA pada urut-urutan nukleotida yang spesifik
2. Segmen-segmen tersebut digabung ke molekul DNA lain dengan bantuan vektor. Vektor
dapatbereplikasi secara otonom sehingga memfasilitasi manipulasi dan identifikasi molekul
DNA yangterbentuk.
3. Vektor yang sudah terinsersi sefmen DNA ditransfer ke suatu sel inang. Di dalam sel
tersebutmolekul DNA rekombinan (yang tersusun dan segmen yang terinsersi)
direplikasikanmenghasilkan berlusin-lusin salinan yang disebut klon-klon.
4. Segmen-segmen DNA yang diklon dapat diambil dari sel inang, dimurnikan dan dianalisis
6. Secara potensial, DNA yang diklon dapat ditranskripsikan, RNAd-nya ditranslasikan serta
produk-produk gennya diisolasi dan dikaji.
Pertanyaan:
Yaitu dengan cara memasukkan suatu gen ke sel baru dengan menggunakan
pembawa (carrier) khusus. Transfer semacam ini memanfaatkan prose salami seperti
yang terjadi pada transfer DNA oleh bakteri dan virus.
2. apa syarat-syarat DNA agar dapat dijadikan sebagai vector?
Jawab:
1. Molekul DNA itu harus mampu melakukan replikasi sendiri maupun replikasi
segmen DNA yang diinsersikan bebas dari replikasi kromosom sel inang dengan cara
membawahi suatu “ori”
2. Molekul DNA itu seharusnya mengandung sejumlah tapak pemutusan enzim
restriksi khusus yang bermanfaat untuk insersi segmen-segmen DNA.
3. .Molekul DNA itu seharusnya membawahi suatu penanda yang dapat
dimanfaatkan untukidentifikasi sel-sel inang yang mengandungnya.
4. Molekul DNA itu seharusnya mudah terbebas kembali dari sel inang.
5. Berat molekulnya rendah
6. Adanya kemampuan untuk memberikan sifat fenotip yang dipilih dengan segera
pada sel inang.