Manusia
Gerak
Sendi
Sendi :
Merupakan organ
Unit fungsionil
Fungsi :
Engsel - pergerakan dan
Penyangga tubuh.
Organ sendi
Terdiri dari :
1. Jaringan sendi
1.1. Sinovium
1.2. Cavum sendi
1.3. Tulang rawan
2. Jaringan diluar sendi
2.1. Tendon
2.2. Bursa
2.3. Otot
2.4. Tulang
Anatomi sendi
HUBUNGNGAN ANTAR JARINGAN SENDI
Produksi
Membran sinovial Pembuangan Cairan sendi
Pengenceran
Pemb.makan
Pelumasan
Pembuangan
Tulang rawan
Penyakit reumatik :
kelainan pada sendi dan
jaringan sekitar
Mengganggu aktivitas sehari-hari dan
aktivitas kerja.
Pengeluaran dana tinggi
Merupakan problem kesehatan dunia.
Peningkatan jumlah sesuai
jumlah usia lanjut
Jenis penyakit reumatik :
Jenis
ratusan jenis penyakit.
penyakit reumatik :
ratusan jenis penyakit.
Data di rumah sakit
Data di rumah sakit
Reumatik Non Artikuler (RNA),
Reumatik Non Artikuler (RNA),
Osteoartritis (OA),
Osteoartritis (OA),
Artritis Pirai
Artritis Pirai(AP)
(AP)atau
atauGout,
Gout,
Artritis Reumatoid
Artritis Reumatoid(AR),
(AR),
Nyeri pinggang
Nyeri pinggang
Lupus Eritematosus
Lupus EritematosusSistemik (LES),
Sistemik (LES),
DanDan
lain-lain
lain-lain
Di masyarakat
Di masyarakat
Inflamatory arthritis (4)
Inflamatory arthritis (4)
OA(3)
OA(3)
Soft tissue
Back pain disorder
Soft tissue (2)
(1) Back pain disorder (2)
(1) The bourden of rheumatic diseases
on the community
(Ref.:Arthritis and Rheumatism in practice,
P Dieppe at al Gower
Med.Pub.London.1991)
Artritis Pirai (Gout Artritis)
Definisi:
artritis yang disertai gejala:
1. Kadar asam urat serum meningkat (7 mg/dl)
2. serangan artritis akut berkali-kali yang disertai kristal
urat (monosodium) dalam lekosit dan cairan sinovial
Kelainan genetik ini mengakibatkan hiperurikemia dimana
konsentrasi asam urat di dalam darah meninggi
(normal: 2,51 – 5,2 mg/dL)
3. Ada tophi (tu sekitar sendi ekstremitas)
4. Ada kelainan ginjal
5. Ada neprolitiasis (batu asam urat)
Etiologi: belum jelas—gangguan metabolisme purin
GOUT
Akibat klinis: Menimbulkan penyakit radang
sendi:
Artritis akut
Artritis kronik
Artritis Pirai (cont’d)
Angka kejadian:
- 90% pada laki-laki (umur >30 tahun)
- pada wanita setelah menopause (jarang
sebelumnya)
- Pria : wanita = 20 : 1
- Ada faktor genetik
Artritis Pirai (cont’d)
Faktor
Faktor Risiko
risiko
1. Hiperurisemia (≥ 7mg/dl)
--- dose response
2. Berat badan
- Campion, dkk. (1987);
Roubenof, dkk. (1991):
peningkatan BMI ~
peningkatan serum
asam urat
3. Hipertensi
- Campion, dkk. (1987): hipertensi ~ peningkatan risiko gout
3x lipat
20 – 39 tahun 4,6
40 – 59 tahun 5,9
≥ 60 tahun 9,5
Artritis Pirai (cont’d)
4. Asupan alkohol
5. Paparan timbal
- Poor & Mituszova (1989) di Hungaria:
studi pada 105 pekerja tempat penyimpanan
baterai ---- peningkatan serum asam urat
yang signifikan
6. Faktor genetik
Artritis Pirai (cont’d)
Gejala Klinis:
- artritis akut dan hebat, sering pada sendi
metarsofalang 1 (podagra)
- tanpa terapi keluhan menurun dalam 4 –
10 hari
- tophi sekitar sendi, tulang rawan telinga
- kondisi serangan akut berlangsung kronis
– artritis kronis, gangguan fungsi,
progresif, destruksi sendi, cacat (invalid)
Gejala akan timbul bila terbentuk kristal natrium
urat atau monosodium urat (MSU) dalam sendi
Setelah bertahun-tahun asam urat tertimbun terus-
menerus, menimbulkan artritis kronik yang merusak
sendi yang terkena
Timbunan MSU terjadi di :
Di dalam sendi
Di sekeliling sendi
Jaringan lain
Timbunan MSU membentuk daerah radang yang
disebut : Tofus
Tofus : merupakan tanda khas untuk Gout
Klasifikasi Gout, dibuat berdasarkan penyebab:
Gout Primer (90% kasus)
Tanpa kelainan enzim:
A. Produksi lebih
Berupa kelainan metabolisme asam-urat:
a) ekskresi normal
b) ekskresi berlebihan
B. Sekresi asam urat kurang dari normal
Terdapat kelainan enzim :
Defisiensi enzim hipoksantin-Guanin-fosforibosil
transferase = HG PRT) disini terjadi produksi asam urat
berlebihan
Gout sekunder: 10% kasus
Terjadi pada :
Penderita leukemia: karena peningkatan penggantian
asam nukleat, sehingga produksi asam urat berlebih
disertai ekskresi dalam kemih meningkat
Penyakit ginjal kronik:
Dimana ekskresi asam urat berkurang sedangkan produksi
normal
Gambaran klinis Gout
I. Artritis akut
Radang sinovitis akut
(radang rongga sedni + selaput sendi)
Terdapat mikrokristal urat dalam sendi, cairan sendi dan
selaput sendi:
Sendi yang terkena:
- 90% sendi ibu jari kaki
- Pergelangan kaki
- tumit
- lutut
- pergelangan tangan
2 Mekanisme mengawali radang sendi:
1. Interaksi kristal urat dengan sel darah putih
(neutrofil)
2. Aktivasi faktor pembekuan darah dan
peradangan (faktor Hageman)
Akibat kedua mekanisme tersebut, dalam cairan
sendi terkumpul sel radang dan sel-sel yang
rusak, yang berlangsung terus menerus, selaput
sinovial jadi padat bengkak dan sakit sekali
Kristal asam urat pada saatnya akan larut,
sehingga keluhan akan hilang
Keluhan di sendi pergelangan kaki, sering mereda,
karena asam urat lebih cepat larut pada suhu rendah,
suhu pergelangan kaki : + 23oC
Sedangkan keluhan sakit pada sendi/ lutut tidak atau
jarang mereda, suhu di sendi lutut: + 33oC
Keluhan sakit pada sendi akan lebih parah bila
mendapat trauma berulang
misal: sering jatuh dan sering terkilir
II. Artritis Kronik
Timbul karena endapan asam urat berlangsung
terus menerus pada serangan berulang-ulang
artritis akut
Sehingga terdapat lapisan tebal kristal urat pada
permukaan sendi sebagian menembus kedalam,
terkumpul banyak pada permukaan tulang sendi
Ke jaringan ikat longgar sekitar sendi dan
membentuk kerusakan jaringan disebut Tofus
Tofus adalah massa kristal asam urat amorf yang
di kelilingi oleh reaksi radang yang hebat,
dibungkus suatu massa endapan garam-urat dan
jaringan ikat, sering terasa suatu benjolan
Bila tofus terbentuk dalam sendi, maka tulang
rawan dan tulang di bawahnya mengalami
erosi/luka: sendi jadi rusak progresif
Ginjal adalah organ yang
paling sering terlibat Gout
Beberapa kelainan pada Ginjal:
Timbunan MSU dalam jaringan ginjal adanya tofus mikro
dalam lapisan ginjal
Timbunan kristal urat menyebabkan sumbatan (obstruksi
dalam saluran penyaring, menyebabkan gagal ginjal
Sering terjadi pada kemoterapi menyebabkan pemecahan
asam nukleat terjadi besar-besaran, meninggikan produksi
asam urat
Terbentuk batu asam urat pada keadaan ekskresi asam urat
berlebihan
• stiffness in a joint after getting out of bed or sitting for a long time
• swelling in one or more joints
• a crunching feeling or the sound of bone rubbing on bone
Tofus
pada
daun telinga
OSTEOARTRITIS (cont’d)
Untuk studi epidemiologi, definisi OA:
nyeri persendian (seringkali) & gambaran rontgen
positif.
Klasifikasi OA:
1. OA Primer
- penyebab belum diketahui pasti
- sendi tangan (pdu), sendi lutut, panggul, tulang
belakang, pergelangan kaki
- gejala muncul pada umur >50 tahun
2. OA Sekunder
- semua sendi
- trauma, postur tubuh jelek, metabolik,
osteonekrosis
- muncul gejala <50 tahun
OSTEOARTRITIS (cont’d)
Insidens & Prevalensi
Di Australia:
- Insidens OA wanita = 2,95 per 1000 pop
pria = 1,71 per 1000 pop (semua kelompok umur)
- Insidens paling tinggi: wanita = 65 -74 thn
pria = ≥ 75 thn
- Prevalensi meningkat ≈ peningkatan usia
- Pria > wanita (usia <45 tahun)
- Wanita > pria (usia >55 tahun)
Di dunia:
- OA: 9,6% pria dan 18% wanita (usia ≥60 thn)
- OA lebih sering terjadi di Eropa dan AS dibandingkan negara lain.
- Wanita Afrika Amerika cenderung terkena OA lutut dibandingkan
wanita kulit putih.
- Orang kulit putih Eropa lebih sering terjadi OA panggul daripada
orang kulit hitam Jamaika, Afrika, atau orang Cina.
Di Indonesia:
- Prevalensi OA adalah 8,1% dari total penduduk 29% berobat ke
dokter dan 71% berobat sendiri
Kriteria diagnosis OA lutut menggunakan kriteria klasifikasi
American College of Rheumatology
OSTEOARTRITIS (cont’d)
Faktor risiko:
Usia (prediktor paling kuat untuk terjadi dan
progresi OA)
Jenis kelamin: wanita
Obesitas (OR=8) untuk OA panggul, lutut tangan
BMI dan OA ---- hubungannya dose response
OSTEOARTRITIS (cont’d)
Hormon seks:
- Spector, dkk. (1988): OA > pd orang dengan
histerektomi
- Hanan, dkk. (1990): Gagal mengkonfirmasi hubungan
kausal atau efek protektif antara
penggunaan HRT dengan OA
Ras:
Orang Cina di Hongkong < orang kulit putih (OA paha)
Suku asli Amerika > orang kulit putih
Orang kulit hitam < orang kulit putih (Afsel) (OA sendi
interfalang)
Trauma mayor
OSTEOARTRITIS (cont’d)
Aktivitas fisik:
pekerjaan: RR=4,5 (bertani selama 1-9 thn)
RR=9,3 (bertani selama ≥10 thn)
Petani dengan OA panggul
Pekerja tambang dengan OA lutut, tulang
belakang lumbal.
Pekerja tekstil dengan OA tangan.
olahraga: penari balet, pitcher (baseball), tinju.
Merokok:
Anderson & Felson (1988): melindungi terhadap OA
Felson, dkk. (1989): risiko berkurang 25% untuk terjadi OA
lutut pada perokok
Genetik
OSTEOARTRITIS (cont’d)
Dampak:
- gangguan mobilitas terutama pada wanita
Kecenderungan:
- Insidens & prevalens meningkat seiring
peningkatan usia.
- Beban akan meningkat pada negara sedang
berkembang karena UHH meningkat dan akses
terhadap operasi (artroplasty & koreksi
persendian) belum tersedia.
Prinsip penanganan penyakit reumatik
Istirahat sendi
Kompres es / hangat
Fisioterapi
Senam reumatik
Kegiatan sehari-hari/pekerjaan
Olah raga