Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NI MADE WIDIANTARI

NIM : 1813071011
KELAS : I A / PENDIDIKAN IPA

RESUME MAKALAH KELOMPOK 8


(PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA SMP DAN SMA)
(FORMAL-OPERASIONAL, UMUR : 11 TAHUN KE- ATAS)

Dalam hidup manusia mengalami berbagai tahap perkembangan, mulai


dari manusia itu lahir sampai tua. Dan salah satu tahap perkembangan yang
dialami manusia yaitu perkembangan masa remaja. Masa remaja ini merupakan
masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada anak masa SMP dan SMA
mengalami berbagai perkembangan seperti perkembangan fisik, perkembangan
kognitif serta perkembangan sosioemosional.
Pada masa anak SMP dan SMA mengalimi dua implikasi dalam praktik
pendidikan, yaitu:
1. Implikasi perkembangan fisik
Pertumbuhan fisik remaja membawa berbagai implikasi dalam dunia
pendidikan, implikasi tersebut antara lain yaitu
a. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendorong pertumbuhan fisik
remaja secara formal, dimana faktor sarana dan prasarana ini sangat
penting dalam pendidikan. Contohnya: Jika sarana dan prasarana
seperti tempat duduk yang kurang sesuai dengan peserta didik akan
bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada anak tersebut. Maka dari
itu sarana dan prasarana harus diatur sesuai dengan kebutuha peserta
didik. Seperti anak SMP dan SMA pastilah diatur dengan komposisi
berbeda.
b. Memberikan waktu istirahat yang cukup bagi peserta didik, karena
dalam kegiatan belajar peserta didik pastilah mengalami rasa lelah.Un
tuk menghilangkan rasa lelah tersebut istirahat sangat diperlukan.
Belajar terus-menerus tanpa memperhatikan waktu untuk istirahat akan
berdampak buruk bagi kesehatan, dan walaupun pembelajaran tetap
berlanjut juga akan sia-sia karena peserta didik yang tidak dapat
istirahat pasti tidak akan bisa konsentrasi dalam mengikuti
pembelajaran.
c. Mengadakan jam-jam olahraga bagi peserta didik, dimana kegitan
olahraga ini bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali, karena dengan
olahraga tubuh manusia akan sehat.
2. Implikasi perkembanagan kognitif
Dalam perkemangan kognitif ini remaja telah memiliki kemampuan
berfikir logis untuk semu jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan juga
dapat menggunakan penalaran ilmiah serta dapat menerima pandangan
orag lain. Dalam perkembangan kognitif, penyelengaraan pendidikan pada
proses belajar mengajar sekolah harus mengembangangkan model-model
pembelajaran yang dapat memupuk berkembangnya poensi yang dimiliki
oleh masing-masing peserta didik.

Pada masa remaja juga mengalami perkembangan sosioemosional, dimana


perkembangan ini berhubungan dengan kejiwaan yang diekspresikan melalui
tawa, senyum ataupun kemarahan. Adapun karakteristik yang menonjol dari
perkembangan social remaja ini yaitu: berkembangnya kesadaran akan
kesunyiaikan dan dorongan akan pergaulan, adanya upaya memilih nilai-nilai
social, meningkatnya ketertarikan dengan lawan jenis dan cenderung mulai
memilih karier tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
ini yaitu,lingkungn keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Pada masa remaja juga mengalami perkembangan identitas, dimana
identitas ini mengacu pada kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi,
serta keyakinan yang relative stabil sepanjang rentang kehidupan. Seorang yang
sedang mencari identitas akan akan berusaha menjadi seorang yang berarti. Orang
yang sedang mencari identitas adalah orang yang ingin menentukan “siapakah”
atau “apakah” diinginkannya pada masa mendatang. Bila identitasnya telah
diperoleh maka iaakan menyadari cirri-ciri khas keperibadiannya, seperti
kesukaannya dan ketidaksukaanny, aspirasi tujuan masa depan yang diantisipasi.
Menurut Erikson, identitas adalah konsep yang koheren tentang diri
sendiri terdiri dari tujuan, nilai-nilai dan keyakinan paada seseorang yang
komitmennya sudah solid. Dalam teorinya terdapat empat status identitas yang
dapat dialami oleh remaja yang ada hubungnanya dengan aspek kepribadiannya,
yaitu:
1. Identitas achievement, seorang individu dikatakan telah memiliki identitas,
jika dirinya telah mengalami krisis dan ia dengan penuh tekad mampu
menghadapinya dengan baik.
2. Identitas foreclosure, identitas ini ditandai dengan tidak adanya satu krisis.
Tetapi ia memiliki komitmemen atau tekad.
3. Identitas moratorium, identitas ini ditandai dengan adanya krisis, tetapia ia
tidak memiliki kemauan kuat / tekad untuk menyelesaikaan masalah krisis
tesebut.
4. Identitas diffusion, orang tipe ini, yaitu orang yang mengalami
kebingungan dalam mencapai identitas, ia tidak memiliki krisis dan juga
tidak memiliki tekad untuk menyelesaikannya.

Anda mungkin juga menyukai