(PERKEMBANGAN ANAK SELAMA MASA SMP DAN SMA) (FORMAL-OPERASIONAL, UMUR : 11 TAHUN KE- ATAS)
Dalam hidup manusia mengalami berbagai tahap perkembangan, mulai
dari manusia itu lahir sampai tua. Dan salah satu tahap perkembangan yang dialami manusia yaitu perkembangan masa remaja. Masa remaja ini merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada anak masa SMP dan SMA mengalami berbagai perkembangan seperti perkembangan fisik, perkembangan kognitif serta perkembangan sosioemosional. Pada masa anak SMP dan SMA mengalimi dua implikasi dalam praktik pendidikan, yaitu: 1. Implikasi perkembangan fisik Pertumbuhan fisik remaja membawa berbagai implikasi dalam dunia pendidikan, implikasi tersebut antara lain yaitu a. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendorong pertumbuhan fisik remaja secara formal, dimana faktor sarana dan prasarana ini sangat penting dalam pendidikan. Contohnya: Jika sarana dan prasarana seperti tempat duduk yang kurang sesuai dengan peserta didik akan bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada anak tersebut. Maka dari itu sarana dan prasarana harus diatur sesuai dengan kebutuha peserta didik. Seperti anak SMP dan SMA pastilah diatur dengan komposisi berbeda. b. Memberikan waktu istirahat yang cukup bagi peserta didik, karena dalam kegiatan belajar peserta didik pastilah mengalami rasa lelah.Un tuk menghilangkan rasa lelah tersebut istirahat sangat diperlukan. Belajar terus-menerus tanpa memperhatikan waktu untuk istirahat akan berdampak buruk bagi kesehatan, dan walaupun pembelajaran tetap berlanjut juga akan sia-sia karena peserta didik yang tidak dapat istirahat pasti tidak akan bisa konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. c. Mengadakan jam-jam olahraga bagi peserta didik, dimana kegitan olahraga ini bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali, karena dengan olahraga tubuh manusia akan sehat. 2. Implikasi perkembanagan kognitif Dalam perkemangan kognitif ini remaja telah memiliki kemampuan berfikir logis untuk semu jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan juga dapat menggunakan penalaran ilmiah serta dapat menerima pandangan orag lain. Dalam perkembangan kognitif, penyelengaraan pendidikan pada proses belajar mengajar sekolah harus mengembangangkan model-model pembelajaran yang dapat memupuk berkembangnya poensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.
Pada masa remaja juga mengalami perkembangan sosioemosional, dimana
perkembangan ini berhubungan dengan kejiwaan yang diekspresikan melalui tawa, senyum ataupun kemarahan. Adapun karakteristik yang menonjol dari perkembangan social remaja ini yaitu: berkembangnya kesadaran akan kesunyiaikan dan dorongan akan pergaulan, adanya upaya memilih nilai-nilai social, meningkatnya ketertarikan dengan lawan jenis dan cenderung mulai memilih karier tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ini yaitu,lingkungn keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pada masa remaja juga mengalami perkembangan identitas, dimana identitas ini mengacu pada kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi, serta keyakinan yang relative stabil sepanjang rentang kehidupan. Seorang yang sedang mencari identitas akan akan berusaha menjadi seorang yang berarti. Orang yang sedang mencari identitas adalah orang yang ingin menentukan “siapakah” atau “apakah” diinginkannya pada masa mendatang. Bila identitasnya telah diperoleh maka iaakan menyadari cirri-ciri khas keperibadiannya, seperti kesukaannya dan ketidaksukaanny, aspirasi tujuan masa depan yang diantisipasi. Menurut Erikson, identitas adalah konsep yang koheren tentang diri sendiri terdiri dari tujuan, nilai-nilai dan keyakinan paada seseorang yang komitmennya sudah solid. Dalam teorinya terdapat empat status identitas yang dapat dialami oleh remaja yang ada hubungnanya dengan aspek kepribadiannya, yaitu: 1. Identitas achievement, seorang individu dikatakan telah memiliki identitas, jika dirinya telah mengalami krisis dan ia dengan penuh tekad mampu menghadapinya dengan baik. 2. Identitas foreclosure, identitas ini ditandai dengan tidak adanya satu krisis. Tetapi ia memiliki komitmemen atau tekad. 3. Identitas moratorium, identitas ini ditandai dengan adanya krisis, tetapia ia tidak memiliki kemauan kuat / tekad untuk menyelesaikaan masalah krisis tesebut. 4. Identitas diffusion, orang tipe ini, yaitu orang yang mengalami kebingungan dalam mencapai identitas, ia tidak memiliki krisis dan juga tidak memiliki tekad untuk menyelesaikannya.