PENDAHULUAN
kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primer tersebut adalah makanan. Zaman dahulu
peranan makanan cepat saji bagi para nenek moyang kita belum ada, karena pada zaman dahulu
mereka lebih memilih bercocok tanam atau berternak sendiri untuk memenuhi kebutuhan bahan
pangan. Bahan pangan tersebut didapatkan dengan cara menjual hasil dari bercocok tanam dan
berternak.
Pada zaman modern saat ini dan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka kehadiran
makanan cepat saji semakin memanjakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pola konsumsi makanan cepat saji seperti ini, dapat mengubah pola makanan masyarakat
Indonesia. Awal perkembangan makanan cepat saji tersebut, dimulai pada abad-19, pada saat
Amerika Serikat memasuki era industri yang menyebabkan para pekerjanya hanya mempunyai
jam istirahat yang pendek dan jam kerja yang panjang. Alasan itulah yang mendorong para
pekerja lebih memilih makanan yang disajikan restoran cepat saji atau fast food karena kecepatan
dalam penyajian dan pelayanannya disamping rasanya yang lezat. Dari alasan tersebut yang
membuat restoran siap saji semakin banyak dan berkembang di Amerika Serikat. Pada abad-20,
bisnis gerai fast food semakin menyebar hingga kawasan benua Eropa, Afrika, Australia, dan
Asia tidak terkecuali Indonesia yang membuka restoran cepat saji dengan konsep waralaba.
Semakin banyaknya restoran cepat saji atau fast food di Indonesia menyebabkan berubahnya
gaya hidup masyarakat, semuanya menjadi serba instan, cepat, dan praktis dalam mengkonsumsi
termasuk salah satu faktor berubahnya pola makanan masyarakat dan pola makanan tersebut
Di Indonesia, Makanan siap saji digemari dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga
orang lanjut usia. Dikarenakan makanan cepat saji tersebut praktis, cepat dan harganya pun
terjangkau. Makanan cepat saji sangtalah beragam, dari makanan ringan hingga makanan berat.
Kita tidak tahu apa bahan apa saja yang terkandung didalam makanan cepat saji tersebut. Dan
kita juga tidak mengetahui apa saja dampak makanan cepat saji terhadap kesehatan tubuh kita
apabila terus menerus mengkonsumsi makanan cepat saji. Apabila mengkonsumsi makanan
cepat saji secara berlebihan, maka tubuh kita bisa terkena penyakit atau bisa berakibat kematian.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
serta membahas masalah ini sebagai bahan laporan ilmiah dengan judul : “ DAMPAK
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membatasi pembahasan hanya pada
apa saja dampak negatif yang ditimbulkan oleh makanan cepat saji di kalangan masyarakat.
akan di teliti.
Penulis melakukan penelitian dengan melakukan observasi lapangan, yaitu melihat dan
mengamati konsumen yang sedang menikmati berbagai macam makanan cepat saji di setiap
1.4 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan laporan ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif yang ditimbulkan apabila mengkonsumsi makanan
cepat saji.
1.5 Manfaat
Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat, yaitu :
- Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai dampak negatif yang ditimbulkan oleh
- Mengetahui apa saja jenis-jenis makanan cepat saji atau fast food.
BAB II
KAJIAN TEORI
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap
tersedianya variasi pangan sesuai selera dan daya beli. Selain itu, pengolahan dan penyiapannya
lebih mudah dan cepat, cocok bagi mereka yang tidak memiliki waktu untuk memasak makanan
sendiri.
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan,
praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri
pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk
mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya
berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan
untuk sarapan.
Sesuai dengan sejarah makanan siap saji, beberapa pelopor yang mengubah bisnis
makanan cepat saji dan mendirikan monopoli dalam bisnis ini , dimulai pada awal 1920-an dan
1940-an. Pertumbuhan mereka sangatlah luar biasa, menggurita dimana-mana serta menjadi
bagian tak terpisahkan kehidupan manusia modern. Fast food mengandung banyak lemak,
sodium, dan gula yang telah dinyatakan bisa menurunkan kepadatan tulang. Selain itu, fast food
juga tidak mengandung nutrisi yang seimbang karena proses memasaknya yang tidak bisa
dikontrol. Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, yang tentunya juga tanpa ada
jaminan kebersihan, dan hampir tidak tersedia pilihan fast food dengan kadar lemak yang
dikurangi. Di samping itu, fast food juga cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah.
Mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan, tidak hanya menyebabkan obesitas tetapi
juga mengikis kemampuan otak. Hal ini yang dihasilkan pada penelitian yang dilakukan para
peneliti Oxford University, mereka menemukan, selain dapat melebarkan ukuran lingkaran
pinggang, diet kaya lemak seperti kari, kebab, burger, dan keripik bisa menurunkan kecerdasan.
Munculnya makanan cepat saji di dalam indsutri makanan di Indonesia juga bisa
mempengaruhi berubahnya pola makan masyarakat. Khususnya para remaja yang biasanya
menggunakan gerai-gerai dan restoran makanan siap saji sebagai tempat bersantai dan
berkumpul dengan teman-temannya. Selain itu, makanan di restoran cepat saji tersebut harga
yang ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau, pelayanannya cepat dan jenis
Keberadaan gerai-gerai dan resoran makanan cepat saji semakin menjamur di kota-kota
besar di Indonesia, yang menyajikan berbagai makanan cepat saji yang dapat berupa makanan
tradisional Indonesia (seperti Restoran Padang) dan makanan yang berasal dari negara asing atau
makanan barat (misalnya : Kentucky Fried Chicken) yang sangat terkenal dengan ayam
gorengnya, disamping jenis makanan yang tidak kalah popular seperti Spaghetti, Burger, Pizza,
dan sebagainya. Manajemen penjualan makanan cepat saji ini banyak melakukan inovasi-inovasi
yang baru misalnya pelayanan yang praktis, desain interior restoran tersebut dibuat modern,
menarik, dan bersih sehingga para konsumen sangat nyaman dengan pelayanan ditambah
Dengan demikian, sebetulnya makanan cepat saji memang cukup membantu atau
memudahkan kami para konsumen untuk dapat melepaskan rasa lapar dan ras aingin segera
membeli makanan tanpa harus menunggu lama , karena kita kethaui makanan sepat saji adalah
makanan yang prkatis untuk dikonsumsi dengan berbagai macam menu dan harga yang
ditawarkan. Dengan adanya makanan cepat saji yang bervariasi serta harga yang cukup
terjangkau maka tak heran banyak masyarakat dari anak-anak , remaja , bahkan kalangan dewas
pun menyukai makan di tempat makan cepat saji . Namun para masyarakat yang mengkonsumsi
makanan cepat saji harus menyadari resiko , karena makanan cepat cepat saji tidak semuanya
menyehatkan dan tidak semua memiliki kandungan gizi yang baik .Maka jika sering
mengkonsumsi makanan cepat saji sebaiknya diperhatikan pola hidup yang baik agar tetap sehat.
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik,
meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi. Sampai saat ini menurut Ketua
10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan
food safety. Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah
tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis.
Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant
dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah,
susu, makanan lauk-pauk). Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan
konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat
produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung
timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel
Fast food bebas dikonsumsi oleh siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kebanyakan yang mengkonsumsi fast food adalah orang-orang yang memiliki aktivitas berlebih
yang tidak mempunyai waktu untuk memasak makanan di rumah. Mereka lebih memilih
Fast food telah tersebar di segala penjuru terutama di kota-kota besar yang memiliki penduduk
sangat padat. Berbagai macam bentuk fast food yang telah di distribusikan di semua daerah.
Sehat adalah berfungsinya organ tubuh secara fisiologis normal. Dalam konsumsi pangan
konsumen tidak hanya menilai dari citarasa dan nilai gizinya tetapi juga mempertimbangkan
pengaruh pangan terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh, atau menurunkan efek negatif suatu
Pada umumnya menu makanan cepat saji mengandung kalori, garam dan lemak termasuk
kolesterol dalam jumlah yang besar, selain itu menu ala Barat umumnya hanya sedikit
mengandung serat (dietary fiber) dibanding makanan di rumah tangga. Kalori adalah satuan
ukuran untuk energi yang didapatkan tubuh dari makanan seperti dari karbohidrat, protein dan
lemak. Setiap gram karbohidrat dan protein memberikan kurang lebih 4 kalori energi, sedangkan
Oleh karenanya dapat diduga bahwa menu makanan cepat saji ala Barat mengandung
kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan rumahan serta tidak mengandung
beberapa unsur yang diperlukan tubuh (serat, vitamin, mineral) dalam jumlah yang cukup.
Fungsi normal tubuh seperti bernapas dan denyut jantung, serta aktivitas fisik membutuhkan
energi. Kebutuhan energi setiap orang berbeda-beda, antara lain dipengaruhi oleh faktor usia,
Sebaliknya kelebihan kalori akan menambah berat badan dan menyebabkan kegemukan. Banyak
penelitian membuktikan, seperti halnya kegemukan (obesitas), konsumsi makanan tinggi lemak
menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah dan merupakan salah satu faktor resiko
pemicu penyakit jantung, stroke dan diabetes. Selain itu, diet tinggi lemak juga memperbesar
Dalam hidupnya, setiap orang juga membutuhkan asupan garam dari makanan, untuk
mengganti sejumlah zat gizi yang dikeluarkan tubuh sehari-hari. Pengeluaran tersebut antara lain
melalui keringat, tinja dan air kemih. Unsur natrium adalah kandungan mineral yang paling
dominan menjadi komposisi garam dalam makanan. Pada orang tertentu, diet tinggi garam
mempunyai hubungan dengan resiko terjadinya penyakit darah tinggi.Adapun serat dari makanan
merupakan karbohidrat komplek, yang tidak turut dicerna. Serat dapat membantu fungsi
pencernaan dengan mengurangi kemungkinan sulit buang air besar, selain peran lainnya dalam
1. Makanan Gorengan
Golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak dan
mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung korener. Dalam prosese menggoreng sering
terjadi banyak zat karsiogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka
yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit mengkonsumsi
makanan gorengan.
2. Makanan Kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak
dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik kualitas
maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah mengalami
perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Selain itu
banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga
penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah
meningkat, memberatkan beban pancreas. Bersamaan dengan tingginya kandungan kalori, juga
3. Makanan Asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal mana dapat
mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menambah beban ginjal.
Bagi pengkonsumsi makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi dihasilkan. Terlebih pada proses
pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker
hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir pada lambung dan
usus. Bagi mereka yang secara kontinyu mengkonsumsi makanan asin dapat menyebabkan
Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat menyebabkan kanker, juga
mengandung pengawet/pewarna dll yang memberatkan beban hati / lever. Dalam ham dsb kadar
natriumnya tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan tekanan darah
Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin dan mineral, tapi dalam
daging berlemak dan jerohan mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis sebagai
pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam jumlah banyak dan waktu lama dapat
menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara
dll.
6. Olahan Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula
drah meninggu. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur menyebabkan kurang gairah makan.
Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan perut.
7. Mie Instan
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam tinggi
menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid,
Termasuk golongan ini ice cream, cake beku dll. Golongan ini punya 3 masalah karena
mengandung mentega tinggi yang menyebabkan obesitas karena kadar gula tinggi mengurangi
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat
karsiogenik juga mengandung esen segai tambahan yang merusak fungsi hati dan organ lain,
mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja
ginjal.
2.6 Zat-zat yang Terkandung dalam makanan cepat saji (Fast Food)
Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak tersedia pilihan
fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga cenderung hanya
mengandung sedikit sayur dan buah. Berikut ini adalah zat-zat yang tidak baik yang terkandung
1. Zat Aditif. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang
sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet
seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan
2. Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung
3. Kalori yang tinggi. Menurut peneliti, jumlah kalori dari fast food lebih tinggi dari makanan yang
dimasak sendiri di rumah. Jumlah kalori yang seharusnya dikonsumsi dalam sehari bisa dipenuhi
hanya dengan sekali makan di fast food outlet dengan mengonsumsi makanan seperti burger,
sedikit kandungan nutrisi. Junk food mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji
seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald, KFC dan Pizza Hut sering dianggap sebagai
junk food. Junk food termasuk kedalamnya jenis makanan yang tinggi kandungan garam, gula,
lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Makanan bergaram, permen, permen karet, makanan
penutup yang mengandung gula, makanan cepat saji gorengan, dan minuman yang berkarbonasi
Umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin dan mineral dan tinggi kalori
yang berasal dari gula atau lemak. Istilah nol kalori mencerminkan sedikit nutrisi pada junk food
ini. Junk food juga dapat diartikan secara harfiah menjadi “makanan rongsokan” atau bisa
disebut juga “makanan tak berguna”. Makanan yang dijadikan sebagai perilaku gaya hidup yang
muncul karena globalisasi dan modernisasi ini ternyata tidak memiliki nilai-nilai nutrisi yang
baik untuk kesehatan tubuh kita, sehingga sebutan junk food ini benar-benar sesuai untuk
disandangnya.
Masyarakat di era modern ini ternyata terlalu berlebihan mengonsumsi junk food, bahkan
dijadikan sebagai makanan favoritnya. Tidak aneh juga, karena iklan-iklan yang digencarkannya
melalui televisi dan media cetak dapat memberikan pengaruh besar dalam mempromosikan junk
food ini. Umumnya anak dan remaja merupakan golongan yang sering memakan junk food.
Seorang ahli menyatakan bahwa terlalu banyak memakan junk food merupakan salah satu faktor
Orang tua biasanya mengenali kebanyakan junk food seperti permen, biscuit, donat, sereal,
es krim, soda, dan minuman buah, namun biasanya orangtua tak terlalu memperhatikannya.
Sebagai tambahan, junk food tidak hanya makanan yang mengandung banyak gula, tetapi juga
yang mengandung tinggi garam, atau tinggi kalori yang tidak mengandung nilai kalori seperti
serat, vitamin dan mineral. Juga perlu diingat bahwa junk food bisa mengandung banyak kalori
yang berasal dari gula atau lemak. Contoh junk food selain permen dan snack antara lain :
hamburger daging, hamburger keju, tacos, roti lapis ayam, kentang goreng, nugget, nachos,
Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup
orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil berdiri
atau berjalan, bahkan jalan-jalan di taman kota. Bertahun-tahun gaya hidup serba instan itu
berjalan, sampai akhirnya mereka tersadar bahwa maraknya fast food telah membuat jumlah
orang gemuk di AS juga meningkat tajam. Sebenarnya fast food tidak sama dengan junk food
(makanan sampah yang hanya padat kalori). Bahan penyusun fast food termasuk golongan
pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah bagaimana mengatur frekuensi makan fast food
agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah
kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah
makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya
sedikit.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, objek yang di teliti oleh penulis adalah seorang karyawati yang
1. Wawancara
Data dan informasi yang berkaitan dengan dampak negatif dari makanan cepat saji ini di
dapatkan penulis dengan cara menggunakan beberapa pertanyaan. Pihak yang penulis
wawancara adalah salah seorang karyawati perusahaan swasta di Jakarta yang memiliki
2. Internet Browsing
Internet browsing merupakan suatu hal yang penting dan sangat membantu dalam memudahkan
pencarian data dari berbagai sumber jaringan informasi yang sangat luas. Data yang diperoleh
bisa berupa teks maupun gambar. Kegiatan browsing ini hanya difokuskan untuk memperoleh
data dan berbagai masukan yang akurat berkenaan dengan tema penelitian yang sedang
dilaksanakan.
yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara) dan browsing internet. Data
tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk rangkaian paragraf yang
dilengkapi beberapa gambar. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi yang
penulis sajikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, penulis mendapatkan informasi mengenai tingkat
keseringan konsumen tersebut dalam mengkonsumsi makanan cepat saji atau makanan instan.
2. Konsumen mengkonsumsi makanan cepat saji dalam sehari mencapai 2-3kali per hari.
a. Mie instan
c. Softdrink
Konsumen yang rata-rata memiliki jam sibuk atau tidak memiliki waktu untuk memasak
makanan sendiri, cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji secara terus menerus. Hal ini
sangat berakibat buruk terhadap kesehatan tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit. Meskipun
konsumen yang mengkonsumsi makanan cepat saji tersebut hanya satu hari dan pada saat itu
juga tidak akan langsung terjadi reaksinya. Dampaknya akan terasa sekitar 10 tahun yang akan
datang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan sehari-hari. Konsumen
lebih cenderung ngemil daripada memakan makanan yang sehat yang seharusnya mereka
Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat saji dapat mengakibatkan penyumbatan
pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat akan membuat aliran darah tidak lancar yang
2. Membuat Ketagihan
Makanan cepat saji mengandung zat aditif yang dapat membuat ketagihan dan merangsang untuk
Jika suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga, maka dalam beberapa
minggu tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat. Lemak yang di dapat
dari mengonsumsi makanan cepat saji tidak digunakan dengan baik oleh tubuh jika tidak
berolahraga. Lemak inilah yang kemdian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh.
Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan
5. Memicu Diabetes
Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu
terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi
ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang
Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan makanan
cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika kadar natrium
dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena
natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih
keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
7. Maag
Penyakit maag atau juga biasa dikenal dengan nama gastritis merupakan suatu keadaan
kesehatan dimana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Penyakit
ini biasanya menyerang tiba-tiba dan berlangsung singkat, namun ada saatnya juga merupakan
bagian penyakit kesehatan yang serius dan berlangsung cukup lama. Hingga saat ini belum ada
cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup dan
pola makan.
Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan cepat saji (fast
1. Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta
adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam
brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif
(1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian
dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
2. Secara Eksternal
Produsen diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif
pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan
termasuk zat aditif yang ditambahkan. Pemerintah melakukan pengawasan dan menindak tegas
produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.
Tepat jika disadari pula, bahwa makanan bukan satu-satunya faktor pencetus kondisi-kondisi
gangguan kesehatan tersebut. Kegemukan secara garis besar terjadi karena asupan kalori lebih
banyak dari jumlah kalori yang dibakar, guna keperluan tubuh menjalankan fungsinya dan
beraktivitas. Akibatnya, kelebihan kalori yang tidak dibakar tersebut akan menumpuk di tubuh,
dalam bentuk lemak. Sehingga berat badan dan kandungan lemak dalam tubuh, termasuk
kolesterol darah, dapat cenderung meningkat. Untuk itu, kita perlu lebih selektif dalam memilih
makanan, serta dikombinasikan dengan kebiasaan hidup sehat lainnya. Misalnya, berolahraga
secara teratur akan memberikan hasil lebih optimal pada kesehatan tubuh.
Ambil langkah-langkah untuk diet dan pola makan yang lebih baik, tidak peduli betapa
sedikit waktu yang dimiliki. Dengan beberapa trik baru, akan bermanfaat pada diet harian dan
mungkin akan meningkatkan energi secara keseluruhan. Untuk memulai pola makan sehat, butuh
meluangkan sedikit waktu untuk membuat perencanaannya, tetapi jika sudah tersusun maka akan
Persiapan adalah segalanya, buat daftar saat berbelanja, jangan mengambil apa saja yang
tertangkap oleh mata. Daftar belanja akan mengontrol nafsu belanja dan mungkin juga bisa
menghemat uang. Untuk hasil yang lebih maksimal, biasakan belanja untuk keperluan 2 minggu
ke depan, dengan berisi bahan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga
kita tidak mudah sakit. Pilih bahan makanan yang mudah disiapkan.
Lalu mulailah meluangkan waktu untuk memasak makanan sendiri di rumah, baik untuk
makanan utama maupun snack. Jika merasa perlu untuk memesan makanan di luar, usahakan
untuk memilih makanan yang sehat, lebih baik memilih makanan seperti ayam dan salad
daripada burger atau kentang goreng. Beberapa restoran cepat saji mulai menyediakan pilihan
makanan yang sehat, seperti makanan yang dipanggang, buah-buahan dan salad.
Coba untuk membatasi minuman soda dan minuman ringan lainnya, minuman seperti ini
dapat memiliki efek buruk pada diet yang dilakukan. Cobalah untuk tetap makan makanan yang
sehat, meski selalu dibutuhkan persiapan kecil, namun pasti semua itu dapat dilakukan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam fast food terkandung banyak sekali zat-zat yang berbahaya dan dapat menimbulkan
penyakit bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh
para ahli yang memmbuktikan hal ini. Fast food mengandung banyak sekali kalori,lemak, protein
hewani dan zat-zat kimia berbahaya yang tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Banyak jenis
fast food hanya mengandung sedikit bahan sayur dan buah yang justru dibutuhkan oleh tubuh.
Bukan hanya penyakit yang dapat ditimbulkan tapi juga ganguan fungsi persafan yang
dapat menyebabkan kita lambat dalam berpikir ataupun bertindak. Tidak hanya itu, perubahan
psikologis juga dapat terjadi karena berlebihan mengonsumsi fast food. Penyakit, gangguan,
ataupun perubahan psikologis tidak akan langsung kita rasakan saat kita mengonsumsi fast food.
5.2 Saran
Bijaklah dalam memilih makanan. Jika kita terpaksa memilih makan cepat saji maka
perhatikanlah dulu kandungan dari makanan tersebut. Dan usahakan jangan mengonsumsi fast
food lebih dari satu macam, seperti fried chicken bersama french fries atau burger bersama
french fries. Cukup satu macam saja. Dampak mungkin tidak terlalu terasa pada saat itu juga,
tapi nantinya bagi akan sangat berpengaruh. Bagaimana tidak, kita menimbun zat aditif di dalam
kita, kita mewariskan penyakit untuk anak cucu kita. Hindarilah makanan cepat saji.
DAFTAR PUSTAKA
http://ernimuanis.blogspot.com/2011/11/makalah-junk-food.html
http://forum.detik.com/showthread.php?p=14334059
http://trijayafmplg.wordpress.com/2009/07/27/fastfood-sejarah-dan-bahayanya/
http://rayhanblogs.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-maraknya-makanan-cepat-saji.html
http://mayaafi.blogspot.com/2013/04/contoh-kti-tentang-pengaruh-makanan.html
http://www.psychologymania.com/2012/10/dampak-negatif-makanan-cepat-saji.html