Sejarah K3 Di Dunia Dan Indonesia
Sejarah K3 Di Dunia Dan Indonesia
PENDAHULUAN
Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat
dipaksakan, dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Menurut Charles E.McLure,
pajak adalah kewajiban finansial atau retribusi yang dikenakan terhadap wajib pajak (orang
pribadi atau Badan) oleh Negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara yang
bentuk pajak maupun non-pajak. Membaiknya harga komoditas tambang beberapa tahun
terakhir, telah meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional. Hal ini
kontras dengan penurunan relatif kontribusi sektor lain untuk periode yang sama.
kepentingan yaitu kepentingan pemerintah dan kepentingan perusahaan tambang itu sendiri.
mahasiswa terutama mahiswa teknik pertambangan, agar lebih memahami mengenai adanya
pertambangan.
1.2.1 Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiswa lebih memahami
1.2.2 Tujuan
PEMBAHASAN
bentuk pajak dan non-pajak. Pajak pertambangan, secara politis memerlukan dua pemahaman.
Pertama, pemahaman mengenai tujuan perpajakan, dan yang kedua, dampak perpajakan
terhadap perusahaan tambang. Perpajakan mineral sendiri dapat dilihat dari dua perspeksi,
yaitu perspeksi pemerintah dan perusahaan. Oleh sebab itu, sistem perpajakan yang baik
adalah model perpajakan yang dapat mengakomodasi kedua kepentingan tersebut. Menurut
pemerintah perpajakan hanya berupa pajak pendapatan perusahaan seperti royali dan pajak
pemerintah tan pa bayaran (free equity), dan kewajiban menjual hasil produksitambang
perusahaan, stabilitas dapat diprediksi dan transparan sehingga mengurangi resiko usaha,
sistem yang mendistorsi komponen biaya dan mendorong timbulnya inefesiensi sebaiknya tidak
diterapkan, pemberian pajak rendah di awal produksi. Berbeda dengan perusahaan tambang,
sistem perpajakan yang dipahami oleh pemerintah memilki dimensi ekonomi dan politik.
sehingga setiap tonase bahan tambang yang digali dimanfaatkan secara maksimal.
2. Efisiensi ; dalam sistem perpajakan pertambangan, efisiensi harus diukur dengan
dipahami.
5. Stabilitas ; stabilitas ini sangat penting bagi model sistem perpajakan yang akan
windfall profit.
2. Pajak ‘user pay’, pajak jenis ini didasarkan pada pertimbangan perusahaan membayar
3. Pajak Corporate Citizenship, pajak ini lebih mencirikan untuk membiayai aktivitas
usaha tinggi, padat modal, price taker, pendapatan bersifat fluktuatif, lokasi terpencil, umur
RI dengan perusahaan swasta asing, patungan perusahaan asing dengan Indonesia dan
perusahaan swasta nasional untuk melaksanakan usaha pertambangan di luar minyak gas dan
bumi. Pada umumnya suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mempunyai
siklus usaha sebagai berikut; penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi,
perpajakan yang diatur dalam konrak karya dan harus di penuhi oleh perusahaan. Selain jenis
pajak tersebut, juga terdapat kewajiban pembayaran pajak atas PPh Pasal 21 yaitu untuk
pegawai tetap, pegawai tidak tetap, orang pribadi yang bukan pegawai atas upah yang
diterima. Selain pajak diatas, harus diperhatikan juga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
royali dan pajak lain. Sedangkan industri tambang mendefinisikan pajak sebagai
kepada pemerintah.
windfall profit.
b. Pajak ‘user pay’, pajak jenis ini didasarkan pada pertimbangan perusahaan
informasi.
c. Pajak Corporate Citizenship, pajak ini lebih mencirikan untuk membiayai aktivitas
“Pajak Pertambangan”
Disusun Oleh :
Sri Wulandari
D621 15 018
FAKUTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017