Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi
yang diperlukan oleh perusahaan dalam mengangani kegiatan operasionalnya
sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi
lainnya mengenai proses bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan
pihak-pihak terkait lainnya sehubungan dengan pengambilan keputusan dan
kebijakan-kebijakan lainnya.
Sistem Informasi Akuntansi adalah serangkaian prosedur untuk memproses
berbagai transaksi keuangan dan non keuangan yang secara langsung
mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Termasuk didalamnya adalah
sistem informasi yang berkaitan dengan siklus penerimaan, siklus pengeluaran,
siklus konversi, siklus laporan keuangan dan lain-lain.
Sistem informasi akuntansi membahas mengenai sistem informasi berbasis
komputerisasi yang mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data
transaksi dalam siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan
keuangan kepada manajemen perusahaan.
Secara umum Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas 3 (tiga) subsistem :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi yang mendukung operasi bisnis harian melalui
berbagai dokumen serta pesan untuk pengguna di seluruh perusahaan.
2. Sistem Buku Besar/Pelaporan Keuangan yang menghasilkan laporan
keuangan, seperti laporan posisi keuangan/neraca, laporan laba rugi, arus kas,
dan berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan.
3. Sistem Pelaporan Manajemen yang menyediakan bagi pihak manajemen
internal berbagai laporan keuangan yang bertujuan khusus serta informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan
kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
1
Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangatlah pesat, sehingga banyak sekali menawarkan kemudahan-
kemudahan dalam menjalankan aktivitasnya, baik merupakan pekerjaan ringan
dalam rumah tangga maupun pekerjaan rumit dalam dunia industri/perusahaan,
sehingga pada akhirnya kita dimanjakan oleh teknologi tersebut.
Kehadiran teknologi ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang lebih baik
dengan efektif dan efisien yang tinggi. Dan ketika teknologi merajai di berbagai
bidang usaha hal ini yang menjadi dasar penerapan dalam sebuah aplikasi nyata
penggunanaan media komunikasi dan pengolahan data pada perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi?
2. Bagaimana kebutuhan informasi dan proses bisnis?
3. Bagaimana SIA dapat menambah nilai untuk organisasi?
4. Bagaimana model umum SIA?
5. Bagaimana sistem informasi dan strategi perusahaan?
6. Apa tujuan sistem informasi?
7. Bagaimana peranan SIA dalam rantai nilai?
8. Bagaimana contoh penerapan SIA dalam perusahaan?

1.3. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi akuntansi.
2. Untuk mengetahui kebutuhan informasi dan proses bisnis.
3. Untuk mengetahui proses SIA dapat menambah nilai untuk organisasi.
4. Untuk mengetahui model umum SIA.
5. Untuk mengetahui sistem informasi dan strategi perusahaan.
6. Untuk mengetahui tujuan sistem informasi.
7. Untuk mengetahui peranan SIA dalam rantai nilai.
8. Untuk mengetahui contoh penerapan SIA dalam perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2001 : 2) “Suatu sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi
tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem yaitu
sebagai berikut:
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
b. Unsur-unsur tersebut adalah bagian yang terpadu dari sistem yang
bersangkutan.
c. Unsur suatu sistem bekerja sama untuk mencapai tujuan system
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar.
Menurut James A. Hall (2001 : 7) “Sistem informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses, menjadi
informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai”. Menurut Bodnar dan
Hopwood (2003 : 1) “Sistem Informasi Akuntansi adalah Kumpulan sumber
daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.
Menurut Widjajanto (2001 : 2) “Sistem adalah Sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output.”
Menanggapi pengertian dari Sistem Akuntansi ini Bastian (2001 :
151) mendefenisikan sistem akuntansi ini sebagai berikut Sistem Akuntansi
adalah “Organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
manjemen guna menentukan dasar kebutuhan informasi.”

3
Dalam arti luas ungkapan “sistem“ ternyata telah disamakan
maknanya dengan ungkapan “cara“. Sehingga kita akan dapat membaca
rangkaian kata seperti: sistem penilaian, system pengawalan, sistem
perwasitan, dan lainnya. Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila
memenuhi dua syarat . Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling
berinteraksi dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Bagian-bagian
itu disebut subsistem atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur.
Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif, subsistem-
subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antar satu
dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi
informasi yang relevan antar subsistem. Namun demikian, biasanya antara
subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya
secara tegas, karena interaksi yang terjalin anatara subsistem itu demikian
kuatnya dan acapkali saling bertumpang tindih.

Input Proses Output

Romney dan Steinbart (2003) menyatakan, “Sistem informasi


akuntansi terdiri dari enam komponen, yaitu:
1. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.
2. Procedures, baik yang manual maupun otomatis termasuk dalam
kegiatan pengumpulan, pemprosesan, dan penyimpanan data tentang
kegiatan organisasi.
3. Data, tentang kegiatan / proses bisnis organisasi.
4. Software, digunakan untuk memproses data organisasi.
5. Information technology infrastructure, termasuk didalamnya komputer,
peralatan komunikasi jaringan.
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data
SIA.
4
Enam komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga
fungsi bisnis penting sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya,
dan personel organisasi.
2. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi
aktivitas, sumber daya, dan personel.
3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aser dan
data organisasi.
Boockholdt (1999) menyatakan, “Information system is a set of
organized procedures that, when executed, provides information to support
decision making and control in an organization.”
Moscove dan Simkin (2001) menyatakan, “An information system is
a set of interrelated subsystems that work together to collect, process, store,
transform information for planning, decision making, and control.”
Connolly dan Begg (2002) menulis, “Information system is the
resources that enable the collection, management, control, and
dissemination of information throughout an organization.”

2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi


Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (2000)
mendefinisikan, “Sistem Akuntansi suatu organisasi terdiri dari metode dan
catatan-catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan,
menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan
menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang
berkaitan.”
Mulyadi (2001) menulis, “Sistem Akuntansi adalah organisasi
formulir-formulir, catatan-catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
5
Gelinas dan Oram (1996) menulis, “The accounting information
system (AIS) is a specialized subsystem of the management information
system (MIS) whose purpose is to collect, process, and report information
related to financial transaction.”
Wilkinson dan Cerullo (2000) menyatakan, “An accounting
information ssytem is a unified structure within an entity, such as business
firm, that employs physical resources and other components to transform
economic data into accounting information.”

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi menerima input, yang disebut transaksi, yang akan
dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi output, yang akan
diberikan kepada pengguna. James A. Hall (2009: 9) transaksi adalah
kegiatan yang mempengaruhi atau merupakan kepentingan dari perusahaan
serta diproses oleh sistem informasinya sebagai unit pekerjaan. Transaksi ini
meliputi kegiatan yang bersifat keuangan dan nonkeuangan.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai
transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung
mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Sistem informasi akuntansi
terdiri atas tiga subsistem:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi yang mendukung operasi bisnis harian
melalui berbagai dokumen serta pesan untuk pengguna di seluruh
perusahaan.
2. Sistem Buku Besar/Pelaporan Keuangan yang menghasilkan laporan
keuangan, seperti laporan posisi keuangan/neraca, laporan laba rugi,
arus kas, dan berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan.
3. Sistem Pelaporan Manajemen yang menyediakan bagi pihak manajemen
internal berbagai laporan keuangan yang bertujuan khusus serta

6
informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti
anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Setiap subsistem didesain untuk mencapai satu atau lebih tujuan
organisasi. perubahan dalam subsistem tidak bisa dibuat tanpa
mempertimbangkan dampak subsistem lain dan pada sistem secara
keseluruhan. Konflik tujuan terjadi ketika tujuan subsistem tidak konsisten
dengan tujuan subsistem lainnya atau dengan sistem secara keseluruhan.
Keselarasan tujuan terjadi ketika subsistem mencapai tujuannya saat
berkontribusi dengan tujuan keseluruhan organisasi. Semakin besar
organisasi dan sistem yang lebih kompleks, maka semakin sulit untuk
mencapai keselarasan tujuan.
Bodnar dan Hopwood (2000) seperti yang diterjemahkan Amir
Abadi Jusuf, “Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai sistem berbasis
komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi
informasi, tetapi istilah Sistem Informasi Akuntansi diperluas mencakup
siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan tehnologi informasi, dan
pengembangan sistem informasi.” Romney dan Steinbart (2003) menulis,
“Accounting Information System is the human and capital resources within
an organization that responsible for the preparation of financial
information and the information obtained from collecting and processing
company transaction.”

2.2 Kebutuhan Informasi dan Proses Bisnis


Romney dan Steinbart (2016) menyatakan semua organisasi
membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang efektif. Selain itu,
semua organisasi memiliki proses bisnis tertentu yang terus-menerus saling
terlibat. Proses bisnis (business process) adalah serangkaian aktivitas dan tugas
saling terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan oleh orang, komputer,
atau mesin yang dapat membantu mencapai tujuan tercapai suatu organisasi.

7
Untuk membuat keputusan yang efektif, organisasi harus menentukan
keputusan apa yang perlu mereka buat, informasi apa yang mereka perlukan
untuk membuat keputusan, dan cara mengumpulkan dan mengolah data yang
diperlukan untuk menghasilkan informasi. Pengumpulan dan pengolahan data ini
sering kali melekat pada proses bisnis dasar dalam organisasi.

2.3 Bagaimana SIA dapat Menambah Nilai untuk Organisasi


Romney dan Steinbart (2016) menyatakan SIA yang didesain dengan baik,
dapat menambah nilai untuk organisasi dengan:
1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa.
Contohnya, SIA dapat memonitor mesin sehingga operator akan
diberitahukan sesegera mungkin ketika kinerja berada di luar batas kualitas
yang dapat diterima. Ini membantu menjaga kualitas produk, mengurangi
limbah dan mengurangi biaya.
2. Meningkatkan efesiensi. Contohnya, informasi yang tepat waktu membuat
pendekatan manufaktur just-in-time menjadi memungkinkan, karena
pendekatan itu membutuhkan informasi yang konstan, dan terbaru mengenai
persediaan bahan baku dan lokasi mereka.
3. Berbagi pengetahuan. Berbagi pengetahuan dan keahlian dapat
meningkatkan operasi dan memberikan keunggulan kompetitif. Contohnya,
kantor akuntan publik menggunakan sistem informasi mereka untuk berbagai
praktik terbaik dan untuk mendukung komunikasi antarkantor. Karyawan
dapat mencari database perusahaan untuk mengidentifikasi ahli untuk
memberikan bantuan untuk klien tertentu dengan demikian, keahlian
internasional kantor akuntan publik dapat tersedia untuk klien lokal.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya. Contohnya,
memungkinkan pelanggan untuk secara langsung mengakses persediaan dan
sistem entri pesanan penjualan yang dapat mengurangi penjualan dan biaya
pemasaran, sehingga meningkatkan tingkat retensi pelanggan.

8
5. Meningkatkan struktur pengendalian internal. SIA dengan struktur
pengendalian internal yang tepat dapat membantu melindungi sistem dari
kecurangan, kesalahan, kegagalan sistem dan bencana.
6. Meningkatkan pengambilan keputusan. Peningkatan dalam pengambilan
keputusan adalah aktivitas kompleks dan multilangkah: mengidentifikasi
permasalahan, mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi,
mengevaluasi cara menyelesaikan masalah, memilih metodologi solusi dan
menginplementasikan solusi. SIA dapat memberikan bantuan dalam semua
taham pengambilan keputusan. Laporan dapat membantu untuk
mengidentifikasi permasalahan potensial.

2.4 Model Umum Sistem Informasi Akuntansi


Berbagai elemen dalam model umum sistem informasi akuntansi adalah
pengguna akhir, sumber data, pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen
data, pembuatan informasi, dan umpan balik.
Lingkungan Eksternal

Manajemen Basis
Data

Sumber Data Pengumpula Pemrosesan Pembuatan Pengguna


Eksternal n Data Data Informasi Akhir
Eksternal

Umpan Balik
Sumber Data Pengguna
Perusahaan Akhir Internal
Internal

Umpan Balik

9
a. Pengguna Akhir
Pengguna akhir dibagi ke dalam dua kelompok umum: eksternal dan internal.
Pengguna eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor,
lembaga pemerintahan, kantor pajak, pemasok, dan pelanggan. Para
pengguna eksternal ini akan menerima informasi dalam bentuk laporan
keuangan, pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang secara
hukum wajib dibuat oleh perusahaan. Sedangkan para pengguna internal
meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam perusahaan, serta personel
operasional. Perusahaan memiliki ukuran untuk memenuhi kebutuhan para
pengguna internal. Laporan internal diatur berdasarkan apa yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
b. Sumber Data
Sumber data adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam
sistem informasi baik dari sumber internal maupun eksternal. Transaksi
keuangan eksternal adalah sumber data yang paling umum bagi perusahaan.
Transaksi ini adalah berbagai pertukaran ekonomi dengan berbagai entitas
bisnis dan individu lain di luar perusahaan. contohnya meliputi penjualan
barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas, serta pengeluaran
kas. Transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran atau perpindahan
sumber daya dalam perusahaan. contohnya meliputi perpindahan bahan baku
menjadi barang dalam proses, penggunaan tenaga kerja dan overhead untuk
barang dalam proses, konversi barang dalam proses menjadi persediaan
barang jadi, serta depresiasi pabrik dan perlengkapan.
c. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah tahap operasional pertama dalam sistem informasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan data kegiatan yang masuk ke dalam
sistem valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan. Terdapat dua aturan yang
menentukan dalam desain prosedur pengumpulan data: relevansi dan
efisiensi.

10
d. Pemrosesan Data
Setelah selesai dikumpulkan, data biasanya membutuhkan pemrosesan agar
dapat menghasilkan informasi.

2.5 Sistem Informasi dan Strategi Perusahaan


Organisasi memiliki sumber daya yang terbatas, maka sangat penting
untuk mengidentifikasi peningkatan SIA yang mungkin menghasilkan
keuntungan terbesar. Membuat keputusan yang bijak membutuhkan pemahaman
dari strategi bisnis secara keseluruhan. Sistem informasi akuntansi pada suatu
organisasi memainkan peranan penting dalam membantu mengadopsi dan
mengelola posisi strategis. Pencapaian paling layak antar aktivitas mengharuskan
pengumpulan data di setiap aktivitas.

2.5.1 Tujuan Sistem Informasi


Setiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan
kebutuhan para penggunanya. Oleh karena itu, tujuan sistem informasi
tertent dapat saja berbeda antar perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan
dasar yang umum didapati di semua sistem informasi perusahaan. Tujuan-
tujuan tersebut adalah:
1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen. Administrasi mengacu
pada tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik
sumber daya perusahaan. sistem informasi menyedikan informasi
mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna eksternal melalui
laporan keuangan serta berbagai laporan lain yang diwajibkan.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi
memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.
3. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi
menyediakan informasi bagi para personel operasional untuk membantu

11
mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dengan cara yang efektif dan
efisien.

2.5.2 Peranan SIA dalam Rantai Nilai


Untuk memberikan nilai kepada pelanggan, perusahaan melakukan
sejumlah aktivitas yang berbeda. Aktivitas dapat dikonseptualisasikan saat
membentuk rantai nilai yang terdiri atas lima aktivitas utama (primary
activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada pelanggan. Lima
aktivitas utama tersebut yaitu :
1. Logistic inbound terdiri atas menerima, menyimpan, dan
mendistribusikan bahan baku yang digunakan organisasi untuk membuat
jasa dan produk yang dijual.
2. Operasi adalah aktivitas yang mengubah input menjadi produk akhir
atau jasa.
3. Logistic outbound adalah aktivitas yang mendistribusikan produk jadi
atau jasa ke pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan adalah aktivitas yang membantu pelanggan
dalam membeli barang atau jasa organisasi.
5. Pelayanan adalah aktivitas yang menyediakan dukungan purnajual
kepada pelanggan.
Aktivitas pendukung (supporting activities) adalah aktivitas yang
memungkinkan untuk dilakukannya lima aktivitas utama secara efektif dan
efisien. Aktivitas tersebut dikelompokkan dalam empat kategori yaitu :
1. Infrastruktur perusahaan adalah aktivitas akuntansi, keuangan, hukum,
dan administrasi umum yang memungkinkan berfungsinya suatu
organisasi.
2. Sumber daya manusia adalah aktivitas yang meliputu kegiatan merekrut,
mempekerjakan, melatih, dan memberikan kompensasi kepada
karyawan.
3. Teknologi adalah aktivitas untuk meningkatkan barang dan jasa.
12
4. Pembelian merupakan aktivitas melakukan pengadaan bahan baku,
perlengkapan, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk
melaksanakan aktivitas utama.

2.6 Contoh Penerapan SIA dalam Perusahaan


2.6.1 Studi Kasus pada PT Arai
PT Arai dimiliki oleh Pak Hirata adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang pengolahan dan penjualan produk baja anti karat. Berikut
adalah info yang berkaitan dengan proses bisnis PT Arai:
 Bahan baku Baja olahan di impor dari negara tetangga dengan harga
yang berfluktuatif mengikuti nilai dolar, biasanya saat harga rendah PT
Arai membeli bahan baku sebanyak-banyaknya untuk menghemat biaya
produksinya.
 Proses pembuatan barang melalui tiga proses, yaitu : Pengolahan,
finishing, dan packing.
 Dalam proses produksinya PT Arai menggunakan mesin-mesin
sederhana bantuan dari pemerintah.
 Perusahaan menjual barang hingga ke luar negeri.
 Pek Hirata sebagai pemilik berpendapat bahwa dia seharusnya juga
turun langsung mengawasi perusahaanya.
 Proses produksinya tidak tergantung dari banyak sedikitnya pesanan.
 Penjualan dilakukan secara kredit dan tunai, kebanyakan pembelian
dengan kuantitas banyak bisa dilakukan dengan kredit.
 Dengan pangsa pasar yang luas dan pendapatan yang tinggi pak Hirata
tetap ingin melakukan efisiensi dan efektifitas dari proses produksinya.

Sebagai konsultan sistem anda diminta membuat organisasi yang


baik menurut pengendalian intern dan sesuai dengan keinginan pemilik
perusahaan agar pekerjaan masing-masing bagian bisa efisien dan efektif

13
sertakan juga tugas (Job Desc) dari masing-masing bagian dan personal di
dalamnya.
1. Pemecahan Studi Kasus
 Langkah pak Hirata membeli bahan baku sebanyak banyaknya saat
harga dollar rendah cukup efektif dan efisien karena bahan baku
tersebut dapat menjadi persediaan saat dollar melonjak.
 Saat dollar melonjak, pak hirata dapat memproduksi persediaan
tersebut dengan hasil olahan dan dijual dengan harga tinggi sehingga
mendapat keuntungan yang lebih atau berlipat.
 Proses pembuatan barang harus dipisahkan menurut tenaga ahlinya.
Misalnya SDM A bertugas bagian pengolahan, SDM B bagian
finishing, SDM C bagian packing. Agar pekerjaan lebih sempurna
dengan spesifikasi tersebut.
 Pak Hirata sebaiknya tidak hanya mengandalkan mesin sederhana
dari pemerintah namun juga harus menambah jumlah mesin atau
mengganti mesin yang lebih canggih untuk mempercepat proses
produksi sehingga perputaran penjualan semakin cepat.
 Pak Hirata sebagai pemilik juga perlu merekrut karyawan baru untuk
membantu menjalankan proses pengawasan dalam produksi.
 Dengan kebijakan penjualan dengan kuantitas yang banyak bisa
dengan kredit, pak hirata harus menentukan jatuh tempo kredit
tersebut sehingga perputaran modal juga cepat dan meminimalisir
gagal bayar.
2. Job Description Struktur Organisasi
a. CEO
1) Merencanakan, mengelola dan menganalisis segala aktifitas
fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia,
keuangan dan pemasaran.

14
2) Merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu
mengamati dan menganalisis apabila ada kejanggalan dalam
praktiknya.
3) Mengelola perusahaan dengan tujuan strategis perusahaan
dengan keefektifan dan biaya seefissien mungkin.
b. CIO
1) Mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail
bisnis yang digeluti perusahaan.
2) Membangun kredibilitas direktorat sistem informasi yang
dipimpinnya.
3) Memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara
aktif untuk para karyawan perusahaan.
4) Mencanangkan visi teknologi informasi.
5) Membuat suatu perusahaan mendapat profit margin yang besar
akibat adanya perubahan-perubahan teknologi, pasar dan regulasi
yang membawa dampak perubahan perilaku bisnis.
c. Manager System Development
Manajer pengembangan sistem membantu memastikan bahwa proses
dan mekanisme perusahaan yang memadai, fungsional dan sesuai
dengan rekomendasi atas kepemimpinan dan standar industri.
Mereka merencanakan dan mengkoordinasikan pemeliharaan,
upgrade dan implementasi sistem informasi.
d. Data Administrator
Tugas-tugas seorang administrator database bervariasi, tergantung
pada job description-nya, perusahaan, peraturan Teknologi
Informasi (TI), fitur-fitur teknis, dan juga kemampuan dari DBMS
yang diberikan. Semua itu termasuk pemulihan setelah bencana
(backups and testing of backups), analisis kinerja dan tuning,
pemeliharaan data dictionary, dan desain database.

15
e. DBA
1. Pemasangan perangkat lunak baru - Ini adalah tugas DBA
untuk menginstal versi baru dari perangkat lunak DBMS, aplikasi
perangkat lunak, dan perangkat lunak lain yang berhubungan
dengan administrasi DBMS. Penting bahwa DBA atau anggota
staf IS menguji software baru sebelum pindah ke sebuah
lingkungan produksi.
2. Konfigurasi hardware dan software dengan sistem
administrator – Dalam banyak kasus, perangkat lunak sistem
hanya dapat diakses oleh administrator sistem. Dalam kasus ini,
DBA bekerja sama dengan administrator sistem untuk melakukan
instalasi perangkat lunak, dan untuk mengkonfigurasi hardware
dan software agar berfungsi secara optimal dengan DBMS.
3. Pengamanan administrasi - Salah satu tugas utama DBA adalah
untuk memantau dan mengelola keamanan DBMS. Hal ini
melibatkan penambahan dan menghapus pengguna, pemberian
quota, audit, dan memeriksa masalah keamanan.
4. Analisis data – DBA menganalisis data yang tersimpan dalam
database dan membuat rekomendasi yang berkaitan dengan
kinerja dan efisiensi penyimpanan data. Ini termasuk penggunaan
indeks efektif, memungkinkan “Paralel Query” eksekusi, atau
fitur khusus DBMS lainnya.
5. Database design (awal) - DBA dapat terlibat di awal tahap
desain database, hal ini bertujuan menghilangkan berbagai
masalah yang mungkin terjadi. DBA tahu bahwa DBMS dan
sistem, dapat menunjukkan potensi masalah, dan dapat membantu
pengembangan kinerja tim dengan pertimbangan khusus.
6. Data pemodelan dan optimasi – pemodelan data befungsi untuk
mengoptimalkan sistem tata letak untuk mengambil yang paling
keuntungan dari I / O subsystem.
16
7. Bertanggung jawab atas administrasi perusahaan yang
berhubungan dengan database dan analisis, desain, dan
penciptaan database baru.
f. Manager Telecomunication
1. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem computer
2. Bertanggung jawab pada kesiapan dan ketersediaan sistem komputer /
aplikasi dalam lingkungan perusahaan
3. Membuat dan/atau implementasi semua sistem dan aplikasi
4. Merancang, mengelola dan mengawasi serta meng-evaluasi operasional
dari sistem informasi (software dan aplikasi) dan pendukungnya
(hardware, infrastruktur, telekomunikasi)
5. Membuat dan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur TI (IT
policy) termasuk kebijakan keamanan TI (IT security policy)
6. Berkerja sama dengan TI vendor untuk merancang , membuat dan
meng-implementasikan sistem atau aplikasi jika diperlukan.
7. Membuat dan mengawasi anggaran TI (budget) dan expenditures
g. Manager And User Computer
Manajer End User Computing bertanggung jawab atas pengiriman
perusahaan dari pelanggan menghadapi layanan teknologi. Posisi ini
akan memimpin sebuah tim dibebankan dengan memberikan kualitas
tinggi, layanan biaya yang efektif termasuk klien hardware komputasi
dan perangkat lunak, dukungan service desk / bantuan, dan pelayanan
bidang. Posisi ini bertanggung jawab untuk bermitra dengan semua
IT dan kepemimpinan bisnis untuk mengembangkan strategi
teknologi, implementasi rencana, metodologi adopsi dan dukungan
operasional untuk wilayah layanan yang telah disebutkan
sebelumnya. Manajer End User Computing bertanggung jawab untuk
terus berkembang penawaran produk dan strategi sourcing yang
sejalan dengan strategi bisnis untuk memastikan kinerja terbaik dan
hasil untuk ABM.

17
Bertanggung jawab atas pengiriman perusahaan dari pelanggan
menghadapi pelayanan teknologi. Dalam memimpin seebuah tim
untuk memberikan kualitas yang tinggi, biaya yg efektif termaksuk
hardware, computasi, dan perangkat lunak dukungan service desk.
Bermitra dengan semua IT dan kepemimpinan bisnis untuk
mengembangkan strategi teknologi, implementasi rencana,
metodologi adopsi dan dukungan operasional.
h. Manager Computer Operation
Manajer operasi komputer akan merencanakan dan
mengkoordinasikan instalasi dan upgrade perangkat keras dan
perangkat lunak pemrograman dan desain sistem. Mereka akan secara
langsung mengawasi pekerjaan insinyur perangkat lunak komputer
dan programer. Mereka bertanggung jawab untuk koordinasi kerja
antar departemen terkait dan tidak terkait dalam perusahaan mereka.
Mereka menganalisis kebutuhan komputer dan informasi dari
perusahaan mereka dari perspektif strategis dan membuat keputusan
tentang personel langsung dan jangka panjang dan persyaratan
peralatan. Mereka menetapkan dan meninjau pekerjaan bawahan dan
mempelajari teknologi terbaru untuk menjaga perusahaan mereka
kompetitif. Beberapa mungkin mengevaluasi teknologi terbaru untuk
menentukan apakah mereka akan berguna dan di perusahaan mereka
kepentingan terbaik. Mereka juga dapat terlibat dalam pengembangan
persyaratan, anggaran dan penjadwalan untuk proyek-proyek
teknologi perusahaan mereka. Para manajer ini akan
mengkoordinasikan proyek-proyek tersebut dari pembangunan untuk
pelaksanaan dan mengkoordinasikan kerja antara klien, vendor dan
konsultan. Ini biasanya proyek-proyek yang digunakan untuk meng-
upgrade keamanan informasi perusahaan.

18
2.6.2 Peran SIA pada Perusahaan Travel
Informasi akuntasi yang dihasilkan SIA ada 2 yaitu Informasi
Akuntansi Keuangan yang berbentuk laporan keuangan dan Informasi
Akuntansi Manajemen yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh
perusahaan. Lingkup SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai
pesanan penjulalan, penjualan dalam satuan unit dan mata uang, penagih
kas, pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran, gaji dan jam
kerja.

Flowchart Sistem Penjualan

19
1. Bagian Marketing
Bagian ini adalah bagian dimana bertugas dan bertanggung jawab atas
penjualan dan pemasaran produk perusahaan dalam hal ini adalah
paket tour. Bagian marketing harus merencanakan, menetapkan harga,
menetapkan cara cara promosi dan mendistribusikannya kepada
pelanggan yang potensial. Bagian marketing bertugas memberikan dan
mempresentasikan proposal paket tour kepada para customer. Setelah
proposal di-approve oleh cutomer, maka marketing membuat form
order pemesanan yang dimana form ini akan diproses oleh bagian
operasional. Bagian marketing juga mengeluarkan invoice atas form
order pemesanan yang sudah dikonfirmasi oleh bagian operasional,
invoice ini berfungsi untuk dilakukan pembayaran down payment oleh
customer. Pembayaran pelunasan dilakukan oleh customer H-7
sebelum pemakaian bus pariwisata dan marketing mengeluarkan
kwitansi. Invoice dan Kwitansi berjumlah 2 rangkap dimana lembar ke
– 1 untuk customer dan lembar ke – 2 untuk bagian keuangan.
2. Bagian Operasional
Bagian operasional adalah bagian dimana bertanggung jawab dalam
pembuatan, reservasi, rekonfirmasi, pembatalan, penghitungan,
kalkulasi harga paket tour serta penyusunan jadwal tour dari mulai
berangkat, makan, istirahat, tempat bermalam, tempat wisata dan
hingga kembali lagi ke tempat awal akan berangkat.
Bagian operasional memulai tugasnya setelah menerima form order
pemesanan dari bagian marketing maka bagian operasional
menyiapkan bus pariwisata yang akan digunakan oleh customer sesuai
dengan jadwal yang diminta. Setelah selesai proses penyiapan armada
selesai maka bagian operasional mengkonfimasikan kembali kepada
bagian marketing.

20
3. Bagian Keuangan
Bagian keuangan adalah bagian terakhir dalam sistem akuntansi
penjualan tunai. Bagian keuangan memulai tanggung jawabnya setelah
marketing mengeluarkan invoice untuk dilakukan pembayaran down
payment oleh customer dan pembayaran pelunasan dilakukan oleh
customer H-7 sebelum pemakaian bus pariwisata yaitu ketika
marketing mengeluarkan kwitansi. Invoice dan kwitansi yang ada akan
dimasukan ke dalam software yaitu berupa penjurnalan lalu akan
secara otomatis memposting dan akan berakhir ke neraca saldo dan
setelah dilakukan penyesuaian akan menghasilkan laporan keuangan
yaitu laporan laba rugi komprehensif dan akan mempengaruhi laporan
perubahan posisi keuangan dan laporan perubahan equitas.
Sistem Informasi Akuntansi ini mengkaitan ketiga bagian tersebut
untuk berkoordinasi untuk menghasilkan sebuah informasi mengenai
posisi keuangan perusahaan travel tersebut yaitu Laporan Penjualan
setiap bulannya dan Laporan Keuangan setiap akhir tahun.

2.6.3 Studi Kasus pada Toko Buku Kinokuniya


Sebuah toko buku bernama Kinokuniya memiliki cabang di
beberapa kota (Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan Jakarta). Toko buku
tersebut melayani penjualan tunai (kepada konsumen retail) maupun kredit
dengan tempo 15 hari sampai 1 bulan (untuk penjualan ke institusi
maupun ke toko buku lain). Pembelian buku dilakukan secara tunai
maupun kredit. Penjualan tunai di setiap toko serta administrasi keuangan
lain, telah menggunakan bantuan computer dan teknologi informasi. Jadi,
data telah direkam secara online, setiap kali terjadi penjualan maupun
pembelian.

21
Tujuan dari Sistem Informasi Akuntansi dari toko buku tersebut
yaitu:
1. Untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan
informasi.
2. Mendukung operasional harian perusahaan toko buku kinokuniya.
3. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen.
Toko buku tersebut menggunakan SIA untuk mengetahui setiap
saat buku ataupun sumberdaya lainnya dalam toko buku tersebut, dimana
menjadi tanggungjawab dari manajemen untuk dikelola dengan baik. SIA
juga mendukung keputusan baik bagi manajemen dan pelanggan apakah
pelanggan tertarik atau tidak dengan buku-buku yang terdapat di toko
tersebut.
SIA juga mendukung operasi harian di toko tersebut baik dari
penjualan tunai maupun penjualan kredit serta toko juga dapat melihat laju
dari operasi dalam perusahaan
Pengguna dari Sistem Informasi Akuntansi pada toko buku
tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :
 Pihak Internal: yaitu pihak-pihak terkait yang berasal dari dalam
perusahaan seperti Pemilik perusahaan, dewan komisaris, pimpinan
perusahaan/pihak manajemen, dan karyawan/pegawai perusahaan toko
buku.
 Pihak Eksternal : yaitu pihak-pihak yang berada di luar organisasi
yang juga berkepentingan dalam menggunakan output tersebut,
misalnya kreditur, investor/ calon investor, lembaga pemerintahan,
kantor pajak, pemasok, penduduk,/masyarakat,mahasiswa konsumen
dan pelanggan.

22
Laporan SIA yang dapat dihasilkan oleh toko buku kinokuniya
terdiri dari:
 Laporan Keuangan:
1. Menghasilkan Laporan Laba/Rugi Komprehensif.
2. Menyediakan Laporan Posisi Keuangan/Neraca.
3. Membuat Laporan Ekuitas/Perubahan Modal.
4. Menyediakan Laporan Arus Kas
5. Menyediakan Catatan Atas Laporan Keuangan.
 Laporan Manajemen:
1. Laporan Anggaran (anggaran yang ditetapkan)
2. Laporan Kinerja (kinerja yang telah dilakukan)
Pemrosesan data yang digunakan dalam toko buku tersebut
menggunakan Sistem REAL-TIME. Dimana sistem ini memproses data
secara langgsung dan tidak langsung merekam apa yang terjadi saat itu
juga seperti pembelian, penjualan, pembayaran bahkan pengecekan akan
persediaan dan jenis transaksi lainnya yang digunakan dalam toko buku
tersebut. Setiap transaksi baik dipusat maupun dicabang akan terproses
secara cepat tanpa ada jeda waktu dalam pencatatan dengan transaksi yang
terjadi saat itu.
Manajer toko buku tersebut berencana untuk lebih memanfaatkan
teknologi informasi secara lebih maksimal. Teknologi informasi yang
dapat dimanfaatkan oleh sebuah perusahaan antara lain:
• E-commerce
• Internet
• Data marts dan data warehouse
• Arsitektur client-server

23
Pada toko buku ini, pemilik memanfaat beberapa teknologi yang
diterapkan banyak perusahaan lainnya yaitu diantaranya adalah :
a. Data Marts dan Data Warehous
Dimana data ini melakukan proses secara langsung dan dapat
melakukan transaksi itu secara online atau secara langsung tanpa
melakukan pencatatan yang bersistem manual.
b. Internet
Dimana internet dapat di eksplorasi untuk mempromosikan toko dan
mempromosikan penjualan via internet(online) karena sekarang
kebanyakan penjualan dilakukan secara online atau via internet, agar
orang-orang bisa melihat toko itu dan barang-barangnya tidak perlu
datang, melihat atau membeli buku secara langsung tetapi dari adanya
internet pembeli bisa secara langsung melihat, dan membeli secara via
online.

2.6.4 Studi Kasus pada PT Karya Bahana Berlian


PT Karya Bahana Berlian berdiri tahun 1991. Mereka
berkomitmen menjadi perusahaan desain dan manufaktur tempat duduk
mobil satu-satunya di Indonesia. Dengan jumlah pegawai 329 orang dan
dipimpin Presiden Direktur. Perusahaan ini memproduksi beberapa
produk otomotif seat seperti seat assembly, seat cover, PU foam (cold
cure), dan leather trim cover. Saat ini PT Karya Bahana Berlian telah
memiliki tiga jaringan perusahaan yaitu PT Krama Yudha Tiga Berlian
Motors, PT Honda Prospect Motors, dan PT KIA Indonesia Motors.

Arus Transaksi Perusahaan


Pelanggan memesan (order) barang melalui sistem apliksai order
penjualan. Order dapat dibuat oleh pelanggan itu sendiri atau melalui
tenaga penjual. Order dapat tertulis maupun melalui telepon. Sistem order
penjualan mengubah order ke dalam data yang penting untuk mendukung
pemrosesan lanjutan terhadap order oleh sistem aplikasi yang lainnya.
24
Aplikasi order penjualan seringkali mengirimkan formulir pemberitahuan
kepada pelanggan untuk memberitahukan bahwa order telah diterima dan
sedang diproses. Aplikasi order penjualan mengirimkan memo penagihan
ke sistem aplikasi penagihan. Memo ini menyajikan data yang diperlukan
untuk menyiapkan faktur pelanggan untuk barang yang telah dipesan.
Sistem aplikasi penagihan mengirimkan faktur (tagihan) kepada pelanggan
untuk pembayaran. Kemudian bagian penagihan mengirimkan nota faktur
kepada sistem aplikasi piutang dagang. Bagian piutang dagang
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan database pelanggan dan
harus memperbaruinya untuk merefleksikan adanya transaksi ini. Secara
periodik sistem aplikasi piutang dagang mengirimkan laporan kepada
pelanggan yang merincikan total jumlah hutang setiap pelanggan kepada
perusahaan. Sistem aplikasi order penjualan mengirimkan order
pengiriman ke gudang. Dokumen ini merincikan pengiriman pemesanan
yang dilakukan pelanggan, termasuk waktu dan kemana barang harus
dikirimkan. Order pelanggan mensyaratkan bahwa order produksi harus
dikirimkan ke bagian produksi jika barang yang di order adalah biasa,
tidak terdapat dalam persediaan, atau jika barang yang dipesan tidak
terdapat dalam persediaan.
Setelah barang dikirimkan kepada pelanggan, bagian pengiriman
memberikan rangkapan order pengiriman kepada sistem penagihan untuk
mendokumentasikan pengiriman dan untuk memungkinkan dilakukan
proses penagihan. Barang-barang yang dikirim kepada pelanggan
dikirimkan dari gudang ke fungsi pengiriman. Barang jadi dikirimkan dari
sistem produksi ke gudang untuk penyimpanan, kemudian barang
diserahkan atau dikirimkan kepada pelanggan.
Aplikasi penjadwalan produksi mengirim jadwal produksi ke
sistem produksi. Jadwal ini mengesahkan dan mengendalikan sisem
produksi. Laporan posisi produksi dikirimkan ke sistem penjadwalan
produksi sehingga jadwal produksi dapat ditelaah dan direvisi. Sistem
25
produksi mengirimkan permohonan pembelian kepada aplikasi pembelian.
Bahan mentah harus di-order intuk diproduksi. Sistem aplikasi pembelian
bertanggungjawab untuk membuat order kepada pemasok/penjual. Bagian
produksi mengirimkan laporan tenaga kerja ke sistem penggajian untuk
pembayaran upah dan akumulasi biaya produksi. Bagian pembelian
mengirimkan nota penerimaan kepada aplikasi penerimaan. Dokumen ini
meng-otorisasi fungsi penerimaan untuk menyetujui penerimaan dari
pemasok. Pembelian mengirim order pembelian kepada pemasok untuk
memesan barang. Nota pembelian dikirimkan ke sistem aplikasi hutang
dagang untuk memulai proses pembayaran.
Barang dagangan diterima dari pemasok. Lalu pemasok
mengirimkan faktur kepada perusahaan untuk pembayaran. Faktur ini
harus disetujui oleh sistem aplikasi hutang dagang. Bagian penerimaan
memberitahukan bagian hutang dagang bahwa barang yang dipesan telah
diterima. Bagian hutang dagang meng-otorisasi pembayaran kepada
pemasok. Nota pembayaran dikirimkan ke sistem aplikasi untuk diproses.
Karyawan-karyawan menerima pembayaran cek dan dokumen
lainnya dari sistem penggajian. Nota pembayaran karyawan dikirim ke
sistem aplikasi akuntansi untuk diproses.
Para pelanggan mengirimkan penbayaran melalui rekening mereka
kepada perusahaan. Bukti penerimaan kas diproses oleh sistem aplikasi
akuntansi. Barang yang dibeli dikirimkan dari bagian penerimaan ke
gudang untuk disimpan.

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi akuntansi sangatlah penting didalam suatu perusahaan.
Sistem yang berarti cara yang merupakan langkah yang harus disusun setiap
perusahaan agar meningkatnya nilai perusahaan itu sendiri. Misalnya komponen
sistem akuntansi yang meliputi orang yang mengoperasikan sistem dan
melakukan berbagai fungsi diberbagai bidang, istilahnya kemampuan seseorang
sangatlah dibutuhkan demi meningkatkan produktivitas perusahaan. Procedurs
atau langkah-langkah yang akan digunakan baik yang manual maupun otomatis
termasuk dalam kegiatan pengumpulan, pemprosesan, dan penyimpanan data
tentang kegiatan organisasi. Data tentang kegiatan/proses bisnis organisasi,
software digunakan untuk memproses data organisasi, dan Information
Technology Insfrastructure yaitu alat-alat yang digunakan termasuk didalamnya
komputer, peralatan komunikasi jaringan. Selain komponen sistem, unsur suatu
sistem juga dibutuhkan dalam bekerja sama agar tercapainya tujuan sistem.\

Disamping itu ada sistem pengendalian intern yang dapat diartikan


sebagai pengawasan intern. Sistem ini harus benar-benar terlaksana atau tersusun
sesuai organisasi yang telah dibentuk oleh suatu perusahaan agar dapat terhindar
dari risiko-risiko yang mungkin terjadi.

Dibuatnya struktur organisasi dalam suatu perusahaan akan sangat lebih


efektif dalam membentuk sistem informasi dan pengawasannya didalam setiap
bidang sesuai job desk masing-masing.

27
DAFTAR PUSTAKA

B. Romney, Marshall dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi
Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
W. Wilkinson, Joseph. 1995. Sistem Akunting dan Informasi. Jakarta: Binarupa
Aksara.
L. Whitten, Jeffrey, Lonnie D. Bentley dan Kevin C. Dittman. 2005. System Analysis
and Design Methods. New York: McGraw Hill Companies Inc.
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Abad 21. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyadi. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
A. Hall, James. 2009. Sistem Informasi Akuntansi: Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
http://a69670.wordpress.com/2011/01/25/contoh-sistem-informasi-akuntansi-
pada-perusahaan-manufaktur/ Diakses pada 5 Nopember 2018 pukul 08.30
http://sujudgandas.blogspot.com/2014/10/sistem-informasi-akuntansi-pada-
contoh.html?m=1 Diakses pada 5 Nopember 2018 pukul 08.40
https://www.google.co.id/amp/s/adityaramadhanim.wordpress..com/2015/01/16/p
enerapan-sistem-informasi-akuntansi-perusahaan-travel/amp/ Diakses pada 5
Nopember 2018 pukul 08.50

28
MAKALAH
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
“SISTEM INFORMASI AKUNTANSI”
Dosen Pengampu:
Rano Wijaya, SE, M.Si, M.Fin

Disusun Oleh :
Kelompok 2
M. Ridha Mukti C1C115022
Muhammad Faidur Rahman C1C115023
Mahfud Fitrianto C1C115024
Marina Noor Fadhila C1C115025
Melissa Tria Amanda C1C115027
Muhammad Afin Dinata C1C115028
Muhammad Badaruddin C1C115029
Muhammad Isyraqi Hajidi C1C115031
Muhammad Ruzaini C1C115032
Muhammad Sarif Padillah C1C115033
Nadya Annisa C1C115034
Noer Aulia Wati C1C115036
Nor Hasanah C1C115037
Nor Oktaviani C1C115038
Novianti Rahmi C1C115040
Nur Khalifah Azizah C1C115041
Nurul Adhayani C1C115042

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018
29
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. karena tanpa rahmat dan ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada Bapak Rano Wijaya, SE, M.Si, M.Fin, selaku dosen pengampu “Manajemen
Sistem Informasi” yang membimbing kami dalam pengerjaan makalah ini.

Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang “Sistem Informasi Akuntansi


(SIA).” Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen
demi tercapainya makalah yang sempurna.

Banjarmasin, 4 Nopember 2018

Kelompok 2

i
30
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ........................................................ 3


2.1.1. Pengertian Sistem ............................................................................... 3
2.1.2. Pengertian Sistem Akuntansi .............................................................. 5
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................................. 6
2.2. Kebutuhan Informasi dan Proses Bisnis ........................................................ 7
2.3. Bagaimana SIA dapat Menambah Nilai untuk Organisasi ............................ 8
2.4. Model Umum Sistem Informasi Akuntansi ................................................... 9
2.5. Sistem Informasi dan Strategi Perusahaan .................................................... 11
2.5.1. Tujuan Sistem Informasi .................................................................... 11
2.5.2. Peranan SIA dalam Rantai Nilai ......................................................... 12
2.6. Contoh Penerapan SIA dalam perusahaan..................................................... 13
2.6.1. Studi Kasus pada PT Arai ................................................................... 13
2.6.2. Peran SIA pada Perusahaan Travel .................................................... 19
2.6.3. Studi Kasus pada Toko Buku Kinokuniya ......................................... 21
2.6.4. Studi Kasus pada PT Karya Bahana Berlian ...................................... 24

ii 31
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 27

3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 27


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 28

iii 32

Anda mungkin juga menyukai