BAB II

PROYEKSI
AZIMUTAL NORMAL

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 1

 PROYEKSI AZIMUTAL NORMAL

Bidang Proyeksi Peta

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 2

 CIRI PROYEKSI

AZIMUTAL NORMAL

Meridian /Garis Bujur = garis lurus

konvergen ke pusat proyeksi

Paralel /Lintang = lingkaran konsentris di

pusat proyeksi

Selisih bujur antara dua meridian / bujur

tergambar sama besar

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 3

 TIGA SISTEM PROYEKSI
AZIMUTAL NORMAL

PP

PP PP di 

a. Gnomonis b. Stereografis c. Orthografis

PP = Pusat perspektif

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 4

 PROYEKSI GARIS PARALEL

GNOMONIS STREOGRAFIS ORTHOGRAFIS

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 5

 MENGHITUNG JARAK SUATU TITIK TERHADAP PUSAT KUTUB

PROYEKSI GNOMONIS

A’ R tan  O = K1 B’ Bidang Proyeksi

A
- Bumi dianggap bola
B
- PP = Pusat Perspektif
 - O = Pusat Proyeksi
C
Bumi R - K1 = Titik Utama
 PP
- K2 = Titik Antipoda
-  = 90 – Lintang
- R = 6.356.797,568 m

OA’ = D = R tan 
K2

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 6

 CONTOH SOAL

o
Hitung harga D untuk titik P pada lintang  = 88 42’ 57”U untuk proyeksi Gnomonis jika diketahui

jari-jari bumi R = 6.370.300 m

Jawab :

o
Diketahui lintang  = 88 42’ 57”U dan R = 6.370.300 m

o o o o
Hitung :  = 90 –  = 90 – 88 42’ 57” = 01 17’ 03”

o
D = R tan  = 6.370.300 m tan 01 17’ 03”

= 142.801,042 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 7

 MENGHITUNG JARAK SUATU TITIK TERHADAP PUSAT KUTUB

PROYEKSI STEREOGRAFIS

A’ O = K1 B’
Bidang Proyeksi

2R tan ½

A B
- Bumi dianggap bola
- PP = Pusat Perspektif

- O = Pusat Proyeksi
R
- K1 = Titik Utama
- K2 = Titik Antipoda
/2
Bumi - R = Jari-jari Bumi

= 6.356.797,568 m

OA’ = D = 2R tan ½ 
K2 = PP

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 8

 CONTOH SOAL

o
Hitung harga D untuk titik P pada lintang  = 88 42’ 57”U untuk proyeksi Stereografis jika diketahui

jari-jari bumi R = 6.370.300 m

Jawab :

o
Diketahui lintang  = 88 42’ 57”U dan R = 6.370.300 m

o o o o
Hitung :  = 90 –  = 90 – 88 42’ 57” = 01 17’ 03”

o
D = 2R tan ½  = 2 x 6.370.300 m tan ½ (01 17’ 03”)

= 142.783,106 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 9

 MENGHITUNG JARAK SUATU TITIK TERHADAP PUSAT KUTUB

PROYEKSI ORTHOGRAFIS

A’ O = K1 B’
Bidang Proyeksi

R sin 
A B - Bumi dianggap bola
- K1 = Titik Utama

R
- K2 = Titik Antipoda
- PP = Pusat Perspektif
Bumi
di tak terhingga
- O = Pusat Proyeksi
- R = Jari-jari Bumi

K2 PP di  = 6.356.797,568 m

OA’ = D = R sin 

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 10

 CONTOH SOAL

o
Hitung harga D untuk titik P pada lintang  = 88 42’ 57”U untuk proyeksi Orthografis jika diketahui

jari-jari bumi R = 6.370.300 m

Jawab :

o
Diketahui lintang  = 88 42’ 57”U dan R = 6.370.300 m

o o o o
Hitung :  = 90 –  = 90 – 88 42’ 57” = 01 17’ 03”

o
D = R sin  = 6.370.300 m sin (01 17’ 03”)

= 142.765,176 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 11

 TABEL D UNTUK KETIGA PROYEKSI

R = 6.370.300 m

Lintang ()o  = (90 – )o Gnomonis (m) Stereografis (m) Orthografis (m)
90 0 0,000 0,000 0,000
80 10 1.123.255,765 1.114.658,067 1.106.190,986
70 20 2.318.599,583 2.246.511,530 2.178.770,919
60 30 3.677.894,420 3.413.833,481 3.185.150,000
50 40 5.345.316,380 4.637.199,167 4.094.749,910
40 50 7.591.827,911 5.941.039,349 4.879.932,916
30 60 11.033.683,259 7.355.788,840 5.516.841,630
20 70 17.502.255,405 8.921.064,161 5.986.123,902
10 80 36.127.766,576 10.690.632,761 6.273.520,829
0 90  12.740.600,000 6.370.300,000

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 12

 SISTEM KOORDINAT
PROYEKSI AZIMUTAL NORMAL
Proyeksi peta digambar dalam sistem koordinat XY. Meridian melalui Greenwich menjadi

sumbu Y.

Sumbu X adalah meridian yang tegak lurus sumbu Y

0
Meridian Greenwich Y

Meridian P

y 
D
 90 Timur  90 Barat
x
O X
Kutub
Paralel P

 180

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 13

 PENENTUAN KOORDINAT PROYEKSI SUATU

TITIK

Jika suatu titik P dengan koordinat (, ) diproyeksi ke dalam sistem proyeksi Azimutal Normal,

maka dapat dihitung dengan persamaan berikut :

a. Bila terletak di Bujur Barat

X = D sin ()

Y = D cos ()

b. Bila terletak di Bujur Timur

o
X = D sin (360 – )
o
Y = D cos (360 – )

Besaran D dihitung dengan rumus di muka

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 14

 CONTOH SOAL

o
Dalam perhitungan proyeksi azimutal normal di daerah kutub utara, diketahui titik P terletak pada lintang = 89 08’ 17”
o
Utara dan bujur = 123 46’ 29” Barat. Bumi dianggap bola dengan jari-jari R = 6.370.300 meter. Tentukan: koordinat hasil

proyeksi titik P jika menggunakan proyeksi orthografis

Jawab :

o o o o
Hitung  = 90 – P = 90 – 89 08’ 17” = 0 51’ 43”

o
Hitung D = R sin  = 6.370.300 sin 0 51’ 43” = = 95.829,704 meter

o o o
Hitung  =  – 0 = 123 46’ 29” – 0 0’ 0” = 123 46’ 29

o
X = D sin() = 95.829,704 sin (123 46’ 29”) = 79.656,507 m

o
Y = D cos() = 95.829,704 cos (123 46’ 29”) = – 53.274,506 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 15

 PENGGAMBARAN HASIL PROYEKSI TITIK P

Y
Lingkaran
o Lingkaran Paralel P
Meridian 0

KU
X

Lingkaran Meridian P y

x P: X = 79.656,507 m

Y = – 53.274,506 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 16

 Faktor Skala

(Scale Factor)

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 17

 Faktor Skala (Scale Factor)

Faktor skala adalah perbandingan jarak pada bidang proyeksi dan jarak pada bidang

datum.

Faktor skala dibedakan berdasarkan arahnya, yaitu :

a. faktor skala pada garis meridian, diberi simbol

k0

b. faktor skala pada garis paralel, diberi simbol

k90 Meridian ko
Paralel k90

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 18

 Faktor Skala (Scale Factor) pada Proyeksi Azimutal Normal

Faktor skala adalah perbandingan jarak pada bidang proyeksi dan jarak pada bidang datum.

A’ O bidang proyeksi

bidang datum / bumi

A B

k0 = jarak OA‘ dibagi jarak OA

k90 = keliling lingkaran dengan R = OA‘ dibagi

Pusat Perspektif keliling lingkaran dengan R = BA

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 19

 Faktor Skala Proyeksi Azimutal Normal

Jika k0 adalah faktor skala pada garis meridian dan k90 adalah faktor skala pada garis

paralel, maka

A’ R tan  A’ 2R tan ½ O A’ O
O

A R sin 
A A

 
R
PP Bumi
/2 Bumi Bumi

Gnomonis : Stereografis : Orthografis :

2 2
k0 = sec  k90 = k0 = k90 = sec /2 k0 = cos  k90 = 1

sec 

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 20

 CONTOH SOAL

o o
Diketahui: P (89 08’ 17”U, 123 46’ 29”B) dan jari-jari bumi R = 6.370.300 m

Tentukan faktor skala P ke arah meridian dan ke arah paralel jika menggunakan proyeksi
Azimutal Gnomonis

Jawab:

o o o
Hitung  = 90 – 89 08’ 17” = 0 51’ 43”

Skala faktor searah garis meridian:

2
k0 = sec  = 1,00022635

Skala faktor searah garis paralel:

k90 = sec  = 1,00011317

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 21

 CONTOH SOAL

Soal: Jarak sepanjang meridian P di peta skala 1:100.000 adalah 530 mm. Faktor skala pada

garis meridian tersebut adalah k0 = 1,00022635. Tentukan jarak sebenarnya di lapangan

Jawab:

Jarak di peta = 530 mm. Skala peta 1:100.000

Jarak pada bid proyeksi = 530 x 100.000 = 53.000 m

k0 = 1,00022635

Maka, jarak sebenarnya di lapangan = 53.000 / k0 = 53.000 / 1,00022635 =

52.988,006 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 22

 SIFAT PROYEKSI GNOMONIS

A’ R tan  O
Rumus proyeksi : X = R tan  sin 
A
Y = R tan  cos 


PP Bumi
R 2
Faktor skala : k0 = sec 
k90 = sec 

Gnomonis 3
Perubahan Luas : L = k0 k90 = sec 

(1 – sec )
Perubahan Sudut : max =
(1 + sec )

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 23

 Besaran k, l, dan max pada proyeksi Gnomonis berdasarkan

harga 

 k0 k90 L  max

0o 1,000 1,000 1,000 0o 0’ 0”

10o 1.031 1,015 1,047 – 0o 26’ 18”

20o 1,132 1,064 1,205 – 1o 46’ 53”

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 24

 SIFAT PROYEKSI STEREOGRAFIS

2R tan ½ O
A’
Rumus proyeksi : X = 2R tan /2 sin 

A Y = 2R tan /2 cos 



2 
/2 Bumi Faktor skala : k0 = k90 = sec
2

Stereografis 4 
Perubahan Luas : L = k0 k90 = sec
2

Perubahan Sudut : max = 0

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 25

 Besaran k, l, dan max pada proyeksi Stereografis

berdasarkan harga 

 k0 k90 L  max

0o 1,000 1,000 1,000 0o 0’ 0”

10o 1.008 1,008 1,015 0o 0’ 0”

20o 1,031 1,031 1,063 0o 0’ 0”

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 26

 SIFAT PROYEKSI ORTHOGRAFIS

A’ O
Rumus proyeksi : X = R sin  sin 
R sin 
A Y = R sin  cos 

Bumi
Faktor skala : k0 = cos  k90 = 1

Orthografis Perubahan Luas : L = k0 k90 = cos 

(1 – cos )
Perubahan Sudut : max =
(1 + cos )

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 27

 Besaran k, l, dan max pada proyeksi Orthografis berdasarkan

harga 

 k0 k90 L  max

0o 1,000 1,000 1,000 0o 0’ 0”

10o 0.985 1,000 0.985 0o 26’ 18”

20o 0,940 1,000 0,940 1o 46’ 53”

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 28

 Sifat Proyeksi Azimutal

Semi Perspektif Ekuidistan

Rumus proyeksi : X = R  sin 

Y = R  cos 

Faktor skala : k0 = 1

k90 =
sin 


Perubahan Luas : L = k0 k90 =
sin 

( – sin )
Perubahan Sudut : max =
( + sin )

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 29

 Besaran k, l, dan max pada proyeksi Azimutal Semi Perspektif

Ekuidistan berdasarkan harga 

 k0 k90 L  max

0o 1,000 - - 0o 0’ 0”

10o 1.000 1,005 1.005 0o 08’ 44”

20o 1.000 1,021 1.021 0o 35’ 02”

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 30

 Sifat Proyeksi Azimutal

Semi Perspektif Ekuivalen

Rumus proyeksi : X = 2R sin /2 sin 

Y = 2R sin /2 cos 

Faktor skala : k0 = cos /2

k90 = sec /2

Perubahan Luas : L = k0 k90 = 1

2
(1 – cos /2)
Perubahan Sudut : max = 2
(1 + cos /2)

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 31

 Besaran k, l, dan max pada proyeksi Azimutal Semi Perspektif

Ekuivalen berdasarkan harga 

 k0 k90 L  max

0o 1,000 1.000 1.000 0o 0’ 0”

10o 0,996 1,004 1.000 0o 13’ 06”

20o 0,985 1,015 1.000 0o 52’ 37”

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 32

 CONTOH SOAL

o o
Soal : Diketahui titik P pada lintang = 89 08’ 17” U dan bujur = 123 46’ 29” B. R = 6.370.300 m.

Tentukan koordinat proyeksi P jika menggunakan proyeksi semi perspektif ekuidistan

Jawab
o
Hitung  = 0 51’ 43” /180 = 0,015043768 rad

o
X = R  sin  = 6.370.300 x 0,015043768 x sin (123 46’ 29”) = 79.659,512

o
Y = R  cos  = 6.370.300 x 0,015043768 x cos (123 46’ 29”) = – 53.276,516 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 33

 CONTOH SOAL

o o
Soal : Diketahui titik P pada lintang = 89 08’ 17” U dan bujur = 123 46’ 29” B. R = 6.370.300 m. Jika

menggunakan proyeksi semi perspektif ekuidistan, tentukan k0, k90, L dan max melalui

Jawab
o
 = 0 51’ 43” /180 = 0,015043768 rad

 0,015043768
k0 = 1 dan k90 = = o = 1,00003772
sin  sin 0 51’ 43”

 0,015043768
L = k0 k90 = = o = 1,00003772
sin  sin 0 51’ 43”

( – sin ) o
max = = 0,000018845(180 /)
( + sin )
o
= 0,001079738 = 3,887"

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 34

 CONTOH SOAL

o o
Soal : Diketahui titik P pada lintang = 89 08’ 17” U dan bujur = 123 46’ 29” B. R = 6.370.300 m.

Tentukan koordinat proyeksi P jika menggunakan proyeksi semi perspektif ekuivalen

Jawab
o
Hitung  = 0 51’ 43”

o o
X = 2R sin /2 sin  = 2 x 6.370.300 x sin (0 51’ 43”)/2 x sin (123 46’ 29”) = 79.658,761 m

o o
Y = 2R sin /2 cos  = 2 x 6.370.300 x sin (0 51’ 43”)/2 x cos (123 46’ 29”) = – 53.276,014 m

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 35

 CONTOH SOAL

o o
Soal : Diketahui titik P pada lintang = 89 08’ 17” U dan bujur = 123 46’ 29” B. R = 6.370.300 m. Jika

menggunakan proyeksi semi perspektif ekuivalen, tentukan k0, k90, L dan max melalui P

Jawab
o
 = 0 51’ 43”
o
k0 = cos /2 = cos (0 51’ 43”)/2 = 0,99997171

o
k90 = sec /2 = sec (0 51’ 43”)/2 = 1,00002829

L = k0 k90 = 1
2
(1 – cos /2) o
max = 2 = 0,00002829 (180 /)
(1 + cos /2)
o
= 0 ,00162092 = 5,8”

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 36

 SEKIAN

KULIAH HARI INI

11/23/18 Yohannes Teknik Geomatika Itera 37