Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No.

1, Februari 2016

Penelitian
GAMBARAN PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELITUS
TERHADAP SENAM KAKI DIABETIK DI RSU IPI MEDAN
TAHUN 2015

Mukhtar Effendi Harahap


Staf Pengajar Prodi D-III Keperawatan STIKes Imelda Medan, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: effendimukhtar2@gmail.com

ABSTRAK

Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan
membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno, 2000) Data organisasi kesehatan
dunia World Health Organization (WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun
jenis penelitian ini adalah deskriftif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan
tehnik Insidental Sampling dengan sampel sebanyak 30 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan
15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritars pengetahuan penderita DM terhadap
senam kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 berpengetahuan cukup. Dengan Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Umur mayoritas berumur 60 tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%) dan
minoritas berumur 40-44 dan 55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 responden (6,7%). Distribusi
Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan mayoritas berpendidikan SMP sebanyak 13 responden
(43,3%) dan minoritas berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (10%). Distribusi
Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi mayoritas yang tidak memperoleh informasi
sebanyak 25 responden (83,3%) dan minoritas yang memperoleh informasi dari media Elektronik
sebanyak 3 responden (10%), dan Tenaga Kesehatan sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi
Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan mayoritas bekerja sebagai Pensiunan sebanyak 10
responden (33%) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,7%). Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pengalaman mayoritas tidak pernah melakukan berjumlah 25 responden
(83,3%), dan minoritas pernah melakukan berjumlah 5 responden (16,7%) Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik berjumlah 8 responden
(26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18 responden (60%) dan minoritas berpengetahuan kurang
berjumlah 4 responden (13,3%).dan saran yang harus dilakukan baik dinas kesehatan atau masyarakat
untuk bekerja sama memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki
diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah
luka ganggren.

Kata kunci: Diabetes Melitus; Pengetahuan; Senam Kaki Diabetik.

PENDAHULUAN yang tepat atas karbohidrat, lemak, dan


protein dari makanan karena tidak cukupnya
Diabetes melitus merupakan pengeluaran atau kurangnya insulin. Dalam
suatu,penyakit kronik yang kompleks yang kata lain,diabetes terjadi ketika tubuh tidak
melibatkan kelainan metabolisme dapat memanfaatkan beberapa makanan
karbohidrat, protein dan lemak dan karena kekurangan produksi insulin
berkembangnya komplikasi makrovaskuler (Ramaiah, 2008).
dan neurologis (Sukarmin, 2008). Diabetes Melitus merupakan suatu
Diabetes Melitus adalah suatu kondisi kelompok penyakit yang ditandai dengan
yang mengakibatkan meningkatnya kadar kadar glukosa yang melebihi normal
gula di dalam darah. Selain itu, DM adalah (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan
kelainan reaksi kimia dalam hal pemanfaatan insulin baik absolut maupun relatif. Tingkat
7
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 1, Februari 2016

kadar glukosa darah menentukan apakah pasien dirawat di puskesmas selama Januari
seorang menderita DM atau tidak hingga Juni 2009.
(Hasdianah, 2015). Terlihat bahwa penderita diabetes
Penyakit diabetes mellitus (DM) melitus di Sumatera Utara masih sangat
merupakan penyakit degeneratif yang tinggi (STPTM Dinas Kesehatan Propinsi
memerlukan upaya penanganan yang tepat Sumatera Utara, 2008). Penyakit diabetes
dan serius karena dapat menimbulkan melitus di Medan, sampai September 2009
komplikasi seperti: penyakit jantung, gagal merupakan penyakit dengan penderita
ginjal, dan kerusakan sistem saraf. Beberapa terbanyak, yang terus mengalami peningkatan
jenis DM terjadi karena interaksi yang jumlahnya. Berdasarkan data yang diperoleh
kompleks dari lingkungan, genetik, dan pola dari Dinas Kesehatan Kota Medan tahun
hidup sehari-hari. Diabetes mellitus (DM) 2009 terlihat jumlah kasus yang terbanyak
dibagikan kepada beberapa kelas yaitu setelah hipertensi adalah kasus diabetes
diabetes mellitus (DM) tipe 1, diabetes melitus. Hingga September 2009 ada 10347
mellitus (DM) tipe 2, diabetes mellitus (DM) penderita diabetes melitus yang berobat ke 39
tipe lain, dan diabetes mellitus (DM) Puskesmas di kota Medan. Data tersebut
kehamilan (American Diabetes Association, menunjukkan bahwa penderita diabetes
2010). melitus di Kota Medan sangat tinggi (STPTM
Data organisasi kesehatan dunia World Dinas Kesehatan Kota Medan, 2009).
Health Organization (WHO, 2009), Indonesia Menurut (Wibisono, 2009) yang menjadi
menempati urutan ke enam di dunia sebagai Ketua Persatuan Diabetes Indonesia, senam
negara dengan jumlah penderita diabetes kaki ini berpengaruh untuk memperbaiki
mellitus (DM) terbanyak setelah India, sirkulasi darah.Dari pengamatan (Dian, 2008)
Cina,Unisoviet, Jepang dan Brasil. Pada di Rumah Sakit. Dr. Oen Solo Baru pada
tahun 2006 jumlah penderita diabetes tanggal 7 Mei 2007 banyak penderita
mellitus (DM) di Indonesia menjadi 14 juta Diabetes Melitus yang mengikuti senam kaki,
orang, jika peningkatan penderita diabetes karena disamping menyehatkan tubuh juga
mellitus (DM) pertahunnya 230.000 orang, sangat memungkinkan untuk dapat
maka bisa kita bayangkan berapa banyak mengikutinya. Dia juga pernah melakukan
jumlah penderita diabetes mellitus (DM) pada penelitian tentang senam ini pada tahun 2009.
tahun 2009. Menurut estimasi International Tetapi pada penelitian tersebut memfokuskan
Diabetes Federation (IDF) tahun 2007, bahwa pada lansia saja. Pada tahun yang sama
jumlah penduduk Indonesia usia 20 tahun (Cinta, 2009) juga melakukan penelitian
keatas menderita diabetes mellitus (DM) tentang pengaruh senam kaki dalam
sebanyak 5,6 juta orang pada tahun 2001 dan mencegah kaki diabetik, kemudian (Julian,
angka tersebut akan meningkat menjadi 8,2 2010) melakukan penelitian tentang pengaruh
juta pada tahun 2020. senam kaki terhadap peningkatan sirkulasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari darah kaki pada pasien DM di RSUP Haji
laporan Data Surveilans Terpadu Penyakit Adam Malik Medan yaitu rata-rata sirkulasi
(STP) tahun 2008 terlihat jumlah kasus yang darah kaki sebelum dilakukan senam kaki
paling banyak adalah penyakit diabetes 0,94 mmHg dan sesudah dilakukan senam
mellitus (DM) dengan jumlah kasus 1.717 kaki terjadi peningkatan sirkulasi darah kaki
pasien rawat jalan yang dirawat di rumah menjadi 1,90 mmHg.
sakit dan puskesmas Kabupaten/Kota. Untuk Neuropati perifer atau kerusakan saraf
rawat jalan penyakit diabetes melitus (DM) merupakan komplikasi serius dari diabetes.
ini mencapai 918 pasien yang dirawat di 123 Data terbaru menunjukkan bahwa satu dari
rumah sakit dan 998 pasien yang dirawat di lima orang dengan diabetes (20%) memiliki
487 puskesmas yang ada di 28 neuropati perifer. Resiko neuropati perifer
Kabupaten/Kota seluruh Sumatera Utara. adalah sekitar 2 kali lipat lebih tinggi
Sedangkan pada tahun 2009 mencapai 108 dibandingkan orang tanpa diabetes.
pasien yang dirawat di rumah sakit dan 934 Kombinasi neuropati perifer dengan masalah
yang terkait dengan suplai darah ke kaki
8
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 1, Februari 2016

dapat menyebabkan ulkus kaki dan tertarik untuk melakukan penelitian dengan
penyembuhan luka lambat. Infeksi ini dapat judul “Gambaran Pengetahuan penderita DM
mengakibatkan luka amputasi, 40-70% dari Terhadap Senam Kaki Diabetik Di RSU IPI
seluruh amputasi ekstremitas bawah Medan tahun 2015”.
disebabkan oleh Diabetes Melitus.
Salah satu komplikasi penyakit diabetes METODE
melitus yang sering dijumpai adalah kaki
diabetik (diabetic foot), yang dapat ber- Penelitian ini merupakan penelitian
manifestasikan sebagai ulkus, infeksi dan deskriptif dengan kemampuan
ganggren dan artropati Charcot (Reptuz, menggambarkan dan menguraikan masalah
2009; dikutip Andarwanti, 2009). yang ada yaitu untuk mengetahui gambaran
Ada dua tindakan dalam prinsip dasar pengetahuan penderita DM terhadap senam
pengelolaan diabetic foot yaitu tindakan kaki diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015.
pencegahan dan tindakan rehabilitasi.
Tindakan rehabilitasi meliputi program Tempat Penelitian
terpadu yaitu evaluasi tukak, pengendalian Penelitian ini di laksanakan di RSU IPI
kondisi metabolik, debridemen luka, biakan Medan Tahun 2015.Adapun alasan pemilihan
kuman, antibiotika tepat guna, tindakan lokasi penelitian adalah karena masih banyak
bedah rehabilitatif dan rehabilitasi medik. penderita DM yang dirawat di RSU IPI
Tindakan pencegahan meliputi edukasi Medan.
perawatan kaki, sepatu diabetes dan senam
kaki (Yudhi, 2009). Waktu penelitian
Gerakan-gerakan senam kaki ini dapat Penelitian ini mulai dilaksanakan pada
memperlancar peredaran darah di kaki, tanggal 15 sampai dengan 30 Mei 2015 di
memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat RSU IPI Medan Tahun 2015.
otot kaki dan mempermudah gerakansendi
kaki. Dengan demikian diharapkan kaki Populasi
penderita diabetes dapat terawat baik dan Populasi adalah keseluruhan subjek
dapat meningkatkan kualitas hidup penderita penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
diabetes (Anneahira, 2011). semua elemen yang ada dalam wilayah
Dari sudut ilmu kesehatan, tidak penelitian, maka penelitiannya merupakan
diragukan lagi bahwa olah raga apabila penelitian populasi (Arikunto, 2010).
dilakukan sebagaimana mestinya Populasi dalam penelitian ini adalah
menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan Seluruh penderita DM berjumlah 56 orang
pada umumnya. Selain itu telah lama pula yang dirawat di RSU IPI Medan dari tanggal
olah raga, digunakan sebagai bagian 15 sampai 30 Mei tahun 2015.
pengobatan diabetes melitus namun tidak
semua olah raga dianjurkan bagi pengidap Tehnik Sampling
diabetes melitus (bagi orang normal juga Metode adalah suatu proses dalam
demikian) karena dapat menimbulkan hal-hal menyeleksi porsi dan populasi untuk dapat
yang tidak diharapkan. Olahraga, yang mewakili populasi. Metode ini digunakan
dilakukan adalah olahraga yang terukur, adalah insidental sampling, yaitu taknik
teratur, terkendali dan berkesinambungan. pengambilan sampel berdasarkan kebetulan
Frekuensi yang dianjurkan adalah 3-5 kali yaitu siapa saja yang secara kebetulan
perminggu. Intensitas yang dianjurkan bertemu dengan peneliti yang di gunakan
sebesar 40-70% (ringan sampai sedang).Salah sebagai sampel (Setiadi, 2007).
satu jenis olah raga, yang dianjurkan
terutama, pada penderita, usia, lanjut adalah Sampel
senam kaki (Akhtyo, 2009). Sampel adalah sebagian atau wakil dari
Dari uraian diatas penulis ingin populasi yang di teliti (Arikunto, 2010).
mengangkat permasalahan ini dalam Suatu penetapan sampel sesuai dengan yang
penelitian. Maka penulis berminat dan di kehendaki peneliti sehingga sampel
9
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 1, Februari 2016

tersebut dapat mewakilkan karakteristik pengetahuan Penderita DM Terhadap Senam


populasi yang telah di kenal sebelumnya( Kaki Diabetik di RSU IPI Medan Tahun
Nursalam, 2015). 2015”. Kemudian hasilnya disajikan dalam
Sampel yang di ambil dalam penelitian tabel berikut:
ini adalah seluruh penderita DM yang ada di
RSU IPI Medan tahun 2015 sebanyak 40 Data Umum
orang.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Tehnik Pengumpulan Data Berdasarkan Umur penderita DM Terhadap
Pengumpulan data dilakukan dengan Senam Kaki Diabetik di RSU IPI Medan
menggunakan data primer dengan cara Tahun 2015
membagikan kuesioner kepada responden Umur Frekuensi Persentase
No
yang telah di persiapkan oleh peneliti, (Tahun) (F) (%)
kemudian kusioner di kumpulkan oleh 1 40-44 2 6,7
peneliti setelah selesai di isi responden. 2 45-49 6 20
Tingkat pengetahuan di kategorikan 3 50-54 9 30
berdasarkan jumlah pertanyaan, dalam 4 55-59 2 6,7
kuesioner sebanyak 15 pertanyaan, dengan 5 60 11 36,6
skala pengukuran sebagai berikut : Total 30 100
1. Jika pertanyaan dapat di jawab 0% - Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
33%: Maka tergolong ke dalam katagori dari 30 responden mayoritas berumur 60
pengetahuan kurang tahun keatas sebanyak 11 responden (36,6%)
2. Jika pertanyaan dapat di jawab 40% - dan minoritas berumur 40-44 dan 55-59
67%: Maka tergolong ke dalam katagori tahun sebanyak masing-masing 2 responden
pengetahuan cukup (6,7%).
3. Jika pertanyaan dapat di jawab 73% -
100%: Maka tergolong ke dalam Data Khusus
katagori pengetahuan baik.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Data Primer Berdasarkan Pengetahuan penderita DM
Data yang di ambil dari peninjauan di Terhadap Senam Kaki Diabetik di RSU IPI
lapangan menggunakan kuesioner yang telah Medan Tahun 2015
di rancang dan diuji sebelum responden Frekuens Persent
No. Pengetahuan
dalam penelitian diberi penjelasan.Cara i (f) ase (%)
1. Baik 8 26,7
pengisian kuesioner di isi sendiri oleh
2 Cukup 18 60
responden kemudian dikumpulkan kembali.
3 Kurang 4 13,3
Total 30 100
Data Skunder Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat
Pengumpulan data skunder yaitu melalui
pengetahuan responden mayoritas
catatan arsip dan laporan yang di peroleh dari berpengetahuan baik berjumlah 8 responden
RSU IPI Medan tahun 2015.
(26,7%), berpengetahuan cukup berjumlah 18
responden (60%) dan minoritas
Data Tersier berpengetahuan kurang berjumlah 4
Data yang diperoleh dari hasil penelitian responden (13,3%).
dan jurnal yang telah di publikasikan atau
dikompilasikan dari pihak lain dalam bentuk
PEMBAHASAN
tabel.
Setelah penulis melakukan penelitian
HASIL dengan mengumpulkan data melalui uji test
dan melakukan tehnik analisa data yang
Setelah dilakukan penelitian terhadap 40
dilakukan kepada responden tentang
responden dengan Judul “Gambaran
pengetahuan Penderita DM Terhadap Senam
10
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 1, Februari 2016

Kaki Diabetik di RSU IPI Medan Tahun Pengindraan terjadi melalui panca indra
2015, maka penulis akan melakukan manusia, yakni indra
pembahasan hasil penelitian yang ditemukan penglihatan,pendengaran, penciuman, rasa
sebagai berikut : dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Gambaran Berdasarkan Umur penderita Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan
Diabetes Melitus Terhadap Senam Kaki dengan wawancara atau angket yang
Diabetik di RSU IPI Medan Tahun 2015 menanyakan tentang isi materi yang ingin di
Berdasarkan hasil penelitian yang telah ukur dari subjek penelitian atau responden.
dilakukan terhadap 30 responden yang diteliti Demikian hasil penelitian ini bahwa dari
menunjukkan bahwa pengetahuan penderita 30 responden ditemukan 9 orang
DM Terhadap Senam Kaki Diabetik di RSU berpengetahuan baik yang artinya
IPI Medan Tahun 2015 mayoritas berumur menggambarkan tingkat kualitas pengetahuan
60 tahun keatas sebanyak 11 responden lansia mengenai senam kaki diabetik belum
(36,6%) dan minoritas berumur 40-44 dan pada taraf yang di inginkan. Hal ini
55-59 tahun sebanyak masing-masing 2 disebabkan karena kurangnya kemampuan
responden (6,7%). atau motivasi penderita DM mencari
Umur mempengaruhi terhadap daya pengetahuan tentang senam kaki diabetik.
tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang KESIMPULAN
pula daya tangkap dan pola pikirnya,
sehingga pengetahuan yang diperolehnya Berdasarkan hasil penelitian yang telah
semakin membaik. Pada usia madya, individu dilakukan pada bulan Mei 2015 di RSU IPI
akan lebih berperan aktif dalam masyarakat Medan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
dan kehidupan sosial serta lebih banyak berikut
melakukan persiapan demi suksesnya upaya Hasil penelitian yang dilakukan di
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu Ruang Rawat inap RSU IPI Medan tentang
orang usia madya akan lebih banyak senam kaki diabetik terhadap pasien DM
menggunakan banyak waktu untuk membaca. tergolong berpengetahuan cukup untuk
Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, menjawab kuesioner yang diberikan yaitu
dan kemampuan verbal dilaporkan hampir mayoritas 18 responden ( 60%) dari 30
tidak ada penurunan pada usia ini menurut responden tetapi dari pengalaman penderita
(Notoatmodjo, 2007). DM, hanya 5 responden sudah (16,7%) dan
25 belum pernah responden (83,3%) dari 30
Gambaran Berdasarkan Pengetahuan responden mendengar dan melakukan senam
penderita Diabetes Melitus Terhadap kaki diabetik. Jadi semakin bertambahnya
Senam Kaki Diabetik di RSU IPI Medan usia akan semakin berkembang pula daya
Tahun 2015 tanggap dan pola pikir sehingga pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang diperoleh semakin membaik. Hal ini
dilakukan terhadap 30 responden yang diteliti dipengaruhi oleh pendidikan penderita DM
menunjukkan bahwa pengetahuan penderita yang mayoritas berpendidikan SMP . Jadi
DM Terhadap Senam Kaki Diabetik di RSU semakin tinggi pendidikan seseorang maka
IPI Medan Tahun 2015 mayoritas dengan semakin luas pula pengetahuannya dan juga
kategori baik sebanyak 8 responden (26,7%), motivasi penderita DM untuk mencari
berpengetahuan cukup sebanyak 18 berbagai sumber informasi tentang
responden (60%) dan minoritas pengetahuan pengobatan klien yang mengalami Diabetes
dengan kategori buruk sebanyak 4 responden Melitus (DM). Banyak penderita DM di
(13,3%). masyarakat menganggap penyakit DM adalah
Hal ini sesuai pendapat Notoadmodjo hal yang biasa dan tidak perlu berobat ke
(2007) bahwa Pengetahuan merupakan hasil tenaga kesehatan padahal menurut (STPTM
dari tahu dan ini setelah orang melakukan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara,
pengindraan terhadap obyek tertentu. 2008). Penyakit diabetes melitus di Medan,
11
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 1, Februari 2016

sampai September 2009 merupakan penyakit Depkes RI. (2010). Metode Survei Cepat,
dengan penderita terbanyak, yang terus Pusat data Kesehatan. Jakarta: Depkes
mengalami peningkatan jumlahnya. Yang RI.
mana sampai menyebabkan Ulkus ganggren Dinkes Kota Medan. (2009). Profil
jika penderita DM tidak di Cegah atau di Kesehatan Sumatra Utara. Dinkes Kota
tanggulangi dengan baik. Medan.
Dinkes Propinsi Sumatera Utara. (2008).
SARAN Data Surveilans Terpadu Penyakit
(STP).
1. Institusi Pendidikan Keperawatan Hasdianah. (2015). Mengenal Diabetes
Hendaknya intitusi pendidikan Melitus. Yogyakrta: Nuha Medika.
keperawatan secara terus menerus Mubarak. (2011). Promosi Kesehatan.
memberikan pengajaran kepada Jakarta: Salemba Medika.
mahasiswa/i khususnya tentang senam Nasution, dkk. (2009). Jurnal Pengaruh
kaki diabetik sehingga mahasiswa/i Senam Kaki terhadap Peningkatan
dapat mengaplikasikan didalam Sirkulasi Darah Kaki pada Pasien
masyarakat. Penderita Diabetes Melitus Di RSUP
2. Pelayanan Kesehatan Haji Adam Malik Medan. Media Ners.
Pelayanan kesehatan diharapakan dapat Notoadmodjo. (2007). Ilmu Kesehatan
memberikan informasi kepada penderita Masyarakat. Jakarta: Renika Cipta.
DM tentang senam kaki diabetik Notoadmodjo. (2010). Metodologi Penelitian
sehingga penderita juga ikut berperan Kesehatan. Jakarta: EGC.
dalam penyembuhan klien khususnya Nursalam. (2015). Konsep dan Penerapan
pencegahan ulkus ganggren dirumah. Metodologi Penelitian Ilmu Kesehatan
Pedoman Skripsi Tesis dan Instrumen
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Adhisty, Karolin. (2011). Pengaruh Senam Romeli. (2010). Gerakan Kaki untuk Terapi
Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Penderita Diabetes. Dikutip tanggal 27
Gula Darah Sewaktu pada DM Tipe II. Maret 2015 Pukul 21.00 WIB dari
Skripsi Strata Satu Ilmu Keperawatan, http://id.shvoong.com/medicine-and-
Program Studi ilmu keperawatan health/diet-and-exercise/1986942-
Fakultas Kedokteran Universitas gerakan-kaki-untuk-terapi-penderita/.
Sriwijaya. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset
Akhtiyo. (2009). Gambaran Klinis Keperawatan. Jakarta: EGC.
Hipoglikemia pada Pasien Diabetes Sukarmin. (2008). Askep pada Pasien dengan
Melitus rawat inap di unit penyakit Gangguan Rksokrin dan Endokrin pada
dalam rsup dr sardjito Yogyakarta. Pankreas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yogyakarta: Acta Medica Indonesiana. Sumosardjuno. (2000). Manfaat dan Macam
American Diabetes Association. (2010). Olahraga bagi Penderita Diabete
Diabetes Care. Dikutip tanggal 26 Maret Melitus. Bandung.
2015 pukul 16.15 WIB www.diabetesmelitus.com
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article Wartawarga. (2007). Senam Kaki Diabetes
s/PMC 2992225/?tool=pmcentrez. Mellitus. Di kutip tanggal 27 maret
Anneahira. (2011). Senam Kaki Diabetes. pukul 20.10 WIB
Dikuitp tanggal 27 maret 2015 20.35 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/
WIB Dari http://www.anneahira.com/ 01/senam-kaki-diabetes-mellitus/.
senam-kaki-diabetes.htm. Yudhi. (2009). Senam Kaki. Dikutip tanggal
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur 27 maret 2015 pukul 20.30 WIB dari
Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: http://www.kesad.mil.id/content/senam-
Rineka Cipta. kaki.

12

Anda mungkin juga menyukai